Beautiful Lady - Bab 126 Pemerasan
Segera setelah Coco Lin melemparkan botol bir, situasi berkembang ke arah yang memburuk!
“Nona bau, berani-beraninya kamu menyakiti rekan kami!”
Putra Ketiga Liu menepuk meja dan berdiri. Rekan-rekannya langsung mengerumuninya!
Para pengunjung berpencar melarikan diri. Mereka takut akan kena bencana! Pemilik restoran lebih parah lagi. Bersembunyi di dapur, ia tidak berani menampilkan wajah sama sekali!
“Sudah menyakiti rekan kita dengan begitu parah, wanita-wanita itu harus membayar harganya!”
Putra Ketiga Liu memeriksa luka Bawahan Wang dan berkata dengan marah.
Nyatanya, bawahannya itu hanya terluka sedikit. Berikan dia beberapa jahitan dan beberapa tetes obat, maka kelar urusan!
Tetapi, Putra Ketiga Liu adalah bajingan yang mengandalkan pemerasan dan penculikan untuk memperoleh uang. Sekarang, terlukanya Bawahan Wang menjadi kesempatan bagus baginya untuk melakukan pemerasan. Mereka tidak boleh melewatkan kesempatan ini! Sebelum berhasil mendapatkan sejumlah uang dari Darian Wu dan rombongannya, jangan berpikir mereka akan berhenti!
“Berani macam-macam pada kakak iparku, dia sebenarnya layak mati. Aku sudah sangat sopan dengan hanya melemparkan sebotol bir ke wajahnya!”
Sama sekali tidak takut, Coco Lin membalas garang!
Darian Wu bergegas menarik wanita itu ke belakang tubuhnya, lalu bertutur dengan senyum tidak enak hati: “Semuanya, kita bisa berdiskusi baik-baik, jadi jangan impulsif. Daripada berdebat di sini, aku rasa kita harus cepat mengantar rekan yang terluka ini ke rumah sakit. Biaya pengobatannya aku tanggung seratus persen!”
“Apa? Kamu pikir kami gampang dibodohi? Hanya dengan membayar biaya pengobatannya, kamu mau mengusir kami. Mustahil kami menerima tawaranmu!”
Putra Ketiga Liu mengerutkan hidungnya memasang wajah ganas. Air liurnya berterbangan di langit ketika ia mengucapkan ini!
“Kamu tidak berpikir bagaimana jika Bawahan Wang mengalami gegar otak? Ia sekarang terlihat baik-baik saja, tetapi tidak ada yang tahu apakah ada dampak sisa di masa depan!”
Seorang pemuda berambut emas, yang membantu Bawahan Berdiri, menimpali kata-kata ketua kelompoknya. Tekanan terhadap lawan mereka pun bertambah!
Darian Wu bisa membaca niatan orang-orang ini untuk memerasnya!
Selama harganya masuk akal dan bisa menghentikan masalah, ia sejatinya bersedia saja. Pria itu bertanya lugas: “Jadi, kamu mau berapa banyak uang?”
Yes, pria satu ini berhasil dibodohi! Putra Ketiga Liu menunjukkan senyum aneh, menghela nafas lega, dan merespon: “Menimbang bahwa belasan anggota keluarga Bawahan Wang menggantungkan hidup padanya, aku hitung-hitung kamu harus bayar dua juta yuan! Ingat, jumlah ini dibuat atas asumsi kondisinya di kemudian hari tidak memburuk. Jika otak dan kepala Bawahan Wang nanti-nanti mengalami sesuatu yang serius, kamu harus menambah kompensasi!”
Gila, pria bermarga Liu ini sekalinya menyebut angka langsung sebut dua juta yuan! Dia benar-benar menganggap Darian Wu bodoh!
Lawan bicaranya tersenyum sambil mengangkat dua bahu: “Tidak mampu kalau dua juta yuan! Aku pikir, lebih baik kita menelepon polisi dan membiarkan mereka menanganinya! Berapa jumlah kompensasi yang dihitung polisi, aku akan bayar segitu!”
Darian Wu merogoh ponsel dan menelepon pihak berwenang!
Putra Ketiga Liu buru-buru menghampiri dan mematikan panggilan si pria. Preman itu kemudian menyapukan pandangan ke semua pengunjung restoran: “Semua yang ada di sini, siapa yang berani lapor polisi dan ketahuan akan aku sobek-sobek mulutnya!”
Tidak sedikit pengunjung, yang tengah menelepon polisi, ketakutan dan buru-buru menyimpan ponsel. Tidak ada yang berani melawan kelompok preman macam ini!
Pangilannya dimatikan, hati Darian Wu jadi mulai marah. Rautnya mendingin!
“Pemuda, aku beri kamu dua pilihan. Bayar dua juta yuan atau……”
Putra Ketiga Liu tersenyum dan mengamati empat wanita cantik yang berdiri di belakang Darian Wu. Ia melanjutkan: “Jika kamu meminjamkan gadis-gadis ini untuk kami mainkan beberapa hari, konflik kita aku anggap tuntas!”
Mendengar tawaran kedua, semua rekan Putra Ketiga Liu terhibur dan tertawa cabul! Bahkan, Bawahan Wang yang wajahnya tengah berdarah-darah tidak terkecuali. Ia tersenyum penuh kebanggaan dengan mulut yang terbuka lebar. Gigi emasnya kelihatan!
“Sekelompok kodok burik ingin makan daging angsa? Mimpi, sungguh mimpi! Melihat fisik dan kepribadian kalian, ibu anjing pun tidak akan sudi menjadikan kalian sebagai anak. Jangan berharap bisa kami temani deh!”
Summer Su bukan wanita yang mudah dipancing emosi. Tetapi, kali ini, ia tampil dan menghina Putra Ketiga Liu berikut rekan-rekannya!
“Wih, wih, bibir gadis kecilku tajam juga ya! Tunggu saat kamu jatuh ke tanganku, aku ingin melihat apakah bibirmu masih bisa tajam atau tidak!”
Putra Ketiga Liu tersenyum cabul dan berkata riang. Orang seperti dia sama sekali tidak peduli penghinaan dari orang lain!
“Kakak Ipar! Dalam meladeni manusia-manusia sampah, bersikap baik tidak ngefek. Kamu harus menaklukkan mereka dengan tinjumu. Lakukanlah! Dengan kekuatanmu, kamu bisa menghabisi setiap orang dengan satu pukulan dan menang dalam satu menit!”
Coco Lin menepuk bahu Darian Wu untuk memberi semangat. Ia ingin mendorong Kakak Ipar-nya ke “jurang” lagi.
Si pria memicingkan mata ke si wanita. Dengan bibir yang bergetar karena marah, ia menegur adik iparnya: “Tanpa kamu berbicara, orang-orang tidak akan menganggapmu bisu kok. Jadi, jangan bicara! Mundurlah ke belakang, urusan ini tidak memerlukan kamu!”
Darian Wu sungguh kesal dengan Coco Lin. Adik iparnya itu sangat senang mendorongnya ke “lubang api”. Dia berkali-kali kena masalah karena kebiasaan buruknya itu!
Si wanita menjulurkan lidah. Tidak berani berbicara kembali dengan si pria, wanita itu mundur dengan patuh dan berdiri bersama Angela Lin!
Merasa kericuhan akan segera meletus, Brandon Ning buru-buru menghampiri Darian Wu untuk memberi perlindungan!
“Barusan kamu memberi tahu Bawahan Wang bahwa kamu membuka sasana tinju kan? Kalau begitu, mari kita lihat seberapa bagus kemampuan bertinjumu!”
Bertahun-tahun jadi preman, Putra Ketiga Liu tahu bahwa semakin tertunda, peluang pemerasan menjadi gagal akan semakin besar! Ia merasa mereka harus segera menundukkan Darian Wu dan Brandon Ning, kemudian menculik mereka beserta rombongannya. Sehabis itu, mereka buisa mencari tempat untuk melakukan pemerasan sambil memainkan empat gadis!
“Rekan-rekan, cepat bergerak dan tundukkan kedua pria! Setelah itu, kita membawa mereka sendiri ke kantor polisi untuk menjalani proses hukum!”
Putra Ketiga Liu sangat licik. Begitu kata-kata ini dilontarkan, ia memperkirakan sebagian besar pengunjung restoran akan tertipu dan mengira Darian Wu dan rombongannya benar-benar akan dibawa ke kantor polisi!
Kecuali Bawahan Wang, tujuh preman langsung bergerak!
Putra Ketiga Liu memimpin dan menghampiri Darian Wu sambil menenteng botol bir!
“Kakak Besar Wu, mundurlah. Serahkan semua padaku!”
Brandon Ning mendorong Darian Wu ke belakang, lalu berteriak kencang menyambut serangan. Dengan tubuhnya itu, ia terlihat bak buldoser yang siap menyapu semua objek di depann. Ke mana pun ia melaju, tidak akan ada yang bisa menghentikan penghancuran yang ia lakukan!
Para preman sama sekali bukan lawan Brandon Ning. Dalam kurang dari lima menit, mereka semua tertaklukkan!
Brandon Ning adalah petinju yang sangat lihai. Dengan tenaga yang sangat kuat, satu pukulannya bisa langsung menundukkan satu preman lemah nan songong!
Pria itu sendiri juga menerima beberapa tinju dari para preman. Tetapi, di tubuhnya, tinju-tinju itu terasa sangat tidak bertenaga. Ia serasa lagi dipijat saja!
“Bagaimana? Sudah tahu kehebatan kami?”
Coco Lin bergegas maju dengan penuh semangat, menendang Putra Ketiga Liu, dan bertanya!
Summer Su tidak mau ketinggalan dalam melampiaskan amarah. Wanita itu mengambil spatula dan menempeleng kepala setiap preman! Para bajingan berteriak silih berganti!
Novel Terkait
My Cute Wife
DessyTen Years
VivianBehind The Lie
Fiona LeeAwesome Guy
RobinWonderful Son-in-Law
EdrickMore Than Words
HannyPergilah Suamiku
DanisBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula