Beautiful Lady - Bab 10 Muncul Masalah Besar
Darian Wu belari mengejarnya seperti orang yang sudah gila.
Namun bayangan Angela Lin sudah lenyap di tengah malamnya kota sejak awal.
Dia tidak tahu apakah Avery Ji ini sengaja membalas dendam terhadap dirinya atau tidak, namun dia mengerti kemunculan Avery Ji ini membuat kesalahpahaman yang terjadi diantara dirinya dengan Angela Lin semakin mendalam!
Mungkin!
Mereka berdua sudah terbiasa seperti ini sejak awal, setitik gejolak bahkan mampu membuat ikatan perasaan mereka berubah menjadi sangat lemah.
Darian Wu kembali ke rumahnya dengan perasaan frustasi.
“Kakak ipar, kamu keterlaluan!”
Saat baru saja tiba di rumah, ia melihat wajah adik iparnya, Coco Lin, yang sedang kesenangan di atas kesusahannya.
“Dimana kakakmu?”
“Kelaur! Dia berkata dia tidak ingin menetap di rumah.”
Perasaan Darian Wu tiba-tiba bergejolak, ia langsung menggenggam lengan Coco Lin yang ramping dan bertanya,”Apakah kakamu sedang bersama dengan Summer Su?’
“Kakak......Kakak ipar, kamu......Kamu membuatku sakit!”
Coco Lin kesakitan hingga hampir saja menteskan air matanya, ia merasa sangat asing dengan sikap kakak iparnya yang seperti ini.
Darian Wu melepaskan tangan Coco Lin dan bergegas meminta maaf,”Maaf, aku hanya sangat mengkhawatirkan kakakmu.”
Dia berpikir sejenak, lalu langsung mengambil ponselnya dan menelepon Angela Lin, namun ponselnya kini sudah berada dalam keadaan nonaktif...... hal ini membuat hatinya merasa semakin terpukul。
“Kakak ipar, aku sebenarnya percaya padamu, kakak juga sedang mengkhawtirkanmu, sehingga ia mengabaikan banyak detil!”
Tatapan Coco Lin terlihat licik.
Darian Wu merasa sedikit berantakkan, dia tidak mempunyai sedikitpun keinginan untuk meladeni Coco Lin, ia hanya merasa sangat kesal meningat faktanya Summer Su kini sedang bersama dengan istrinya, Angela Lin.
“Kakak ipar! Jika suasana hatimu kurang baik, aku mempunyai sebuah usulan untukmu.”
“Usulan apa?”
“Pergi ke bar dan mabukkan diri, lalu lupakan semua kejadian hari ini, aku akan membicarakannya dengan kakak ketika sudah ada waktu luang nanti, bukankah kalian akan baik-baik saja?”
Coco Lin tersenyum dan berbicara sambil tertawa.
“Bar?”
Darian Wu jarang sekali pergi ke tempat seperti bar, alasan utamanya adalah keberatan akan suara keributan, namun ketika ia mendengar saran Coco Lin, ia pun tiba-tiba merasa tertarik.
Semua orang berkata alkohol adalah hal yang baik, jika benar-benar mabuk, ia mungkin saja bisa melupakan rasa kesalnya untuk sementara!
“Baiklah.”
Darian Wu menyetujuinya.
“Kakak ipar! Kalau begitu, tunggu aku sejenak!”
Coco Lin berbicara dengan memanja, lalu berpaling kembali ke kamarnya, walaupun Darian Wu merasa sedikit aneh, namun ia tetap saja duduk di sofa dan menunggu Coco Lun.
Setelah setengah jam berlalu, kamar Coco Lin kembali terbuka, orang yang melangkah keluar benar-benar memiliki penampilan yang jauh berbeda dengan sebelumnya.
Ia melihat Coco Lin mengenakan tank top ketat yang memperlihatkan perutnya, sepotong celana kulit yang juga sama eratnya, kakinya bahkan mengenakan selapis stoking berjaring, diikuti oleh sepatu hak dengan tinggi sepuluh sentimeter.
“Mengapa kamu berpakaian seperti itu?”
Darian Wu terkejut, saat ia melihat wajah Coco Lin yang dirias secara berlebihan, ia pun semakin tidak setuju melihat Coco Lin,”Cepat bersihkan! Penampilan apa ini!”
“Hah! Kakak ipar! Apakah kamu adalah kakak iparku atau ayaku! Mengapa kamu sangat kolot! Orang-orang yang hendak pergi ke bar pada masa kini harus berpakaian seperti ini! Jika tidak, bagaimana bisa bermain dengan senang!”
Coco Lin berbicara sambil memanja kepada Darian Wu, kedua tumpukan daging putih di depan dadanya itu sesekali menyenggol lengan Darian Wu hingga membuat Darian Wu merasa tidak nyaman.
“Dengan pakaianmu ini, jika muncul masalah, apa yang harus kusampaikan kepada kakakmu!” Walaupun Darian Wu tidak dapat menahan diri terhadap gesekan busa Coco Lin, tetapi dia takut Angela Lin akan merasa khawatir, sehingga ia pun menolaknya.
“Hmm! Kakak ipar! Bukankah ada dirimu! Kamu bisa memperhatikanku! Apakah kamu masih perlu khawatir sesuatu terjadi padaku! Ketika tiba di bar! Kita akan pergi ke ruang VIP!”
Coco Lin menyadari bahwa rencananya ini tidak berhasil, sehingga ia pun mulai memikirkan cara lain, lalu bergegas berteriak terhadap Darian Wu.
Darian Wu melihat kepercayaan dir iCoco Lin sejenak dan langsung merasa gugup, namun ketika ia teringat mereka akan berada di dalam ruang VIP, ia pun menyetujuinya, namun ia tetap saja menambahkan perintahnya:
“Baiklah! Kalau begitu, kamu harus ingat untuk terus menempel padaku!”
“Janji! Kakak ipar!” Coco Lin menjawabnya dengan ceria, namun ia menjulurkan lidanya di belakanngya, ia tentu saja akan menyetujui segala hal saat ini! Menepati janjinya atau tidak setelah tiba di bar adalah urusan lain!
Darian Wu berkendara menuju ke sebuah bar baru di sisi timur kota, Rubus, sesuai dengan saran Coco Lin.
Sebenarnya bar itu tidak jauh berbeda, semuanya dipenuhi lampu dan aroma alkohol yang kental, disertai tubuh-tubuh muda yang terus menari di lantai dansa.
Sama halnya dengan di Rubus ini, pada saat ia baru saja masuk, telinganya langsung dipenuhi oleh suara music yang menggemparkan telinga.
Bartender bahkan menyapa Coco Lin saat melihatnya masuk, saat melihat sikap mereka yang ramah, Darian Wu pun bertanya ragu:
“Coco? Apakah kamu sering datang ke tempat seperti ini? Mengapa bisa seakrab itu?”
“Bagaimana mungkin! Kakak ipar!” Coco Lin menatap Darian Wu dengan serius,”Aku sesekali datang dengan temnaku, namun kamu juga mengetahuinya! Wanita cantik! Wajahku selalu saja diperhatikan di segala tempat!”
Setelah selesai berbicara, Coco Lin mengangkat tangannya dan mengusik rambutnya, daging yang berada di depan dadanya juga bergerak seiring dengan gerakannya yang mengangkat tangannya itu, Darian Wu kebetulan berdiri di depan hadapannya sehingga ia melihat semua keadaan ini.
Namun ucapan Coco Lin ini tidaklah salah, dia memang cantik, lingkaran dada yang montok, serta pinggang yang berbentuk, para lelaki bahkan sulit sekali menahan diri untuk ingin menepuknya sejenak, terlebih lagi, dirinya ini masih muda, tubuhnya menebarkan aura pemuda!
“Hehe, betul juga!”
Teringat akan hal ini, Darian Wu pun hanya mengiyakannya.
Saat melihat tubuh yang menari gila-gilaan di tengah lantai dansa, dirinya yang awalnya merasa sangat tegang langsung melemas, sepertinya adik iparnya ini tidak membohonginya, sesekali datang ke tempat seperti ini mungkin benar-benar dapat melegakan suasana hati1
“Ayo! Kakak ipar! Mengapa kamu masih saja tercengang!”
Coco Lin mendesaknya dan terlebih dahulu memasuki lantai dansa, tatapan beberapa lelaki langsung bergemilang ketika melihat Coco Lin, mereka segera pergi ke sisinya dan mencoba menarik perhatianya.
Darian Wu melihat beberapa lelaki itu sesekali mengulurkan tangannya kepada Coco Lin, ia pun merasa ragu dan tidak senang, sehingga ia langsung menyingkirkan mereka dan berjalan ke depan hadapan Coco Lin.
“Coco! Bukankah kamu berkata kita akan langsung ke ruang VIP! Tempat ini sangat ribut! Ayo cepat masuk!”
“Aduh, kakak ipar! Kita sudah datang! Bagaimana mungkin kita tidak melakukan pemanasan dengan menari terlebih dahulu!” Coco Lin mengerutkan bibirnya dan melirik Darian Wu dengan tidak senang.
Namun Coco Lin tiba-tiba tersenyum licik dan langsung menapakkan tangannya pada bahu Darian Wu.
“Jika kakak ipar khawtir lelaki lain mendekatiku! Bagaimana kalau kamu saja yang menemaniku menari! Hmm?”
Di bawah cahaya lampu yang menghebohkan, mereka dapat melihat semua wanita menawan, ucapan orang kuno itu ternyata benar! Coco Lin awalnya memang sudah menawan, ditambah dengan pancaran cahaya lampu, serta senyumannya yang memanja, hal ini tentu saja membuat Darian Wu semakin sulit mengalihkan tatapannya.
Namun Coco Lin adalah adik iparnya! Bagaimana ia mungkin bisa menari bersama dengannya!
Perasaan bersalah perlahan memenuhi hati Darian Wu.
Coco Lin hanya perlu melirik untuk membaca isi hati Darian Wu, ia pun langsung meyakinkannya,”Aduh! Kakak ipar! Kakakku tidak sekolot itu! Jika kamu tidak menatapku, orang lain mungkin akan menganggap diriku murahan! Dengan demikian, kakak pasti akan benar-benar marah padamu! Mari!”
Darian Wu langsung mencari alasan utuk dirinya sendiri saat mendengar ucapannya ini, kebetulan sedang dikelilingi oleh tubuh yang hangat di sekelilingnya, Darian Wu pun perlahan melepaskan dirinya, ia tidak memikirkan apapun dan langsung menari sesuai dengan irama music.
Coco Lin berpaling dan diam-diam tertawa saat melihat Darian Wu terjatuh ke dalam jebakannya, namun ia langsung bercampur ke dalam kehangatannya.
Lampu terlihat semakin menyilaukan, suara musik juga terdengar semakin menggempakran, para pemuda yang berada di lantai dansa menari semakin cepat, dengan kecepatan yang semakin menggila!
Coco Lin berpura-pura didorong oleh orang lain dan menempelkan tubuhnya kepada Darian Wu, tubuh mereka bergerak bersama, saat musik berakhir, Darian Wu baru menyadari tidak tahu sejak kapan tubuhnya sudah menempel erat dengan Coco Lin.
“Eh...... Ehm ehm!”
Darian Wu menarik kembali tangannya yang menekan sisi pinggang Coco Lin dan mengalihkan topik pembicarannya,”Ayo ke ruang VIP.”
“Baiklah!” Coco Lin langsung menyetujuinya, namun ia mempunyai rencana lainnya dalam hati.
Setelah tiba di ruang VIP dan terpisah dari keributan di luar, selain dari bartender yang bebrapa kali mengantarkan alkohol kemari, kini hanya tersisa Coco Lin dan Darian Wu di dalam ruang VIP.
“Kakak ipar! Terima kasih sudah menemaniku bermain hari ini, hingga aku bisa merasa sesenang ini! Mari! Aku akan mengajakmu bersulang!”
Coco Lin berbicara sambil mengangkat gelas alkoholnya, lalu menghabiskannya dalam satu tegukan, karena minum terlalu tergesa-gesa, ada beberapa tetes alkohol yang mengalir melewati bibirnya, hingga tank topnya pun menjadi basah dan langsung mencetak bentuk di dalamnya.
Semuanya baik-baik saja jika tidak dilihat, namun hatinya langsung terkejut ketika melihatnya.
Darian Wu kini baru tercengang dan menyadari bahwa adik iparnya ternyata tidak mengenakan pakaian dalam!
“Kakak ipar! Apa yang kamu lihat!” Coco Lin berbicara dengan rasa malu, ia mengangkat tangannya dan menutupi dadanya, keadaannya baik-baik saja jika dia tidak bergerak saat ie menekannya, benda yang berada di dalamnya pun langsung terlihat hendak keluar.
Namun Darian Wu baru menyadari bahwa dirinya sudah tercengang melihatnya setelah diperingati, ia langsung menarik kembali tatapannya, lalu berpura-pura untuk menutupi tindakannya dengan menghabiskan segelas besar alkohol.
“Mari! Kakak ipar! Teruskan!”
Darian Wu terus meminum segelas demi segelas, merah, putih, segala jenis alkohol memenuhi perutnya, kesadaran dirinya mulai menyamar, namun Coco Lin masih saja terus menuangkan alkohol untuknya, ia hanya terus mengambilnya dan meminumnya.
Darian Wu akhirnya merasa tidak dapat menahannya lagi, ia meletakkan botol alkoholnya dan berjalan linglung menuju ke kamar mandi.
Saat berjalan keluar dari kamar mandi, ia merasa tubuhnya sudah jauh lebih lega, namun saat ia baru saja hendak mendorong pintu ruang VIP, ia tiba-tiba mendengar suara yang ia kenali dari dalamnya.
“Ah......Pelanlah sedikit, kamu membuatku sakit!” Suara manja wanita itu memasuki telinga Darian Wu.
Darian Wu terkejut dan langsung tercengang, ia membuka celah ada pintu dan melihat ke arah dalam secara naluriah......
Saat ia melihat pemandanganya, ia meliaht seorang lelaki dan seorang perempuan sedang bersamaan, gerakan yang hebat itu bahkan membuat tubuh wanita yang tertutupi setengah terlihat semakin menusuk pandangan.
Pikiran Darian Wu langsung tercengang, mengapa Coco Lin langsung bersama dengan lelaki lain seperti ini saat ia hanya pergi ke toilet sejenak?
Sebelum Darian Wu sempat berpikir terlalu panjang, keadaan di dalam ruang VIP pun langsung berubah,”Saat aku pertama kali melihatmu di ruang live stream, aku langsung menyukai bibir kecilmu yang seksi itu......” Lelaki itu mngelusnya sambil berbicara dan tersenyum.
“Hmm, kamu jahat......”Suara wanita yang memanja itu membuat Darian Wu merasa sangat tidak nyaman,
Lelaki itu sepertinya semakin terpicu oleh karena kemenawanan wanita itu, ia langsung beranjak berdiri dan berpose,”Mari, gunakan mulut kecilmu itu untuk menyamankan diriku.”
Darian Wu tidak dapat mempercayai apa yang matanya ini lihat, ia melihat wanita itu ternyata menurutinya dan bersujud di depan lelaki itu, lalu mengantarkan mulut kecilnyayang memikat itu......
Novel Terkait
Cinta Yang Terlarang
MinnieMy Tough Bodyguard
Crystal SongYour Ignorance
YayaI'm Rich Man
HartantoAfter The End
Selena BeeLoving The Pain
AmardaCinta Di Balik Awan
KellyBeautiful Love
Stefen LeeBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula