Beautiful Lady - Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur

Hal yang bisa membuat Darian Wu terkejut, pasti bukanlah suatu hal yang biasa saja!

Di dalam kamar Coco Lin, bersinar lingkaran-lingkaran cahaya yang berwarna biru, ini bukanlah cahaya lampu, melainkan sebuah cahaya aneh yang terpancar dari tubuhnya Coco Lin!

Tapi tubuh manusia mana mungkin bisa memancarkan cahaya?

Saat menyaksikan gambaran ini dengan mata kepalanya sendiri, bagaimana mungkin Darian Wu bisa tenang, dia merasa kaget hingga merinding!

Coco Lin berbaring miring membelakangi Darian Wu, sepasang tangannya memeluk boneka beruang dengan erat, mulutnya terus mendesah tanpa henti, "Kakak Ipar! Darian! Aku ingin......

Terlihat jelas, Coco Lin kemungkinan besar sedang bermimpi, dan menganggap boneka di dalam pelukan sebagai Darian Wu!

Darian Wu sangat senang bisa menjadi pria tokoh utama dalam mimpi basahnya Coco Lin. Hanya saja, sekarang bukanlah saatnya untuk senang, cahaya biru yang berasal dari tubuhnya Coco Lin, membuatnya merasa sangat tak masuk akal, dia harus menyelidiki sampai jelas warna biru ini sebenarnya adalah benda apa, akan menguntungkan atau merugikan Coco Lin!

Lagipula Darian Wu merasa ini bukanlah suatu hal yang baik, muncul cahaya dari tubuh manusia, ini tidaklah masuk akal!

Jangan-jangan dia telah kerasukan?

Tiba-tiba muncul pemikiran seperti ini dalam otaknya Darian Wu, meskipun dia hidup dalam era sekarang, tapi saat menghadapi hal seaneh ini, dia spontan akan berpikir dari segi mitos!

Tidak peduli bagaimana pun, dia harus masuk ke dalam untuk melihat keadaan Coco Lin.

Darian Wu mencoba membuka jendela, menyadari jendelanya telah dikunci, apakah dirinya harus mengetuk jendela mencoba membangunkan Coco Lin, ataupung langsung menghancurkannya untuk masuk?

Tanpa berpikir panjang, Darian Wu telah mengambil keputusan, menghancurkan jendela dan masuk ke dalam, kalau beruntung, mungkin saja bisa menanggap cahaya biru yang berasal dari tubuh Coco Lin.

"Prang!"

Darian Wu memukul dengan sikunya, dan membuat kaca jendela menjadi hancur.

Selanjutnya, dia memanjat jendela, melompat masuk ke dalam kamar!

"Siapa?"

Suara pecahan kaca membuat Coco Lin terbangun, dia kaget dan mulai duduk, memeluk boneka di tubuh sambil berteriak.

"Coco jangan takut, ini aku, kakak iparmu!"

Darian Wu berlari ke tombol menyalakan lampu secepat kilat, duluan menyalakan lampunya.

Selanjutnya, Darian Wu menundukkan kepala mencari sesuatu di bawah ranjang, melihat apakah ada suatu benda aneh yang bersembunyi!

Bersih, Darian Wu tidak menyadari apapun.

"Kakak Ipar! Yang benar saja, kalau merindukanku, cukup dengan mengetuk pintu saja, aku pasti akan membuka pintu untukmu. Untuk apa harus menghancurkan jendela dan memanjat masuk!"

Coco Lin mengulurkan tangan, mencengkram rambutnya Darian Wu dan mengangkatnya, membuat mata Darian Wu melihatnya.

"Coco jangan berulah dulu, aku harus duluan membantumu menemukan barang kotor!"

Darian Wu melepaskan tangan Coco Lin, berdiri dan lanjut mencarinya di mana-mana, seprei ranjang, kasur, rak baju, laci, bahkan kloset pun tidak dilewatinya, dia telah mencari ke segala tempat, hasilnya nihil, dia tidak menemukan barang aneh apapun!

"Kakak Ipar, kamu sungguh aneh, apa yang sedang kamu cari?"

Coco Lin hari ini memakai baju tidur satin yang tipis, di bawah sinar lampu, badannya yang indah samar-samar terpangpang keluar, sangat memiliki daya pikat. Yang paling mematikan adalah, dia tidak memakai apapun di balik baju tidurnya!

Darian Wu duduk di samping Coco Lin, mulai mengamati tubuhnya, jangan-jangan barang aneh yang bisa memancarkan cahaya biru itu bersembunyi di tubuhnya.

Coco Lin mengira Darian Wu sedang menikmati keindahan bentuk tubuhnya, sambil tertawa riang, dia melepaskan baju tidurnya, agar bisa membuat Darian Wu melihat lebih jelas!

Darian Wu benar-benar menarik tubuh Coco Lin, melototi sepasang matanya, melihat seluruh tubuh Coco Lin dari atas hingga bawah dengan teliti!

"Kakak Ipar! Bentuk badanku bagus tidak?"

Coco Lin sedikit pun tidak merasa malu, dia menggerakkan tubuhnya, dengan penuh percaya diri memperlihatkan keindahannya terhadap Darian Wu!

"Coco, cepat pakai bajumu, ada hal penting yang harus kukatakan padamu!"

Wajah Darian Wu malah datar, berkata dengan ekspresi wajah yang sangat serius.

Bagi sang pria, membantu Coco Lin menemukan barang aneh bercahaya biru itu, barulah urusan penting saat ini. Mana sempat menikmati bentuk tubuh Coco Lin!

Tapi, harus dia akui, bentuk tubuh Coco Lin sangat bagus, bagaikan sebuah karya seni yang dibentuk oleh seniman hebat, indah tiada tara!

"Katakan saja kalau ada masalah, untuk apa memakai baju!"

Tubuh Coco Lin seketika langsung menempelinya, duduk di atas pahanya Darian Wu.

Darian Wu langsung memeluk Coco Lin, agar dia tidak jatuh dari ranjang.

Gadis ini sungguh senang berulah, senang menentangnya, kalau menyuruhnya memakai baju, dia malah tidak akan memakainya. Darian Wu teringat dengan wataknya Coco Lin, makanya menjadi malas untuk menasihatinya, dan langsung membahas poin penting, "Coco, tadi aku menyadari tubuhmu memancarkan cahaya biru, kamu tahu kenapa?"

"Aku bisa memancarkan cahaya?"

Coco Lin merasa kaget hingga melototkan sepasang matanya, sepasang tangannya menekan dua gundukan di tubuhnya, berekspresi 'sungguh mengagetkan baby'.

"Benar, aku menyaksikannya dengan mata kepalaku sendiri bahwa tubuhmu memancarkan lingkaran-lingkaran cahaya biru!" Darian Wu mengatakannya dengan sangat pasti, dia masih belum tiba di usia tua di mana matanya akan menjadi kabur.

Jari tangan Coco Lin diletakkan di sudut bibir, bersikap bagaikan sedang merenung, sesaat kemudian, dia berteriak, "Aku sudah tahu kenapa!"

Coco Lin membalikkan badan dan mengeluarkan ponsel dari bawah bantal, berkata dengan sangat serius: "Kakak Ipar, kamu telah salah melihat, itu bukanlah cahaya yang muncul dari tubuhku, melainkan cahaya yang muncul dari lampu aksesoris ponselku!"

Darian Wu melihatnya dengan seksama, menyadari bagian pinggir ponsel Coco Lin yang imut itu terpasang sebaris lampu kecil, saat ini sedang berkelap-kelip memancarkan cahaya biru!

Ah, memangnya mataku benar-benar telah kabur? Darian Wu diam-diam tersenyum pahit, seketika langsung merasa dirinya sudah tua!

Tapi setelah dipikir-pikir kembali, dia tetap merasa aneh, dia melihat cahaya biru itu terpancar dari tubuhnya Coco Lin dengan mata kepalanya sendiri, dan bukanlah dari ponsel.

"Coco, aku melihat tubuhmu sedang memancarkan cahaya, tidak ada hubungannya dengan ponsel bukan?"

Saat Coco Lin mendengar ucapan ini, dia menjadi sedikit tidak senang, menanyakannya dengan mulut cemberut: "Kakak Ipar! Maksudmu adalah aku bukanlah manusia, melainkan merupakan sebuah manusia robot atau makhluk aneh lainnya?"

"Coco jangan salah paham! Aku ingin mencari kenyataaan, juga ingin membantumu. Aku takut bagaimana kalau kamu sampai...... jatuh sakit? Menyadarinya lebih cepat akan lebih baik!"

Darian Wu awalnya ingin mengatakan "Bagaimana kalau kamu dirasuki", tapi setelah berpikir, ini mungkin akan mengagetkan Coco Lin, makanya dia langsung mengubah pernyataannya!

Kakak Ipar, kamu tidak perlu menjelaskannya lagi, katakan sejujurnya padaku, apakah karena aku terlalu cantik, makanya membuatmu merasa aku tidak begitu nyata?"

Coco Lin mengatakannya sambil menarik tangan Darian Wu, dan meletakkannya di atas gundukan dadanya, lalu membuat tangan Darian Wu meremasnya.

Darian Wu awalnya ingin menarik tangannya kembali, tapi malah dipegang oleh Coco Lin dengan begitu erat, karena tak berdaya, dia terpaksa membantu Coco Lin memijatnya secara gratis!

"Coco, aku berani menjamin, tempatmu ini pasti asli 100%, tidak palsu sama sekali!"

Sepasang tangan Darian Wu menambahkan tenaganya, meremas dua gundukan daging Coco Lin menjadi bentuk yang berbeda-beda, setelah merasakan kekenyalannya, dia berkata dengan tulus.

"Kalau begitu, kenapa kamu tidak mempercayaiku? Jelas-jelas merupakan cahaya yang berasal dari ponsel, kamu malah bersikeras menganggapnya terpancar dari tubuhku, menganggapku sebagai makhluk aneh. Kalau kamu tidak percaya, maka aku akan sangat senang hati membuatmu masuk dalam tubuhku, setelah kamu merasakan kelembutanku, kamu pasti tidak akan mencurigaiku lagi."

Coco Lin mendorong Darian Wu hingga merebah ke ranjang, dan duduk di atas tubuhnya, mengulurkan sepasang tangan membantu sang pria melepaskan baju.

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu