Beautiful Lady - Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....

Saat kereta berkecepatan tinggi itu melalui jembatan, terdengar suara benturan dan tampak sebuah retakan di dasar jembatan. Lalu sepotong batu sebesar wastafel jatuh!

Selain Coco Lin, Darian Wu dan yang lainnya dengan panik segera melarikan diri.

Tak ada yang memperhatikan bahwa di telapak tangan kanan Coco Lin muncul sebuah cahaya biru, lalu segera padam.

“Ah!”

Sebuah suara jeritan terdengar.

Mendengar suara jeritan itu, Darian Wu dan yang lainnya berhenti dan menatap ke arah datangnya suara.

Dan suara itu berasal dari tempat Hansen Lan berbaring, dan batu yang terjatuh itu tepat mengenai tubuh Hansen Lan.

Batu itu menimpa paha Hansen Lan, dan ujungnya yang tajam menusuk selangkangannya hingga darah mengucur keluar dengan deras.

Begitu melihatnya, Darian Wu langsung bisa memastikan bahwa Hansen Lan telah cacat, ia akan menghabiskan sisa hidupnya sebagai orang kasim.

“Segala perbuatan baik maupun buruk akan menerima ganjarannya! Kau terlalu banyak berbuat jahat hingga Tuhan saja menghukummu! Baguslah, tanpa aku perlu bertindak, Tuhan telah membantuku menyingkirkan bocah ini!”

Coco Lin mengatupkan tangan dengan gembira dan melontarkan pepatah kuno ini. Terlalu banyak berbuat jahat akan membunuhmu. Saat Hansen Lan menerima akibatnya, ia tak bisa menyalahkan orang lain, ia hanya bisa menyalahkan diri sendiri karena telah berbuat jahat hingga menerima hukuman dari Tuhan!

Para dewa maha mengetahui, jika semua orang mengingat kalimat ini, dunia pasti akan damai.

“Cepat tolong aku... tolong...”

Hansen Lan mengulurkan tangan dan menatap Darian Wu dan yang lainnya dengan ekspresi putus asa.

Dua bodyguard bergegas menghampirinya dan mengangkat batu yang menimpa tubuh Hansen Lan.

Begitu batu itu terangkat, darahnya segera tersembur keluar dan menciprati kedua bodyguard itu.

Melihat nyawanya terancam, Darian Wu segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon ambulans untuk Hansen Lan.

Saat batu itu telah dipindahkan, barulah luka Hansen Lan bisa terlihat jelas, kedua kakinya baik-baik saja, hanya tergores dan tak henti-hentinya mengeluarkan darah, tapi bagian selangkangannya lah yang paling mengenaskan!

Daging dan darah bercampur menjadi satu, selangkangannya hancur, terutama penisnya yang terbelah menjadi dua.

Sungguh mengenaskan! Hansen Lan akan resmi menjadi “kakek-kakek” sekarang!

Gumam Darian Wu, ia hampir saja tertawa! Untungnya ia berhasil menahannya. Jika tidak, bisa-bisa ia akan tertawa terbahak-bahak, dan jika Hansen Lan tersinggung, ia akan sangat marah padanya!

Coco Lin juga melongokkan kepalanya, menatap selangkangan Hansen Lan dalam waktu yang lama, dan akhirnya berkata, “Terbelah menjadi dua, mungkin aku bisa menyambungkannya. Tapi walaupun telah tersambung, sepertinya takkan bisa digunakan lagi, 100% tak bisa!”

Perkataan Coco Lin bagaikan pisau yang menusuk hati Hansen Lan, bahkan membuatnya berpikiran untuk mati saja!

Ia sudah tak punya penis, untuk apa ia tetap hidup? Lebih baik ia mati secepatnya dan segera bereinkarnasi menjalani hidup baru.

“Coco, menjauh dari sana!”

Darian Wu tak ingin Coco Lin melihat adegan berdarah-darah itu dan menariknya ke belakang.

“Cepat... bantu aku mengecek... apakah benar-benar hancur...”

Hansen Lan tak berani melihatnya sendiri, maka ia memberi perintah pada dua bodyguard itu.

Setelah melihatnya, bodyguard berambut cepak itu akhirnya berkata, “Tuan Muda Lan, memang... terbelah menjadi dua.”

Mendengarnya, tubuh Hansen Lan menjadi kaku dan wajahnya menjadi pucat dan kehilangan semangat hidup.

Saat ini hanya ada satu hal dalam pikiran Hansen Lan, tak peduli berapapun harganya, ia harus mendapatkan penisnya kembali!

“Cepat ambil... bagian yang terbelah itu, nanti di rumah sakit, akan kusuruh dokter menyambungkannya!”

Kata Hansen Lan pada kedua bodyguard itu dengan tubuh gemetaran.

Bodyguard berrahang kotak itu merasa ragu dan tampak jijik.

“Tuan Muda Lan, patahannya telah rata dengan tanah, sepertinya takkan bisa disambungkan. Kau... hanya bisa menerimanya dengan lapang dada!”

Darian Wu merasa tak tega dan berusaha menghiburnya.

“Menerima dengan lapang dada? Menerima dengan lapang dada? Mudah untuk mengatakannya, coba jika kau yang mengalami hal ini, bisakah kau menerimanya dengan lapang dada?”

Hansen Lan merasa putus asa dan dengan geram membentak Darian Wu.

Darian Wu menggaruk hidungnya, dalam hati berpikir, jika ia yang mengalami apa yang dialami Hansen Lan saat ini, ia pasti akan putus asa dan kehilangan semangat hidup.

“Kenapa kau membentak kakak iparku? Kau layak menerima semua ini, siapa suruh berbuat jahat? Kini kau telah menerima hukumannya! Tapi kau bisa menuntut perusahaan kereta api, mungkin kau akan mendapatkan uang ganti rugi yang besar, bisa untuk hidupmu hingga generasi selanjutnya!”

Perkataan Coco Lin ini sangat masuk akal, kecelakaan ini terjadi karena lewatnya kereta berkecepatan tinggi itu, yang menyebabkan jembatan ini retak. Dan Hansen Lan tidak beruntung sedang berbaring di bawahnya dan tertimpa batu itu dan mengalami kecelakaan!

“Ini bukan hukum karma, kalianlah yang melukaiku! Jika kalian tidak membujukku datang kemari, aku takkan berakhir seperti ini, aku takkan melepaskan kalian, kalian akan menerima akibatnya!”

Hansen Lan yang sedang putus asa berusaha mencari kambing hitam untuk melampiaskan amarahnya. Ia menuding Darian Wu dan Brandon Ning dan berseru dengan murka.

“Jangan seenaknya! Jika bukan karena kau menculikku, mungkinkah kita akan berada di sini? Ini semua salahmu sendiri! Kuperingatkan kau, jika kau berani mengusik kakak iparku, aku akan memuntir kepalamu!”

Tanpa mempedulikan perasaan Hansen Lan, Coco Lin segera membalas dengan angkuh.

Darian Wu merasa agak janggal setelah mendengar perkataan Coco Lin, seolah ialah yang membuat batu itu jatuh dari jembatan.

Hansen Lan tak bisa membalas Coco Lin! Kehilangan penisnya membuatnya merasa malu menghadapi Coco Lin.

Tak lama kemudian, ambulans telah tiba dan Hansen Lan segera dibawa ke rumah sakit.

Kejadian yang menimpa Hansen Lan ini murni adalah kecelakaan, tak ada hubungannya dengan Darian Wu dan kawan-kawan. Maka mereka tak perlu ikut ke rumah sakit!

“Brandon, apa pekerjaanmu saat ini?”

Dalam perjalanan pulang, Coco Lin menyetir, Darian Wu dan Brandon Ning duduk di kursi belakang. Saat melihat sekujur tubuh Brandon Ning berlumuran lumpur, dengan penasaran Darian Wu pun bertanya.

Brandon Ning tampak canggung dan tersenyum kikuk, “Selain tinju, aku tak punya kemampuan lain, maka aku hanya bisa mendapatkan uang dengan menata batu bata di tempat konstruksi!”

Tak heran tubuhnya berlumuran lumpur, rupanya Brandon Ning menjadi kuli di tempat konstruksi!

Darian Wu merenung, Brandon Ning harus bekerja untuk menafkahi keluarganya, dan menjadi kuli bukanlah solusi jangka panjang!

“Brandon, begini saja! Aku akan membantu membiayaimu membuka sasana tinju, kau bisa menjadi pelatih, mengajarkan tinju pada orang lain!”

Darian Wu mendapatkan ide bagus, selain menyelesaikan masalah keuangan Brandon Ning, hal ini juga membuat Brandon Ning bisa bekerja di bidang yang disukainya!

Brandon Ning tampak sangat gembira dan berkata, “Terima kasih, Kak Wu, aku akan berusaha sebaik mungkin untuk mengurus sasana tinju itu!”

“Kalau begitu deal! Meskipun aku yang mengeluarkan uang, tapi kau adalah tulang punggung utama sasana tinju ini, jadi kita akan membagi saham kepemilikan sasana tinju ini 50%-50%. Setiap mendapatkan keuntungan, kita akan membaginya dengan adil!”

Brandon Ning bisa mendapatkan setengah saham sasana tinju itu tanpa perlu mengeluarkan uang sepeser pun, ini menunjukkan betapa dermawannya Darian Wu. Beberapa saat ini, Brandon Ning mempertaruhkan nyawanya untuk membantu Darian Wu. Darian Wu merasa sangat berterima kasih dan ingin membalas budi pada Brandon Ning dengan cara ini!

Brandon Ning sangat senang, tapi ia orang yang sangat jujur dan tidak ingin memanfaatkan Darian Wu, maka ia segera menolaknya!

Tapi Darian Wu tetap memaksa untuk memberikan setengah keuntungan pada Brandon Ning, mereka terus berdebat, dan pada akhirnya Brandon Ning mengalah.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu