Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 187 Perasaan Cinta Pertama

Dijawab seperti itu, Caroline Ji tidak bisa berkata-kata apa lagi, ujung mulutnya berkedut. Dia kemudian tersenyum dan berkata: "Tidak apa-apa, kalau begitu uruslah pekerjaanmu! Tunggu kamu tidak sibuk lagi, kita baru jalan-jalan bersama, toh kita masih banyak waktu!"

Sella Ye membalas senyumnya lalu berkata, "Benar sekali, toh kita masih punya banyak waktu!"

Setelah menutup pintu, Sella Ye menyandarkan punggungnya ke daun pintu. Dia menghela nafas, sebenarnya dia tidak punya kesibukan apa pun di kantor. Dia menolak ajakan Caroline Ji hanya dia tidak ingin dekat-dekat dengannya.

Caroline Ji , wanita ini, selalu saja membuat Sella Ye merasa ada perasaan tidak enak, dia selalu merasa setiap saat Caroline Ji mendekatinya, dia pasti punya maksud tersembunyi.

Sella Ye juga tahu dirinya tidak seharusnya berbohong kepada orang lain, namun tidak tahu apakah karena yang lalu Bobby Shen pernah berkata padanya tentang Caroline Ji, yang membuat dirinya memiliki sesuatu. Singkatnya, Sella Ye sekarang terhadap Caroline Ji jadi bersikap: selama bisa dihindari, maka harus dihindari.

Kalau tidak bisa dihindari, maka dia harus sebisa mungkin menjauh, menjaga jarak, seperti yang terjadi hari ini, saat Caroline Ji mengantarkan makan dan bertamu ke tempatnya. Dia juga hanya bisa menjaga jarak dengannya.

......

Keesokan harinya, saat sedang di kantor, Hartini Shi bertanya kepada Sella Ye mengenai rencana mereka untuk pergi ke taman bermain akhir pekan itu.

Sella Ye diam-diam memberitahu Hartini Shi, Bobby Shen sudah memberinya ijin, tunggu dia pulang dari luar negeri, mereka berempat akan pergi ke taman bermain bersama.

Sella Ye semalam makan satu piring penuh ayam goreng. Sekarang setiap kali dia melihat ayam goreng, dia ingin muntah. Hartini Shi melihatnya memberinya tambahan ayam goreng, tidak berkomentar apa-apa, dan langsung memakannya.

Hartini Shi bertanya kepada Sella Ye, "Apa kamu sedang bertikai dengan sayap ayam? Aku dengan susah payah mengeluarkan uang agar kamu mendapatkan ayam tambahan, tapi kamu malah dengan mudahnya menyerahkannya?"

Sella Ye hanya bisa menjawab dengan jujur, "Bukannya aku tidak menghargai ayam gorengmu, hanya saja semalam aku makan terlalu banyak ayam goreng. Sekarang aku merasa muak setiap kali melihat ayam goreng, Aku ingin makan sesuatu yang sedikit hambar."

Melihat nafsu makan Sella Ye yang tiba-tiba berubah secara aneh, Hartini Shi mencari-cari artikel di internet mengenai hal itu, dia kemudian berteriak: "Ya Tuhan! Sella Ye, jangan-jangan kamu hamil! Di internet ada tertulis, muak melihat makanan berlemak dan berminyak adalah gejala kehamilan awal!"

Hartini Shi wanita ini! Berbicara boleh-boleh saja, tapi kenapa harus dengan suara sekeras itu, membicarakan masalah pribadinya, membaut orang-orang di sekitarnya dapat mendengarnya!

Baru saja Hartini Shi menutup mulutnya, para arsitek yang tadinya menundukan kepala fokus dengan pekerjaan mereka, mendongak, kemudian menunjukan ekspresi wajah orang yang terkejut, serentak menatap ke arah Sella Ye!

Sella Ye seketika wajah dan telinganya memerah, dia sekarang merasa dirinya dikelilingi oleh kesalahpahaman publik, semakin dia berusaha menjelaskan, semakin salah, dia benar-benar tidak mampu menemukan kata-kata yang tepat untuk menjelaskan situasinya!

Dia langsung menarik Hartini Shi keluar dari kantor, kemudian memarahinya: "Dasar bocah, apa maksudmu berbicara sekencang itu!"

Hartini Shi memelototinya dengan kaget, "Kamu benar-benar hamil? Ya Tuhan, kalau begitu bagaimana? Direktur Shen......"

Sella Ye tidak memberinya kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya, dia langsung menjulurkan tangannya untuk menutup mulutunya, menyuruhnya diam, "Jangan bicara lagi!"

Hartini Shi membuat isyarat tangan 'ok', menunjukan dia paham, setelah memastikan dia tidak akan sembarangan berbicara lagi, Sella Ye baru dengan tenang melepaskan tangannya dari mulut Hartini Shi.

Hartini Shi kemudian berbicara dengan suara pelan ke telinganya bertanya, "Apa Direktur Shen tahu kamu mengandung anaknya? Apa dia bersedia untuk bertanggung jawab?"

Sella Ye langsung sakit kepala, ini adalah salah satu alasan kenapa dia sebisanya menyembunyikan hubungannya dengan Bobby Shen. Setelah hal itu diketahui oleh Hartini Shi si mulut besar, maka inilah hasilnya! Ya Tuhan!

"Aku tidak hamil!" Sella Ye berkata dengan suara tajam, "Lain kali kamu jangan lagi menyinggung-nyinggung hal ini di depan rekan-rekan kerja, lihat aku tidak membunuhmu!"

Hartini Shi baru menyadari dirinya sudah salah berbicara, dia dengan segera menutup mulutnya, berkata: "Baiklah baiklah, aku tahu aku salah, lain kali aku pasti tidak akan sembarangan berbicara! Sella, kamu harus memaafkanku, aku tadi benar-benar kegirangan maka bisa sembarangan berbicara!"

Sella Ye menatapnya, kemudian menghela nafas tak berdaya.

Hartini Shi masih merasa khawatir, dia terus bertanya, "Katakan sesungguhnya kepadaku, apa kamu sungguhan tidak hamil?"

"Tidak tidak, benar-benar tidak!" Sella Ye berkata kata demi kata, "Jangan bertanya lagi!"

"Kalau begitu kamu harus memberitahuku kenapa kamu merasa muak dengan ayam goreng!" Hartini Shi bersikeras bertanya.

Sella Ye dengan jujur menjawab: "Karena, kemarin malam, Caroline Ji membuatkan ayam goreng kola untukku, sekarang dalam perutku masih ada rasa ayam goreng kola!"

"Ah!" Hartini Shi menyeritkan dahi, "Wanita itu......dia tidak mungkin menaruh racun ke dalam ayam gorengnya kan?"

"Tidak mungkin!" Sella Ye berkata, "Semisal dia benar-benar menaruh racun di dalam ayam gorengku, apa aku masih bisa baik-baik berada di sini?"

"Itu tidak bisa memastikan!" Hartini Shi berkata, "Ada beberapa racun, tidak berasa tidak berbau, tidak akan membuatmu mati, tapi bisa membuatmu mati perlahan, paham?'

Sella Ye tertawa terbahak-bahak, merasa itu sangatlah menggelikan, semisal Caroline Ji setidak tahu malu pun, dia juga tidak mungkin melakukan hal seperti itu, dia juga bukan seorang yang bodoh, membunuh orang adalah tindakan kriminal, tindakan kriminal akan berakhir di bui.

Orang semakin memiliki rencana ke depan yang matang, semakin tidak mungkin membahayakan keselamatannya sendiri, dan semakin berhati-hati dalam bertindak. Jelas-jelas tidak mungkin melakukan sesuatu yang akan berpengaruh kepada keselamatannya.

Hartini Shi menarik tangan Sella Ye: "Baiklah baiklah, kita sekarang cepat selesaikan makan siang, maka rekan-rekan tidak akan curiga lagi denganmu dan Direktur Shen!"

"Kalau kamu katakan sekali lagi, mereka akan bisa menebaknya!" Sella Ye memelototi Hartini Shi.

Hartini Shi dengan segera menutupi mulutnya, dia menyeritkan dahi, "Baiklah, baiklah, aku tidak akan bicara lagi, aku salah!"

Sella Ye bertanya padanya mengenai perkembangan hubungannya dengan Rio Lu. Hartini Shi langsung menunjukan senyum manisnya, kemudian dengan suara pelan dan malu-malu berkata: "Kemarin malam kami pergi menonton ke bioskop berdua!"

Sella Ye kemudian bertanya kemarin malam Hartini Shi dan Rio Lu menonton film apa, apa mereka bergandegnan tangan, berciuman, berpelukan. Hartini Shi berkata mereka sekarang tidak ingin terburu-buru, dia berkata: "Rio Lu seperti anugerah dari Yang Maha Kuasa bagiku. Sebuah hadiah yang terbaik. Walaupun aku sudah menerima hadiah yang terbaik, aku tidak boleh bertindak sembarangan kepadanya. Aku tidak ingin dari hubungan kami ini, aku tidak mendapatkan hikmah apa pun. Aku ingin pelan-pelan berhubungan dengannya, menikmati setiap detik dengannya, dengan begini dalam hidup, aku tidak akan memiliki penyesalan!"

Sella Ye mendengar jawaban dari Hartini Shi tergerak hatinya, tiba-tiba dia merasa terenyuh, dia jadi teringat hubungannya dengan Bobby Shen, seakan tidak pernah merasakan hangatnya cinta kasih, dan dalam sekejap mata sudah sampai usia senja. Dia merasa dirinya sudah gagal.

Hartini Shi memberitahunya: "Kamu juga harus belajar dariku, paham? Akhir pekan saat dengan Direktur Shen pergi ke taman bermain bersama, carilah rasa cinta saat kamu pertama berjumpa dengannya. Dengan begini, kalian baru bisa selalu menjaga rasa itu, dan barulah bisa mencapai kebahagiaan yang tahan lama!"

Sella Ye tertawa, dia hanya bisa menjawab dirinya akan berusaha sebisanya mencari perasaan itu, tapi semisal dia tidak menemukannya pun dia hanya bisa pasrah.

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu