Beautiful Lady - Bab 1 Diluar Celah Pintu
Setelah sibuk selama satu hari penuh, Darian Wu pulang ke rumah, minum segelas air, pada saat ia baru saja membuka WeChatnya, ia melihat pesan singkat yang ditinggalkan istrinya, Angelia Lin untuknya, isinya sangatlah sederhana, ia akan menambah watku kerjanya nanti malam.
Darian Wu hanya tersenyum kusut, kehidupan kota yang melaju cepat ini membuat mereka tidak dapat melegakan diri sedikitpun, hingga waktu mereka berdua pun berkurang.
Setelah tersenyum kusut, Darian Wu beranjak berdiri, lalu menghampiri pintu adik iparnya, Coco Lin, dan bersiap-siap untuk memanggilnya makan.
Coco Lin adalah murid tahun pertama di Han University, cantik menawan, wajah mungil, disertai kulit yang lembut. Jika istrinya, Angela Lin dikatakan sebagai wanita dengan aura menawan, maka adik iparnya adalah gadis yang serupa seperti bunga yang sedang tumbuh dan menunggu dipetik ketika mekar nanti.
Pintu kamar sedang tertutup, lalu terdengar suara erangan yang terus berlanjut dari dalam.
Darian Wu merasa sedikit bingung, ia melirik ke arah dalam melalui celah pintu, selanjutnya, bola matanya hampir saja terjatuh.
Coco Lin kini sedang berbaring di tempat tidur, menampilkan postur yang menggoda, lalu terus-menerus menggoyangkan pinggangnya, ia mengenakan gaun pendek hitam yang tipis dengan kerah yang terbuka sangat rendah, kulit putih cerah pada bagian dadanya terlihat tidak terlalu jelas.
Gerakannya yang hebat itu membuatnya mengkhawatirkan tumpukan salju putih itu dapat terlepas dan keluar kapan saja.
Coco Lin sepenuhnya fokus pada layar dan sepertinya tidak menyadari adanya orang yang berdiri di luar pintu, suara teriakan yang berasal dari dalam layar itu kini terdengar semakin jelas.
Darian Wu pun langsung mengerti, Coco Lin kini sedang menonton film aksi cinta Jepang.
Dia terlihat sedikit terkejut, karena berdasarkan kesan yang ia dapatkan, adik iparnya ini adalah gadis kutu buku yang penurut, dia tidak hanya memiliki penampilan yang cantik, tetapi tubuh yang juga sangat menggoda.
“Huh!”
Coco Lin mengerang, suaranya terdengar manis dan memanja, sangat enak didengar, jarinya yang lembut itupun menuruni perutnya dan menuju ke arah bawah......
Gerakannya itu penuh dengan aura yang menggoda, ia perlahan membuka gaun pendeknya, lalu cahaya yang bergemilang pun langsung terlihat tanpa ada yang menghalangi.
Berdasarkan sudut pandangnya, ia dapat kebetulan melihat daerah dimana jari Coco Lin berakhir, celana dalamnya yang berwarna merah muda pun terlihat dalam ruang lingkup pandangannya.
Darian Wu menelan air ludahnya dan membuka lebar matanya tanpa ia sadari, ia pun merasakan hormon adrenalinnya memuncak dalam sekejap.
“Kakak...... Kakak ipar!”
Coco Lin tiba-tiba berteriak dan mengejutkan Darian Wu yang berdiri di luar pintu, ia bahkan mengira dirinya sudah tertangkap basah, ia bahkan tidak berani nafasnya, hati kecilnya itu pun berdebar kencang.
“Kakak ipar, apakah kamu ingin masuk? Orang...... Orang sudah lama sekali ingin memberikannya kepadamu.”
Coco Lin menggigit bibirnya, diikuti oleh wajah yang memerah dan menggoda.
Selanjutnya, tangannya menggenggam mentimun dengan kulit yang sudah dikelupas, wajah kecilnya yang lembut terlihat memerah, ia perlahan mengerutkan alisnya dan mempelajari gerakan yang berada dalam layar, bibir kecilnya sesekali terbuka dan sesekali menutup, sambil memasukkan mentimun it uke mulutnya.
Terlihat jelas bahwa gerakannya itu sangatlah tidak lancar, namun gerakan tidak lancar seperti inilah yang paling menggoda.
Darian Wu yang berada di luar pintu terlihat kesulitan mengendalikan dirinya, rasa panas yang muncul pada perutnya terus bergejolak, namun pada saat yang bersamaan, ia pun diam-diam menghela nafas lega.
Ternyata Coco Lin tidak menyadari keberadaanya dan hanya terus melanjutkan permainannya dalam dunia fantasi dewasa, namun jika dipikirkan kembali, suasana hatinya pun berubah semakin rumit.
Dia tidak terlalu mengkhawatirkan adik iparnya, namun setelah ia menyadari rahasianya yang satu ini, ia juga tidak tahu apakah ia seharusnya merasa senang atau khawatir.
Dia tidak bisa membiarkannya meneruskannya.
Coco Lin sedang berada pada masa gadisnya, jika dia sering menjadikannya sebagai pasangannya dalam berfantasi, sulit dipastikan suatu saat ia akan “berperasaan cukup mendalam”, jika kakaknya menyadari petunjuk ini, dia tidak akan bisa membersihkan reputasi dari namanya lagi.
Terlebih lagi, jika Coco Lin sesungguhnya berencana untuk menggodanya, setelah melihat pemandangan ini, dia sendiri bahkan tidak mempunyai keyakinan diri ia mampu menolak godaannya.
Dia memutuskan untuk menghentikannya, jika dia langsung melangkah masuk, apakah Coco Lin akan merasa canggung ketika melihatnya kedepannya?
Apa yang harus dilakukan?
Darian Wu tiba-tiba merasa dilemma.
Ketika teringat akan hal ini, ia perlahan kembali ke lantai pertama, menunggu beberapa menit di sofa, lalu berteriak ke arah lantai atas,”Coco, apakah kamu di rumah?”
“Phak!”
Suara benda yang terjatuh terdengar dari lantai atas, yang kemudian diikuti oleh suara jawaban Coco Lin dengan nada bicara yang dilintasi sedikit kegugupan,”Kakak...... Kakak ipar, aku di rumah!”
“Cepat turun, kakakmu harus menambah waktu kerjanya malam ini, ayo makan di luar.”
Darian Wu berpura-pura teriak tanpa mengetahui apapun.
“Oh! Kalau...... kalau begitu, tunggu aku sejenak, aku akan turun setelah mengganti pakaianku.”
Setelah Coco Lin mengganti pakaiannya dan muncul di depan hadapan Darian Wu, waktu setengah jam sudah berlalu, ia merapikan dirinya dan merias sederhana wajahnya, lalu mengenakan t-shirt kucing bermata bulat yang menggemakan, diikuti oleh celana jeans yang sangat pendek, hingga memperlihatkan sepasang pahanya yang sempurna itu.
Benar-benar penggoda yang sangat memikat.
Coco Lin tersenyum manis kepadanya, wajahnya terlihat sangat polos, ia kemudian berbicara dengan memanja,”Kakak ipar, kemanakah kita akan makan?”
Mungkin karena pukulan dari gambaran tadi yang terlalu besar untuk Darian Wu, pikirannya kembali teringat akan gambaran tersebut, wajah Darian Wu terlihat memerah, namun ia berpura-pura tidak ada yang terjadi dan berkata,”Bukankah kamu sudah lama sekali menginginkan Little Lamb Hotpot? Jika kamu tidak keberatan menggemuk hingga tidak ada yang menginginkan dirimu, ayo pergi ke sana hari ini!”
“Yeah!”
Tatapan Coco Lin terlihat bergemilang, bibirnya terlihat tersenyum menampilkan giginya, ia kemudian mengangkat kepalan tangannya yang kecil dan berkata,”Aku tahu kakak ipar adalah orang yang paling baik.”
Setelah selesai berbicara, ia merangkul lengan Darian Wu dengan sangat natural dan langsung berjalan ke arah luar rumah.
Adik iparnya ini sangat menggemaskan, bahkan sudah sedikit berfantasi dewasa terhadap dirinya, sepertinya dia harus menemukan kesempatan mencarikan kekasih untuknya......
Lengan Darian Wu tidak sengaja menyenggol puncak Coco Lin, wajahnya langsung terlihat sedikit canggung, sebenarnya...... Perasaan ini juga tidak terlalu buruk.
Novel Terkait
The Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensThe Revival of the King
ShintaYour Ignorance
YayaGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangCinta Tak Biasa
SusantiLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula