Beautiful Lady - Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
Darian tidak menyangka, dalam dua detik saja, Avery telah melucuti semua pakaiannya, benar-benar secepat kilat!
Avery saat ini sama sekali tidak mengenakan apa-apa, dengan tubuhnya yang telanjang bulat itu, ia berdiri di hadapan Darian.
Sudah bertahun-tahun ia tidak melihat tubuh Avery, ingatannya agak sedikit pudar, rasanya tubuh Avery yang sekarang lebih berisi dari tubuhnya yang dulu, tampak lebih menawan dan tak selugu dulu!
Avery merawat tubuhnya dengan cukup baik, kulitnya putih bersih, dadanya yang besar dan berbentuk bulat oval itu bergantungan di tubuhnya, anggur merahnya yang sedikit berdiri itu juga tampak besar dan panjang, sungguh sangat menggoda!
Meskipun perutnya cukup berdaging, namun saat berjalan, tubuhnya yang bersisi itu tampak sangat menawan!
Lahan yang dulu pernah dikuasai oleh Darian itu kini bukan miliknya lagi, setelah sekian tahun berlalu, entah bagaimana keadaannya sekarang!
"Avery Ji, apa maksudmu?"
Darian sedikit canggung dan terus melangkah mundur, tanpa sengaja ia pun terjatuh ke atas ranjang!
Avery menggoyangkan pantatnya dan berjalan ke arah Darian, lalu membungkukkan tubuhnya, kedua tangannya ia letakkan di samping Darian, sambil tersenyum ia berkata, "DI dunia ini banyak sekali pria yang munafik, di luarnya selalu berlagak seperti pria gentleman, namun sebenarnya hatinya kotor, yang mereka pikirkan hanyalah wanita saja! Sekarang aku hanya ingin mengujimu, aku ingin tahu pria seperti apa kau ini!"
Avery menundukkan kepalanya dan hendak mencium Darian!
Darian segera mengulurkan tangannya dan menahan mulut Avery, dengan serius ia berkata, "Semua pria di dunia ini adalah mata keranjang, semua wanita di dunia ini sangat mudah jatuh cinta! Bercinta adalah kemampuan alam setiap pria dan wanita, hampir seluruh pria bermimpi memiliki banyak istri dan selir, aku juga begitu! Kurasa ini adalah hal yang wajar, kau tidak bisa menilai seseorang dari kemampuan alamnya!"
"Kau tidak perlu mengujiku, aku bukan pria baik, aku tidak bisa duduk dan diam saja. Aku hanyalah seorang pria biasa, memiliki banyak kekurangan!"
Ekspresi Darian tampak sangat serius.
Darian bukanlah orang yang munafik, ia tidak pernah menganggap dirinya sebagai orang yang baik, ia sadar bahwa dirinya hanyalah seorang pria biasa!
Seketika Avery pun merasa kagum, ucapan Darian itu benar-benar menyentuh hatinya!
"Kau mengatakan bahwa mata keranjang adalah sifat alam dari setiap pria, kini aku telanjang dan berada di hadapanmu, kenapa kau masih tetap tidak tergoda? Apa di matamu, aku sama sekali tidak memiliki daya tarik, tidak bisa menggairahkan dirimu!"
Avery tampak sangat kecewa. ia benar-benar tidak mengira, Darian akan memperlakukannya seperti ini!
Kalau Darian sama sekali tidak bereaksi, itu tidak mungkin, bagian bawah tubuhnya sudah mengeras sejak tadi, ini adalah reaksi yang wajar, ia benar-benar tidak bisa mengendalikannya!
Namun untung saja kepalanya masih sadar, ia tidak tergoda oleh rayuan Avery. Setelah dirayu oleh sekian banyak wanita, akhirnya kini dirinya memiliki kemampuan untuk menahan diri!
"Avery, jangan sedih, sebenarnya daya tarikmu sungguh sangat kuat!"
"Kalau begitu mengapa kau masih menolakku?" tanya Avery serius sambil melepaskan tangan Darian dan menatapnya.
"Itu karena di dalam hatiku saat ini hanya ada satu orang wanita saja, seharusnya kau tahu siapa!"
Kini Darian sudah punya cara yang bagus, ia terus membayangkan Angela di dalam otaknya untuk menahan godaan, benar-benar berguna sekali!
Wajah Avery tampak sangat kecewa, ia pun turun dari atas tubuh Darian dan mengenakan gaun terusan jaring-jaringnya, setelah itu ia mengeluarkan wine untuk menghilangkan rasa penatnya itu!
Begitu Darian melihat ke arah Avery, narulah ia menyadari, gawat, saat Avery hanya mengenakan gaun terusan jaring-jaringnya itu, daya tariknya langsung meninggi! Tubuhnya yang tertutup namun sedikit bisa nampak dari luar itu tampak begitu misterius! Benar-benar menggugah rasa penasaran Darian!
Saat Avery telanjang bulat tadi sepertinya Darian tidak merasa daya tarik Avery sekuat ini! Mungkin karena ia sudah terlalu sering melihat lekuk tubuh wanita yang molek, oleh karena itu ia tidak begitu tertarik dengan tubuh Avery! Tetapi sekarang, gaun terusan jaring-jaring Avery itu membuatnya terasa lebih misterius, Darian pun tak tahan dibuatnya!
"Ayo minum segelas!"
Kata Avery sambil menuangkan dua gelas wine dan melambaikan tangannya pada Darian.
Darian tidak bisa menolak, ia segera merapikan pakaiannya dan berjalan ke sana, lalu mengambil wine miliknya dan meminumnya perlahan-lahan!
"Kalau kau tidak mau mengenang masa lalu kita bersama, temani aku minum saja, kau tidak akan menolakku lagi kan?"
Avery mengangkat gelasnya, memberi tanda pada Darian untuk saling bersulang dan meminum wine dalam gelas itu sampai habis.
Karena masih tetap ingin mendapatkan rahasia yang berada di tangan Avery, Darian tidak punya pilihan lain, ia pun mengangkat gelasnya dan meminum winenya sampai habis!
Segelas saja masih belum cukup, tambah lagi segelas demi segelas!
Awalnya Darian pikir, dengan kemampuan minumnya, ia bisa membuat Avery mabuk dengan mudah!
Namun tak disangka, setelah menghabiskan dua botol wine, Avery masih tetap tidak mabuk, sedangkan dirinya sudah pusing tujuh keliling!
Kali ini Darian pun mulai panik, kalau ia minum lagi, ia pasti akan jatuh ke tangan Avery!
Ia harus segera pergi, kalau tidak malam ini ia pasti akan terjebak jeratan wanita lagi!
"Kurasa sudah cukup, kalau minum lagi, aku bisa mabuk! Avery, apa kau bisa memberikan benda itu padaku?"
Demi apa Darian minum mati-matian seperti itu? Bukankah hanya demi mendapatkan benda yang ada di tangan Avery itu!
"Ayo, ayo, ayo, minum satu gelas lagi, lalu...... aku akan memberikannya padamu!"
Avery juga mabuk, suaranya gemetaran, ia mengangkat gelasnya, lalu berjalan ke arah Darian dan duduk di sampingnya.
"Baiklah, satu gelas lagi! Setelah itu kita tidak boleh minum lagi, kau harus memberikan benda itu padaku!"
Darian pun terpaksa meminum wine dalam gelasnya itu sampai habis.
Baru saja ia meletakkan gelasnya ke atas meja, Darian pun menyadari bahwa Avery telah melompat ke arahnya, "senjata" yang ada di depan dada Avery itu langsung menekan dada Darian, lembut dan empuk, sangat nyaman!
"Darian, kumohon! Temani aku malam ini, biarkan aku melayanimu!"
Avery memeluk leher Darian, langsung menekan tubuh Darian ke atas sofa, lalu membuka selangkangannya dan duduk di pangkuan Darian!
"Tidak bisa, aku tidak bisa menemanimu, Angela masih menungguku di rumah!"
Meskipun Darian mabuk berat, ia masih saja ingat pada Angela, kali ini sikapnya lumayan juga!
Namun, bagaimanapun ia tetap saja adalah seorang pemuda yang penuh gairah, ditambah lagi dengan kondisinya yang mabuk berat seperti ini, mana mungkin ia bisa menahan godaan setan, saat Avery menciumnya, Darian pun terperosok ke dalam hawa nafsunya, seketika ia pun tak tahu di mana dirinya berada sekarang!
Avery ini benar-benar licik, ia sengaja membuat Darian mabuk agar Darian kehilangan akal sehatnya!
Dengan godaan Avery, Darian pun mulai kehilangan akal sehatnya perlahan-lahan, tak lama, seluruh pakaian yang berada di tubuhnya pun terlepas semuanya!
Hawa nafsu itu terasa seperti air sungai yang mengalir deras dalam hatinya, membuat Darian semakin lama semakin terbawa arus, seperti seekor binatang buas yang ingin melampiaskan seluruh hawa nafsu yang berada di tubuhnya!
"Ayo, remas aku sesuka hatimu!"
Avery pun membuka gaun terusan jaring-jaringnya, lalu duduk di atas tubuh Darian! Ia memeluk kepala Darian, dan menariknya ke dalam pelukannya, meletakkan wajah Darian di antara belahan dadanya!
Avery sangat gila, ia menggerak-gerakkan pinggangnya, memasukkan dadanya ke dalam mulut Darian dengan paksa!
Di saat bersamaan, ia juga menggesek-gesek Darian dengan bagian bawah tubuhnya, menggoda Darian terus menerus, menunggu Darian meledak-ledak!
Novel Terkait
Air Mata Cinta
Bella CiaoMy Cold Wedding
MevitaLelaki Greget
Rudy GoldAwesome Guy
RobinUnperfect Wedding
Agnes YuBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula