Beautiful Lady - Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
Penampilan Coco Lin sangat sukses, tingkat popularitas live streaming paling tinggi, mencapai dua juta. Penampilan semacam ini pasti yang pertama di dunia live streaming.
Selama Coco Lin dapat menstabilkan popularitasnya saat ini dan terus menarik penggemar baru, tidak akan sulit baginya untuk menjadi streamer nomor satu di seluruh jaringan!
Rekan-rekan lainnya segera mengambil sampanye untuk merayakannya, dan bahkan Darian Wu ikut serta dalam perayaan tersebut.
Perayaan tidak berakhir sampai pukul sebelas malam.
Kakak Shen mencari sopir untuk mengantar Darian Wu dan Coco Lin pulang.
Duduk di dalam mobil, Darian Wu bertanya kepada Coco Lin kapan dia berteman dengan kakak Shen!
Coco Lin memberi tahu Darian Wu bahwa kakak Shen juga bermain live streaming. Keduanya bertemu di sebuah pesta di kota yang sama. Saat pertama kali bermain live streaming, kakak Shen membantunya mendapatkan banyak popularitas!
Mendengar bahwa kakak Shen juga memainkan live streaming, Darian Wu meminta Coco Lin memberi tahu dia nama akun kakak Shen di live streaming, lalu dia mengeluarkan ponselnya untuk mencari dan melihat-lihat, jika ada kesempatan, dia juga mau meramaikan ruang streaming kakak Shen!
Setelah bersenang-senang semalaman, Darian Wu dan Coco Lin sedikit lelah, saat pulang ke rumah, mereka kembali ke kamar masing-masing dan bersiap untuk tidur.
Darian Wu kembali ke kamar tidur setelah mandi, dan dia tiba-tiba mendengar petir yang sangat besar di luar, dan hujan lebat turun seketika.
Darian Wu menutup jendela dan langsung berabring, lalu pintunya di ketuk dan langsung terbuka!
"Kakak ipar! Tolong! Aku takut dengan petir, aku ingin tidur denganmu!"
Coco Lin, yang terbungkus selimut, bergegas masuk dan melompat ke atas tubuh Darian Wu.
"Coco, sepertinya ini kurang baik?"
Darian Wu langsung menjauh darinya.
Namun, Darian Wu dikejutkan oleh tindakan Coco Lin selanjutnya. Dia melihat Coco Lin membuang selimut di tubuhnya, dan dia menyelinap ke pelukan Darian Wu. Dengan pandangan yang mengejutkan, dia bisa melihat dengan jelas, Coco Lin tidak mengenakan pakaian sama sekali!
Tubuh langsing dan lembut, juga hangat menempel di tubuhnya, membuat detak jantung Darian Wu tiba-tiba berdetak kencang.
"Coco! Pakai bajumu!"
Darian Wu dengan cepat menggerakkan tubuhnya ke samping, mencoba menjauh dari tubuh Coco Lin. Ini benar-benar mengerikan. Coco Lin menggodanya untuk melakukan sesuatu yang tak pantas dilakukan!
Intinya, Darian Wu juga tidak mengenakan pakaian sama sekali, 1 laki-laki dan 1 perempuan di satu kamar, akan aneh jika tidak terjadi apa-apa!
"Kakak ipar! Peluk aku, peluk aku erat-erat, aku takut sekali!"
Coco Lin membungkus tangannya seperti ular dan memeluk Darian Wu dengan erat, mencari kenyamanan.
Coco Lin takut pada petir, Darian Wu tahu itu sejak lama, tetapi Angela Lin dan Summer Su biasa menjaga Coco Lin saat ada petir. Malam ini adalah pertama kalinya dia melihat Coco Lin yang ketakutan oleh petir. Dia benar-benar tidak menyangka Coco Lin akan ketakutan seperti ini oleh petir. Tidak hanya seluruh tubuhnya gemetar, tetapi tubuhnya sedingin es.
"Coco! Bisakah kamu pakai piyama dulu, tubuhmu dingin, kenapa kamu malah tidak memakainya?"
Untuk menghindari membuat kesalahan, Darian Wu ingin membujuk Coco Lin untuk kembali ke kamar dan mengenakan piyamanya, jika tidak maka akan sulit baginya untuk mengendalikan pikiran jahat batinnya!
"Tidak, tidak, tidak, kakak ipar, jangan mengusirku! Aku sangat takut sampai tidak bisa berjalan lagi!"
Coco Lin memeluk lebih erat, separuh tubuhnya ditekan ke Darian Wu, dua benda lembut dan elastis melekat erat ke dada Darian Wu, dan saat tubuh lembutnya terus menerus menggosok Darian Wu ke depan dan ke belakang, hati Darian Wu terasa mau meleleh!
Coco Lin tidak tahu apakah itu disengaja atau tidak, pahanya ditekan di perut Darian Wu, dan dia juga menggosok maju mundur.
Darian Wu hampir tidak bisa menahannya lagi.
Coco Lin menyentuh dada Darian Wu dengan tangan kanannya, dan segera turun ke selangkangan Darian Wu.
Darian Wu tercengang, dan dengan cepat mengulurkan tangan dan meraih telapak tangan Coco Lin untuk menghentikannya melanjutkan penjelajahan tangan kanannya!
Lebih jauh ke bawah adalah tanah suci naganya, jika naga itu marah, sesuatu akan terjadi!
"Coco, tenangkan dulu dirimu, jangan sembarangan bergerak!"
Darian Wu memarahi Coco Lin dengan suara serius, dia tidak ingin melakukan kesalahan lagi.
"Kakak ipar, aku milikmu sekarang, kenapa kamu melihatku seperti orang luar? Kakakku sudah beberapa hari tidak berada di rumah denganmu. Sepertinya kamu hampir tidak tahan lagi, itu buruk untuk kesehatanmu. Jika kamu mau, silakan saja, aku tidak akan menolakmu."
Coco Lin mengangkat kepalanya dan menghadap Darian Wu, menghembuskan napas lebut.
Saat ini, bibir kedua orang itu hanya berjarak dua sentimeter dan mereka bisa saling bersentuhan kapan saja!
"Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Aku kakak iparmu, bagaimana aku bisa melakukan itu padamu? Kalau kakakmu sampai tahu, bagaimana aku menjelaskan padanya?"
Darian Wu menekan pikiran jahat, memiringkan kepalanya ke satu sisi, dan berkata dengan serius.
"Hanya kita berdua yang ada di rumah malam ini. Tidak peduli apa yang kamu lakukan padaku, hanya Tuhan yang tahu, juga kita, tidak akan pernah ada orang ketiga yang tahu. Kamu tidak perlu takut, kamu boileh melakukan apapun yang kamu inginkan."
Coco Lin menempelkan bibirnya ke telinga Darian Wu, dan berkata dengan lembut dan memikat.
"Jangan seperti ini, Coco, aku tidak mau melakukan kesalahan lagi!"
Saat dia masih dalam keadaan tenang, Darian Wu berencana untuk secara paksa mendorong Coco Lin menjauh darinya, agar tidak kehilangan kendali atas emosinya ketika dia menjadi bersemangat!
Tapi Coco Lin memeluknya terlalu erat, tangannya mencengkeram pinggangnya dengan erat, tidak peduli seberapa keras dia mencoba, dia tidak bisa menarik tangan Coco Lin, dan dia sudah hampir tidak bisa menahan api amarahnya.
Yang lebih mengerikan adalah semakin keras dia mau melepaskan diri darinya, semakin erat Coco Lin memeluknya, dan rasanya dia akan menjadi satu dengannya!
Terutama Coco Lin yang suka menggosok tubuhnya, tubuh lembut dan halus terus bergesekan dengannya, membuat nafsunya semakin kuat, dan tubuhnya hampir terbakar.
"Kakak ipar! Apa kamu tahu? Selama kamu memelukmu, meski guntur bergemuruh di luar, aku tidak akan merasa takut lagi. Memelukmu membuatku merasa sangat aman. Sungguh perasaan yang luar biasa. Aku benar-benar ingin melakukmu sepanjang malam seperti ini!"
Ini pengakuan Coco Lin? Apakah ini hanya mimpi?
Darian Wu benar-benar tidak bisa mendengarnya lagi. Dia hanya tahu saat ini, Coco Lin menekan separuh tubuhnya di dadanya, dan bibirnya mencium telinga dan lehernya. Di saat yang sama, Coco Lin melepaskan tangannya, dan menarik tangan Darian Wu lalu meletakkan tangannya di pinggulnya.
Darian Wu bukanlah orang suci, dia adalah orang normal, dan seorang pria muda yang penuh gairah dengan penuh semangat, semua ini bisa membuatnya kehilangan akal sehatnya, tidak memikirkan hal lain lagi, hanya ingin melampiaskannya!
Darian Wu terengah-engah dan berdiri, langsung menekan Coco Lin di bawahnya.
Kedua cengkeraman bergerak bersama, naik ke puncak dada Coco Lin, dan bergerak dengan penuh gairah.
Saat keinginannya mencapai batas ekstrim, Darian Wu menginginkan stimulasi yang lebih. Ia menurunkan tangannya dan hendak memisahkan kedua kaki Coco Lin. Terjadi sesuatu. Coco Lin meraih tangannya dan berkata dengan gugup: "Kakak ipar, tunggu sebentar, jangan malam ini, bibiku datang!"
"Apa?"
Darian Wu berseru, lalu jatuh ke samping Coco Lin dengan putus asa, dan berteriak: "Coco Lin, kamu mempermainkanku?"
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelAdore You
ElinaMy Secret Love
Fang FangThe Revival of the King
ShintaKamu Baik Banget
Jeselin VelaniMenantu Hebat
Alwi GoMy Charming Wife
Diana AndrikaBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula