Beautiful Lady - Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia

Pada saat makan, Angela Lin mengirimkan pesan bahwa perusahaan tiba-tiba memintanya untuk menyelesaikan proyeknya sesegera mungkin, ia tidak akan pulang, sehingga ia pun menyuruhnya untuk tidur lebih awal.

Setelah membacanya, Darian Wu tersenyum kusut dan menghela nafasnya, ia hanya membalas pesannya dengan mengingatkannya untuk memperhatikan kesehatannya.

Coco Lin sepertinya menyadari perbedaan Darian Wu, ia diam-diam memesan dua gelas alkohol, Darian Wu pun langsung meminumnya setelah disajikan.

Akhirnya, tidak tahu berapa banyak yang ia minum, Coco Lin yang pergi membayarnya.

Pada saat pergi, Coco Lin menuntun dirinya yang linglung dan memanggil taksi, Darian Wu tergolong cukup diam di dalam mobil.

Namun ketika tiba di rumah dan menyalakan lampu, kemabukan Darian Wu memuncak, ia langsung mematikan lampunya dan menekan Coco Lin di atas sofa.

“Istriku, aku rindu sekali padamu.”

Kedua tangannya kemudian menempel dan menelusuri tubuh Coco Lin.

“Ck.”

Darian Wu merobek t-shirt milik Coco Lin dengan kuat, menekan tubuhnya dan terus bergerak, karena saat ini adalah musim panas, Coco Lin hanya mengenakan sepotong celana yang sangat pendek, sedangkan Darian Wu mengenakan sepotong celana pendek.

Gesekan yang disebabkan dari jarak yang terpisahkan oleh pakaian membuat kehausan Darian Wu semakin membara, Coco Lin membuka lebar matany dan ingin berteriak, namun Darian Wu langsung menutup mulutnya, sehingga ia hanya bisa mengerang.

Coco Lin memberontak di bawah tubuh Darian Wu, namun Darian Wu merasa semakin bersemangat, dia merasakan rangsangan dan pengalaman yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Kedua tangan Darian Wu melembut, bagian bawah tubuhnya bergesekan semakin kuat, kedua kaki Coco Lin yang sedang memberontak ternyata mejepit erat alat reproduksi Darian Wu.

“Huh.”

Kakinya yang lembut dan kenyal bergesekan erat dengan alat reproduksinya, Darian Wu merasakan perasaan enak yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Akhirnya, tangannya mulia bergerak ke arah bawah dan bersiap-siap merobek pakaiannya itu.

“Dong dong dong.”

Pada saat inilah, sebuah gerakan terdengar dari luar pintu. Darian Wu juga langsung terbangun dari ketidaksadarannya, lalu melihat adik ipar yang sedang ia tekan.

Ia tercengang sejenak, pada saat suara ketukan pintu kembali terdengar, Darian Wu pun kembali sadar.

“Coco, aku......” Darian Wu ingin menjelaskan kecanggungan dirinya, namun ia juga tidak tahu apa yang harus ia katakan.

“Kakak ipar, kamu, bisakah kamu beranjak turun dahulu?” Coco Lin berbicara dengan wajah malu dan memerah, ia menggigit erat bibirnya, lalu merapatkan kedua kakinya.

“Ah.”

Darian Wu berteriak tanpa disadari, lalu menyadari bahwa benda miliknya itu masih dijepit oleh Coco Lin.

Ia kemudian bergegas beranjak turun dari tubuh Coco Lin, namun pada saat meninggalkan sepasang kaki itu, Darian Wu merasa sedikit kecewa, perasaan itu benar-benar tidak terlalu buruk.

“Kakak ipar, jangan ceritakan kejadian ini kepada kakak.” Coco Lin beranjak berdiri dan berbicara dengan suara yang rendah, lalu pergi membukakan pintunya.

Darian Wu masih tercengang, ia tiba-tiba teringat kembali akan saat-saat dimana ia mendapati Coco Lin memfantasikan dirinya ketika ia pulang tadi. Adik iparnya ini benar-benar......

Darian Wu tidak tahu harus bagaimana mendeskripsikannya, ia hanya merasa hatinya kini sedang sangat berantakkan.

“Kakak ipar, itu, ini adalah teman baikku, Summer Su, dia hari ini datang untuk bermain denganku, kita akan tidur bersama.”

Saat mendengar perkenalan Coco Lin, Darian Wu menatap ke arah seberang, Summer Su terlihat seperti gadis yang tergolong anggun.

Wajah bulat yang menawan, mata yang bulat, ia hampir saja tidak bisa menemukan kelemahannya, dadanya terlihat lebih besar hingga hampir saja merobek pakaiannya.

Ia mengalihkan tatapannya ke arah sepasang kaki Summer Su, bentuk kakinya sangatlah menawan, walaupun ia mengenakan sepatu flat, namun ia tetap saja terlihat anggun dengan auranya tersendiri.

“Halo, Kakak Ipar!”

Summer Su tersenyum hingga matanya terlihat sedikit berliku, mata lebarnya yang bergemilang disertai sedikit kecanggungan.

Darian Wu merasa sedikit gugup mendengarnya,”Ah, oh, itu, kalian main saja, silahkan main, aku akan pergi tidur terlebih dahulu.

Setelah selesai berbicara, ia pun langsung bergegas pergi.

“Hei, kakak iparmu itu terlihat sedikit menarik, kalian......” Summer Su mengedipkan matanya terhadap Coco Lin, serta tersenyum ambigu padanya.

“Astaga, apa yang sedang kamu bicarakan, dia adalah kakak iparku.” Coco Lin merasa malu hingga wajahnya memerah, lalu lari ke lantai atas.

“Jika tidak ada apa-apa, mengapa wajahmu memerah, jangan lari.” Summer Su pergi mengejarnya.

Darian Wu yang sudah kembali ke kamar itu menarik nafasnya dan berusaha keras untuk menenangkan dirinya. Tetapi, setelah berulang kali berguling di tempat tidur, ia masih saja tidak bisa tertidur lelap, pada saat yang bersamaan, kepalanya juga terasa sedikit pusing, setelah berguling beberapa saat, ia pun akhirnya duduk tegak.

Setelah turun ke lantai bawah dan meminum beberapa gelas air, Darian Wu merasa sedikit lebih segar, ia berencana untuk kembali ke kamar dan tidur, namun ia mendengar suara goyangan tempat tidur dari kamar Coco Lin.

Ada apa ini?

Darian Wu tidak bisa menahan rasa penasarannya, ia perlahan berjalan menghampirinya, lalu melirik melalui celah pintu, gambaran yang mampu membuatnya mimisan tampil di depan matanya, haitnya merasa sangat terkejut, ini......

Di dalam kamar.

Di tengah tempat tidur yang luas, Coco Lin dan Summer Su sedang saling berpelukan, lidah kecil mereka sedang saling melilit, mereka terlihat saling berpelukan dan berciuman.

Terlihat jelas bahwa Summer Su adalah pihak yang aktif, tangan kecilnya yang lembut itu menaiki puncak Coco Lin, lalu menggodanya dengan sangat mahir......

Coco Lin sedang tidur pada sisi tubuhnya, menutup matanya, namun mulutnya tidak pernah berhenti mengerang, ia terlihat sangat menikmatinya.

Kedua gadis itu terlihat tampil dengan semangat, penuh dengan kelembutan dan gairah.

Gambaran kisah cinta diantara kedua wanita ini benar-benar membuat pikiran Darian Wu meledak, dia tidak menyangka Coco Lin yang terlihat sangat alim dan penurut ternyata menyembunyikan rahasia sebesar ini.

Adik iparnya ini lesbian, hal ini membuat Darian Wu merasa sangat sedih tanpa menteskan air matanya.

“Apakah kamu mengingkan kakak ipar? Atau menginginkan diriku?”

Summer Su yang berada di atas tempat tidur terlihat sangat mendominasi, dia terlihat sepenuhnya berbeda dibandingkan saat makan tadi, ia menggigit pelan bibirnya, memberikan sejenis kesan yang sangat liar.

“Huh! Aku menginginkan kakak ipar.”

Coco Lin tersenyum konyol.

“Benarkah? Sepertinya kamu kurang diberi pelajaran!”

Summer Su tersenyum nakal, matanya terlihat bersemangat, ia menatap Coco Lin yang sedang berbaring dengan tubuhnya yang menawan di atas tempat tidur, dengan sebuah alat peraga lelaki dewasa yang terlihat kokoh di tangannya.

Darian Wu yang sedang bersembunyi di luar pintu dan melirik dari celah pintu bahkan merasa bahwa alat tersebut terlihat cukup mengejamkan dibawah cahaya lampu.

“Kamu sangat jahat! Kamu menyuruh orang lain untuk merekam dan memainkan peran kakak ipar yang memainkan adik iparnya tadi sore, untung saja kakak iparku tidak melihatnya, jika tidak......”

Ucap Coco Lin dengan suara memanja.

“Kalau begitu, apakah kamu mash menignginkan kakak ipar?” Summer Su tersenyum mengisenginya.

“Tidak! Tidak lagi, aku hanya meninginkan dirimu. Cepatlah! Aku sudah menginginkannya.” Coco Lin berbicara dengan ekspresi malu.

“Inilah sikap yang baik!”

Tangan Summer Su yang putih lembut itu bergerak dengan sangat bersih dan rapi, bergerak turun menuju ke arah perut Coco Lin yang ramping, terus bergerak turun, dan bergerak turun lagi.

Ia melihatnya akan segera memasukinya......

Mata Darian Wu terlihat melebar, ia sulit sekali mempercaya kejadian yang berada di depan matanya ini, jantungnya saja bahkan ikut berdebar cukup kencang! Ia akhirnya mengerti, ternyata gambaran yang ia lihat saat pulang kerja tadi hanyalah pertunjukan dari sebuah peran.

Pada saat ia terlihat lega, ia juga memiliki permasalahan yang baru lagi.

Adik iparnya ini lesbian!

Bagaimana ia harus menyampaikan situasi ini kepada istrinya, Angela Lin?

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu