King Of Red Sea - Bab 99 Citra Yang Mulia

Ruang pribadi sebuah kedai teh di Sinra.

Sazam dengan tenang duduk di depan meja teh.

Di depannya, total berdiri tujuh atau delapan orang, ada beberapa orang adalah murid Sazam.

Meskipun kemampuan orang-orang ini lebih rendah dibandingkan Kelvin dan Black Naga.

Namun, itu sudah lebih dari cukup untuk menghadapi para antek kecil di Sinra.

Pada saat ini, mendadak Sazam mengerutkan keningnya sejenak, bertanya “Kenapa tidak melihat Sin?”

Orang kuat yang berdiri di barisan kedua dalam kelompok itu mengatakan “Guru, tempat yang dituju Sin adalah kota Tua Sinra, sebelah sana jalanan agak macet, kemungkinan agak telat baru bisa kembali.”

Sazam sedikit mengangguk, melihat sekelompok murid, bertanya “Apakah kalian bertemu pria yang telah mengalahkan Black Naga dan Jon pada penyerangan kalian kali ini?”

Pada saat bersamaan semua orang menggeleng.

Salah satu diantara mereka mengatakan “Guru, menurut pemahamanku, orang itu adalah petarung pribadi Grandy.”

“Asalkan menemukan Grandy, maka bisa bertemu dengan orang itu.”

Baru saja selesai bicara, dari samping langsung ada orang yang berebut mengatakan “Guru, sekarang juga aku bawa orang-orangku, pergi menangkap Grandy itu, mematahkan kedua kaki dan kedua tangan mereka, lalu diserahkan pada guru yang menghukumnya.”

Sazam baru saja mau bicara, tiba-tiba pintu kamar dibuka orang.

Hanya melihat berandalan Rambut Kuning terburu-buru berlari ke dalam dengan wajah bengkak dan memar serta tangan kanannya yang patah sedang menggantung.

“Guru! kamu harus menegakkan keadilan untuk muridmu!”

Rambut Kuning langsung berlutut tepat di depan Sazam, sambil menangis menceritakan semua yang telah terjadi di bar.

Begitu Sazam mendengar kata-kata ini, dalam sekejap matanya langsung berbinar.

“Maksudmu, orang itu mematahkan tanganmu hanya dalam satu gerakan?”

Rambut Kuning berulang kali mengangguk “Guru, orang itu sangat cepat dalam bertindak, aku masih belum menyadarinya, tapi dia sudah meraih tanganku.”

“Selain itu, tangan pria itu sangat kuat, tidak peduli seberapa keras aku mencoba, tetap tidak bisa melepaskan diri.”

Di samping ada orang yang segera mengatakan “Guru, kelihatannya itu adalah petarung yang ada di sisi Grandy.”

Sazam mengulurkan tangan menyentuh kumisnya, seperti memikirkan sesuatu.

Dua pria kuat di samping segera berinisiatif mengajukan diri “Guru, sekarang kita bawa orang pergi ke bar itu, membawa bajingan itu ke sini.”

Sazam berpikir-pikir, mengulurkan tangan menunjuk empat murid, berkata pada mereka “Kalian cepat pergi ke bar!”

“Baik!”

Murid Sazam, semuanya terkenal karena kuat bertarung, biasanya di Prontera semuanya adalah peran yang kejam dan tidak beradab.

Saat itu juga, empat orang mengendarai mobil, tiba di bar dengan galaknya.

Pada saat ini, ada banyak anggota staf yang sedang bersih-bersih.

Mereka melihat ada sekelompok orang yang menerobos ke dalam lagi, satu persatu ketakutan hingga bersembunyi di sudut.

Di atas panggung bar, Denzel memegang gitarnya, sedang bermain gitar dan bernyanyi dengan santai di sana.

Suara gitar tiba-tiba berhenti.

Pada saat ini Denzel tiba-tiba berdiri, dia mengulurkan tangan menunjuk sekelompok orang yang ada di depannya, bersuara teriak.

“Kalian bahkan masih ada keberanian untuk datang ke sini?”

“Apakah tidak takut aku memukulmu hingga menjadi bajingan yang melarikan diri?”

Orang-orang yang menerobos masuk ini, begitu melihat postur Denzel dengan kaki dan lengan yang begitu kurus, spontan langsung tertawa.

Salah satu dari mereka menyombongkan diri berjalan ke hadapan Denzel.

Tanpa berkata sepatah kata pun, langsung mengangkat kaki menendang dada Denzel.

Dan pada saat ini juga, dari belakang Denzel ada sebuah biji kuaci yang melayang keluar.

Biji kuaci ini dengan tepat dipukulkan ke kaki pria kuat.

Dalam sekejap, pria kuat menjerit kesakitan.

Selanjutnya, seluruh tubuhnya langsung terlempar mundur, dia jatuh dengan keras di atas meja yang baru saja selesai dirapikan.

Pada saat ini, semua orang langsung tercengang.

Dilihat dari sudut pandang mereka, sepertinya kaki pria kuat menendang tubuh Denzel.

Alhasil, tubuhnya terpental keluar oleh tubuh Denzel.

Tak terpikirkan oleh siapa pun, diam-diam di belakang Denzel, tangan Cloud memegang segenggam kuaci, sedang berdiri dengan santai, pada saat bersamaan di belakangnya masih berdiri sebaris orang.

Cloud sudah menduga bahwa orang-orang ini akan datang lagi.

Adegan yang dia rencanakan dengan cermat sudah bisa mulai dimainkan.

Menurut “naskah” yang sudah dikatakan Cloud kepada Denzel dan Aeris sejak awal.

Dia berencana menjadikan Denzel sebagai pemuda yang memiliki mimpi dan berjuang keras demi impiannya sendiri.

Pertama-tama, Denzel adalah orang yang rela melepaskan segalanya demi impiannya.

Meskipun ada perusahaan dalam keluarganya, tapi dia masih tetap membawa sebuah gitar rusak, menjadi penyanyi mandiri di bar dan mampu menghidupi diri sendiri.

Dia tidak pernah meminta uang pada ayah dan kakaknya, di sisinya bukan hanya tidak memiliki mobil sport dan model seksi, bahkan sepeda listrik saja tidak ada.

Kemudian, Cloud ingin membangun citra Denzel yang mulia.

“Sialan, dalam diri bocah ini sangat aneh.” Pria kuat yang terpental itu berdiri dan memarahi.

Dia meraih kursi yang ada di samping, sambil berteriak maju ke arah Denzel lagi.

Dalam kegelapan, tangan Cloud memegang sebutir kuaci.

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu