Beautiful Lady - Bab 10 Muncul Masalah Besar

Darian Wu belari mengejarnya seperti orang yang sudah gila.

Namun bayangan Angela Lin sudah lenyap di tengah malamnya kota sejak awal.

Dia tidak tahu apakah Avery Ji ini sengaja membalas dendam terhadap dirinya atau tidak, namun dia mengerti kemunculan Avery Ji ini membuat kesalahpahaman yang terjadi diantara dirinya dengan Angela Lin semakin mendalam!

Mungkin!

Mereka berdua sudah terbiasa seperti ini sejak awal, setitik gejolak bahkan mampu membuat ikatan perasaan mereka berubah menjadi sangat lemah.

Darian Wu kembali ke rumahnya dengan perasaan frustasi.

“Kakak ipar, kamu keterlaluan!”

Saat baru saja tiba di rumah, ia melihat wajah adik iparnya, Coco Lin, yang sedang kesenangan di atas kesusahannya.

“Dimana kakakmu?”

“Kelaur! Dia berkata dia tidak ingin menetap di rumah.”

Perasaan Darian Wu tiba-tiba bergejolak, ia langsung menggenggam lengan Coco Lin yang ramping dan bertanya,”Apakah kakamu sedang bersama dengan Summer Su?’

“Kakak......Kakak ipar, kamu......Kamu membuatku sakit!”

Coco Lin kesakitan hingga hampir saja menteskan air matanya, ia merasa sangat asing dengan sikap kakak iparnya yang seperti ini.

Darian Wu melepaskan tangan Coco Lin dan bergegas meminta maaf,”Maaf, aku hanya sangat mengkhawatirkan kakakmu.”

Dia berpikir sejenak, lalu langsung mengambil ponselnya dan menelepon Angela Lin, namun ponselnya kini sudah berada dalam keadaan nonaktif...... hal ini membuat hatinya merasa semakin terpukul。

“Kakak ipar, aku sebenarnya percaya padamu, kakak juga sedang mengkhawtirkanmu, sehingga ia mengabaikan banyak detil!”

Tatapan Coco Lin terlihat licik.

Darian Wu merasa sedikit berantakkan, dia tidak mempunyai sedikitpun keinginan untuk meladeni Coco Lin, ia hanya merasa sangat kesal meningat faktanya Summer Su kini sedang bersama dengan istrinya, Angela Lin.

“Kakak ipar! Jika suasana hatimu kurang baik, aku mempunyai sebuah usulan untukmu.”

“Usulan apa?”

“Pergi ke bar dan mabukkan diri, lalu lupakan semua kejadian hari ini, aku akan membicarakannya dengan kakak ketika sudah ada waktu luang nanti, bukankah kalian akan baik-baik saja?”

Coco Lin tersenyum dan berbicara sambil tertawa.

“Bar?”

Darian Wu jarang sekali pergi ke tempat seperti bar, alasan utamanya adalah keberatan akan suara keributan, namun ketika ia mendengar saran Coco Lin, ia pun tiba-tiba merasa tertarik.

Semua orang berkata alkohol adalah hal yang baik, jika benar-benar mabuk, ia mungkin saja bisa melupakan rasa kesalnya untuk sementara!

“Baiklah.”

Darian Wu menyetujuinya.

“Kakak ipar! Kalau begitu, tunggu aku sejenak!”

Coco Lin berbicara dengan memanja, lalu berpaling kembali ke kamarnya, walaupun Darian Wu merasa sedikit aneh, namun ia tetap saja duduk di sofa dan menunggu Coco Lun.

Setelah setengah jam berlalu, kamar Coco Lin kembali terbuka, orang yang melangkah keluar benar-benar memiliki penampilan yang jauh berbeda dengan sebelumnya.

Ia melihat Coco Lin mengenakan tank top ketat yang memperlihatkan perutnya, sepotong celana kulit yang juga sama eratnya, kakinya bahkan mengenakan selapis stoking berjaring, diikuti oleh sepatu hak dengan tinggi sepuluh sentimeter.

“Mengapa kamu berpakaian seperti itu?”

Darian Wu terkejut, saat ia melihat wajah Coco Lin yang dirias secara berlebihan, ia pun semakin tidak setuju melihat Coco Lin,”Cepat bersihkan! Penampilan apa ini!”

“Hah! Kakak ipar! Apakah kamu adalah kakak iparku atau ayaku! Mengapa kamu sangat kolot! Orang-orang yang hendak pergi ke bar pada masa kini harus berpakaian seperti ini! Jika tidak, bagaimana bisa bermain dengan senang!”

Coco Lin berbicara sambil memanja kepada Darian Wu, kedua tumpukan daging putih di depan dadanya itu sesekali menyenggol lengan Darian Wu hingga membuat Darian Wu merasa tidak nyaman.

“Dengan pakaianmu ini, jika muncul masalah, apa yang harus kusampaikan kepada kakakmu!” Walaupun Darian Wu tidak dapat menahan diri terhadap gesekan busa Coco Lin, tetapi dia takut Angela Lin akan merasa khawatir, sehingga ia pun menolaknya.

“Hmm! Kakak ipar! Bukankah ada dirimu! Kamu bisa memperhatikanku! Apakah kamu masih perlu khawatir sesuatu terjadi padaku! Ketika tiba di bar! Kita akan pergi ke ruang VIP!”

Coco Lin menyadari bahwa rencananya ini tidak berhasil, sehingga ia pun mulai memikirkan cara lain, lalu bergegas berteriak terhadap Darian Wu.

Darian Wu melihat kepercayaan dir iCoco Lin sejenak dan langsung merasa gugup, namun ketika ia teringat mereka akan berada di dalam ruang VIP, ia pun menyetujuinya, namun ia tetap saja menambahkan perintahnya:

“Baiklah! Kalau begitu, kamu harus ingat untuk terus menempel padaku!”

“Janji! Kakak ipar!” Coco Lin menjawabnya dengan ceria, namun ia menjulurkan lidanya di belakanngya, ia tentu saja akan menyetujui segala hal saat ini! Menepati janjinya atau tidak setelah tiba di bar adalah urusan lain!

Darian Wu berkendara menuju ke sebuah bar baru di sisi timur kota, Rubus, sesuai dengan saran Coco Lin.

Sebenarnya bar itu tidak jauh berbeda, semuanya dipenuhi lampu dan aroma alkohol yang kental, disertai tubuh-tubuh muda yang terus menari di lantai dansa.

Sama halnya dengan di Rubus ini, pada saat ia baru saja masuk, telinganya langsung dipenuhi oleh suara music yang menggemparkan telinga.

Bartender bahkan menyapa Coco Lin saat melihatnya masuk, saat melihat sikap mereka yang ramah, Darian Wu pun bertanya ragu:

“Coco? Apakah kamu sering datang ke tempat seperti ini? Mengapa bisa seakrab itu?”

“Bagaimana mungkin! Kakak ipar!” Coco Lin menatap Darian Wu dengan serius,”Aku sesekali datang dengan temnaku, namun kamu juga mengetahuinya! Wanita cantik! Wajahku selalu saja diperhatikan di segala tempat!”

Setelah selesai berbicara, Coco Lin mengangkat tangannya dan mengusik rambutnya, daging yang berada di depan dadanya juga bergerak seiring dengan gerakannya yang mengangkat tangannya itu, Darian Wu kebetulan berdiri di depan hadapannya sehingga ia melihat semua keadaan ini.

Namun ucapan Coco Lin ini tidaklah salah, dia memang cantik, lingkaran dada yang montok, serta pinggang yang berbentuk, para lelaki bahkan sulit sekali menahan diri untuk ingin menepuknya sejenak, terlebih lagi, dirinya ini masih muda, tubuhnya menebarkan aura pemuda!

“Hehe, betul juga!”

Teringat akan hal ini, Darian Wu pun hanya mengiyakannya.

Saat melihat tubuh yang menari gila-gilaan di tengah lantai dansa, dirinya yang awalnya merasa sangat tegang langsung melemas, sepertinya adik iparnya ini tidak membohonginya, sesekali datang ke tempat seperti ini mungkin benar-benar dapat melegakan suasana hati1

“Ayo! Kakak ipar! Mengapa kamu masih saja tercengang!”

Coco Lin mendesaknya dan terlebih dahulu memasuki lantai dansa, tatapan beberapa lelaki langsung bergemilang ketika melihat Coco Lin, mereka segera pergi ke sisinya dan mencoba menarik perhatianya.

Darian Wu melihat beberapa lelaki itu sesekali mengulurkan tangannya kepada Coco Lin, ia pun merasa ragu dan tidak senang, sehingga ia langsung menyingkirkan mereka dan berjalan ke depan hadapan Coco Lin.

“Coco! Bukankah kamu berkata kita akan langsung ke ruang VIP! Tempat ini sangat ribut! Ayo cepat masuk!”

“Aduh, kakak ipar! Kita sudah datang! Bagaimana mungkin kita tidak melakukan pemanasan dengan menari terlebih dahulu!” Coco Lin mengerutkan bibirnya dan melirik Darian Wu dengan tidak senang.

Namun Coco Lin tiba-tiba tersenyum licik dan langsung menapakkan tangannya pada bahu Darian Wu.

“Jika kakak ipar khawtir lelaki lain mendekatiku! Bagaimana kalau kamu saja yang menemaniku menari! Hmm?”

Di bawah cahaya lampu yang menghebohkan, mereka dapat melihat semua wanita menawan, ucapan orang kuno itu ternyata benar! Coco Lin awalnya memang sudah menawan, ditambah dengan pancaran cahaya lampu, serta senyumannya yang memanja, hal ini tentu saja membuat Darian Wu semakin sulit mengalihkan tatapannya.

Namun Coco Lin adalah adik iparnya! Bagaimana ia mungkin bisa menari bersama dengannya!

Perasaan bersalah perlahan memenuhi hati Darian Wu.

Coco Lin hanya perlu melirik untuk membaca isi hati Darian Wu, ia pun langsung meyakinkannya,”Aduh! Kakak ipar! Kakakku tidak sekolot itu! Jika kamu tidak menatapku, orang lain mungkin akan menganggap diriku murahan! Dengan demikian, kakak pasti akan benar-benar marah padamu! Mari!”

Darian Wu langsung mencari alasan utuk dirinya sendiri saat mendengar ucapannya ini, kebetulan sedang dikelilingi oleh tubuh yang hangat di sekelilingnya, Darian Wu pun perlahan melepaskan dirinya, ia tidak memikirkan apapun dan langsung menari sesuai dengan irama music.

Coco Lin berpaling dan diam-diam tertawa saat melihat Darian Wu terjatuh ke dalam jebakannya, namun ia langsung bercampur ke dalam kehangatannya.

Lampu terlihat semakin menyilaukan, suara musik juga terdengar semakin menggempakran, para pemuda yang berada di lantai dansa menari semakin cepat, dengan kecepatan yang semakin menggila!

Coco Lin berpura-pura didorong oleh orang lain dan menempelkan tubuhnya kepada Darian Wu, tubuh mereka bergerak bersama, saat musik berakhir, Darian Wu baru menyadari tidak tahu sejak kapan tubuhnya sudah menempel erat dengan Coco Lin.

“Eh...... Ehm ehm!”

Darian Wu menarik kembali tangannya yang menekan sisi pinggang Coco Lin dan mengalihkan topik pembicarannya,”Ayo ke ruang VIP.”

“Baiklah!” Coco Lin langsung menyetujuinya, namun ia mempunyai rencana lainnya dalam hati.

Setelah tiba di ruang VIP dan terpisah dari keributan di luar, selain dari bartender yang bebrapa kali mengantarkan alkohol kemari, kini hanya tersisa Coco Lin dan Darian Wu di dalam ruang VIP.

“Kakak ipar! Terima kasih sudah menemaniku bermain hari ini, hingga aku bisa merasa sesenang ini! Mari! Aku akan mengajakmu bersulang!”

Coco Lin berbicara sambil mengangkat gelas alkoholnya, lalu menghabiskannya dalam satu tegukan, karena minum terlalu tergesa-gesa, ada beberapa tetes alkohol yang mengalir melewati bibirnya, hingga tank topnya pun menjadi basah dan langsung mencetak bentuk di dalamnya.

Semuanya baik-baik saja jika tidak dilihat, namun hatinya langsung terkejut ketika melihatnya.

Darian Wu kini baru tercengang dan menyadari bahwa adik iparnya ternyata tidak mengenakan pakaian dalam!

“Kakak ipar! Apa yang kamu lihat!” Coco Lin berbicara dengan rasa malu, ia mengangkat tangannya dan menutupi dadanya, keadaannya baik-baik saja jika dia tidak bergerak saat ie menekannya, benda yang berada di dalamnya pun langsung terlihat hendak keluar.

Namun Darian Wu baru menyadari bahwa dirinya sudah tercengang melihatnya setelah diperingati, ia langsung menarik kembali tatapannya, lalu berpura-pura untuk menutupi tindakannya dengan menghabiskan segelas besar alkohol.

“Mari! Kakak ipar! Teruskan!”

Darian Wu terus meminum segelas demi segelas, merah, putih, segala jenis alkohol memenuhi perutnya, kesadaran dirinya mulai menyamar, namun Coco Lin masih saja terus menuangkan alkohol untuknya, ia hanya terus mengambilnya dan meminumnya.

Darian Wu akhirnya merasa tidak dapat menahannya lagi, ia meletakkan botol alkoholnya dan berjalan linglung menuju ke kamar mandi.

Saat berjalan keluar dari kamar mandi, ia merasa tubuhnya sudah jauh lebih lega, namun saat ia baru saja hendak mendorong pintu ruang VIP, ia tiba-tiba mendengar suara yang ia kenali dari dalamnya.

“Ah......Pelanlah sedikit, kamu membuatku sakit!” Suara manja wanita itu memasuki telinga Darian Wu.

Darian Wu terkejut dan langsung tercengang, ia membuka celah ada pintu dan melihat ke arah dalam secara naluriah......

Saat ia melihat pemandanganya, ia meliaht seorang lelaki dan seorang perempuan sedang bersamaan, gerakan yang hebat itu bahkan membuat tubuh wanita yang tertutupi setengah terlihat semakin menusuk pandangan.

Pikiran Darian Wu langsung tercengang, mengapa Coco Lin langsung bersama dengan lelaki lain seperti ini saat ia hanya pergi ke toilet sejenak?

Sebelum Darian Wu sempat berpikir terlalu panjang, keadaan di dalam ruang VIP pun langsung berubah,”Saat aku pertama kali melihatmu di ruang live stream, aku langsung menyukai bibir kecilmu yang seksi itu......” Lelaki itu mngelusnya sambil berbicara dan tersenyum.

“Hmm, kamu jahat......”Suara wanita yang memanja itu membuat Darian Wu merasa sangat tidak nyaman,

Lelaki itu sepertinya semakin terpicu oleh karena kemenawanan wanita itu, ia langsung beranjak berdiri dan berpose,”Mari, gunakan mulut kecilmu itu untuk menyamankan diriku.”

Darian Wu tidak dapat mempercayai apa yang matanya ini lihat, ia melihat wanita itu ternyata menurutinya dan bersujud di depan lelaki itu, lalu mengantarkan mulut kecilnyayang memikat itu......

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu