Beautiful Lady - Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab

Melihat Coco Lin akhirnya bersiap gerak, Darian Wu gembira. Secercah harapan dalam hatinya menyala!

Walau hanya memiliki senapan mini, selama keahlian menembak Coco Lin bagus, membalikan keadaan bukanlah sesuatu yang sulit!

Si pria, yang tidak pernah percaya pada dewa dan hantu, secara mengejutkan berdoa pada langit. Ia memohon bantuan supaya Coco Lin diperkenankan mampu menembak semua peluru ke tubuhnya dan meraih kemenangan di akhir!

Di tengah hujan peluru, Darian Wu memusatkan seluruh energi untuk menghindari peluru bibi gendut dan bibi berwajah kuning. Soal apakah Coco Lin tepat menembaknya, ia sama sekali tidak tahu!

Tetapi, melihat gestur tembak-menembaknya yang apik, ia jadi teramat percaya diri!

Dor!

Setelah tembakan terakhir, si adik ipar kembali meletakkan pistol di pundak. Wanita itu tersenyum penuh kemenangan sambil melambaikan tangan ke kakak iparnya!

Ngiung, ngiung, ngiung!

Dengan terdengarnya sirine, kompetisi selesai!

Perlombaan itu diakhiri bukan karena Darian Wu berhasil bertahan selama tiga puluh menit, melainkan karena ada kontestan yang telah sukses menembakkan seratus peluru ke tubuhnya!

“Haha…... aku pasti menang!”

Bibi gemuk menjatuhkan senjatanya dan menepuk-nepuk dada dengan bangga. Ia lalu berlutut untuk merayakan kemenangan!

“Bisakah sadar diri sedikit? Dengan kemampuan menembakmu yang semacam itu, kamuy akin berhasil menembak seratus tembakan ke pria panggung Tidak mungkin! Aku beritahu padamu, akulah yang menang!”

Bibi berwajah kuning mendatangi bibi gemuk dan merendahkannya dengan ekspresi jijik.

“Brengsek! Hanya beli dua ribu peluru, kamu yakin bisa mengalahkanku? Mimpi ya?”

Yang direndahkan menggerutu dan bangkit berdiri. Kedua bibi lalu bertatap-tatapan seperti siap saling tanduk-menanduk.

Kepala bibi berwajah kuning agak kecil. Sekalinya dahinya ditanduk oleh dahi bibi gemuk, ia langsung terhatuh dalam posisi duduk!

“Bibi gemuk sialan! Berani menandukku, percayakah kamu akn bisa mencari seseorang untuk mencabik-cabikmu hingga mati?”

Jika usia kedua wanita paruh baya ini ditotal, jumlahnya bisa mencapai angka seratus tahun. Tetapi, dengan perangai yang iri satu sama lain, mereka jadi terlihat mirip anak kecil! Kerumunan penonton di bawah panggung pun terhibur dengan aksi mereka!

“Kalian berhentilah berkelahi. Yang menang adalah aku! Walau hanya punya seratus peluru, persentase ketepatan menembakku ada di angka seratus persen. Beli seratus peluru sudah cukup, beli banyak-banyak hanyalah merupakan pemborosan!”

Coco Lin meniupkan gelembung besar dari permen karet di mulutnya. Setelah memutar-mutar senapan mini yang ada di tangannya, moncong senapan itu akhir-akhirnya berhenti dalam posisi menghadap bibi gemuk dan bibi berwajah kuning. Wajah wanita muda itu dipenuhi ekspresi jijik!

“Ya Tuhan, aku malam ini sangat sial. Bisa-bisanya aku bertemu dua orang gila yang berkompetisi denganku. Situasi ini membuat kemenanganku jadi tidak terasa membanggakan! Masing-masing dari kalian hanya beli dua ribu peluru dan seratus peluru. Jika kalian menang, aku akan memakan semua sisa peluruku!”

Bibi gemuk tertawa kencang sampai keluar air mata.

“Bibi gemuk, semoga kamu bisa melakukan apa yang kamu katakan. Sebentar lagi, makanlah peluru-peluru sisamu!”

Coco Lin menunjuk sisa peluru bibi gemuk sambil tersenyum.

Darian Wu pada momen ini sudah dilepaskan dari sangkar besi. Coco Lin bergegas menghampirinya dan berkata dengan penuh kepercayaan diri: “Kakak Ipar, jangan khawatir. Aku orang yang berani berkata dan berani melakukan. Aku pasti menang!”

“Kamu yakin?”

Si pria tidak berani percaya adik iparnya bisa menang. Bagaimana pun juga, wanita ini hanya membeli seratus butir peluru. Satu peluru saja salah ditembakkan, kesempatan menangnya langsung lenyap!

Coco Lin menepuk bahunya yang diangkat tinggi-tinggi, kemudian menanggapi sungguh-sungguh: “Aku seratus persen akan menang. Sebagai penembak jitu, jika tidak berhasil menembakkan semua peluru yang dimiliki dengan tepat, apa gunanya aku berlatih menembak selama bertahun-tahun? Masa aku hanya buang-buang waktu?”

Jika adik iparnya benar-benar menang, Darian Wu akan sangat kagum. Wanita ini benar-benar bertalenta dari atas sampai bawah, entahlah dari mana belajarnya!

Ketika mereka berdua sedang berbincang, bibi gemuk diam-diam turun dari panggung dan berbisik pada salah satu bawahannya!

Setelah menganggukkan kepala, bawahan itu berbalik badan dan bergegas ke belakang panggung!

“Baik. Tiga wanita cantik, datanya sudah keluar!” Sekitar sepuluh menit kemudian, pembawa acara muncul dengan membawa selembar kertas!

Di belakang pembawa acara itu berdiri enam pria besar. Ini memicu kegelisahan Darian Wu!

“Katakan dengan lantang, siapa yang menang?”

Bibi gemuk tersenyum selebar-lebarnya!

“Selamat Vicky Li, kamu menembak seratus kali paling awal dan memenangkan pertandingan! Selanjutnya, sepanjang malam ini, pria tampan ini jadi milikmu. Kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau, itu hakmu!”

Pembawa acara meraih tangan bibi gemuk dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

Mendengar pengumuman ini, otak si pria berdengung. Ia marah hingga terduduk lumpuh di bawah!

“Aku tidak percaya, tidak mungkin bibi gemuk ini menang! Pria tampan itu memfokuskan semua perhatiannya untuk menghindari pelurunya. Ia tidak mungkin bisa menembakkan seratus peluru duluan. Aku yang seharusnya menang!”

Bibi berwajah kuning protes dan mengajukan keraguan!

Pembawa acara segera menyerahkan kertas yang dipegangnya ke si bibi. Biarlah bibi berwajah kuning memeriksa data hasil tembakan mereka bertiga sendiri!

Masih merasa tidak terima, bibi itu melanjutkan protes: “Sialan kamu, klub kalian pasti telah melakukan trik. Datanya palsu, pasti palsu!”

“Klub kami beroperasi secara jujur, jadi kami tidak pernah dan tidak mungkin mengubah hasil kompetisi menembak sesuka hati! Jika kamu terus membuat masalah, aku akan menugaskan orang untuk membawamu pergi” Dengan wajah muram, pembawa acara mengancam bibi berwarna kuning tanpa takut menyinggungnya sedikit pun!

Si bibi benar-benar ingin melanjutkan masalah! Tetapi, ia dengan segera digotong pergi oleh dua pria besar!

“Gadis cantik, apa kamu punya komentar terhadap data yang ada di tanganku?”

Pembawa acara mengalihkan pandangannya ke Coco Lin dan bertanya menggoda.

“Gadis yang cerdas tidak akan cari masalah langsung di depan lawannya! Meski menurutku aku seharusnya menang, namun lengan tidak bisa melawan paha! Aku mengaku kalah, aku tidak mau pria tampan ini lagi!”

Coco Lin menghela nafas dan menggelengkan kepalanya tanpa daya. Tanpa melihat ke arah Darian Wu, wanita itu berbalik badan dan turun panggung!

“Coco Lin! Jangan pergi, selamatkan aku!”

Si kakak ipar melambai-lambaikan tangan dan memanggil dengan putus asa.

Si adik ipar pura-pura tidak dengar. Dalam sekejap, ia menghilang di tengah kerumunan.

Darian Wu berjuang untuk bangkit berdiri. Ia ingin melawan, ia bertekad untuk tidak dinodai oleh bibi gemuk!

Hanya saja, dua pria besar yang daritadi bersiaga di belakangnya langsung menahannya dalam dua detik!

“Bawa dia ke ruang VIP-ku dan borgol dia di kasur. Aku ingin siap-siap untuk memanjakannya dulu!”

Kelar memberi perintah, bibi gemuk pergi sambil bersenandung. Ia mungkin ingin mendadani dirinya terlebih dahulu supaya terlihat lebih menggoda.

Pada momen ini, Darian Wu benar-benar “memanggil langit tetapi langit tidak menjawab” dan “memanggil bumi tetapi bumi tidak bergerak”. Ia langsung dibawa kedua pria ke ruang VIP mewah, lalu diborogl di atas tempat tidur!

Sekalinya terbayang ia akan dipaksa bercinta dengan seorang bibi gemuk, pria itu sungguh ketakutan!

Bibi gemuk itu sangat jelek dan tampak seperti babi! Dipaksa bersenang-senang dengan bibi gemuk membuat Darian Wu merasa tengah bercinta dengan babi. Gila, itu sangat najis!

Jika benar-benar ditunggangi bibi gemuk sepanjang malam, dirinya akan mengalami siksan yang sulit dibayangkan. Siksaaan itu pasti akan meninggalkan bekas dalam situasi psikologisnya! Ia sangat mungkin berubah dari pria energik yang tahan lama menjadi pria yang impoten. Pria itu tidak bakal bisa menjalani kehidupan seksual lagi!

Ini bukan sesuatu yang ingin dialami Darian Wu. Sambil menggeretakkan gigi, ia diam-diam membuat suatu sumpah. Tidak peduli bagaimana bibi gemuk menggodanya, penisnya tidak boleh menegang!

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu