Beautiful Lady - Bab 28 Menjebaknya
"Tak berguna Kak Wu, kalaupun aku melaporkannya pada polisi, polisi tidak akan mungkin menjadi bodyguardku untuk seumur hidup, setelah polisi telah pergi, mereka bisa kembali mencari masalah denganku kapan pun saja!"
Dulu saat diancam, Shirley Ning tentu telah melaporkannya pada polisi, tapi polisi langsung pergi setelah mengatakan beberapa kalimat terhadap preman-preman itu, beberapa hari kemudian, para preman itu kembali mencarinya untuk mengusiknya, hal ini membuatnya sangat merasa putus asa!
Tepat pada pagi hari ini, Colton Ma, bos dari para preman muncul sendiri, datang untuk mengancam Shirley Ning, malam hari sebelum jam 12, kalau tidak membayar hutang, maka dia harus menemaninya tidur. Kalau tidak mampu melakukannya, maka dia dan kakaknya harus menebus harga yang besar!
Demi membantu mengobati kaki Brandon Ning yang cedera, kedua kakak beradik ini pernah meminjam banyak uang, tapi setelah Darian Wu memberikan uang kepada mereka sebelumnya, mereka langsung duluan membayar lunas semua hutangnya. Hanya saja, uang yang dipinjam mereka dari Colton Ma berbunga tinggi, ditambah lagi Colton Ma memang sedang mengincar kecantikan Shirley Ning, sengaja mengkali lipat gandakan bunganya, juga menerapkan bunga majemuk, membuat hutangnya bertambah banyak hingga bernilai selangit!
Jangankan sepasang kakak beradik Keluarga Ning ini, bahkan Darian Wu pun tidak mampu membayar hutang berbunga tinggi ini!
Setelah mengetahui seluk beluk ceritanya, Darian Wu mulai memikirkan cara bagaimana membantu Shirley Ning membereskan sampah masyarakat ini.
Dalam waktu singkat, Darian Wu langsung kepikiran sebuah cara, dia menyuruh Shirley Ning untuk jangan khawatir, para sampah masyarakat itu serahkan saja padanya.
Darian Wu menyuruh Shirley Ning menunggunya di rumah, dan dia pergi keluar untuk bersiap-siap, dalam waktu singkat akan segera kembali!
Beberapa jam kemudian, Darian Wu telah selesai membuat perangkap dan menunggu Colton Ma terjerumus ke dalamnya.
Dia menarik sejumlah uang dari dalam bank, di bungkus dalam kantong kain sebagai umpan. Malam hari itu juga, salah satu tangannya memegang kantong itu, satu tangannya lagi menarik tangan Shirley Ning, bersikap seolah-olah ingin kabur dari rumah dengan buru-buru.
Baru saja berlari ke jalan raya, kantong di tangan Darian Wu terjatuh, uang di dalamnya berserakan di mana-mana.
Hal ini kebetulan terlihat oleh dua preman yang bersembunyi di dalam mobil untuk mengawasi Shirley Ning, lalu dua orang ini segera menelepon Colton Ma!
Setelah Darian Wu dan Shirley Ning berhasil kembali memungut uangnya ke dalam kantong, mereka tidaklah menaiki mobil, melainkan kabur melalui jalan kecil secara khusus!
Kedua preman mendapatkan perintah dari Colton Ma untuk pergi mengejar Shirley Ning, dan dia akan segera mengutus orang untuk membantu!
Darian Wu selalu mengamati dua orang preman yang ada di belakangnya, dan tetap terus menjaga jarak dengan mereka, membawa mereka masuk ke dalam perangkap.
Di sebuah gang kecil yang sepi, Darian Wu dan Shirley Ning dikepung oleh sekelompok utusan Colton Ma yang datang dalam waktu singkat.
Tubuh Colton Ma pendek dan kekar, matanya kecil, mulutnya besar, hidungnya pesek, terlihat seperti seekor babi, begitu jelek dan sepertinya lebih menakutkan daripada hantu. Dengan penampilannya yang seperti ini malah ingin memonopoli Shirley Ning, mimpi siang bolong, ambisinya lebih tinggi daripada langit!
"Brengsek dari mana ini, besar juga nyalimu, berani-beraninya kamu merampas wanita yang kuincar. Kamu sudah bosan hidup ya!"
Colton Ma membuka mulut lebarnya, menyemburkan air ludah, berteriak terhadap Darian Wu.
"Kak Colton, orang ini tepat merupakan orang yang menghalangi kita membawa pergi Shirley sebelumnya."
Seorang preman berjalan ke depan, memberikan laporan terhadap Colton Ma.
"Kalau begitu kebetulan sekali, mari kita hitung hutang lama dan hutang baru bersama-sama sekaligus, binasakan orang itu!"
Colton Ma menjilat bibirnya, pandangan matanya yang rakus malah terus menatap kantong yang ada di tangan Darian Wu. Bawahannya telah mengatakan hal ini padanya melalui telepon, yang ada di dalam kantong itu semuanya adalah uang tunai.
Colton Ma spontan berpikir, malam ini bukan hanya ada wanita cantik, juga bisa mendapatkan sejumlah uang, ini sungguh beruntung!
"Kak Colton, uangnya boleh kamu ambil, tapi mohon agar kalian melepaskan kami!"
Darian Wu menyusutkan lehernya, berpura-pura merasa ketakutan, dengan perlahan membuka tasnya, memperlihatkan uang di dalamnya terhadap Colton Ma dan kawanannya!
Colton Ma memalingkan wajah memeriksa keadaan di sekitar sejenak, menyadari tidak terlihat adanya satu pun sosok banyangan orang, nyalinya seketika menjadi besar, tertawa dengan riang: "Uangnya akan kuterima, dan aku juga ingin menebas satu tanganmu, membuatmu tahu bahwa aku, Colton Ma bukanlah orang yang boleh disinggung!"
Darien Wu mengangkat tangan melihat jamnya sejenak, waktunya kurang lebih sudah tiba, setelah memberikan isyarat tatapan mata terhadap Shirley Ning, dia langsung melemparkan uang di dalam kantong ke atas, dalam sekejap telah membuat seluruh tempat dihujani uang!
"Shirley cepat kabur, ingat dengan apa yang kukatakan padamu!"
Mumpung Colton Ma dan kawanannya sedang sibuk menangkap uang, Darian Wu mendorong Shirley Ning keluar, membuatnya duluan kabur.
Sedangkan Darian Wu menghadang jalanan Colton Ma dan kawanannya, bersiap-siap bertarung dengan mereka!
"Jangan biarkan gadis itu kabur, tinggalkan dua orang untuk memungut uang, sisanya kejar dia!" Colton Ma berteriak terhadap bawahannya.
Para preman tidak berani menentangnya, memalingkan kepala dan menyerbu ke arah Darian Wu, tapi, tangan mereka sedang menggenggam uang dan tak rela melepaskannya, kelima orang itu yang tangan mereka tak leluasa digunakan, malah berhasil ditaklukkan oleh Darian Wu seorang!
Setelah Colton Ma sendiri yang turun tangan, baru berhasil menekan Darian Wu!
Namun pada saat ini, Shirley Ning telah kabur tak berjejak.
Colton Ma naik pitam, mengeluarkan sebilah pisau dari pinggangnya, menatap ke bagian sela kaki Darian Wu, berkata dengan tajam: "Brengsek, kamu telah membuat gadisku kabur, membuatku malam ini tidak mampu bersenang-senang. Kalau begitu aku pun akan membuatmu tidak mampu bersenang-senang untuk seumur hidup!"
"Tunggu, memangnya kamu tidak menginginkan uang yang lebih banyak?"
Darian Wu sangat ketakutan, lalu segera berkata untuk mengundur waktu.
Dan Colton Ma benar-benar terjebak, mengancam Darian Wu untuk memberikan uang yang lebih banyak.
Darian Wu pun mengutarakan begitu banyak syarat, dan berdebat dengan Colton Ma!
"Semuanya jangan bergerak!"
Saat Colton Ma sudah tidak tahan lagi, dan hendak memberikan sedikit pelajaran terhadap Darian Wu, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari belakang, Cora Qi membawa Shirley Ning muncul pada waktu yang tepat!
Darian Wu menghela napas lega, akhirnya bala bantuan telah tiba!
Tangan Cora Qi memegang sebuah pistol, jadi mana mungkin Colton Ma dan yang lainnya berani bergerak, semuanya merasa ketakutan dan langsung memeluk kepala berjongkok di tanah.
Jebakan yang dirancang oleh Darian Wu, juga ikut melibatkan Cora Qi.
Dia khusus mengajak Cora Qi bertemuan di tempat yang tak jauh dari sini, ingin meminjam kemampuan Cora Qi untuk menangkap Colton Ma dan kawanannya!
Darian Wu telah mempertimbangkan segala hal dengan teliti, di satu sisi harus berada di tempat yang sepi, dengan begitu, baru bisa membuat nyali Colton Ma menjadi besar dan akan bertindak terhadapnya. Di sisi lain, dia harus mengambil resiko untuk menahan para preman ini, agar bisa memberikan waktu pada Shirley Ning berlari pergi memanggil Cora Qi datang!
Kenapa Darian Wu tidak mengatakan kebenaran dari cerita ini pada Cora Qi?
Karena Darian Wu menyadari bahwa Cora Qi merupakan seorang polisi yang adil dan tak memihak, Cora Qi 100% tidak akan setuju jika Darian Wu mengajaknya sama-sama menjebak Colton Ma. Karena tak ada cara lain, dia terpaksa ikut menjebak Cora Qi!
Meskipun dalam waktu singkat Cora Qi mampu menyadari dirinya telah dimanfaatkan oleh Darian Wu, tapi Darian Wu percaya, pada saat itu, harusnya Cora Qi akan menutup sebelah matanya terhadap masalah ini, mana mungkin Cora Qi tidak senang jika bisa membuat masyarakat sampah seperti Colton Ma ini masuk ke bui?
Cora Qi menelepon untuk memanggil bala bantuan, membawa Colton Ma dan kawanannya pergi.
"Aku kira kamu mengajakku keluar adalah untuk mentraktirku makan! Tapi tidak disangka, kamu ingin membuatku menyelamatkanmu!"
Di atas mobil polisi, Cora Qi melototi Darian Wu, berkata dengan tanpa segan. Dia adalah polisi, taktik kecil Darian Wu ini mana mungkin bisa mengelabuinya, setelah dianalisis olehnya sejenak, dia langsung tahu bahwa Darian Wu telah menjebaknya. Wajar jika dia merasa sedikit kesal setelah dimanfaatkan!
"Polisi Qi hari ini telah menyelamatkan nyawaku, kita berdua sudah impas!"
Darian Wu tersenyum terhadap Cora Qi, berkata dengan perasaan sedikit tidak enak hati.
"Begini bagus juga, agar aku tidak perlu terus merasa sedang berhutang padamu.
Mendengar ucapan Cora Qi ini, Darian Wu menghela napas lega setelah mengetahui Cora Qi tidak akan mengatakan permasalahan tentang dia telah menjebak Colton Ma keluar!
Novel Terkait
Hanya Kamu Hidupku
RenataSomeday Unexpected Love
AlexanderYou're My Savior
Shella NaviMy Cute Wife
DessyMenaklukkan Suami CEO
Red MaplePRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeMy Goddes
Riski saputroMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula