Beautiful Lady - Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
Yang ada di hadapan mereka adalah pintu anti-maling. Asal pintu bisa dibuka, semua benda yang ada di ruangan dalam akan bisa langsung didapatkan!
Urusan buka kunci bukan bagian Darian Wu. Coco Lin adalah ahli dalam bidang ini. Tidak membawa perangkat apa pun, wanita itu cuma membutuhkan telinga untuk mendengarkan perputaran roda gigi kunci. Beberapa menit kemudian, pintu pun terbuka!
Melihat pemandangan ajaib ini, Darian Wu terpana. Ia tidak bisa mempercayai matanya. Ia benar-benar tidak tahu bagaimana Coco Lin bisa menguasai keahlian ini!
Begitu pintu terbuka, barang-barang yang ada di dalam ruang rahasia segera muncul dalam pandangan!
Perhiasan, berlian, giok kuno, semuanya tersedia. Ambil saja salah satunya secara acak, maka kamu tidak perlu mengkhawatirkan uang lagi seumur hidup!
Bisa menyimpan begini banyak barang berharga, keluarga ini pasti sungguh kaya. Entahlah bagaimana latar belakangnya. Darian Wu baru ingat bahwa ia tidak pernah menanyai Coco Lin mereka ingin merampok rumah keluarga mana!
“Kakak Ipar, jangan asal pegang barang-barang ini. Hati-hati alarm polisi menyala!”
Tepat ketika si pria mengulurkan tangan untuk menyentuh sebuah porselen di depannya, si wanita buru-buru mengingatkan. Sangat kaget, Darian Wu langsung menurunkan tangan!
“Kakak Ipar, bantu awasi situasi luar. Panggil aku jika ada yang datang!”
Setelah berpesan pada Darian Wu, Coco Lin fokus mengurusi kunci kombinasi di dinding!
Yang dipesankan tersenyum pahit, lalu berlari ke sisi pintu. Dengan menempelkan kepala ke dinding, pria itu memperhatikan situasi di luar!
Mungkin karena terlalu serius menjalankan tugasnya, Darian Wu tidak memerhatikan situasi di sampingnya!
Tepat di sebelah kakinya ada sebuah vas bunga panjang dan kurus yang tergeletak di lantai. Merasa sedikit lelah karena terus berdiri, ia meregang-regangkan kaki untuk merileskan persendian. Tanpa diduga, gerakannya itu menjatuhkan vas tersebut!
Prang! Vas bunga tidak pecah!
Tetapi, alarm polisi di luar tiba-tiba berbunyi keras!
Tanpa sengaja, Darian Wu telah mengaktifkan alarm.
Sensor alarm polisi itu sejatinya ada di bawah vas. Begitu vas jatuh, sensor itu pun menangkap gerakan dan memerintahkan alarm untuk berbunyi!
“Gawat, gawat, Coco Lin! Sepertinya, kedatangan kita telah terlacak!”
Si pria berseru dan memandang si wanita dengan panik.
Yang dipandangi tidak meladeni. Dia masih berjuang membuka kunci kombinasi!
“Ayo cepat kabur, kita sudah menunda terlalu lama. Aku rasa sudah ada penjaga keamanan masuk lantai satu dan melihat rekannya runtuh semua, lalu membunyikan alarm polisi!”
Sampai detik ini, Darian Wu masih tidak tahu bahwa dirinya merupakan pemicu masalah. Pria itu bahkan memasang wajah risih dan dalam hati menyumpahi Coco Lin karena mengajaknya ikut.
Ceklek! Si adik ipar berhasil membuka kunci kombinasi di dinding. Wanita itu buru-buru mengambil kotak kecil yang ada di dalam dan menyimpannya ke dalam sebuah lap. Ia lalu menoleh dan menarik Darian Wu sambil berkata, “Ayo pergi. Kakak Ipar, kamu jangan jauh-jauh dariku. Kalau kita berjauhan, aku tidak akan bisa melindungimu!”
Apa? Melindungiku?
Mendengar perkataan ini, Darian Wu sangat kesal. Ia adalah seorang pria, lebih-lebih merupakan tuan muda. Mana perlu ia dilindungi oleh seorang wanita? Kata-katanya sangat tidak masuk akal!
“Jangan gaya-gayaan. Berjalanlah di belakang aku, biarkan aku yang memimpin!”
Si pria menunjukkan sikapnya yang mendominasi. Pria itu mendorong Coco Lin ke belakang dan melangkah keluar dengan energik!
Si wanita tidak bisa menahan tawa. Ia tertawa sambil menggeleng, lalu bergegas mengejar Darian Wu!
Sekeluarnya dari ruang rahasia, Darian Wu melihat lima penjaga keamanan bertubuh tinggi besar yang berlari ke arah mereka! Di tangan kelima orang itu ada tongkat kejut listrik, sementara wajah mereka juga garang. Waduh, ini pertanda yang sangat tidak baik!
Jelas-jelas tahu petugas keamanan tidak mudah ditaklukkan, Darian Wu ngotot ingin melawan mereka. Ia jelas tidak boleh membiarkan Coco Lin mengambil alih posisi pimpinan, kan?
“Bertarung!”
Pria itu menggeretakkan gigi dan berlari ke penjaga-penjaga keamanan dengan kepala tertunduk!
Sekalinya mendongak, ia menjumpai dua tongkat kejut listrik yang menyala tengah dihadapkan pada dirinya. Jika sampai terkena benda itu, Darian Wu dalam sekejap akan terbujur di lantai!
Si pria jadi gugup. Mana bisa ia menghindari serangan-serangan ini? Sepertinya, memilih memimpin Coco Lin merupakan keputusan yang sangat keliru!
Kaki kedua penjaga keamanan tiba-tiba melemas, lalu mereka berlutut di depan Darian Wu. Hadiah yang datang sendiri mana mungkin tidak diambil dan dimanfaatkan? Pria itu mengepalkan kedua tangan dan meninju-ninju kedua petugas hingga wajah mereka babak belur!
Darian Wu seketika merasa dirinya sangat luar biasa. Dengan otak yang memanas, ia mengambil sebuah tongkat kejut listrik yang tergeletak di lantai dan berlari ke tiga penjaga keamanan yang berjaga agak di belakang!
“Kakak Ipar, jangan terlalu impulsif!”
Coco Lin kaget sampai menghentakkan kaki. Kedua telapak tangan yang sudah ia turunkan juga naik lagi. Cahaya biru yang samar melintas dari dua telapak tangan itu!
Detik berikutnya, tiga penjaga keamanan mengarahkan tongkat kejut listrik mereka ke Darian Wu. Tetapi, tepat ketika tongkat-tongkat itu akan mengenai target mereka, secara mengejutkan arahnya menjadi melenceng!
Darian Wu lagi-lagi dapat “durian runtuh”. Pria itu menyetrum tiap penjaga keamanan sebanyak sekali. Mereka pun gemetar dan jatuh ke lantai!
“Wih, bertanding satu lawan lima dengan satu tangan pun aku menang. Coco Lin, kamu menyaksikan semuanya tidak. Aku, kakak iparmu ini, memang segini jago!”
Dengan kebanggaan diri yang maksimal, Darian Wu memain-mainkan tongkat kejut listrik yang digenggamnya. Pria itu hampir ingin menyanyikan sebuah lagu sebagai tanda selebrasi!
Coco Lin berlari ke arahnya dan mengacungkan ibu jari. Adik iparnya itu memuji, “Kakak Ipar sungguh luar biasa. Aku super kagum!”
“Melarikan diri harus dilakukan secepat kilat. Ayo ikut aku!”
Segembira apa pun, Darian Wu tetap tidak luka dengan urusan utamanya. Mereka harus kabur dari vila ini dulu, baru boleh merasa senang!
Pria itu kembali mengambil posisi depan dan mengibas-ngibaskan tongkat kejut listriknya di udara. Ia berencana mengajak Coco Lin keluar dari lorong bawah tanah dan naik ke lantai satu!
Tetapi, baru dirinya berdiri kogoh, Darian Wu langsung tersentak ketakutan. Saking takutnya, tongkat kejut listriknya sampai jatuh ke lantai!
Pintu masuk lorong bawah tanah kini dikerumuni sekelompok penjaga keamanan. Sama seperti lima orang yang tadi, setiap dari mereka menggenggam tongkat kejut listrik. Bahkan, beberapa di antaranya juga membawa senjata. Dengan posisi menutupi pintu itu, mereka berdiri menatap Darian Wu dan Coco Lin!
Kelar sudah, kelar sudah. Mereka kali ini akan menemui ajal!
Darian Wu mengerang putus asa. Situasi yang sekarang berkali-kali lipat lebih sulit!
“Besar sekali keberanian mereka sampai nekat datang ke istana batu keluarga Qin untuk mencuri. Mereka kelihatannya tidak sabar untuk mati! Cepat tiarap, kalau tidak peluru ini sebentar lagi akan menembus dada kalian berdua. Kalian pantas dibunuh!”
Seorang pria paruh baya yang berkumis dan berpenampilan seperti ketua mengancam.
Darian Wu menghela nafas. Ketika ia hendak membujuk Coco Lin untuk tidak melawan dan mempertaruhkan nyawa secara sia-sia, suara “bum bum bum” yang sangat keras terdengar. Suara itu diikuti dengan getaran bumi. Tiga pilar penyangga vila, yang berada di lantai satu, jatuh semua!
Situasi ini sangat menyerupai gempa bumi!
“Gawat, terjadi gempa bumi. Semuanya cepat lari dan selamatkan diri!”
Coco Lin berteriak. Memanfaatkan momen penjaga-penjaga keamanan tidak menjaga mereka lagi, ia menarik tangan si pria untuk mengajaknya berlari ke lantai dua!
Benar-benar mengira ada gempa bumi, mana para petugas keamanan punya niat untuk menghadang Darian Wu dan Coco Lin lagi? Bagi mereka, menyelamatkan nyawa masing-masing jauh lebih penting. Mereka merangkak dan bergegas keluar dengan berusaha saling mendahului. Sial, andai kedua orang tua mereka memberi mereka dua kaki ekstra, mereka pasti bisa berlari dua kali lipat lebih kencang!
“Coco Lin! Gem…… gempa. Kita…… sangat berisiko untuk lari ke dalam……”
Juga mengira telah terjadi gempa sungguhan, Darian Wu ingin mengajak Coco Lin keluar dari vila!
“Kakak Ipar, jangan membantah ideku. Jika ingin melarikan diri, kita harus berjalan dari atap!”
Tenaga si wanita sangat kuat. Ia berhasil menyeret si pria, yang masih tidak setuju dengan gagasannya, sampai ke atap!
Novel Terkait
Love And Pain, Me And Her
Judika DenadaHei Gadis jangan Lari
SandrakoCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaBack To You
CC LennySi Menantu Buta
DeddyMy Secret Love
Fang FangTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula