Beautiful Lady - Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
"Kakak ipar, sudah kubilang! Kalau aku tidak 100% yakin, aku tidak akan pernah mempertaruhkan nyawamu! Coba bilang, kapan aku pernah membohongimu?"
Coco Lin menggembungkan pipinya, dia memalingkan wajahnya dan berpura-pura sangat marah!
Darian Wu bingung, Coco Lin bisa melawannya setiap saat, ii adalah fakta, dia benar-benar tidak berdaya untuk membantah!
Tepat ketika Darian Wu merasa canggung, terdengar suara sirene dari belakang, polisi itu mengejarnya!
Jantung Darian Wu melonjak dan dia buru-buru mendorong pintu untuk keluar dari mobil, mencoba menghentikan polisi mengambil risiko!
Dia khawatir sedikit berlebihan, polisi itu bukan orang bodoh, mana mungkin mau cari mati!
Begitu bagian depan mobil polisi berbelok, dia berhenti di separuh jembatan!
"Nak, angkat tanganmu dan berlutut, kalau tidak menurut, aku akan menembakmu!"
Polisi itu melompat keluar dari mobil dan mengancam Darian Wu dengan pistol dari seberang jembatan.
"Pak polisi, ini hanya kesalahpahaman! Aku bukan pengedar narkoba, aku pasti dijebak! Kamu harus percaya padaku!"
Darian Wu berjongkok di tanah dengan kepala memegang kepala, dia menjelaskan kepada polisi dengan cemas.
“Kami polisi tidak akan menyalahkan orang baik atau membiarkan orang jahat pergi! Jika kamu benar-benar dijebak, maka kamu harus bekerja sama dengan polisi kami dalam menangani kasus ini, setelah penyelidikan jelas, tentu kamu akan diberi keadilan! Sekarang jangan bergerak, aku ….”
Awalnya polisi mengatakan bahwa dia akan segera datang, tetapi ketika dia melihat bahwa tidak ada jalan di depan, dia hanya tercengang!
"Kamu benar-benar berani bermain dengan nyawa! Jarak sebegini jauhnya pun berani kamu terobos, aku benar-benar kagum padamu!"
Setelah polisi memperkirakan jarak antara dua jembatan, dia kagum pada Darian Wu, dia memuji Darian Wu karena sangat mencerminkan seorang pria!
Tapi tiba-tiba dia berpikir, salah! Yang menyetir itu seorang wanita, sepertinya tidak ada hubungannya dengan bocah di depan itu!
Memikirkan hal ini, polisi segera memasang wajah gelap dan berkata dengan marah, "Di mana gadis itu, cepat lepaskan dia! Kalau tidak, aku tidak akan mengampunimu!"
"Aku di sini, terima kasih atas perhatiannya, pak polisi!”
Coco Lin berjalan maju, dia menarik Darian Wu sambil tersenyum, dan berinisiatif untuk memblokir Darian Wu!
"Gadis, tolong minggir, biar aku bisa menarget anak itu!"
Coco Lin memblokir tubuh Darian Wu sepenuhnya, polisi jadi tidak bisa membidik Darian Wu, dia menjadi cemas!
“Tidak mau! Kalau kamu membunuhnya, aku akan sengsara!" Coco Lin mengulurkan tangannya dan berkata dengan keras kepala.
"Gadis, apa maksudmu?"
Pria memang seperti ini, saat bertemu wanita cantik, IQ mereka cenderung turun, dan mudah ditipu! Petugas polisi itu jelas percaya pada Coco Lin!
"Dia menaruh racun di tubuhku, hanya dia yang bisa menawar racun ini! Kalau kamu membunuhnya, kamu juga membunuh aku, mengerti? Aku harus membawanya pergi dan meminta dia mmenyerahkan penawar racun itu padaku, barulah aku bisa tetap hidup! Tunggu dapatkan penawar racun itu, aku pasti akan sangat berterima kasih padamu! "
Coco Lin menipu orang dengan cara yang sangat kuno, wajahnya tidak merah, jantungnya tidak berdetak kencang, wajahnya penuh rasa kasihan, bahkan meneteskan air mata!
Petugas polisi itu percaya dalam sekejap, dia buru-buru berkata, “Gadis, jangan menangis, kalau ada masalah cari polisi, aku ini polisi, aku pasti akan membantumu mendapatkan penawar racunnya!"
"Hei! Bocah itu, cepat serahkan penawar racunnya pada gadis itu, lepaskan dia! Jangan sampai membuatku marah, kalau kamu tidak menurut, aku akan terus mengejarmu bahkan sampai ke ujung dunia sekalipun!"
Polisi itu menunjuk ke arah Darian Wu yang telah melongokkan kepalanya dan berteriak dengan marah sambil melotot padanya.
Darian Wu benar-benar tertekan, Coco Lin tidak mendapat ide, malah membuatnya lebih tertekan, dasar setan kecil!
"Pak polisi, tenanglah, tolong berbelas kasihlah, selama kamu tidak mengejarku, biarkan aku pergi! Aku pasti akan memberi penawar racun itu pada gadis ini, aku pastikan tidak akan menyakitinya!"
Darian Wu memaksakan senyumnya dan berkata kepada polisi itu.
"Paman polisi, tolong jangan kejar kami lagi! Dikejar olehmu itu tidak ada cara untuk kabur, tadi sampai mengambil risiko terbang dan hampir jatuh dari tebing!"
Coco Lin bekerja sama dengan Darian Wu, keduanya berusaha membalik-balikkan polisi!
"Nak, anak itu pecandu narkoba, tidak bisa dipercaya! Kamu seharusnya tidak membantunya kabur, biarkan dia jatuh ke tanganku, aku berjanji akan membuatnya menyerahkan penawar racun itu!"
Kepala polisi menghela nafas dan mengerutkan wajahnya, dia benar-benar peduli pada Coco Lin!
“Pak polisi! Kamu salah, kalau dia tidak membawaku kabur, aku tidak akan menyerahkan penawar racun itu padanya! Kalau mau penawar racun, andalkan saja dirinya sendiri!"
Darian Wu hanya bisa menjadi 'orang jahat' tanpa daya, berharap bisa menipu polisi! Kalau tidak, dia punya nyali untuk lari kembali ke mobil sambil ditodong pistol seperti itu!
“Nak, jangan sombong, aku bersumpah demi Tuhan, aku akan membawamu ke pengadilan!” kata polisi itu dengan tangan di pinggangnya, dipenuhi dengan amarah yang benar.
Darian Wu tidak bisa tertawa atau menangis, dia pikir lebih baik tutup mulut, jangan sampai kebencian polisi itu semakin dalam!
"Paman polisi, kamu baik sekali, bisakah kamu memberi tahuku namamu? Tunggu aku mengeluarkan racunnya, aku pasti akan pergi ke kantor polisi untuk mengucapkan terima kasih secara langsung!"
Penampilan polos Coco Lin berhasil menipu polisi itu!
"Gadis, tahun ini aku berusia dua puluh delapan tahun, belum berada di usia yang bisa disebut paman, langsung panggil saja aku Wendy Sun!"
Wendy Sun menggaruk kepalanya dengan malu-malu, dia tidak ingin menjadi paman!
“Kak Wendy Sun, bisakah kamu membiarkan kami pergi? Aku tidak ingin mati, aku ingin dia memberikan penawar racunnya padaku!"
Coco Lin berpura-pura kasihan lagi, dia memohon pada Wendy Sun.
Ketika mendengar kata ‘kakak’, hati Wendy Sun berbunga-bunga, dia sama sekali tidak bisa menolak permintaan wanita cantik itu!
"Nak, aku peringatkan, malam ini aku bisa melepaskanmu, tapi kamu harus memberi penawar racunnya pada gadis ini, selain itu … jangan sentuh dia sehelai rambut pun! Kalau kamu tidak bisa melakukan kedua hal ini, aku tidak akan pernah melepaskanmu! "
Wendy Sun menunjukkan sikapnya yang mendominasi dan mengeluarkan peringatan kepada Darian Wu!
“Pak polisi, jangan khawatir, aku memiliki kesepakatan dengannya, jika dia bisa membantuku kabur, aku pasti akan memberi penawar racun itu padanya! Kelebihanku tidak banyak, tapi aku orangnya tepat janji, ini satu-satunya kelebihanku!” Darian Wu segera menepuk dadanya.
Mudah sekali menipu Wendy Sun, Darian Wu hanya bisa menghela nafas, seperti ada pisau di atas kepalanya, dan pisau ini selalu digantung di leher pria itu, jika tidak hati-hati, pisau itu bisa jatuh kapan saja!
Selama berabad-abad, entah berapa banyak pendekar yang tumbang oleh perempuan! Darian Wu dan Wendy Sun hanyalah orang biasa, kenapa bisa sampai begitu!
"Selamat tinggal, kak Wendy Sun, tunggu aku, aku pasti akan mencarimu di kantor polisi!"
Coco Lin melambai ke arah Wendy Sun, lalu menarik Darian Wu kembali ke mobil, dia menyalakan mobil, dan menghilang!
Hanya tersisa Wendy Sun yang masih terpana, dia masih mengingat senyuman Coco Lin yang sangat mempesona!
Novel Terkait
More Than Words
HannyAdore You
ElinaAwesome Guy
RobinMy Enchanting Guy
Bryan WuIstri kontrakku
RasudinPejuang Hati
Marry SuMenaklukkan Suami CEO
Red MapleBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula