Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 251 Tidak Eksploitatif Padamu
Ini bukan pertama kalinya Bobby Shen melihat Airin Jiang menitikan air mata di depannya, tapi ini adalah pertama kalinya melihat Airin Jiang menangis tanpa alasan yang jelas.
Dia bahkan tidak mengerti dirinya salah mengatakan apa, sampai membuatnya menangis di muka umum seperti ini.
"Airin Jiang, kalau kamu rasa dengan menangis maka aku akan dengan mudahnya memaafkan semua kesalahan yang kamu perbuat dulu, tarik kembali semua air matamu yang tidak ada gunanya itu, aku tidak akan termakan. "Jemari tangan Bobby Shen mengetuk-ngetuk di atas meja, nada bicaranya datar, mengingatkan Airin Jiang.
Airin Jiang tidak menggubrisnya, semakin dia mendengar perkataan Bobby Shen, dia semakin merasa dirinya disalahi! Air matanya tambah mengalir dengan deras! Setitik demi setitik jatuh ke atas meja makan, bahkan pelayang yang berada di samping, maju ke depan untuk menanyai apakah dirinya membutuhkan bantuan. Airin Jiang menggelengkan kepala, berkata tidak perlu. Pelayan itu kemudian menatap Bobby Shen dengan tatapan aneh, dia langsung menganggap Bobby Shen menjadi seorang yang aneh.
Bobby Shen merasa sebal ditatap seperti itu oleh orang lain, setelah pelayan itu pergi, dia tertawa sinis pada Airin Jiang, dia tidak mengatakan apa-apa, hanya menatapnya, seakan sedang menonton sebuah panggung pertunnjukan.
"Terlalu lama berakting, jadi tidak terlihat menarik lagi, kamu tahu aku tidak akan termakan tipuanmu. "Bobby Shen berkata dengan nada datar, "Kalau kamu hanya ingin menangis di hadapanku, aku akan pergi sekarang."
Airin Jiang mendengar Bobby Shen akan beranjak pergi, dengan segera berhenti menangis, lalu dengan lirih memohon: "Bobby, jangan pergi! "
Bobby Shen menarik nafas panjang, menatapnya: "Segera katakan apa yang ingin kamu katakan. "
"Sekarang kamu tidak lagi sabar terhadapku? "Airin Jiang memelas, "Apa kamu sudah lupa awal mula perusahaan kita berdiri, siapa yang membantumu siang dan malam? "
"Aku tahu. "Bobby Shen merendahkan suaranya, dia lalu berkata, "Aku tahu pengorbananmu terhadap perusahaan ini sangatlah banyak, tapi aku juga tidak merugikanmu, apa yang menjadi milikmu, aku berikan padamu. Bagian mana yang tidak aku kembalikan padamu? Apa kamu masih itu semua tidak cukup? Lalu apa kamu ingin aku memberikan seluruh perusahaan ini padamu? Apa kamu yakin kamu bisa mengurus semuanya?"
"Kamu tahu yang aku mau bukan hanya ini semua! "Airin Jiang berkata dengan lantang, "Uang yang kamu berikan padaku, aku tidak menginginkannya. "
Bobby Shen tertawa sinis, "Kalau begitu apa yang kamu mau, katakan padaku. "
Airin Jiang menggigit bibirnya dengan putus asa, "Kamu harus mempercayaiku. "
"Aku dulu selalu mempercayaimu, tapi kamu sendiri, sedikit demi sedikit menggerogotinya, sekarang bagaimana aku bisa mempercayaimu? "Bobby Shen berkata dengan datar, "Semisal kamu mendengarkanku dari awal, tidak sembarang bertindak, kita juga tidak perlu melangkah sampai sini! "
"Tapi kamu sekrang, kamu sekarang sedang berkomplot dengan Yoana Chen untuk menggulingkanku?! "Airin Jiang bertanya, "Bobby, kamu kira aku tidak mengetahuinya? "
Bobby Shen tertawa, tidak mengakuinya, tapi juga tidak membantah.
Awalnya Airin Jiang hanya menyelidikinya, dia melihat sikap dan ekspresi Bobby Shen, dia semakin merasa kesal.
"Kamu tidak membantahnya maka aku akan mengganggap kamu mengakuinya. "Airin jiang berkata, kemudian menggunakan sebuah tatapan penuh kebencian menatap Bobby Shen, "Aku dulu sudah seperti itu membantumu, tidak kusangka kamu sekarang tidak hanya tidak akan membalasku, tapi juga demi seorang wanita berniat untuk mencelakaiku!"
Bobby Shen mencibir, "Airin Jiang, sebenarnya siapa yang mencelakai siapa, apa kamu masih tidak memahami situasinya? Apa kamu tidak bisa membedakan mana yang benar mana yang salah? Aku sekarang bisa dibilang sudah memahaminya. Aku sudah pernah mengatakannya padamu, aku dulu pernah memberimu kesempatan, sekarang aku bisa memberimu satu kesempatan terakhir, asalkan kamu mulai dari sekarang tidak berbuat aneh-aneh, aku bisa memaafkan semua yang pernah kamu lakukan, aku bersungguh-sungguh dengan perkataanku. Anggap saja ini bentuk balas budiku padamu. Tapi kalau sampai kamu tidak berubah, jangan salahkan aku tidak berhati! "
Airin Jiang mendengar Bobby Shen bersedia memberinya kesempatan satu kali lagi, tidak tahu mengapa, dia merasa semakin marah! Dia, nona besar keluarga Jiang, selamanya tidak pernah memohon seperti itu pada orang lain, walaupun orang lain itu adalah Bobby Shen, yang awalnya juga memohon kerja sama darinya. Sekarang, apa yang membuat Bobby Shen jadi seberani itu, Bobby Shen bahkan mengancam dirinya dengan berkata, hanya akan memberinya satu kesempatan terakhir! Atas dasar apa? Apa semata-mata karena dia anak satu-satunya keluarga Shen, begitu? Kalau bukan dirinya berbaik hati padanya, dia sekarang tidak lebih hanya seorang anak tunggal keluarga Shen saja! Seorang anak tunggal yang tidak bersinar!
"Kamu kira aku akan takut padamu? Bobby Shen, jangan lupa statusmu, kamu, hanyalah anak keluarga Shen, hanya seorang anak haram, sama seperti Sella Ye, pantas saja kamu cocok dengannya. Kamu kira kamu seorang anak haram, pantas mengancamku? Aku lebih tidak beruntung dari sekarang juga, aku masih merupakan nona besar keluarga Jiang, nantinya semua kekayaan keluarga Jiang akan jatuh ke tanganku, Perusahaan terkecil keluarga Jiang sekarang ini adalah Walfamu, apa kamu percaya? Apa yang kamu miliki supaya pantas duduk sama tinggi denganku? "
Bobby Shen tidak menyangka Airin Jiang akan balas menyerangnya seperti itu, tapi pertahanan dia kuat, dia sudah lama tidak dikatai orang lain sebagai anak haram, tapi dia juga tidak karena hal tersebut jadi membabi buta, malah sebaliknya, dia merasa lucu, dia tertawa.
Melihat apa yang terjadi, Airin Jiang semakin murka, "Apa yang kamu tertawakan? "
"Aku menertawakan kamu yang tidak bisa mengukur diri. "Bobby Shen menggelengkan kepala, dia kemudian berkata, "Kamu sekarang menggunakan statusmu sebagai tuan puteri keluarga Jiang, aku sungguh ingin melihatnya, suatu hari nanti, saat kamu kehilangan semuanya, apa yang akan terjadi. "
Kepala Airin Jiang seperti meledak, mendengar perkataan Bobby Shen yang seperti itu, seketika dia merasa bersalah, bagaimana Bobby Shen bisa tahu dia bukan anak kandung Calvin Jiang?
Tapi dipikir-pikir lagi, Airin Jiang merasa semua itu pasti tidak mungkin, masalah ini hanya Yang Kuasa yang tahu, orang lain yang mengetahuinya hanya Mike Zhang seorang, dan kedua anak Mike Zhang berada di genggamannya, jadi memberinya keberanian sebesar apa pun, dia tidak akan membocorkan itu semua pada Bobby Shen!
Apa jangan-jangan Yoana Chen?
Berpikir demikian, Airin Jiang semakin merasa pusing, setelah menenangkan diri, dia berkata, "Apa maksudmu? Aku tidak mengerti sama sekali apa yang kamu katakan. Bobby Shen, jangan kira kamu dengan menyerangku seperti itu akan membuatku takut padamu. "
"Aku tidak berkata demikian supaya kamu menakutiku, apa yang aku katakan, sebenarnya hati kecilmu sendiri memahaminya bukan? "Bobby Shen berkata dengan datar lalu tertawa, "Di hadapanku, jangan sok mengatur, orang lain mungkin tidak mengerti, tapi aku mengerti dengan jelas! "
Setelah mengatakan demikian, Bobby Shen meninggalkan sebuah tawa penuh arti, kemudian bangkit berdiri bersiap untuk pergi.
Melihatnya, Airin Jiang juga ikut bangkit berdiri, dia berkata dengan lantang: "APA MAKSUDMU! Jelaskan padaku! Kalau tidak kamu tidak boleh pergi! "
Bobby Shen tersenyum mengejek, "Kalau mengatakan sesuatu dengan sangat jelas, tidak akan seru, dan lagi kita berada di tengah orang banyak, tembok di sekeliling kita memiliki telinga, apa kamu yakin menginginkanku mengatakan rahasia yang kamu paling tidak inginkan untuk dibongkar di hadapan umum? "
Novel Terkait
Love at First Sight
Laura VanessaUnplanned Marriage
MargeryDewa Perang Greget
Budi MaMr Huo’s Sweetpie
EllyaMy Cute Wife
DessyMore Than Words
HannyPredestined
CarlyAngin Selatan Mewujudkan Impianku×
- Bab 1 Lelaki Yang Ganas
- Bab 2 Menyiksanya Perlahan
- Bab 3 Rumah Bocor
- Bab 4 Berapa Harga Satu Malam
- Bab 5 Selalu Membencinya
- Bab 6 Tidak Boleh Memakai Rok
- Bab 7 Tidak Ingin Meninggalkan Dia
- Bab 8 Datang Mencari Tuan Kedua
- Bab 9 Dia Tidak Akan Menikahi Kamu
- Bab 10 Sangat Mencintai Sella Ye
- Bab 11 Menginginkan Kamu Sekarang
- Bab 12 Harus Bagaimana Mencintaimu
- Bab 13 Status Yang Tidak Sama
- Bab 14 Kurang Satu Lubang
- Bab 15 Pernah Membayangkan
- Bab 16 Kamu Boleh Tutup Mulut
- Bab 17 Suara Langkah Kakinya
- Bab 18 Turun Dari Mobilku
- Bab 19 Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 20 Datang Ke Ruanganku
- Bab 21 Beraninya Kamu Mengkhianatiku
- Bab 22 Kamu Benar-Benar Menjijikan
- Bab 23 Kejadian di dalam Kantor
- Bab 24 Airin Jiang Keluarlah Dulu
- Bab 25 Kekasihnya!?
- Bab 26 Sakitkah
- Bab 27 Suara Langkah Kakinya
- Bab 28 Di Dalam Hatinya ada Kamu
- Bab 29 Tertinggal dalam Mimpi
- Bab 30 Kencan Malam Ini
- Bab 31 Penjelasan dan Kedok
- Bab 32 Hanyalah sebuah Permainan
- Bab 33 Semua Berasal dari Hati
- Bab 34 Jadi Apa Kamu Mau
- Bab 35 Harga Diri Bos Bobby
- Bab 36 Punggung yang Indah
- Bab 37 Khusus Buatku
- Bab 38 Menyembunyikan Lelaki Liar
- Bab 39 Memohonlah Padaku
- Bab 40 Sorot Mata yang Hangat itu
- Bab 41 Kuberikan Tiga Puluh Detik
- Bab 42 Jangan Bergerak, Biarkan Aku Melihatnya
- Bab 43 Masih Berani Membohongiku?
- Bab 44 Jangan Bilang Kamu Jatuh Cinta Padaku
- Bab 45 Hadiah Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 46 Bagaimana Dengan Cincin
- Bab 47 Merasa Dicintai
- Bab 48 Wakil Presiden Kamu Tidak Bisa
- Bab 49 Usaha Seorang Pria
- Bab 50 Sementara Menyukaimu
- Bab 51 Pacar Sella
- Bab 52 Telepon Dari Bobby
- Bab 53 Aku Sedikit Merindukanmu
- Bab 54 Kamu Harus Memakai Rok
- Bab 55 Janji Terhadapnya
- Bab 56 Sepasang Cincin
- Bab 57 Penyelamat di Larut Malam
- Bab 58 Sella Maafkan Aku
- Bab 59 Cemburu
- Bab 60 Confessing Baloon
- Bab 61 Ambil Seorang Wanita Bersamaku
- Bab 62 Jika Kamu Berkata Bohong
- Bab 63 Bukti Cinta
- Bab 64 Apakah Ingin Menyetir
- Bab 65 Nafas Yang Manis
- Bab 66 Cincin Yang Terukir Huruf
- Bab 67 Pagi-pagi Kurang Pemberasan
- Bab 68 Pemilik Rumah Yang Sinting
- Bab 69 Penyerbuan Yang Menakutkan
- Bab 70 Luka Selamanya
- Bab 71 Geggaman Jari
- Bab 72 Apakah Kamu Mau Mandi?
- Bab 73 Kepemilikan Mutlak
- Bab 74 Mengikatkan Dasi
- Bab 75 Terkejut Lalu Tertawa
- Bab 76 Sabar dan Mengalah
- Bab 77 Mendapatkan Cinta Seseorang
- Bab 78 Kamu Sedang Memata-mataiku
- Bab 79 Gelas Kedua Setengah Harga
- Bab 80 Lelaki Tampan
- Bab 81 Tidak Makan Nasi Tetapi Makan Kamu
- Bab 82 Sella Kamu Penurut
- Bab 83 Menarik Napas Dengan Tidak Berdaya
- Bab 84 Itu Bukan Cinta
- Bab 85 Siapa Yang Tidak Pernah Bodoh
- Bab 86 Matanya Sudah Memerah
- Bab 87 Kereta Bawah Tanah Larut Malam
- Bab 88 Kesenangan Balas Dendam
- Bab 89 Kekuatan Pacar Meledak
- Bab 90 Bisakah Tunggu Lagi
- Bab 91 Siapa Yang Mencintai Dahulu Duluan Kalah
- Bab 92 Kemarahan Wanita
- Bab 93 Menunggu Dibawah
- Bab 94 Kemenangan Yang Dibuat-buat
- Bab 95 Siapa Yang Tertawa Sampai Akhir
- Bab 96 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 97 Meninggalnya Fenny Ye
- Bab 98 Itu Hal Yang Baik Jika Kamu Tidak Masalah
- Bab 99 Sudah Lama Tidak Pernah
- Bab 100 Kamu Bisa Bersabar
- Bab 101 Emosimu Cukup Besar
- Bab 102 Pria Yang Kuat
- Bab 103 Pasangan Yang Mesra
- Bab 104 Dimatanya Hanya Ada Dia
- Bab 105 Hati Sedih Diri Sendiri Yang Tahu
- Bab 106 Semua Pria Sama
- Bab 107 Membelikannya Sebuah Dasi
- Bab 108 Berputarlah Untukku
- Bab 109 Mangsa Yang Lebih Sempurna
- Bab 110 Apakah Kamu Menyalahkanku?
- Bab 111 Enak Bukan Kepalang
- Bab 112 Dukungan Untukmu dari Balik Layar
- Bab 113 Aku hanya ingin memelukmu
- Bab 114 Kamu Empuk di mana saja
- Bab 115 Tidak Ingin Aku Pergi
- Bab 116 Kesombongan Wanita
- Bab 117 Mencegah Pelecehan
- Bab 118 Peringatan Yang Baik
- Bab 119 Anti-Pencurian Anti-Tetangga
- Bab 120 Wanita Paling Beracun
- Bab 121 Serigala Berbulu Domba
- Bab 122 Bersiap Berkorban
- Bab 123 Nanti Bersikaplah Lebih Baik
- Bab 124 Bantu Aku Menyelidikinya
- Bab 125 Diikuti
- Bab 126 Jangan Tunggu Aku Lain Kali
- Bab 128 Mengapa Kamu Memaksa
- Bab 128 Ingin Pulang Menemaninya
- Bab 129 Kejadian Kemarin Malam
- Bab 130 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 131 Bisakah Pelan Sedikit
- Bab 132 Masalah Yang Lebih Buruk
- Bab 133 Bobby Jangan Bermain Lagi
- Bab 134 Kamu Sangat Sensitif
- Bab 135 Selalu Diingat
- Bab 136 Diasingkan Seluruh Dunia
- Bab 137 Ingin Curang
- Bab 138 Suka Yang Keras
- Bab 139 Malam Ini Mau Kesini
- Bab 140 Sudah Bermain Semalaman
- Bab 141 Detak Jantung Tak Karuan
- Bab 142 Kekuatan Fisik Yang Luar Biasa
- Bab 143 Memeluknya Saat Tidur
- Bab 144 Siapa Yang Peduli Denganmu?
- Bab 145 Menyesal Seumur Hidup
- Bab 146 Selesai Sudah
- Bab 147 Tidak Ada Harapan Lagi
- Bab 148 Alasan Membencinya
- Bab 149 Berani Menghadapi
- Bab 150 Malam Ini Akan Kubuat Kamu Minum
- Bab 151 Pria Serakah
- Bab 152 Menelan Sendiri 20 miliyar
- Bab 153 Pahlawan Menyelamatkan Adegan
- Bab 154 Seperti Seekor Anjing
- Bab 155 Apakah Bisa Membantu kakak
- Bab 156 Kamu Tidak Tega Meninggalkanku
- Bab 157 Hatinya juga Geli
- Bab 158 Merebut Lelakimu
- Bab 159 Akhirnya Jujur Juga
- Bab 160 Menuliskan Namamu ke Dalam Kartu Keluarga
- Bab 161 Cukup Mengangguk
- Bab 162 Tidakkah Itu Menyedihkan?
- Bab 163 Kamu Sangat Hebat
- Bab 164 Membuat Caroline Ji Marah
- Bab 165 Diperlakukan Seperti Monyet
- Bab 166 Aku akan Membantumu Memberinya Pelajaran
- Bab 167 Dibeli oleh Airin Jiang
- Bab 168 Saudara Pura-pura
- Bab 169 Keajaiban Cinta
- Bab 170 Berjalan di Puncak Gunung Kehidupan
- Bab 171 Tidak Menunjukkan Cinta
- Bab 172 Inilah Hidup
- Bab 173 Makan Siang Gratis
- Bab 174 Ayah Tahu Semua
- Bab 175 Aku Tidak Mau Menikah Dengannya
- Bab 176 Bertahan Satu Detik Lagi
- Bab 177 Mematikanmu Duluan
- Bab 178 Dengan Perasaan Genit
- Bab 179 Hanya Bisa Sampai Disini
- Bab 180 Saudara Seperti Apa Itu
- Bab 181 Sedikit Membengkak
- Bab 182 Akhir Pekan Membawamu Pergi Bermain
- Bab 183 Mulut Pisau Hati Tahu
- Bab 184 Masalah Yang Penting
- Bab 185 Godaan Rumah Besar
- Bab 186 Jalan Buntu
- Bab 187 Perasaan Cinta Pertama
- Bab 188 Lelaki yang Memberikan Bunga
- Bab 189 Sengaja Menguntitmu
- Bab 190 Tidak Ada Orang yang Sebaik Kamu
- Bab 191 Melihatku Mengganti Pakaian
- Bab 192 Jangan Lakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 193 Hatimu Sangat Beracun
- Bab 194 Perasaan Tenggelam
- Bab 195 Apa Masa Depan Mereka?
- Bab 196 Setiap Hari Merasa Kesepian
- Bab 197 Temani Aku Minum Satu Gelas
- Bab 198 Kamu juga menemui Hari Ini
- Bab 199 Pembalasan Dendam yang Gila
- Bab 200 Jangan Beritahu Dia Dulu
- Bab 201 Dalang
- Bab 202 Kabur ke mana
- Bab 203 Giginya Gatal Menahan Amarah
- Bab 204 Selama Masih Ada Kehidupan, Masih Ada Jalan Keluar
- Bab 205 Bekerja untuk Borjuis seperti Menemani Harimau
- Bab 206 Bersikeras
- Bab 207 Ke Mana Dia Harus Mencari Uang
- Bab 208 Menambahkan Api
- Bab 209 Satu-satunya Putri
- Bab 210 Bantu Aku Sekali Lagi
- Bab 211 Memulai Hidup Baru
- Bab 212 Siapa Yang Berani Menggertakmu
- Bab 213 Dengarkan Kamu Semua
- Bab 214 Pulanglah Bersama
- Bab 215 Semoga Kamu Melakukan YangTerbaik
- Bab 216 Tidak Ada yang Cuma-Cuma
- Bab 217 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu
- Bab 218 Lebih Tahu dari Siapa pun
- Bab 219 Makan Malam Seorang Diri
- Bab 220 Mengirimu Turun ke Neraka
- Bab 221 Seleramu Bagus
- Bab 222 Maafkan Aku
- Bab 223 Sok Polos
- Bab 224 Hatimu yang Terkejam
- Bab 225 Orang Mati adalah yang Teraman
- Bab 226 Kebahagiaan Awam
- Bab 227 Masih Menyalahkanku
- Bab 228 Yang Bersalah Adalah Kamu
- Bab 229 Siapa yang Lebih Bodoh
- Bab 230 Kalau Begitu Aku akan Pelankan
- Bab 231 Anak Perempuan Nadia
- Bab 232 Ini Adalah Balasannya
- Bab 233 Tidak Tahu Apa-Apa dan Bodoh
- Bab 234 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 235 Intuisi Seorang Perempuan
- Bab 236 Tidak Ada Dinding Kedap Udara
- Bab 237 Cukup Kamu Bekerja Sama
- Bab 238 Mendapatkan Alat Pendengar
- Bab 239 Tujuan Selanjutnya
- Bab 240 Cahaya Langka
- Bab 241 Satu Kalimat Terima Kasih
- Bab 242 Sedikit Kewalahan
- Bab 243 Bukan Hari Pertama
- Bab 244 Pernah Bersama
- Bab 245 100% Identik
- Bab 246 Mengganggu Anjing Gila
- Bab 247 Mantan Kekasih
- Bab 248 Barang Palsu yang Menyedihkan
- Bab 249 Tidak Tertarik Mengetahuinya
- Bab 250 Perasaan Benci Memenuhi Hati
- Bab 251 Tidak Eksploitatif Padamu
- Bab 252 Masih dalam Keadaan Koma
- Bab 253 Serakah
- Bab 254 Saat Susah, Terlihat Warna Aslinya
- Bab 255 Rahasia Yang Penting
- Bab 256 Laporan Tidak Bisa Palsu
- Bab 257 Dia Tidak Akan Mencintaimu
- Bab 258 Pertimbangan Satu Malam
- Bab 259 Membunuh Satu Sama Lain
- Bab 260 Kamu Bekerja Sama Denganku
- Bab 261 Beri Kamu Sup Ayam
- Bab 262 Kesalahan Kecil
- Bab 263 Hanya Orang Asing
- Bab 264 Setuju Menikah Dengan Aku
- Bab 265 Apakah Mau Bersama
- Bab 266 Kamu Tunggu Aku
- Bab 267 Bagaimana Menelan Semua Ini
- Bab 268 Mencintai Seseorang