Beautiful Lady - Bab 128 Memasuki Arena
Tepuk tangan bergemuruh dari segala sisi. Si bos bersiap memasuki arena!
Di tengah banyak seruan yang penuh antusias, bos itu akhirnya muncul!
Bos ini sangat modis! Dengan sepasang sepatu kulit berujung lancip, ia menampakkan diri sembari menghembuskan angin tipis-tipis. Bagian atas tubuhnya mengenakan jas dan dasi bermerek terkenal. Kharismanya sungguh tidak biasa! Untuk rambut, ia menatanya ke belakang dengan lapisan gel yang tebal. Klimis rambutnya sanggup membuat siapa pun ternganga!
Satu hal lagi, bos juga mengenakan kacamata hitam besar. Alhasil, wajahnya tidak bisa dilihat dengan jelas!
Walau begitu, gaya berpakaiannya sudah cukup menampilkan betapa ia peduli pada penampilan!
Menyaksikan momen ini, Darian Wu merasa seperti berada di lokasi syuting! Ia berada di restoran ini bukan untuk makan, melainkan untuk syuting film!
Dengan penampilannya ini, si bos mana terlihat seperti seorang bandit? Ia jauh lebih mirip dengan artis yang bersiap menerima Piala Oscar!
Preman-preman bawahan memperluas jalan, lalu bos itu melangkah ke depan Darian Wu!
Bos preman melangkah seperti model di atas catwalk. Pria itu mengangkat kepalanya dengan tinggi, bahkan hingga tidak melihat Darian Wu hanya untuk sesaat, dan meletakkan kedua lengan di saku. Ia lalu menghentikan langkah di depan orang yang dicarinya!
Yang dicari sungguh ingin tertawa, namun atmosfer tegang dan berbahaya membuatnya tidak berani melakukan itu!
“Halo, bos!”
Tidak tahu harus berkata apa, Darian Wu melontarkan sapaan klasik!
Tanpa disangka, sekujur tubuh bos preman tiba-tiba gemetar. Ia juga mundur tiga langkah bagai diberi serangan tenaga dalam oleh Darian Wu!
“Bos…...”
Preman-preman bawahan kaget dan berteriak.
Bos preman mengangkat satu tangannya untuk meminta para bawahan diam!
Kemudian, pria itu melepas kacamata hitamnya dengan perlahan!
Akhirnya bisa melihat wajah si bos preman, Darian Wu secara mengejutkan terkejut sampai membelalakkan mata. Pria itu juga mundur tiga langkah!
Mulut Darian Wu ternganga hingga akhirnya kesadarannay kembali. Setelahnya, pria itu tertawa terbahak-bahak: “Oh, jadi kamu? Siapa namamu ya…… Oh ingat, Kak Greg!”
Benar, pria yang datang dengan begitu glamor ini adalah Kak Greg!
Ia adalah orang yang sebelumnya sudah dua kali diberi pelajaran oleh Darian Wu!
Hidup memang penuh ketidakterdugaan. Langit mempertemukan mereka untuk ketiga kalinya!
Dengar-dengar, Kak Greg ini naik status karena beruntung. Sejak insiden balapan waktu itu, “karir preman”-nya berkembang pesat dari “kepala preman jalan” jadi “kepala preman distrik”. Kak Jack, yang sebelumnya menduduki posisi barunya, telah hilang! Entahlah ia dibunuh Michael Du atau melarikan diri ke ujung dunia! Yang jelas, sosoknya tidak pernah kelihatan lagi!
Segera setelah Kak Jack menghilang, posisi “kepala preman distrik” lowong!
Berkepribadian licik, Kak Greg paham betul prinsip “menjadi yang pertama bertindak”. Ia menghabisi semua pesaingnya, lalu ia pun dengan lancar menduduki singgasana “kepala preman distrik”. Dengan punya banyak bawahan, prestise dirinya jadi berlipat ganda!
Melihat penampilannya barusan, siapa pun langsung tahu bahwa ia ingin memamerkan prestisenya itu ke semua penjuru negeri!
“Ya Tuhan! Kamu Kakak Besar Wu kan?” Kak Greg menoleh dan berteriak pada bawahan-bawahnnya: “Ini…... ini apa yang terjadi?”
Para bawahan mengalihkan pandangan ke Putra Ketiga Liu!
Yang ditatap ramai-ramai tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Ia dengan polos menunjuk Darian Wu: “Kak Greg, pemuda itu telah memukuli kami!”
Plak!
Kak Greg mengangkat satu tangan, lalu menampar Putra Ketiga Liu dengan segenap kekuatan!
Korban tamparan itu terduduk di tanah. Pipinya seketika bengkak dengan cap lima jari yang nampak teramat jelas!
“Dasar buta! Kakak Wu saja berani kamu sentuh. Kamu sudah bosan hidup ya? Semuanya kemari, pukuli orang ini sampai mati!”
Kak Greg menendang Putra Ketiga Liu lagi, lalu memberi perintah pada bawahan-bawahan lain.
Preman-preman dari sisi kanan dan kiri langsung bergerak. Mereka dengan patuh menghujamkan tinju-tinju dan tendangan-tendangan pada Putra Ketiga Liu!
Kak Greg mengelus rambut klimis dengan penuh kebangaan. Gila, sensasi memiliki wewenang besar tidak ada duanya!
Tetapi, ketika berbalik badan untuk menghadap Darian Wu lagi, pria itu segera membungkuk dan tersenyum tidak enak hati: “Kakak Besar Wu, aku minta maaf yang sebesar-besarnya. Maafkan aku, maafkan aku karena bawahan-bawahanku sudah mengusikmu! Kamu tenang saja. Mulai hari ini, aku akan membuat mereka mengingat wajahmu baik-baik. Aku jamin mereka kedepannya tidak berbuat aneh-aneh lagi!”
Alasan Kak Greg gentar begitu menghadap Darian Wu sangat sederhana!
Pertama, sudah dua kali diberi pelajaran, ia paham betul kekuatan yang luar biasa dari pria ini. Bahkan, meski ada lebih dari empat puluh orang di kubunya malam ini, ia masih tidak bernyali untuk macam-macam padanya! Kedua, anak keluarga kaya dan berkuasa macam Michael Du saja berani Darian Wu hadapi, jadi dia pasti punya latar belakang yang kuat. Preman-preman rendahan macam dirinya dan bawahan-bawahannya mana sanggup berduel dengan orang berlatar belakang seperti itu?
Teringat nasib Kak Jack setelah mengusik Michael Du, sekujur tubuh Kak Grek bergidik!
Ia dalam hati bertanya, dengan aksi bawahan-bawahannya yang mengusik Darian Wu, akankah dirinya juga akan dibuat menghilang seperti Kak Jack?
Semakin memikirkannya, Kak Greg jadi semakin ketakutan. Ia akhirnya berlutut di depan si lawan bicara, “Kakak Besar Wu, mohon orang sekelas dirimu jangan membuat perhitungan pada manusia rendahan macam diriku. Kali ini, berilah aku maaf! Asal kamu memberiku hukuman apa pun, aku, Greg Tian, kedepannya rela menjadi anjing peliharaanmu. Kapan pun dipanggil dan di mana pun lokasimu, aku akan datang. Menyuruhku membunuh orang atau membakar sesuatu, aku akan patuh!”
Sikap Greg Tian membuat Darian Wu terhenyak!
Pria itu tidak paham mengapa dia begitu takut pada dirinya!
Jujur, begitu melihat wajjahnya, ia sendiri malah ketakutan. Ia pikir nasibnya kali ini akan mengerikan. Greg Tian akan membalaskan dendam lamanya pada ia dan para rombongan!
Tanpa diduga, segalanya malah berubah dengan sangat dramatis. Greg Tian tidak hanya tidak melakukan apa-apa pada mereka, melainkan juga berlutut dan memohon belas kasihan!
Hidup manusia ada naik ada turun. Pepatah ini teramat tepat!
“Kalian punya otak yang bagus. Tahu tidak akan bisa mengalahkan kami, kamu langsung memohon ampun dari awal!”
Coco Lin kembali maju ke depan. Dengan arogan, ia mengangkat satu kaki dan menginjakkannya di kemeja bermerek milik Greg Tian!
Tidak berani melawan, yang diinjak hanya bisa tersenyum tidak enak hati!
“Kakak Ipar! Berhubung ia sangat tahu diri, maka kali ini maafkanlah dia! Kalau berikutnya terjadi begini lai, kita akan bayar pembunuh profesional untuk membunuhnya!”
Meski agak mabuk, Coco Lin masih bisa menganalisa jalan pikiran si bos preman. Ia tahu dia takut pada apa, jadi ia pun maju dan mendampingi Darian Wu berkomunikasi dengannya!
Mendengar menyewa pembunuh profesional pun mereka sanggup, sekujur tubuh Greg Tian gemetar lagi. Pria itu buru-buru mengulangi janjinya. Ia berjanji untuk tidak melakukan aksi permusuhan pada Darian Wu lagi!
“Apa yang terjadi malam ini tidak terlalu berhubungan dengan kamu, jadi kami tidak akan membuat perhitungan denganmu! Tetapi, delapan orang yang barusan menyakiti kami, kamu harus melakukan sesuatu pada mereka, ya kan?”
Coco Lin melirik ke Putra Ketiga Liu dan kelompoknya, lalu bertanya sinis.
Secara bersamaan, semua yang dilirik berlutut ketakutan dan menangis minta ampun.
Greg Tian menggeretakkan gigi dan mengambil keputusan kejam, “Bajingan-bajingan itu nyaris membuat hidupku berakhir tragis. Aku jelas tidak akan melepaskan mereka begitu saja! Bawahan-bawahanku yang lain, cepat tonjok mulut mereka hingga seluruh gigi lepas. Lalu, potong satu tangan dan satu kaki mereka!”
Hukuman yang sangat kejam ini sungguh mengagetkan Darian Wu. Sebagai orang baik, ia tidak ingin menyaksikan pemandangan berdarah macam itu!
“Greg Tian! Ini hanya pertempuran kecil, mereka pun tidak kesampaian menyakiti kita! Kamu tidak perlu memberi hukuman separah itu. Biarlah masing-masing dari mereka ditampar seratus kali saja, potong tangan dan potong kaki tidak usah!”
Si “kepala preman distrik” tidak berani menentang kata-kata Darian Wu. Sesuai sarannya, ia menyuruh Putra Ketiga Liu dan ketujuh rekannya menampar-nampar wajah mereka sendiri!
Sangat mensyukuri kebesaran hati Darian Wu, sebelum memulai hukuman tampar, kedelapan orang itu berlutut dan menempelkan kepala di tanah sebagai wujud terima kasih!
Novel Terkait
Mendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyMarriage Journey
Hyon SongMy Secret Love
Fang FangDoctor Stranger
Kevin WongCinta Di Balik Awan
KellySi Menantu Dokter
Hendy ZhangBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula