Beautiful Lady - Bab 112 Tiupan Angin Malam
"Kalau bisa mengkonsumsi bubur kuat setiap hari, bukankah aku bisa melakukan hal-hal yang menakjubkan seperti berperang sampai pagi!"
Kalau dipikir-pikir rasanya menarik sekali, namun Darian tahu jelas, itu sama sekali tidak nyata! Mana mungkin ia mengkonsumsi giok ganoderma yang sangat amat langka itu seperti nasi putih!
Setelah beristirahat sejenak, Darian pun mengenakan pakaiannya, lalu berjalan keluar dari kamarnya dan memanggil Yumi.
"Darian, apa yang akan kau lakukan pada Jamie?"
Yumi menendang kaki Jamie dengan keras untuk meluapkan kekesalannya!
"Aku ada ide bagus, kujamin kau pasti akan puas!"
Darian tersenyum misterius dan tak langsung memberitahukan idenya itu pada Yumi!
Yumi pun juga tidak segera bertanya padanya, sorotan matanya pun beralih ke arah Elsa Lu yang duduk di sofa, wajahnya tampak merah dan tersipu malu, Yumi berkata, "Sepertinya nyalimu lumayan besar juga, cepat bantu Elsa meredakan reaksi dari ekstasi itu!"
"Yumi, kau juga tahu, aku adalah orang baik! Kalau kau memaksaku untuk menolong Elsa, itu artinya aku harus berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan tugas yang kau utuskan padaku! Kalau dilihat dari situasi sekarang ini, setelah aku mengeluarkan semua tenagaku, Elsa pasti akan baik-baik saja!"
Darian tersenyum dengan sangat bangga.
Pria mana pun pasti akan sangat senang mendapatkan pujian dari seorang wanita cantik! Hati Darian seperti sedang terbang ke atas langit, wajar saja!
"Memaksamu? Sudah mendapat untung masih saja berlagak dirugikan, dasar tidak tahu malu! Kau sudah bersenang-senang selama dua jam penuh, apa kau terlihat seperti orang yang dipaksa?"
Yumi melotot ke arah Darian dengan kesal.
"Ya Tuhan! Bukankah aku melakukan semua ini untuk menolong Elsa! Aku sudah mengerahkan seluruh tenaga dan keringatku sampai ke tetes terakhir! Aku sangat lelah seperti seekor sapi, kedua kakiku pun sekarang masih mati rasa, apa untungnya bagiku?"
Darian menatap ke atas sambil menghela nafas kesal, lalu memasang wajah yang sangat lelah dan penuh kekecewaan! Kalau ia bisa mengeluarkan beberapa tetes air mata, pasti sangat sempurna! Namun sayang, sekeras apapun usahanya untuk memeras air mata dari matanya, sama sekali tidak berguna, tak ada air mata yang keluar dari matanya setetes pun!
"Sudahlah, sudah untung jangan berlagak polos! Ayo cepat kita tinggalkan tempat ini!"
Wajah Yumi tersipu malu, ia tak ingin membicarakan hal ini dengan Darian lagi, lalu segera membantu Elsa mengenakan pakaian!
Dan Darian pun mulai menyerang Jamie!
Darian adalah orang yang baik, tidak suka menggunakan kekerasan, ia tidak memukul Jamie, melainkan menggunakan sebuah cara yang lebih cemerlang untuk menghukum Jamie!
Ia membayar seorang pelayan untuk membelikannya seutas tali dan sederet lampu warna-warni, lalu mulai sibuk sendiri!
Setelah beberapa saat, Darian pun menampar wajah Jamie keras-keras untuk membangunkannya!
"Apa yang akan kau lakukan? Kenapa kau mengikatku, cepat lepaskan aku!"
Begitu Jamie membuka matanya, ia pun menyadari bahwa tubuhnya terikat erat, sama sekali tidak bisa bergerak! Dan Darian sedang menatapnya sambil tersenyum licik!
Jamie melihat dengan seksama lagi, hal yang lebih mengerikan ternyata adalah hal yang akan terjadi selanjutnya!
Ia sama sekali tidak mengenakan apapun di tubuhnya, tubuhnya telanjang bulat! Dan di perutnya, tertulis empat patah kata: Aku Adalah Seekor Binatang!
"Jangan harap aku akan membiarkanmu lolos begitu saja! Aku sudah pernah memperingatkanmu untuk tidak mengganggu Yumi lagi. Tapi kau tidak menghiraukannya, jadi jangan salahkan aku!"
Darian tersenyum licik, lalu mendorong tubuh Jamie ke jendela! Ia menyuruh Jamie berdiri di atas jendela, begitu ia melepaskan tangannya, Jamie akan langsung jatuh ke bawah!
"Jangan! Aku tahu aku salah, kumohon lepaskan aku! Aku bersumpah tidak akan mengganggu Yumi lagi. Kumohon jangan dorong aku ke bawah, aku bisa mati! Aku tidak mau mati!"
Jamie melirik ke bawah, jantungnya berdebar kencang, mereka berada di lantai lima belas, kalau ia jatuh dari sini, sudah pasti akan mati!
"Apa gunanya minta maaf sekarang? Kau sudah merugikanku, mana bisa aku melepaskanmu begitu saja sekarang?"
"Kak Wu, jangan sembarangan! Aku bisa mati kalau jatuh ke bawah!"
"Tenang saja, sudah kuikat dengan tali yang sebesar itu, mana mungkin kau akan jatuh ke bawah! Aku hanya ingin menghukummu saja, kubiarkan kau menikmati dinginnya angin malam semalaman, pikirkan baik-baik apa yang sudah kau lakukan, ambil hikmahnya, dan ingat baik-baik, jangan ganggu Yumi lagi!"
Ide Darian ini sangat jahat, ia membiarkan Jamie bergelantungan di luar tanpa busana semalaman, dinginnya angin malam pasti akan membuat Jamie kedinginan setengah mati! Dan keesokan harinya, pasti akan ada banyak orang yang berkumpul melihatinya, lalu masuk ke dalam berita koran dan TV, Jamie Jiang si Binatang ini pasti akan terkenal!
"Kak Wu, kumohon lepaskan aku! Jangan berbuat seperti ini kepadaku, aku bisa mati! Aku sangat menyesal, aku tidak akan pernah mengganggu Yumi lagi!"
Jamie ini benar-benar pecundang, air mata dan ingusnya sudah bercucuran memenuhi wajahnya, benar-benar seperti seorang anak kecil yang cengeng!
Darian malas menghiraukannya, ia langsung mengambil celana dalam Jamie yang kotor dan memasukkannya ke dalam mulut Jamie! Lalu, ia pun mendorong tubuh Jamie!
Tali itu sangat keras dan tebal, ujungnya ia ikatkan pada pilar di kamar itu, sangat kuat dan tidak akan membahayakan nyawa Jamie!
"Darian, kau ini jahat sekali! Harga diri Jamie pasti akan hancur kalau kau berbuat seperti ini padanya!"
Yumi menahan tawanya, hatinya sungguh sangat senang! Melihat sikap Darian yang sangat melindunginya seperti itu, ia benar-benar merasa terharu!
"Orang itu adalah orang yang tidak tahu malu, sejak kapan ia peduli pada harga dirinya! Ayo, kuantar kau pulang!"
Darian berjalan ke arah sofa, lalu melihat Elsa yang masih tertidur pulas, dan bertanya pada Yumi, "Bagaimana dengan dia?"
"Antarkan Elsa ke rumahku, aku yang akan mengurusnya!"
"Dia sudah bersikap seperti itu terhadapmu, tapi kau hanya membiarkannya begitu saja?" tanya Darian bingung.
"Bukankah kau sudah menghukumnya? Sudah cukup! Sebenarnya sifat Elsa tidak buruk, kurasa dia itu diancam oleh Jamie, oleh karena itu ia menuruti perintahnya! Setelah ia tersadar nanti, aku akan menanyainya, setelah itu barulah aku akan memutuskan apa yang akan kulakukan!"
Kalau Yumi berpikiran seperti itu, Darian pun tidak bisa berkata apa-apa lagi!
Ia pun turun ke bawah bersama Yuni sambil menggendong Elsa!
Darian berjalan ke arah resepsionis dan memperpanjang kamarnya satu malam lagi, sampai keesokan paginya, ia meningatkan sang resepsionis bahwa temannya masih tidur di dalam kamar itu, jangan ganggu dia!
Ia melakukannya agar kondisi Jamie tidak segera diketahui oleh pihak hotel!
Ia harus memastikan bawha Jamie bergelantungan dan menikmati dinginnya angin malam semalaman!
Cuaca hari ini sangat dingin, Darian sangat yakin pria tengil itu pasti tidak akan pernah menyentuh Yumi lagi atau pun membalasnya!
Darian mengantarkan Yumi sampai ke rumahnya, setelah duduk dan minum teh beberapa saat, Darian pun bangkit berdiri dan hendak pamit pulang.
Ia benar-benar tidak berani berlama-lama di sana, pandangan Yumi yang sangat menggoda itu terus menggodanya! Kalau ia tidak segera pergi, pasti akan ada suatu hal buruk yang terjadi!
Sikap Darian yang tidak peka itu benar-benar membuat Yumi sangat kesal!
Darian ingin segera pergi karena ia harus menjemput Angela!
Saat Darian sampai di kantor Angela, Angela juga baru saja keluar dari gedung kantornya itu, waktunya benar-benar tepat!
Novel Terkait
Istri kontrakku
RasudinMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiMy Cold Wedding
MevitaSomeday Unexpected Love
AlexanderTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniKing Of Red Sea
Hideo TakashiGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula