Beautiful Lady - Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
"Aku mau mencuri sebuah barang yang sangatlah penting bagiku, barang ini bisa melindungi nywaku, jika kakak ipar tidak membantuku mencuri barang ini, tidak lama kemudian, aku kemungkinan besar akan mati! Aku ingin bertanya kepadamu, apakah kamu benar-benar mau melihatku mati?"
Ekspresi Coco sangatlah serius, sama sekali tidak terlihat sedang bercanda.
"Jangan omong kosong, kamu tidak sakit tidak kenapa-kenapa, mengapa bisa mati?"
Darian ditipu berkali-kali oleh Coco, dia tentu saja tidak akan mempercayainya begitu saja!
"Kakak ipar, kali ini aku tidak membohongimu, jika kamu tidak mau aku mati, maka kamu harus mencuri barang itu untukku!"
Coco panik hingga menepak kakinya dan manja sambil memegang tangan Darian.
"Kalau begitu kamu beritahu aku, apa yang sebenarnya ingin kamu curi?"
Darian merasa bahwa Coco membohonginya, mencuri barang untuk melindungi nyawanya benar-benar omong kosong, gadis ini pasti mau mencuri barang berharga dan menjualnya!
"Aku mau mencuri sebuah obat berharga yang dikoleksi oleh keluarga ini, obat ini sangatlah jarang ditemui, jarang bisa ditemui dalam skala ratusan tahun, dipasaran sekalipun punya uang juga susah untuk mendapatkannya, keluarga ini juga tidak mungkin menjualnya kepadaku, selain mencurinya, tidak ada cara lain lagi!"
Coco kali ini sangatlah jujur, dia benar-benar tidak membohongi Darian, dia memang datang untuk mencuri sebuah obat!
Didalam imajinasi Darian, Coco terus saja semangat kesana kemari, tidak seperti orang yang menderita penyakit kritis, tidak mungkin butuh mencuri obat untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya!
"Kakak Ipar, waktunya sedikit! Aku akan menjelaskannya kepadamu nanti kedepannya, sekarang lebih penting melakukan hal ini, bantulah aku mencuri obatnya dulu!"
Coco ragu-ragu sejenak, dia terakhir tidak berencana untuk memberitahu semuanya kepada Darian.
"Tidak boleh, kamu tidak memberitahukannya dengan jelas, aku tidak akan membantumu melakukan hal yang melanggar hukum!"
Darian duduk diatas lantai dan bertindak tidak peduli, dia harus Coco mengatakan semuanya dengan jujur, barulah dia akan mempertimbangkan apakah mau membantunya atau tidak!
"Kamu tidak mau membantuku maka aku tidak akan memaksamu, aku beraksi sendiri saja, tidak ada orang yang membantuku, aku kemungkinan besar akan ketahuan, jika aku dibunuh oleh satpam didalam villa, semoga kamu bisa membantuku mengubur mayatku!"
Coco menghempaskan nafasnya dengan marah, dia lalu meninggalkan Darian dan mengeluarkan sebuah kawat tambang khusus maling, dia benar-benar berencana untuk beraksi sendiri!
Ini membuat Darian terkejut, dia bergegas menarik Coco dan membujuknya, "Coco! Mengapa mau menjadi maling? Kamu jangan impulsif, kita satu keluarga, kamu ada kesusahan tidak perlu menyembunyikannya dariku, jujurlah kepadaku, biarkanlah aku menyelesaikannya untukmu!"
Darian berpikir terus, dia masih saja merasa Coco ingin mencuri barang berharga dan menjualnya, hanya saja dia tidak tahu untuk apa Coco menginginkan begitu banyak uang, apa yang sebenarnya ingin dia lakukan!
Mungkin saja Coco berhutang dengan lintah darat, dia diancam oleh kekuasaan jahat, dan terburu-buru untuk membayar hutang?
Jika benar-benar begitu, maka Darian harus mempertanyakannya dengan jelas, dia tidak akan membiarkan orang lain melukai anggota keluarganya!
"Kakak ipar, aku memang menyembunyikan rahasia darimu, tapi sekarang masih bukanlah waktunya memberitahumu, jika kamu benar-benar mau membantuku, maka bantulah aku mencuri obat itu!"
Coco terlihat penuh tidak berdaya, dia tidak berencana untuk memberitahukan rahasia yang terus disimpannya.
"Kamu bahkan tidak percaya denganku? Kamu beritahu rahasia kepadaku dan kamu masih takut aku akan menceritakannya keluar dan melukaimu?"
Darian menghempaskan nafasnya, dia juga kehabisan cara terhadap Coco.
Selama ini, Darian terus merasa Coco punya rahasia yang disimpan, dia bisa merasakannya namun itu hanyalah tebakan semata, tidak bisa mengetahui jelas, jika Coco tidak menceritakannya, Darian tidak bisa menebak dengan benar!
"Aku tentu saja tahu Kakak ipar tidak akan melukaiku, aku tidak memberitahumu tentu saja karena ada alasan tertentu, kamu jangan bertanya lagi! Sekarang aku hanya ingin tahu apakah kamu mau membantuku mencurinya atau tidak, aku jujur saja kepadamu, baik kamu membantuku atau tidak, aku pasti akan beraksi malam ini!" Kata Coco dengan tegas.
Ini sungguh membuat Darian kesusahan, dia tentu saja tidak ingin menjadi maling bersama Coco, namun membiarkan Coco mengambil resiko seperti begini tidak bisa membuatnya tenang!
Bujuk juga tidak ada gunanya, dia sampai kehabisan air liur untuk membujuknya, Darian bahkan tidak bisa mengubah keputusan Coco!
Dia tidak bisa menghentikannya tenaga Coco sangatlah besar, Darian ingin menarik Coco kembali kerumah, namun malah memalukan, dia malah diikat oleh Coco!
Coco mulai bersiap-siap, dengan cepat dia menghubungan kawat tambang ke ujung balkon villa itu.
Darian mengetahui bahwa Coco pasti adalah maling yang professional, dari gerakannya yang terbiasa, terlihat bahwa Coco sudah menajdi maling dalam jangka waktu yang sangatlah panjang!
"Coco, tunggu sebentar, aku turun bersama kamu!"
Disaat Coco menghubungkan kaitan dan pelindung siku, Darian menghempaskan nafasnya dan mengalah.
Menyuruh Darian melihat Coco pergi mengambil resiko sendirian dan tidak membantu, itu sungguh tidak bisa dilakukannya, sekalipun tahu harus menemani Coco melakukan hal yang melanggar hukum, dia juga hanya bisa menerimanya saja!
"Kakak ipar, aku sungguh cinta denganmu, aku tahu kamu pasti tidak akan membiarkan aku mengambil resiko sendirian!"
Coco sangatlah senang, dia terlihat berekspresi licik, dia tersenyum dan berlari kemari untuk melepaskan tali yang mengikat Darian!
"Coco, aku bujuk kamu untuk terakhir kalinya, dengarlah kata kakak ipar, jangan melakukannya ok? Jika kamu mencuri obat untuk melindungi nyawa, maka kakak ipar berjanji kepadamu, baik seberapapun uang yang harus digunakan, aku akan mencari cara untuk mendapatkan obatnya untukmu!"
Darian melakukan usahanya untuk terakhir kalinya, dia berharap Coco bisa mengubah pemikirannya.
“Kakak ipar, percayalah, obat yang bernama Giok Ganoderma ini tidak akan bisa didapatkan sekalipun punya uang, aku juga karena terpaksa makanya memilih untuk mencurinya, kamu jangan membujukku lagi, untuk bisa bersama denganmu, aku harus tetap hidup! Jika ingin hidup, maka aku perlu mendapatkan Giok Ganoderma!"
Coco terlihat sangatlah tegas, dia berkata sambil mengerakkan tangannya.
Darian langsung menyadari bahwa dirinya sepertinya tidak bisa membujuk Coco, dia hanya bisa menemaninya untuk mengambil resiko saja!
"Ayo kakak ipar, aku ajarin kamu bagaimana cara untuk turun!" Coco menarik Darian kearah jurang.
"Coco! Ada......ada hal yang harus aku kasitahu kepadamu, aku.......aku takut tinggi......sekali melihat kebawah kepalaku pusing!"
Darian mengaruk kepalanya dan berkata dengan sedikit malu.
"Begitukah! Kalau begitu kamu peluk aku saja, aku bawa kamu turun bersama!"
Coco terlihat kaget, dia lalu tertawa, namun dengan cepat dia berekspresi serius lagi, dia mengeluarkan idenya!
"Benarkah! Bagaimana jika jatuh, itu akan mati mengenaskan!"
Darian sedikit takut, kawat tambang itu hanya segitu saja, entah apakah bisa menahan berat badan dua orang atau tidak!
"Kakak ipar tidak perlu takut, kawat tambang khusus ini bisa menahan barang yang beratnya 1000 kilo, kita berdua sekali ditambahkan juga tidak seberat itu, kamu hanya perlu memelukku dengan erat saja, aku jamin kamu tidak akan kenapa-kenapa!"
Coco tidak menunggu Darian menyadarinya, dia lalu mengikat sabuk pengaman untuk mereka berdua.
Setelah itu, mereka langsung terjatuh menuju kebawah!
Novel Terkait
Love And War
JaneCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoTakdir Raja Perang
Brama aditioMy Secret Love
Fang FangMeet By Chance
Lena TanSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaSi Menantu Dokter
Hendy ZhangBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula