Beautiful Lady - Bab 74 Sungguh Kejam
Saat tiba di restoran yang telah mereka sepakati, dari kejauhan Darian Wu sudah bisa melihat Yumi Fang yang sedang duduk di meja yang telah mereka pesan.
Malam ini Yumi Fang secara khusus berdandan, membuat Darian Wu merasa kagum!
Biasanya, hampir setiap hari Yumi Fang mengenakan pakaian kerja yang formal, tapi malam ini ia secara khusus berdandan, wajahnya disapu make up tipis, tampak sangat menawan dengan gaun malam berleher rendah yang menunjukkan lekuk tubuhnya. Apalagi bagian dadanya yang menonjol dengan lipatan di tengahnya, setengah bagian dadanya terekspos dan tampaknya bisa sewaktu-waktu melompat keluar.
“Ckck! Selera kakak ipar sungguh bagus, gadis ini sungguh luar biasa, bahkan aku sebagai wanita saja berdesir melihatnya, sangat wajar jika kau sebagai seorang pria merasa tergoda!”
Coco Lin mengikuti arah tatapan Darian Wu dan mendesah setelah menatap Yumi Fang.
Darian Wu menatap Coco Lin dengan tajam dan berkata, “Memangnya kau kira aku pria seperti apa? Mana mungkin aku berselingkuh di belakang kakakmu? Ia hanyalah rekan kerjaku, ia telah banyak membantuku maka aku mengundangnya makan untuk menyampaikan rasa terimakasihku. Ini hanya makan malam biasa, jangan berpikiran aneh-aneh!”
“Sepertinya bukan hanya aku yang berpikiran aneh-aneh, ia berdandan sangat seksi, sepertinya ia berusaha menggodamu untuk tidur dengannya?”
Coco Lin membuatnya tak bisa membantah, ia sungguh pandai menilai orang, begitu melihatnya, ia langsung memahami maksud Yumi Fang.
Ini adalah pertama kalinya Yumi Fang berpakaian seseksi ini, sepertinya ia benar-benar bermaksud menggoda Darian Wu untuk menemaninya tidur malam ini!
Tapi, saat Yumi Fang melihat Darian Wu membawa seorang wanita lain, ekspresinya langsung tampak jengkel, ia seorang wanita yang cerdas! Begitu melihatnya ia langsung memahami maksud Darian Wu, ia jelas-jelas menolak rayuannya.
Dengan bergabungnya Coco Lin, suasana makan malam itu menjadi canggung.
Untungnya Coco Lin adalah gadis yang supel dan ramah, ia berinisiatif mengajak Yumi Fang mengobrol. Ia bahkan menceritakan beberapa kejadian lucu yang menimpa Darian Wu, membuat Yumi Fang tak henti-hentinya tertawa!
Melihat kedua wanita itu mengobrol dengan gembira, Darian Wu menghembuskan nafas lega. Selama mereka tidak bertengkar, acara makan malam sebagai tanda terima kasih ini bisa dibilang berjalan dengan lancar!
“Yumi Fang! Kau selalu menolak lamaranku, apakah karena kau menyukai bocah ini?”
Suasana yang tenang itu tiba-tiba dipecahkan oleh sebuah suara yang terdengar muram, dan tiba-tiba Jamie Jiang muncul di hadapan Darian Wu.
“Jamie Jiang, dengarkan baik-baik, aku tak menerima lamaranmu karena kau menganggap pernikahan sebagai bisnis, sementara aku menganggap pernikahan sebagai tempat terjalinnya cinta! Cara pandang kita terhadap pernikahan jelas berbeda, jika kita memaksakan diri menikah, menurutku kau takkan bisa memberiku kebahagiaan. Jangan mempermalukan diri di sini, pergilah, tak peduli bagaimanapun caramu mengejarku, aku takkan menikahi pria sepertimu!”
Saat melihat kemunculan Jamie Jiang, Yumi Fang tampak agak kalut. Meskipun jawabannya sangat cemerlang, tapi dari suaranya yang bergetar, bisa dilihat ia tampak kurang percaya diri.
Jamie Jiang tersenyum dan berkata mencibir, “Jangan berpura-pura menjadi gadis lugu, kau kira aku tak tahu orang seperti apakah dirimu? Perlukah kubeberkan apa yang dulu kau lakukan demi uang pada pemuda banci ini?”
Jamie Jiang menepuk-nepuk pundak Darian Wu dan tersenyum sinis.
“Singkirkan tanganmu, jangan mengotori kemejaku!”
Kata Darian Wu dengan kasar sambil menyingkirkan tangan Jamie Jiang dengan punggung tangannya.
“Dasar bocah tak tahu diuntung! Hei...”
Tiba-tiba mata Jamie Jiang berkilat dan ia menuding Darian Wu dan berkata, “Dengar-dengar, kaulah yang saat itu menabrakku dengan mobilmu! Bagus, akhirnya aku menemukanmu, jika kau berani tak memberikan ganti rugi, aku akan membunuhmu!”
Kata Jamie Jiang dengan geram, satu tangannya mencengkeram kerah Darian Wu, dan tangan satunya terkepal hendak meninjunya.
“Ah....”
Suara jeritan itu menarik perhatian orang-orang di sekitar.
Mereka semua terkejut melihat sebuah sumpit tertancap di telapak tangan Jamie Jiang.
Dengan ekspresi ketakutan Jamie Jiang menatap Coco Lin yang berdiri di sebelah Darian Wu. Karena Coco Lin lah yang menancapkan sumpit itu ke telapak tangannya!
“Apa kau lihat-lihat? Kuberi waktu 3 detik untuk pergi dari sini, jika tidak, sumpit selanjutnya akan tertancap di matamu!”
Coco Lin mengambil sebatang sumpit lagi dan membuat gerakan seolah hendak melempar, membuat Jamie Jiang jatuh terduduk ke lantai dengan ketakutan dan segera merangkak kabur.
Serangan Coco Lin yang bengis dan berdarah-darah itu tak hanya membuat Jamie Jiang takut, namun juga membuat Darian Wu dan Yumi Fang tertegun.
Darian Wu segera menunduk menatap bajunya, untung bajunya tak terkena darah Jamie Jiang.
“Coco! Kau... ini terlalu bengis!”
Awalnya Darian Wu hendak mengomeli Coco Lin, tapi saat mengingat Coco Lin melakukan hal ini untuk melindunginya, ia tak jadi membentaknya.
“Kakak ipar, tidak mudah berurusan dengan orang seperti itu, jika kau bernegosiasi dengannya, ia akan bersikap seperti bajingan. Untuk menaklukkan orang seperti itu, kau hanya bisa menggunakan kekerasan, kekerasan dilawan kekerasan. Jika ia kejam, kau harus lebih kejam darinya, agar ia takut padamu!”
Di internet ada sebuah kalimat yang populer, tak ada yang berani membantah mereka yang terkuat, sepertinya kalimat ini cocok diberikan pada Coco Lin.
Tak ada yang berani membantah mereka yang terkuat! Sekali menyerang, serangannya sungguh bengis.
Entah kenapa, Darian Wu sangat ingin mengomeli Coco Lin panjang lebar, tapi setelah mendengar perkataan Coco Lin, ia hanya bisa ternganga dan tak bisa berkata-kata.
“Wow! Coco luar biasa, aku sangat suka tindakanmu barusan!”
Sebaliknya, Yumi Fang bertepuk tangan dengan gembira, sejak dulu ia sangat jengkel pada Jamie Jiang, kini akhirnya ia merasa amarahnya telah terlampiaskan!
“Tak peduli siapapun itu, jika ia berani mengganggu kakak iparku, bahkan hanya sehelai rambutnya saja, aku akan membuatnya merasakan akibatnya!”
Kata Coco Lin dengan gagah sambil mengangkat dagunya, nada bicaranya sangat mengintimidasi.
Mendengarnya, wajah Darian Wu memerah, ia sangat malu! Ia adalah seorang pria dewasa, mana mungkin malah seorang gadis kecil yang melindunginya!
Ia adalah pria dewasa, bukan lagi anak kecil!
Jika orang-orang di sekitar mereka mendengar perkataan Coco Lin, mereka pasti mengira Darian Wu benar-benar seorang banci!
Darian Wu menghirup nafas panjang dan menunjukkan ototnya, seolah berusaha membuat dirinya tampak lebih gagah, lalu ia membetulkan bajunya, membusungkan dadanya, dan berkata dengan nyaring, “Coco, bisakah kau tidak terlalu banyak bicara? Aku sudah melewati berbagai pengalaman, bahkan tanpa bantuanmu tadi, aku juga bisa mengalahkan bocah itu dengan mudah!”
Tapi hal ini tak ada gunanya, orang-orang di sekitarnya tetap menertawainya.
Novel Terkait
Behind The Lie
Fiona LeeRahasia Istriku
MahardikaIstri Yang Sombong
JessicaGue Jadi Kaya
Faya SaitamaGet Back To You
LexyBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula