Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 12 Harus Bagaimana Mencintaimu

Sella Ye kembali ke rumah sewa kemudian tidak bisa tidur dengan tenang sepanjang malam, dan bermimpi Bobby Shen marah padanya, mencari cara menyakitinya.

Bermimpi Bobby Shen duduk diatas kursi batu di taman keluarga Ye, memandangnya dengan perlahan, dia masih dengan wajah sepuluh tahun yang lalu, tapi sepuluh tahun yang lalu Bobby Shen yang tidak pernah tertawa, tiba-tiba tertawa padanya didalam mimpi.

Sella Ye yang didalam mimpi tahu ini adalah mimpi, kenapa Bobby Shen bisa tertawa padanya?

Bobby Shen hanya bisa marah padanya, menyalahkannya tidak bisa melakukan hal apapun dengan baik, sampai berjalan-jalan ke supermaket saja merasa dia merepotkan, bahkan saat diatas ranjang, Bobby Shen juga tidak suka dirinya seperti seekor ikan mati yang tidak bisa membuatnya tertarik......

Sella Ye juga ingin berusaha memuaskannya, tapi dia tidak bisa melakukan apapun dengan baik, dia tidak berguna dan tidak berhasil, lalu bagaimana? Dia harus berusaha seperti apa lagi baru bisa membuatnya puas?

Sella Ye di dalam mimpi memutar otaknya berpikir, masih tidak bisa menemukan sebuah jawaban yang memuaskan.

Saat terbangun, dia menyadari diatas wajahnya dan bantal semuanya air mata.

Setelah beres-beres, Sella Ye tepat waktu menaiki mobil pergi ke kantor masuk kerja.

Duduk diatas mobil, Sella Ye tidak tenang, dia khawatir kalau nanti bertemu dengan Bobby Shen, harus bagaimana berhadapan dengannya, semalam membuat Bobby Shen marah.

Bobby Shen sangat menakutkan saat marah, membujuk dan menyenangkannya sama sekali tidak berguna, harus membuat dia meluapkan emosinya.

Dan cara dia meluapkan emosi tidak sama dengan kebanyakan orang biasanya, dia suka merokok, merokok sebatang demi sebatang, masih harus meminta dia duduk tenang diatas pahanya melihatnya merokok.

Tunggu sampai dia merokok setengah bungkus rokok, emosinya juga hampir habis setengah, kalau suasana hatinya baik sedikit dia akan sesuka hati melemparkan beberapa lembar uang, kalau suasana hatinya tidak baik maka dia akan melampiaskan semua sisa ketidakpuasannya.

Bobby Shen adalah lelaki pertama Sella Ye, dia tidak tahu sebenarnya Bobby Shen mempunyai berapa banyak wanita sebelum dirinya.

Awal saat mereka berhubungan, Bobby Shen juga amatir seperti dia, saat pertama kali paling parah, Bobby Shen tidak menemukan tempat itu, menyiksa Sella Ye setengah mati, dirinya juga kesakitan.

Sampai kemudian, Bobby Shen baru tahu ternyata melakukan hal ini masih perlu pemanasan, di awal paling penting, dia memasukkannya, perlahan juga mendapatkan sedikit kenikmatan di tubuh Sella Ye, tapi sedikit kenikmatan itu tidak lama, jadi Bobby Shen mulai tidak tertarik dengan hal ini, hanya kadang-kadang saat tidak bisa mengontrol diri baru memanggil Sella Ye kesana, kira-kira sebulan juga sekali, ada kalanya dia sibuk, setengah tahun baru menyentuhnya sekali dua kali.

Sella Ye juga senang, lagipula Bobby Shen dari dulu tidak pernah memutuskan biaya pengobatan ibunya, hanya perlu kesana saat diperlukannya sudah cukup, Bobby Shen juga sama sekali tidak memperdulikan hal ini.

Tapi hari-hari yang santai sepertinya tidak berlanjut terlalu lama, dua tahun ini, tidak tahu Bobby Shen kenapa, seleranya makin besar, juga tidak tahu belajar dari mana, menggunakan bermacam-macam gerakan terhadapnya, dia makin sering menelepon memanggilnya pergi, setiap kali menggunakan gaya baru yang aneh terhadap Sella Ye, juga suka berganti tempat.

Terkadang Sella Ye memberanikan diri bertanya padanya, dari mana belajar hal ini? Dia menekan dagunya berkata: "Kenapa kamu mengurusi aku belajar dari mana? Pokoknya bukankah kamu juga dilayani dengan sangat puas? Dia berkata juga: Semakin tua umur wanita akan semakin haus, kalau aku tidak memuaskan kamu, bagaimana kalau kamu komplain aku tidak memuaskanmu?

Sella Ye merasa dia semakin tidak benar, dia juga sering mengatakan hal nakal yang tidak senonoh di telinganya, dulu dia tidak seperti itu, tapi Sella Ye menyadari dirinya tidak kesal dengan kenakalannya, kadang kala wajahnya memerah dan hatinya berdegup karena ucapannya.

Sella Ye tidak tahu dirinya kenapa bisa menjadi begitu pasrah dibuatnya, dan mungkin dari sangat awal, Sella Ye sudah membiarkan dia bersikap sesuka hatinya, hanya saja saat itu Sella Ye tidak menyadarinya.

Kebiasaan seseorang terhadap orang lain bukan terjadi dalam waktu yang pendek, tapi karena kebiasaan yang berlangsung lama, Bobby Shen sudah terbiasa dengan kepatuhannya, maka saat semalam Sella Ye menolak seperti itu, membuatnya sampai marah besar.

Sella Ye saat ini duduk diatas bus, melihat pemandangan sepanjang jalan diluar jendela yang bergerak kebelakang, sudah hampir sampai ke kantor, dengan cepat akan berpapasan dengan Bobby Shen, kalau dia masih marah karena masalah kemarin, dia harus bagaimana? Dia harus bagaimana menjelaskan kepergiannya tanpa permisi semalam? Apakah memberitahukan dia diusir ibunya? Dengan begini apakah nyonya Jaya akan membencinya? Dan hari-hari kedepannya akan lebih susah dilewati?......

Sella Ye turun dari bus, berjalan sampai pintu utama kantor, masih tidak terpikirkan cara bagaimana menghadapinya.

Sella Ye seperti biasa mengantri degan sabar, Hartini Shi tidak tahu muncul dari mana, tiba-tiba menepuk bahu Sella Ye: "Sella Ye, aku berpapasan denganmu lagi!"

Sella Ye tertawa, setiap kali dia dan Hartini Shi sampai di kantor dalam waktu yang hampir bersamaan, ini sudah kesekian kali dalam bulan ini dia menemui Hartini Shi didepan lift.

Mereka berdua mengantri, melihat antrian perlahan maju kedepan, Hartini Shi terus mengajak Sella Ye mengobrol.

"Sella Ye, semalam mengajak kamu keluar menemani kami karaoke dan minum-minum kamu tidak datang, asyik sekali!" Hartini Shi dengan semangat menceritakan acara kumpul-kumpul semalam, "Saat tengah acara, atasan departemen kita juga datang, akhirnya dia yang membayar."

Sella Ye tertawa, berkata dan meminta maaf: "Semalam aku ada sedikit urusan, lain kali aku pasti akan ikut acara kumpul-kumpul departemen."

Hartini Shi menganggukkan kepala, "Ya ya! Aku tahu kamu sudah punya pacar, pasti lebih sibuk dari kami yang single!" Lalu berkata lagi, "Tapi kalau berikutnya kamu datang bergabung acara kumpul-kumpul departemen, kamu harus bawa pacarmu sekalian datang!"

Sella Ye langsung merasa pusing, darimana dia punya pacar, Bobby Shen termasuk bosnya, dia mana berani membawa bosnya hadir di acara kumpul-kumpul departemen? Apa sudah tidak mau hidup lagi?

Dan dengan terbata-bata menjawab: "......Lihat situasi saja......"

Hartini Shi tidak memperdulikan sikapnya yang aneh, menceritakan hal yang menarik di acara kumpul-kumpul semalam, "Aduh, kamu masih tidak tahu, semalam atasan departemen kita baru sempat datang di pertengahan acara. Awalnya kami masih mengira dia pergi berkencan, ternyata dia pergi menemani direktur Bobby Shen menghadiri jamuan, atasan masih membocorkan ke kami rahasia direktur Bobby Shen!"

Begitu mendengar "Rahasia", apalagi rahasia mengenai Bobby Shen, Sella Ye langsung tertarik, mengerutkan alis bertanya pada Hartini Shi: "Oh? Rahasia apa?"

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu