Beautiful Lady - Bab 188 Luka Serius

“Berikan pistolnya padaku!”

Cora Qi dengan cepat menghampiri Darian Wu dan meminta!

Setelah akhirnya mendapatkan kesempatan untuk berpura-pura, Darian Wu tidak ingin melepaskannya. Pura-pura tidak mendengar permintaan si wanita, ia berjalan melewatinya dan pergi ke tempat dengan jumlah pembunuh paling banyak!

“Kalian tahu ini apa? Ya, ini pistol! Jika tidak ingin mati, berlututlah padaku!”

Darian Wu mengguncang pistol di tangannya dan berteriak pada para pembunuh.

Yang diteriaki mana berani melawan? Bruk, bruk, bruk! Satu per satu dari mereka berlutut. Pemandangan ini terlihat amat spektakuler. Si pria ingin pelan-pelan menikmati rasanya jadi kaisar yang dihormati semua orang!

Jelas, Darian Wu membiarkan para pembunuh ini bukan untuk mengalami rasanya jadi seorang kaisar, melainkan karena di titik ini ada begitu banyak pembunuh. Mereka berdiri berdekat-dekatan, jadi ia tidak bisa mengamati satu per satu dengan jelas. Dengan telah berlututnya mereka sekarang, gerak-gerik setiap orang jadi bisa ditangkap oleh pandangannya!

Segala sesuatu telah berada di bawah kendali. Merasa bangga, Darian Wu ingin melanjutkan sandiwara dengan menaruh dua tangan di pinggang dalam posisi berkacak! Sebelum melakukannya, ia perlu menyimpan ponselnya ke saku dulu!

Dor!

Berhubung gerakan menyimpannya terlalu kasar, pria itu secara tidak sengaja menyentuh pelatuknya pistol. Peluru terakhir pun tertembakkan!

Sesuatu yang besar terjadi! Peluru barusan ditembakkan dengan posisi menghadap selangkangan Darian Wu. Seberapa serius konsekuensinya, ia perlu mengecek celananya dulu!

Mendengar letupan pistol, pria itu ketakutan hingga wajahnya jadi pucat!

Ia bisa merasakan selangkangannya sedikit dingin. Nampaknya darah tengah mengalir!

Darian Wu buru-buru melempar senjatanya ke tanah, lalu membuka ikat pinggangnya dengan tangan gemetar!

Begitu pistol dijatuhkan, dua orang bergegas mendekat. Keduanya sama-sama ingin meraih pistol!

Salah satu orang adalah Cora Qi, sementara satunya lagi adalah pembunuh yang berjarak paling dekat dengan Darian Wu!

Cora Qi masih lebih cerdik. Meski ia juga ingin merebut pistol, tetapi ia tidak seratus persen berfokus pada benda itu, melainkan juga menendang pesaingnya!

Si pesaing, sebaliknya, memusatkan seluruh perhatian ke pistol. Sial, sebelum pistol itu jatuh ke tangannya, ia sudah ditendang ke udara!

Pistol jatuh ke tangan Cora Qi. Wanita itu memutarnya sekali dan mengintimidasi: “Semuanya tetap diam. Siapa yang berani bergerak, aku akan menembaknya!”

Para pembunuh, yang awalnya siap melanjutkan kericuhan, buru-buru berjongkok lagi. Siapa yang berani berhadapan dengan orang berpistol tanpa bawa pistol juga coba?

“Hei, “anu”-mu…… Bagaimana lukanya?”

Si wanita kembali mendatangi si pria dan menjulurkan kepala untuk mengecek. Tetapi, ia langsung teringat bahwa pria dan wanita tidak boleh asal lihat-lihatan! Wanita itu pun buru-buru memalingkan muka!

“Agak dingin, sepetinya lagi berdarah…… Tolong……. Tolong panggil ambulans untukku!”

Tangannya kelewat gemetar, Darian Wu tidak juga berhasil melepaskan ikat pinggang. Ia juga ketakutan sampai benaknya terasa kosong. Ia pikir, penisnya pasti tertembak dan bisa jadi telah lepas!

Ini insiden yang amat tragis! Sebuah pepatah bilang “bencana yang dikirimkan oleh alam bisa dihindari, tetapi bencana yang diciptakan oleh seorang manusia sulit dihindari orang itu sendiri”. Andai lukanya serius, Darian Wu sungguh tidak ingin hidup lagi! Penis sudah tidak punya, apa gunanya melanjutkan hidup coba!

Benar-benar cari masalah! Bukankah ia barusan hanya bersandiwara? Gila, ia kena karma dari kepura-puraannya secara instan!

Darian Wu terus berdoa dalam hati. Asalkan langit masih mengizinkan ia untuk punya penis yang normal, ia bersumpah untuk tidak main sandiwara-sandiwaraan lagi!

“Kamu…... Aku tidak tahu harus berkata apa lagi”

Cora Qi awalnya ingin memarahinya, tetapi akhirnya mengulurkan niat itu. Nasib rekannya ini sekarang sudah tragis, menambah ketragisannya sama sekali tidak perlu!

Setelah menghabiskan banyak usaha, Darian Wu akhirnya berhasil melepaskan ikat pinggang. Ia menurunkan celana, lalu menatap celananya itu dengan putus asa!

Pada momen ini, Cora Qi telah mengeluarkan ponsel dan siap memanggil ambulans!

Darian Wu terus mengkomat-kamitkan doa. Dengan wajah tegang, ia mulai mengalihkan pandangan dari sisi celana luar ke sisi celana dalamnya!

“Halo, ini pusat gawat darurat ya? Ada yang terluka di sini. Tolong kirim ambulans ke…...”

Cora Qi telah memulai telepon dan siap melaporkan alamat!

Tiba-tiba, sebuah tangan besar menahan tangannya. Itu adalah tangan Darian Wu. Pria itu berseru, “Tunggu sebentar. Nampaknya ada yang tidak beres!”

“Kalau ada yang tidak beres, mengapa kamu menghalangi teleponku?”

Cora Qi sedikit bingung dengan Darian Wu. Tidak beres berarti “anu”-nya tertembak, ya ia berarti harus panggil ambulans dong!

Si pria tidak menjawab. Celananya semakin lama sekali dilebarkan, sementara getaran kedua tangan yang memeganginya semakin mereda. Ekspresi wajahnya juga berubah. Dari awalnya panik, senyuman perlahan-lahan merekah di bibirnya. Pada akhirnya, tawa keras pria itu meledak!

Orang gila! Orang gila! Setelah melihat kondisi tragis selangkangannya, Darian Wu pasti terkena hantaman psikologis yang luar biasa besar dan jadi sinting!

“Darian Wu, bisakah kamu tenang sedikit? Kalau pun ada bagiannya yang terpotong, aku rasa itu masih bisa digunakan. Kamu masih muda, berpikirlah sedikit terbuka!”

Wajah Cora Qi tampak panik. Khawatir Darian Wu akan bunuh diri jika tidak juga berpikiran terbuka, wanita itu buru-buru berusaha menghibur!

“Petugas Polisi Qi, jika ada bagiannya yang terpotong, ya sekalian saja potong semuanya. Tidak usah berpikir untuk menggunakannya lagi!”

Si pria menghentikan tawa, menghela nafas lega, dan memperlihatkan senyum meledek!

“Jadi, sebenarnya terpotong atau tidak?” Sungguh-sungguh tidak mengerti apa yang terjadi pada Darian Wu, si wanita bertanya dengan semakin cemas.

“Petugas Polisi Qi, terima kasih atas perhatianmu. Aku baik-baik saja. Peluru itu hanya berpapasan dengan “anu”-ku dan memotong kulit ujungnya, lumayan lah aku jadi bisa hemat biaya sunat!” Darian Wu menepuk perut dan tertawa.

Si pria benar-benar merasa dirinya terberkati. Untunglah, pelluru hanya berpapasan dengan “anu”-nya! Andai arah letupannya sedikit mengarah ke kanan lagi, habis sudah riwayat penis itu!

Barusan mengabari Cora Qi bahwa ada sesuatu yang tidak beres, Darian Wu bukan ingin bilang bahwa kondisi lukanya parah, melainkan hanya ingin mengejek wanita itu saja. Ia ingin membuatnya jadi sekhawatir mungkin!

“Kamu…... Aku sangat mencemaskanmu, kamu barusan bisa-bisanya masih mengisengiku. Kamu sangat jahat!”

Dengan wajah marah, Cora Qi mengayunkan kepalan tangan merah mudanya ke Darian Wu. Dalam hati, ia sejatinya bergembira untuknya!

“Aku barusan sungguh ketakutan setengah mati. Merasakan yang dingin-dingin, aku pikir “anu”-ku tertembak!

Darian Wu menyeka keringat yang keluar dari dahi dan berkomentar dengan ketakutan yang masih sedikit tersisa.

Ia dalam hati bersumpah untuk tidak melakukan sandiwara lagi. Sering berpura-pura ternyata bisa mendatangkan kesialan!

“Aku rasa tertembak malah lebih baik, jadi kamu tidak bisa menggunakan benda itu untuk merugikan masyarakat!”

Cora Qi memutar mata ke Darian Wu dan bertutur risih.

Si pria tidak nyaman dengan kata-katanya. Sejak kapan orang baik macam dirinya suka merugikan masyarakat?

“Petugas Polisi Qi, aku anggap kamu bercanda saja ya!”

Darian Wu menunjukkan senyum masam. Ia tidak ingin mendebat Cora Qi, jangan sampai wanita itu bilang bahwa dirinya punya selingkuhan di luar lagi!

Batal panggil ambulans, Cora Qi jadi panggil mobil polisi!

Tidak butuh waktu lama, sekelompok mobil polisi datang dan menampung semua pembunuh!

Darian Wu dan Cora Qi ikut datang ke kantor polisi. Mereka membuat laporan kejadian, lalu menyerahkan pistol!

Ketika mengamati seorang petugas polisi membongkar pistol, para pembunuh baru sadar bahwa pistol itu tidak berpeluru sama sekali. Mereka telah dibodohi, hidung mereka semua bengkok saking marahnya!

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu