Beautiful Lady - Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
Ketakutan yang tidak diketahui, biasanya lebih menakutkan, Tom bahkan tidak bisa menemukan orang yang menjebaknya, tidak mungkin masih berani memukul Darian. Ia tertegun di tempat, wajahnya penuh dengan pucat, tatapannya dengan terkejut dan takut kembali melihat ke sekeliling, ketakutan hingga sekujur badannya sedikit gemetar, ia takut selanjutnya akan menyerang jantungnya dengan tepat, jika demikian pasti kacau!
Dan ketika kembali berpura-pura hebat lagi, Darian tidak mungkin melewatkannya lagi, ia menggetarkan kaki kanan nya, mengangkat dagunya, dengan sangat sombong menggeram dan berkata: “Berani mengganggu ku? Berani berkelahi dengan ku! Kamu benar-benar sudah hidup dengan tidak sabaran bukan! Tuan muda setiap kali aku keluar, selalu diikuti oleh penembak hebat yang melindungi ku, siapa yang berani menyentuh ku, maka ia pun sudah dekat dengan ajalnya! Malam ini tuan muda mempunyai mood yang baik, tidak ingin membunuh orang, menyuruh agar pengawal lebih berbelas hati, jika tidak tembakan tadi, sudah akan meledakkan kepala mu!”
Darian dengan agresif menjulurkan jarinya, menatap sambil menekan-nekan kepala Tom!
Tom sama sekali tidak berani bergerak, tidak berani bersuara , dengan baik berdiri di tempat itu membiarkan Darian menekan kepalanya!
Kak Stella dan Neo yang berdiri di belakang mendengar hal ini, pun terkejut hingga ketakutan setengah mati, membalikkan kepala berniat untuk lari!
“Berhenti, jangan berpikir unruk lari! Aku peringatkan kalian, siapa yang berani bergerak, aku akan menyuruh pengawal yang bersembunyi di tempat tak terlihat untuk menembak kaki kalian!”
Geram Darian dengan suara besar pada Kak Stella dan Neo, menakutkan kedua orang itu hingga kakinya lemas dan jatuh terduduk di atas lantai!
Coco berdiri di belakang melihat semuanya , tertawa hingga perutnya sakit, ia benar-benar tidak menyangka, sekali Darian berpura-pura hebat, juga benar-benar sangat berkualitas!
“Kalian beremmpat berdiri dan berbaris, aku harus membuat perhitungan dengan kalian!”
Darian menunjuk ke daerah kosong di depannya, lalu memberi perintah kepada Kak Stella keempat orang tersebut.
Kak Stella keempat orang itu tidak mungkin berani membantah, mereka pun menurutinya dan berbaris di hadapan Darian!
“Bocah, tadi bagaimana rencana mu untuk menghadapi kami? Mohon kamu beritahu padaku sekali lagi, sekarang aku sangat ingin mendengarnya!”
Melihat Neo, hati Darian marah, mengangkat kaki dan menendangnya, bertanya dengan suara dingin.
Neo terkejut hingga wajahnya pucat, giginya gemetar hingga terdengar bunyi “ke ke”, ingin memohon ampun namun malah tidak sanggup mengatakan 1 kata pun untuk waktu yang lama!
“Yi! Tadi bukankah kamu sangat arogan sangat antusias kah? Kenapa sekarang menjadi begitu hening?”
Darian merenung dan tertawa, ia mengangkat telapak tangan dan dengan ringan menampar “phiak phiak phiak” sebanyak 3 kali di wajah Neo!
“Kakak ipar, aku saja yang memberitahu mu! Lelaki ini tadi berencana untuk memukul wajah mu hingga babak belur, agar kamu menjadi orang yang sangat jelek! Dan juga bersiap-siap untuk membuang bagian kemaluan mu itu, agar kamu menjadi kasim seumur hidup!”
Coco bergabung ke depan, dengan tawa yang ceria mengingatkan Darian.
“Astaga, anak ini kelihatan seperti orang yang jujur, namun tidak menyangka hatinya begitu gelap, begitu sadis membuat orang takut! Sekarang ia jatuh di tanganku, aku harus bagaimana untuk membereskannya?”
Darian melihat Coco, dengan tulus meminta saran.
“Bukankah itu sangat mudah? Memperlakukannya kembali dengan caranya sendiri saja!”
“Ide ini cukup bagus, begitu saja!”
Darian dan Coco begitu selaras, berbincang dengan santai dan puas! Tapi malah membuat Neo ketakutan setengah mati, gemetar ketakutan, sekujur tubuhnya bergetar, kakinya lemas hingga langsung berlutut di atas lantai!
“Tetua, aku buta akan kehebatan mu, sudah menyinggung mu, aku salah! Maaf, maaf! Aku menjamin kelak aku tidak akan berani mengganggu mu lagi, mohon kamu mengampuni ku sekali ini, lepaskanlah aku! Aku.. aku besujud pada mu!”
Neo sama sekali tidak tahu apa artinya malu,benar-benar langsung berlutut di kaki Darian dan tanpa hentinya bersujud!
Darian yang panik pun langsung menyamping, Neo menjalankan etika yang begitu besar, dia pun sedikit tidak bisa menerimanya!
Berbeda dengan Coco, ia pun berdiri dengan tegak di tempat itu, wajahnya penuh dengan rasa bangga, dan sangat menikmati!
“Tuan muda aku masih belum tua hingga perlu kamu bersujud pada ku, cepat berdiri, jika tidak aku akan menyuruh pengawal ku untuk meledakkan kepala mu!”
Darian sangat benci terhadap sikap yang dengan mudahnya bersujud seperti ini, ini bisa membuatnya kelihatan sangat jahat dan licik, sama jahatnya seperti bos-bos yang ada dijalanan!
Neo terkejut hingga langsung bangkit dari lantai, sekujur tubuhnya terus bergetar, kemudia terlihat aliran air berwarna kuning yang mengalir dari celananya ke atas lantai!
Astaga, anak ini terkejut hingga pipis dicelana!
“Hai ya! Anak ini sangat menjijikkan!”Coco melihat air kuning itu, malu dan marah, melayangkan sebuah tinju ke wajah Neo yang indah itu!
“Astaga!”
Neo dikejutkan hingga jatuh terduduk diatas air kencing yang kuning itu ,menutup wajahnya dan menangis memohon: “Mohon pada kalian, memukul orang tapi jangan memukul diwajah! Aku masih harus mengandalkan wajah ini untuk mendapatkan uang dan mencari nafkah!”
Ajal sudah mendekat masih saja peduli dengan harga diri, perkataan Neo ini, membuat Darian pasrah tidak tahu harus berbuat apa, benar-benar salut dengan lelaki ini!
“Boleh saja tidak memukul wajah, tapi pukul disini…”
Coco mengangkat kaki kanannya, lalu langsung menginjak bagian pinggul Neo!
“Aw……”
Sebuah jeritan yang menyedihkan pun terdengar, Neo kesakitan hingga matanya pun hamper keluar, ia menutup bagian pinggulnya, dengan terengah-engah berkata: “Gadis cantik, kamu…. Tadi kamu…. menghancurkan….. nafkah ku….”
Coco menginjak dengan sangat ganas, hingga mengejutkan Darian, langsung menariknya pergi, seorang gadis tidak boleh terlalu berhati kejam!
“Berani menindas kakak ipar ku, menghilangkan mata pencaharian mu sudah termasuk ringan! Aku begitu ingin membunuh mu tahu tidak? Siapa yang berani menindas kakak ipar ku, maka orang itu harus mati!”
Perkataan Coco yang sangat agresif ini, membuat Neo keempat orang tersebut membeku.
Tentu saja Darian merasa sangat tergugah, hanya saja Coco selalu melindungi nya didepan orang lain, hal ini membuat nya merasa benar-benar tidak berguna, masih harus mengandalkan seorang wanita untuk melindunginya, bagi pria perasaan ini, adalah sangat menyakitkan!
“Coco! Ini urusan ku, tidak perlu kamu yang ikut campur, kamu berdiiri disamping!”
Wajah Darian tegang, dengan sedikit kesal mengkritik Coco.
Coco sangat menurut, ia berdiri di belakang Darian, dan tidak berkata apa-apa lagi!
“Si tampan, ada 1 hal yang ingin aku perjelas pada mu! Sebenarnya tidak ada dendam antara aku dan kamu, aku menyuruh pengawal melawan mu, bukanlah ide ku, ialah Neo gigolo kecil ini yang menghasut ku, menyuruh ku untuk melawan mu! Dendam antara kamu dan dia, bukanlah urusan ku. Jika tidak kamu lepaskan lah aku pergi, aku berjanji kelak tidak akan mengganggu mu lagi!”
Kata Kak Stella kepada Darian sambil berpura-pura senyum. Wanita ini juga bukan orang yang baik, berkata demikian ingin melemparkan semua tanggung jawab pada Neo!
“Kamu ini nenek tua yang tidak tahu malu, penuh dengan omong kosong! Kamu sendiri pada dasarnya ingin melawan Kak Darian, kenapa melemparkan semua tanggung jawab pada diriku?” Nyawa lebih penting, klien hanyalah omong kosong, demi melindungi diri sendiri, tentu saja Neo tidak akan membiarkan Kak Stella melepaskan diri begitu saja!
“Kamu ini gigolo yang lupa budi, jika bukan kamu yang menggoda ku, berjanji untuk berkencan dengan ku, aku pun tidak akan datang melawan si tampan ini! Semuanya salah mu, sekarang kamu masih ingin melibatkan ku dalam kekacauan ini, aku akan membunuh mu!”
Kak Stella sama sekali tidak asal-asalan, ia mengayunkan lengan dan meninju wajah Neo!
“Nenek tua sialan, sudah kukatakan jika ingin memukul jangan memukul wajah, tapi kamu masih saja memukul wajah ku! Aku akan beradu dengan mu!”
Neo tidak mengerti akan etika menghormati orang tua dan menyayangi anak-anak, ia juga mengayunkan tinju, dan memukul wajah Kak Stella.
Novel Terkait
My Greget Husband
Dio ZhengHanya Kamu Hidupku
Renata1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaCinta Yang Terlarang
MinnieAir Mata Cinta
Bella CiaoHalf a Heart
Romansa UniverseThick Wallet
TessaBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula