Beautiful Lady - Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata

“Tidak, tidak, tidak! Sebagai seorang pria yang sangat menjaga tingkah laku, aku tidak pernah mencari pelacur. Aktivitasku dengan Anna barusan murni interaksi biasa. Ia memberi laporan padaku, lalu aku……”

Semakin bertutur, Darian Wu jadi semakin malu. Pria itu tidak enak hati untuk lanjut bicara!

“Oh! Aku paham! Kamu menukar tubuhmu dengan informasi darinya. Kamu jadi pelacur pria paruh waktu, ya kan?”

Cora Qi menyerukan inspirasi yang melintas di pikirannya.

Pada momen ini, ia juga teringat tentang bendna menggembung yang ada di selangkangan si pria. Ia merenung, dengan modal “anu” yang perkasa, Darian Wu memang benar-benar berbakat jadi pelacur pria! Para wanita kan suka yang besar-besar dan keras-keras!

Sial! Apa yang sedang kupikirkan? Wajah Cora Qi memerah. Ia menggelengkan kepala dengan kencang demi mengusir bayangan tentang “anu” Darian Wu. Wanita itu tidak mau wajahnya menjadi semakin merah dan si pria membaca bahwa dirinya berpikir yang macam-macam!

“Petugas Polisi Qi, perkataanmu sangat melukai hatiku! Pria dengan ambisi, tanggung jawab, dan karisma macam aku mana mungkin jadi pelacur pria?”

Wajah Darian Wu tampak kusam dan getir. Semakin menjelaskan, ia semakin merasa malu!

“Terus, mengapa kamu menukar tubuhmu dengan laporan!”

Si wanita mengangkat alisnya ke si pria. Ia jelas tidak percaya dengan pembelaannya!

“Aku……”

Darian Wu membuka mulut dengan perlahan. Ia benar-benar tidak tahu bagaimana harus menjelaskan. Ia malu sampai ingin menggali lubang dan bersembunyi di dalam!

“Sudah deh, kamu tidak perlu menjelaskan lagi! Aku bisa mengerti situasimu, sebab bagaimana pun juga nyawamu tengah terancam. Demi bisa tetap hidup, seseorang akan rela menukar apa pun dengan sesuatu yang bisa menyelamatkannya!” Cora Qi melambaikan tangan dengan tidak sabar.

Hati Darian Wu sakit seperti ditusuk jarum. Di hadapan Cora Qi malam ini, ia telah menurunkan martabatnya serendah-rendahnya!

Semua gara-gara Anna dan kawan-kawannya!

“Astaga! Bahaya! Cepatlah kamu nyalakan mobil dan pergi, biar aku yang tangani orang-orang ini!”

Tepat ketika hati si pria terasa tengah berdarah, si wanita mendorongnya dengan cemas.

Darian Wu bangkit dari lamunan. Begitu menoleh, ia baru sadar ada sekelompok pembunuh berbelati yang tengah berjalan ke arah mereka!

Jelas sekali, orang-orang ini mengincar dirinya. Kepalanya mau dipenggal demi hadiah!

Setelah menyapukan pandangan, Darian Wu terhenyak. Jumlah para pembunuh tidak sedikit. Dengan berjalan berdempetan, mereka kira-kira ada empat puluh hingga lima puluh orang!

“Kalau begitu, berhati-hatilah kamu!”

Si pria mengingatkan si wanita dan buru-buru masuk mobil polisi!

“Kawan-kawan, Kakak Kedua tidak sedang menipu kita. Pemuda itu ada di depan kita, jika ingin kaya mari kita penggal kepalanya!”

Pria pendek dan jelek yang bertindak sebagai pimpinan mengayunkan belati. Rombongannya, yang semua bertubuh kekar, berteriak dengan gagah berani dan berlari menyerbu!

Dengan tubuh gemetar, Darian Wu segera memutar kunci mobil untuk menyalakannya. Tetapi, sudah memutar beberapa kali, mobil polisi tidak juga menyala. Sepertinya tubrukan Cora Qi barusan telah membuatnya rusak!

“Aku seorang polisi. Semua diam. Jika ada yang masih berani menyerbu, aku akan mengirimnya ke penjara!”

Situasi sudah segenting ini, Cora Qi masih ingin menggunakan identitas untuk menakut-nakuti para pembunuh. Ia bahkan menunjukkan kartu anggota kepolisiannya! Sayang, usahanya tidak menghasilkan buah. Para penyerang hanya tertegun sejenak. Mereka melihatnya sebagai satu-satunya polisi di sana, juga paham dia tidak bawah senjata! Dengan semakin bernafsu, mereka berlari menghampirinya untuk sekalian menghabisinya juga!

“Siapa pun yang berani memblokir jalan kita mendapatkan uang bunuh saja!”

Pria pendek dan jelek berteriak dengan beringas.

Orang-orang ini adalah penjahat putus asa yang tidak memedulikan nyawa dan hanya memedulikan uang. Masing-masing dari mereka kini mengayun-ayunkan belati!

Cora Qi berteriak marah, lalu menyambut para pembunuh tanpa sedikit pun rasa takut. Satu tinjunya berhasil menjatuhkan dua pembunuh!

Darian Wu tidak punya waktu untuk menyaksikan pertempuran ini. Dengan panik, ia memutar kunci mobil lagi dan lagi sampai berdoa agar langit membuatnya bisa nyala!

Kunci mobil polisi sudah nyaris patah, usaha si pria masih berakhir nihil. Nampaknya, langit kali ini tidak akan membantu dirinya!

Karena ada terlalu banyak pembunuh, tidak peduli seberapa kuatnya Cora Qi, ia tetap tidak bisa menghalang semua dari mereka!

Beberapa pembunuh mengitari pinggir jalan untuk menghampiri Darian Wu!

Seorang pembunuh membenamkan kepalanya dan ingin masuk ke dalam mobil. Si pria pun mengangkat kakinya dan menendangnya sekencang mungkin!

Satu pembunuh jatuh, pembunuh lainnya melakukan usaha serupa sambil menebas-nebaskan belati ke arah Darian Wu!

Orang incaran mereka ini menciutkan tubuh. Akhir-akhirnya, tebasan belatinya mengenai ujung kepala si pria dan memotong beberapa helai rambutnya. Untunglah yang kena adalah rambut, bukan kulit kepala!

Darian Wu dalam hati mengeluh bahwa ruang di dalam mobil itu terlalu kecil untuk ditinggali lebih lama lagi!

Ia harus keluar dari mobil, atau cepat atau lambat kepalanya bakal tertebas!

Pria itu menendang lagi. Setelah berhasil membuat si pembunuh terkapar, ia membuka pintu mobil dan melompat keluar!

Aduh, di sini pun tidak aman! Seorang pembunuh menyambutnya dengan belati yang digenggam!

Hanya pernah berlatih kuda-kuda selama dua hari, Darian Wu sama sekali tidak menguasai keterampilan bela diri. Ia jadinya tidak punya alternatif lain selain melarikan diri! Tanpa berpikir panjang, pria itu berbalik badan dan berlari ke arah yang berlawanan!

“Petugas Polisi Qi, mobilnya tidak mau hidup!”

Tidak melupakan Cora Qi begitu saja, Darian Wu berteriak sambil berlari!

“Jika ingin pergi, kamu harus menanggalkan kepalamu terlebih dahulu!”

Pria pendek dan jelek mengejarnya. Dengan wajah yang beringas dan mata yang berkilau karena membayangkan uang, ia menatap Darian Wu!

Kecepatan pria ini luar biasa. Hanya dalam beberapa langkah, ia telah berhasil tiba di sisinya dan mengayunkan belati untuk menebas!

Secara refleks, Darian Wu menghindari tebasannya. Alhasil, pria itu jadinya malah memotong angin dan aspal jalan!

Ketika ingin bangkit berdiri dan lanjut kabur, sepasang mata Darian Wu bersinar. Ia menemukan sesuatu!

Senjata! Pistol pembunuh wanita yang ditendang oleh Cora Qi tergeletak di depan dirinya!

Ia buru-buru memungkut pistol itu dan melepas pelatuknya!

“Pemuda, terimalah tebasanku!”

Pada momen ini, suara gemuruh tiba-tiba muncul dari belakang. Mudah ditebak, pria pendek dan jelek sama sekali tidak bersedia menyerah!

Darian Wu berbalik badan. Secara asal, ia melepaskan dua tembakan! Dor, dor!

“Ah!”

Suara tembakan diikuti dengan jeritan kesakitan. Pria pendek dan jelek terbaring di aspla sambil memegangi paha!

Meski tidak pernah berlatih, Darian Wu tetap berhasil menembakkan peluru secara tepat sasaran karena jarak di antara mereka kelewat dekat. Di antara dua tembakan, satu tembakannya kena paha lawan!

Segera setelah terdengar suara tembakan, seluruh adegan tiba-tiba berhenti. Para pembunuh terkejut, lalu banyak dari mereka yang berjongkok di tanah dengan kepala di tangan! Tidak ada yang berani gerak lagi!

Pistol memang punya daya magis!

Dor! Dor!

Darian Wu melepaskan dua tembakan lagi ke langit, lalu berkata dengan angkuh: “Ayo, sini! Ayo, serang aku! Mari kita lihat apakah pistolku atau belati kalian yang lebih hebat. Semuanya cepat tiarap. Siapa yang masih berani berdiri, aku dengan senang hati akan menghadiahkannya satu peluru!”

Dor, dor, dor!

Senang dengan sensasi menembak, Darian Wu tidak bisa menahan diri untuk tidak menembak ke langit sebanyak tiga kali lagi!

Cora Qi cemas setengah mati melihatnya. Pistol itu hanya bisa menyimpan sepuluh peluru, sementara Darian Wu telah menyia-nyiakan lima di antaranya!

Ketika menggunakan pistol untuk menghadapi Darian Wu, pembunuh wanita telah menebakkan dua peluru. Ditambah dengan dua tembakan rekannya itu ke paha pria pendek dan jelek, maka jumlah peluru yang masih tersimpan cuma satu! Andai para pembunuh mengetahui ini, ketakutan mereka bisa lenyap dan pertarungan bisa berlanjut!

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu