Beautiful Lady - Bab 166 Krisis Datang
Benda yang jatuh sangat kecil, hanya sebesar jari kelingking. Ini adalah pelacak lokasi, ada lampu merah di atasnya yang terus berkedip, jelas sekali benda itu terus memancarkan koordinat!
Darian Wu dan Coco Lin tahu di dalam hati mereka, kalau ada seseorang yang memasang alat pelacak, maka tindakan dan lokasi mereka kemungkinan besar sudah berada dalam genggaman orang lain!
Darian Wu bahkan tidak memikirkannya, dia mengambil batu bata di tanah dan membantingnya ke alat pelacak tersebut.
"Coco! Kita tidak bisa terus tinggal di sini, kita harus pergi!"
Darian Wu mengemas paket obat-obatan narkoba yang jatuh masuk ke dalam koper kulit, lalu membawa Coco Lin dan berencana untuk pergi!
Ribuan kalkulasi, Darian Wu tidak pernah menyangka bahwa para penjahat narkoba bahkan akan memasang alat pelacak di dalam koper kulit! Mungkin sejumlah besar penjahat narkoba sedang dalam perjalanan kemari, siap untuk mengambil koper itu kembali!
"Kakak ipar, sepertinya sudah terlambat, mereka sudah ada di sini!"
Baru saja berjalan ke puncak tangga, dia dapat melihat dari jendela, lampu mobil yang berkedip di jalan setapak lokasi konstruksi telah menunjukkan bahwa sejumlah besar penjahat narkoba telah datang!
Darian Wu bersandar ke jendela dan melihat bahwa empat van telah memasuki lokasi konstruksi, tiga di antaranya berputar ke tiga sisi lainnya, mengelilingi gedung tempat dia dan Coco Lin berada!
Pintu van terbuka, sepuluh penyerang dengan tongkat melompat keluar dari mobil dan berbaris, menjaga setiap sudut dan mencegah Darian Wu dan Coco Lin melarikan diri!
Diperkirakan hal yang sama berlaku untuk ketiga sisi lainnya, sepertinya seluruh bangunan sudah dikelilingi dengan rapat, seperti burung yang tidak bisa lepas dari sangkar!
“Habis sudah, kali ini benar-benar tamat!"
Wajah Darian Wu putus asa, dia terlalu cemas untuk melakukan apapun! Mereka menemukan alat pelacak pun sudah terlambat, lokasi mereka sudah terlacak oleh para penjahat narkoba!
"Kakak ipar, jangan takut, ada aku, aku tidak akan pernah membiarkan mereka menyakitimu!"
Coco Lin masih tenang, seolah tidak ada yang bisa membuatnya takut, dia dengan lembut menarik Darian Wu ke dinding agar tidak terlihat!
"Coco! Keluarkan ponselmu dan panggil polisi! Sekarang diperkirakan hanya polisi yang bisa menyelamatkan kita!"
Darian Wu mengertakkan gigi dan membuat keputusan yang sulit. Dia tahu di dalam hatinya bahwa jika dia jatuh ke tangan polisi, polisi mungkin akan memperlakukannya sebagai penjahat narkoba, tapi setidaknya dia bisa menjamin keamanan Coco Lin! Kalau benar-benar mati-matian melawan para penjahat narkoba ini, mungkin para penjahat itu akan mengambil nyawa keduanya!
Penjahat narkoba adalah penjahat nekat, tapi bukan bajingan biasa. Setidaknya ada empat puluh penjahat di bawah sana, Darian Wu tidak berpikir bahwa dia dan Coco Lin bisa mengalahkan mereka semua!
"Kakak ipar, jangan khawatir, mari kita lihat situasinya dulu!"
Coco Lin tersenyum sedikit, dia tidak gugup sama sekali, tidak seperti Darian Wu yang panik seperti semut di sarang yang panas!
“Mana mungkin tidak khawatir? Cepat panggil polisi! Kalau terlambat, polisi bahkan tidak bisa menyelamatkan kita!"
Hal yang membuat Darian Wu takut itu seperti sebelumnya, dan pada saat ini, sebuah van lain melaju ke lokasi pembangunan dengan cepat, tujuh pembunuh melompat keluar dari mobil, semuanya dengan senjata di tangan! Ini adalah senjata mematikan, bisa bersembunyi dari pentungan, tapi belum tentu bisa dari peluru!
Dua orang yang terakhir yang keluar dari mobil mengenakan setelan jas, mereka tampak memimpin!
Salah satunya pria berkumis memegang pelacak di tangannya, dia sedang menampar dengan keras!
“Sialan! Apa benda ini rusak? Kenapa semakin dekat, semakin tidak ada sinyalnya?” keluh si kumis.
“Tidak usah pedulikan alat pelacaknya lagi, bagaimanapun juga, yang kita inginkan ada di gedung ini, siapa pun yang memilikinya, rampas saja kembali!"
Orang yang berbicara itu masih sangat muda, mungkin hanya dua puluh lima atau dua puluh enam tahun, tapi penampilannya sangat suram dan galak, dia mengenakan setelan bermerek dan sepatu kulit berujung besar.
"Kak Peter, biarkan saudara kita langsung membunuhnya, apa lagi?"
Si kumis membuang pelacaknya, dia mengeluarkan senjatanya, dan bertanya dengan agresif pada pria berbadan besar itu!
"Jangan impulsif, Jason, kita sudah mengepung gedungnya, masih takut mereka akan melarikan diri? Aku memperhatikan tingkat keberhasilannya, tujuan kita adalah mendapatkan koper itu kembali, kalau membiarkan saudara kita bergegas kesana, kalau sampai pihak sana memberontak setengah mati dan menghancurkan barangnya bagaimana! Bagaimana aku akan menjelaskannya saat kembali nanti?"
Kak Peter mengguncang jasnya dan berkata pada Jason dengan cara mengajar.
Jason segera memuji Kak Peter karena kebijaksanaan dan seni bela dirinya, strateginya seperti pendekar pintar jaman dulu!
Kak Peter tersenyum, dia dipuji sampai dia tidak bisa menahan untuk menggoyangkan kaki kanannya!
"Jason, minta saudara-saudara diam dulu, aku akan coba membujuk orang-orang di atas!"
Kak Peter terlihat seperti pria yang sok, dia berjalan ke depan dengan percaya diri dan berteriak ke arah gedung, "Jangan sembunyi, aku tahu kamu ada di gedung ini! Aku akan memberi kalian kesempatan, menyerahlah dengan patuh dan serahkan barangnya kembali, dengan begitu akan kuampuni nyawa kalian! Kalau tidak, aku akan menyuruh bawahnku untuk membunuh kalian di atas, pedang tidak memiliki mata, hati-hati membunuh kalian, kalau sudah seperti itu, kalian hanya bisa menyesalinya di neraka sana!"
"Coco! Jangan ragu lagi, cepat panggil polisi! Mereka punya senjata, kita tidak bisa mengalahkan mereka!"
Darian Wu tidak dapat menahannya lagi, dia menggeledah tubuh Coco Lin sendirian, mencoba merebut ponselnya dan menelepon polisi!
Coco Lin mengeluarkan ponsel dari sakunya terlebih dahulu, alih-alih menyerahkannya kepada Darian Wu, dia malah membuang ponsel itu dan membantingnya ke arah Kak Peter di lantai bawah!
"Aw! Siapa ... yang memukulku?"
Kak Peter berteriak dan berkata dengan panik, dia menutupi wajahnya, hanya terlihat darah mengalir dari antara kelima jarinya, dan seluruh wajahnya diwarnai merah!
Coco Lin memukulnya dengan sangat akurat, mengenai dahi Kak Peter secara langsung, membuat dahinya diwarnai warna darah!
“Kalau punya nyali, sini naik ke atas! Kalau berani naik ke atas, aku akan memberitahu kalian apa arti kekejaman itu!"
Coco Lin benar-benar gila, dia membuka suaranya dan menyatakan perang ke arah bawah.
Sebagai gantinya, sekelompok peluru menghantamnya!
Untungnya, Coco Lin telah lama menarik Darian Wu ke belakang dinding, dan peluru itu bahkan tidak mengenai mereka sedikitpun!
"Coco! Aku ... aku akan marah padamu! Kamu masih sangat muda, kenapa kamu tidak bisa sedewasa aku? Mereka punya senjata! Bisakah kamu menghindari peluru?"
Darian Wu marah sekali saat adegan ponsel yang dilempar oleh Coco Lin, dia tidak mengerti apa yang dimaksud dengan Coco Lin, apakah dia tidak ingin hidup lagi?
Darian Wu mengutamakan keselamatan Coco Lin, memanggil polisi juga demi Coco Lin, meski dia akan masuk penjara, dia akan ditembak, dia rela! Itu semua karena dia tidak ingin Coco Lin disakiti oleh kelompok penjahat narkoba di bawah sana!
"Kakak ipar, jangan khawatir, selama ada aku, semuanya akan baik-baik saja!"
Dipikir dari sisi Coco Lin, dia tidak ingin memanggil polisi, jelas karena dia tidak ingin Darian Wu jatuh ke tangan polisi!
Melihat tampang percaya diri Coco Lin, Darian Wu benar-benar tidak berdaya dan tidak bisa berkata-kata, banyak sekali penjahat narkoba yang masih membawa senjata, dia benar-benar tidak tahu dari mana kepercayaan Coco Lin ini berasal!
Novel Terkait
Get Back To You
LexyTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanThick Wallet
TessaWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula