Beautiful Lady - Bab 151 Telur Yang Pecah
Semua ini akan menjadi menarik, Neo yang muda juga kekar dan kak Stella yang kejam, sungguh kedua orang yang saling memukul tanpa membedakan atas dan bawah! Walaupun tidak ada yang menarik dari sini, tetapi pukulan kedua orang ini terbilang meriah lalu menjadi menarik!
Hanya saja kak Stella seperti seekor monyet yang ingin mengambil buah persik dan dalam satu genggaman dia meremas bagian selangkangan Neo, sambil dengan keras dia memutarnya, hal yang kejam ini seperti menginginkan Neo untuk menjadi seorang kasim!
Darian yang melihat ini merasa sakit!
Apalagi Neo yang merasakan ini, bahkan orang ini tidak bisa memutarkan bola matanya, dan hampir saja tidak bisa bangun lagi!
Sambil berteriak, Neo menjadi lebih kasar, dan dengan segera dia menarik lalu meremas dada kak Stella kemudian memutarnya dengan keras, seperti sebuah dendam yang terbalaskan!
“Ah! Hampir meledak dan segera lepaskan!”
Kak Stella membuka kedua mulutnya dan menjerit dengan kesakitan, kesakitan ini membuat matanya mengalirkan air matanya!
Kedua pengawal yang melihat ingin membantu kak Stella!
“Kalian berdua, berani saja kalian bergerak maka aku akan pastikan jika kalian tidak akan bisa melihat matahari esok!”
Baru saja hal ini memasuki bagian menariknya, Darian tidak ingin kedua pengawal itu menghancurkan semua ini dan dengan dingin dia memperingati mereka, dan membuat para pengawal ini merasa takut dan tidak berani bergerak!
“Wanita tua, kamu harus melepaskan aku, baru aku akan melepaskanmu!”
Neo melihat ke arahnya sambil berteriak di depan wajahnya, dan air liur seperti mengalir seperti hujan ke wajah kak Stella.
Kak Stella bukanlah orang yang sabar, dia membuka kedua mulutnya, air liurnya menciprati wajah Neo dan berkata dengan keras : “Tidak bisa, harus kamu dulu yang melepaskan! Jika tidak, aku akan memeras telur mu!”
“Aku tidak percaya dengan karakter wanita tua seperti kamu, lepaskan terlebih dulu, dengan kamu melepaskan maka aku akan melepaskan, apa yang aku katakan ini, bisa di tepati! Jika tidak, kita berdua saling menyakiti, kamu meremas aku, aku meremas kamu!”
Neo bukanlah orang yang tumbuh dengan sabar, dia mengeraskan rahangnya, berencana untuk meneruskan ini!
Kedua orang ini juga terbilang lucu, siapapun tidak berani melepaskan, karena takut satu orang melepaskan, maka lawannya akan tidak melepaskan tangannya!
Saling meneriaki juga tidak ada gunanya, siapapun tidak akan rela melepaskan tangannya, maka akan seperti itu dengan tegang, tatapan yang saling melihat, juga air liur yang saling menyembur!
“Kakak ipar, seperti ini saja! Siapa di antara kedua orang ini, yang menghabisi terlebih dulu, maka kita akan melepaskan orang itu, bagaimana?”
Coco memberikan ide ini, sambil memperlihatkan wajah jahatnya!
Darian merasa kagum dengan Coco yang memberikan ide seperti ini, jika Neo dan Kak Stella terpengaruhi kemudian tetap saling memukul, maka semua ini akan sangat baik! Ini adalah kesempatan yang baik untuk menghasilkan hukuman yang tanpa kebencian!
Darian berpura-pura berpikir, lalu berkata dengan menyenangkan : “Coco, ide mu ini terbilang bagus, maka seperti itu saja! Kalian berdua, jika bisa memukul lawan kalian hingga tidak bisa berdiri, maka aku akan melepaskan orang itu!”
Semua kisah menyedihkan dengan perkataan Darian, membuat Neo dan kak Stella ingin mempertahankan harga dirinya, kemudian mereka mulai saling memukuli!
“Boom! Boom!”
Sedetik kemudian, terdengar suara yang aneh!
Setelah itu, teriakan kesakitan dari kedua orang ini, dan tangisan yang menggelegar, seperti bisa membangun anak-anak yang sedang berada di dalam mimpi buruknya terbangun!
Pemandangan yang mengerikan ini muncul! Neo dan kak Stella saling menyakiti dengan kejam!
Neo juga sungguh-sungguh menggunakan kekuatannya, melihat kedua pukulannya itu membuat kedua tangannya hingga bergetar, dia langsung meremas dada kak Stella dengan kejamnya, hingga yang terkurai membuat ini sangat menakutkan!
Begitu juga dengan kak Stella, dia memutarkan kepalanya, kemudian mengeluarkan telurnya Neo, lalu terjatuh di tanah, hingga berguling di kakinya Darian!
Darian yang terkejut membuat sekujur bulunya berdiri, dan dengan segera dia menarik Coco untuk pergi, agar darah telur itu tidak mengenai sepatunya!
Darian sungguh tidak menyangka, jika Neo dan kak Stella bisa begitu kejamnya!
Jika berbicara tentang hati nurani, dan jika dirinya tahu semua ini akan berakhir dengan pendarahan, maka Darian tidak akan setuju dengan idenya Coco, hukuman seperti ini terlalu berat dan dia tidak sanggup melihat akhirnya!
Dan kelanjutan yang terjadi, tidak ada kesempatan untuk kembali, Darian hanya membiarkan semua ini terjadi!
Kesakitan ini membuat Neo dan kak Stella saling melepaskan tangannya, kedua orang ini berada di lanyai sambil menahan luka juga air mata yang mengalir!
Setelah Neo sedikit sadar, dia melihat sebuah telur yang berada di samping sambil bertanya : “Itu... telurku kah?”
“Ini... sepertinya milikmu!” Darian berkata dengan ragu, dan tetap memberitahukan kenyataannya!
“Astaga! Dia mengeluarkan telurku!”
Neo terkejut, lalu seluruh dirinya terlihat putus apa!
“Sepantasnya kamu mendapatkan ini! Siapa suruh kamu meremas da...”
Mungkin saja karena suaranya yang terlalu keras, hingga luka ini membuat kak Stella belum menyelesaikan perkataannya, membuat sekujur dadanya bergetar!
“Habis sudah ini, sudah tidak ada, lalu apa arti aku hidup lagi, aku akan menghabisimu sekarang!”
Kak Stella tidak memperlihatkan kelemahannya, dia berdiri lalu berperang lagi dengan Neo!
Darian sungguh merasa kagum, kedua orang yang telah terluka ini, tetap sekuat tenaga mempertahankan ini!
apalagi kak Stella, yang telah tua ini, berperang dengan Neo yang masih muda ini!
“Hentikan semua ini! Siapapun yang tidak mendengarkan, maka aku akan menginginkan nyawa siapa!”
Darian segera menghampiri, untuk menghentikan kak Stella dan Neo, jika di teruskan lagi akan berakibat fatal!
Neo juga cukup merasa kasihan, apalagi dia berkata tidak ingin hidup lagi dan terus melawan kak Stella! Alhasil teriakan Darian, membuat mereka terkejut tidak berani bergerak!
Begitu juga dengan kak Stella, dia yang kesakitan sambil melihat Neo dan mengancamnya : “Kamu pasti akan mati, aku akan menyewa seseorang untuk membunuhmu!”
Kak Stella orang yang memiliki banyak uang, dengan sedikit membayar saja dia dapat membunuh Neo, dan semua ini tidak akan menjadi masalah!
Wajah Neo cukup terkejut, dia bahkan tidak berani meletakan pantatnya dan sepasang matanya terus saja melihat ke arah telurnya itu, otaknya terus berputar dia harus mencari seorang dokter yang ahli untuk meminta dokter itu memasukan telurnya kembali!
Darian berdehem lalu berkata, “Kalian, untuk apa saling menyakiti? Dengarkan aku, hal ini di biarkan saja dan jangan saling menyakiti!”
“Itu adalah dendamku sendiri, kamu tidak perlu lagi ikut campur, dan sekarang aku harus ke rumah sakit, apakah aku boleh pergi sekarang?” Kak Stella merasa tidak puas karena di remas oleh sebuah wajah kecil ini, dia pasti akan membunuh Neo!
“Benar benar, segera diobati, kalian segeralah kerumah sakit!”
Darian sedikit tersenyum, dengan artian kak Stella boleh pergi!
“Wajah kecil, kamu pasti akan mati, tunggu saja!” Kak Stella menunjuk Neo dan pergi membawa pengawalnya!
Novel Terkait
Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraCinta Yang Dalam
Kim YongyiBeautiful Lady
ElsaIstri Yang Sombong
JessicaPrecious Moment
Louise LeeBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula