King Of Red Sea - Bab 18 Black Panther Datang

Aeris dan beberapa manajer puncak sedang memusingkan masalah para pekerja.

Lokasi konstruksi mereka relatif terpencil.

Ditambah dengan beberapa penghalangan yang disengaja oleh orang lain, sehingga sekarang mereka kesulitan merekrut pekerja.

Cloud, yang duduk di samping sambil menyaksikan kepusingan mereka, bangkit dan berjalan keluar kantor.

Ernes berjalan menuju Cloud dan berkata dengan hormat, "Bos, orang-orang itu sudah berjemur di bawah matahari selama beberapa jam. Apa yang harus dilakukan selanjutnya?"

Cloud datang ke sisi lubang, menjentikkan jari.

"Isi lubangnya."

Tiba-tiba, "sendok" besar dari ekskavator menuangkan pasir halus ke dalam lubang.

Para preman di dalam lubang langsung berteriak.

Semua orang meminta ampun pada Cloud.

"Berhenti."

Ekskavator segera berhenti.

Cloud memandang orang-orang itu dari posisi tinggi.

"Tadi aku mendapat kabar bahwa Black Panther menyerah untuk menyelamatkan kalian."

"Aku menyuruh Black Panther untuk menebus kalian semua, tapi dia menolak."

Begitu kata-kata ini keluar, para preman di lubang berteriak.

"Tidak mungkin! Sama sekali tidak mungkin!"

"Aku telah bersama Bos Black Panther selama bertahun-tahun, bagaimana mungkin dia tidak mau menyelamatkan aku!?"

"Kamu bohong! Ini pasti tidak benar!"

Paras Cloud masih sangat datar.

"Bagi Black Panther, kalian hanyalah alat penghasil uang."

"Baginya, selama punya uang, dia bisa mengumpulkan orang-orang baru seperti kalian."

"Hanya mereka yang benar-benar menanggung penderitaan dan mengalami kesulitan bersama yang dapat disebut sebagai sobat. Mungkinkah kata-kata yang diucapkan di meja alkohol itu dianggap serius?"

Kata-kata Cloud menembus hati para preman itu.

Semakin lama mereka mengikuti Black Panther, mereka semakin memahami karakter Black Panther.

Banyak orang mengulurkan tangan dan menutupi wajah mereka dengan sedih.

"Sekarang kalian adalah alat yang tidak berguna, dikubur langsung akan menghemat banyak sumber daya."

Usai itu, Cloud mengangkat tangannya lagi.

Sebelum Cloud menjentikkan jari, preman di dalam lubang berteriak.

"Abang, jangan! Kita bicarakan masalahnya baik-baik!"

Di antara kerumunan itu, ada seorang preman yang lebih cerdas. Dia berseru keras.

"Abang, bisakah kami menebus diri kami sendiri?"

Cloud mengangguk: "Bisa."

"Kalian semua hanya perlu tinggal dan bekerja di tempat ini."

"Ketika bangunan pabrik ini selesai, istriku akan melepaskan kalian. Saat itu, kalian sudah boleh pergi."

"Kalau ada orang yang mencuri, memperkosa, dan mengacau secara diam-diam… ..."

Cloud tidak mengucapkan kata-kata berikutnya, tapi orang-orang yang tersapu oleh pandangannya langsung merasakan dingin di punggung!

Rasa dingin yang menyumsum itu menjalar dari telapak kaki ke ujung kepala!

Kehebatan Cloud telah disaksikan oleh mereka semua.

Orang yang belum benar-benar bertemu Cloud tidak akan pernah bisa menyadari kengeriannya!

Mereka tahu bahwa Cloud akan melakukan apa yang dikatakannya!

Bagi mereka yang ada di lubang, selama mereka bisa bertahan hidup, mereka boleh melakukan apa saja!

Sekelompok besar orang itu mengangguk-angguk. Masing-masing dari mereka mengekspresikan bahwa mereka akan patuh dan bekerja keras.

Saat Aeris dan para manajer puncak berjalan keluar dari kantor, mereka terkejut dengan pemandangan di depan!

Tadinya para preman itu berniat membunuh, tapi sekarang mereka malah bekerja dengan patuh di lokasi konstruksi.

Aeris buru-buru berjalan ke sisi Cloud.

"Ada apa dengan mereka?"

Cloud berdiri di samping Aeris, mencium aroma samar dari tubuhnya.

"Oh, aku barusan menggerakan mereka dengan kasih sayang dan alasan yang logis."

"Akhirnya mereka tergerak."

"Setelah penyesalan mendalam, mereka mengungkapkan kesediaan mereka untuk bekerja tanpa imbalan."

"Sampai proyeknya selesai, mereka akan bekerja di sini secara gratis."

Aeris memberi tatapan putih yang menawan pada Cloud dengan marah.

"Siapa yang percaya padamu."

Walau berkata demikian, tapi Aeris merasa sangat senang di dalam hati.

Awalnya dia masih memusingkan persoalan pekerja, tetapi hanya dalam waktu sekejap, Cloud langsung menyelesaikannya.

Kecepatannya terlalu tinggi!

Apakah Cloud adalah malaikat yang dikirim dari surga untuk menyelamatkannya?

Aeris awalnya khawatir para preman ini akan bermalas-malasan ataupun diam-diam mengganggu progres pekerjaan.

Tapi nyatanya orang-orang ini bekerja dengan sangat keras.

Dia tidak tahan untuk berkata: "Jika mereka bekerja seperti ini setiap hari, aku akan membayar mereka."

Sungguh wanita yang baik hati!

Begitu Cloud dan Aeris memasuki kantor, tiba-tiba asap mengepul di luar lokasi konstruksi!

Selusin kendaraan melaju masuk, mobil mewah, Van, bahkan truk besar!

Mereka seperti semut!

Lebih mirip belalang!

Kawanan mereka berdatangan dengan diiringi kebisingan yang tiada henti!

Tatapan mereka tajam dan galak.

Dibandingkan dengan orang-orang yang datang untuk membuat onar sebelumnya, mereka inilah yang merupakan preman penjahat yang sebenarnya!

Pintu Mercedes-Benz hitam yang memimpin di depan dibuka oleh seorang bawahan.

Black Panther melangkah keluar.

Black Panther datang!

Banyak para preman yang sedang bekerja langsung berteriak keras ketika mereka melihat Black Panther.

Tiba-tiba ada orang yang bergegas maju dengan gembira: "Bos, akhirnya kamu datang, bos!"

Namun, begitu pria itu mendekat, dia langsung ditendang oleh Black Panther.

Black Panther berjalan ke arah pria yang ditendang itu, mengangkat kaki, menginjak pergelangan tangannya dengan kuat!

"Uh!"

"Bos, bos, ini aku, ini aku, Samco !"

Samco berteriak kesakitan.

Dia meminta ampun lagi dan lagi!

Sombong!

Berdarah dingin!

Mata Black Panther memancarkan cahaya dingin yang tajam!

"Begitu aku datang, aku melihat kalian sedang bekerja. Kalian suka menjadi anjing orang lain, bukan? Kalau begitu, lanjut jadi anjing!"

Black Panther memijak pergelangan tangan Samco dengan sepatu!

Suara raungan terdengar. Ernes berjalan keluar dari kerumunan dan berdiri di depan Black Panther.

"Bagaimanapun dia adalah bawahanmu, tidakkah kelakuanmu ini sangat keterlaluan!"

"Heh, mereka hanyalah sekelompok anjing yang dipelihara aku. Anjing tidak patuh, untuk apa aku memeliharanya lagi!?"

Sambil berkata, Black Panther mengangkat kakinya dan menginjak kepala Samco dengan kuat!

Ernes beraksi!

Kekuatan kakinya tidak lemah. Dia menendang Black Panther berulang kali.

Black Panther melangkah mundur sambil mencibir. Kemudian, sekelompok preman langsung mengepung Ernes .

Seketika, bilah berkelap-kelip, bayangan kaki terbang ke sana-sini!

Tidak lama kemudian, sekelompok preman terkapar di lantai, sementara tubuh Ernes dipenuhi luka!

Tidak jauh dari situ, Black Panther telah memindahkan kursi dan duduk dengan arogan di sana.

Sederet orang berdiri di belakangnya.

Orang-orang itu memancarkan aura ganas, jelas berbeda dengan preman biasa.

Black Panther bertepuk tangan dan berkata pada Ernes, "Bagus, lumayan bagus."

"Tak sangka, kamu cukup bagus dalam bertarung."

"Bocah, aku, Black Panther mengakui kemampuanmu. Sekarang aku memberimu kesempatan untuk bekerja di sisiku, bagaimana menurutmu?"

"Kamu ikut aku, aku jamin semua kebutuhanmu akan terpenuhi."

“PUI!” Ernes meludahkan dahak dengan kasar.

Meski seluruh tubuh berluka-luka, tapi Ernes masih menghadapi Black Panther dengan pantang menyerah.

Dia menunjuk Black Panther: "Kalau kamu punya kemampuan, tantang aku secara pribadi!"

Black Panther berkata dengan hina: "Kamu belum memiliki kualifikasi seperti itu."

Tepat setelah Black Panther mengucapkan kata-kata ini, suara Cloud terdengar dari kantor:

"Apakah aku punya kualifikasi seperti itu."

Black Panther sontak mendongak dan melihat Cloud yang sedang melangkah keluar.

Black Panther mengedipkan mata pada dua pria di sebelahnya.

Keduanya segera berbalik dan bergegas menuju Cloud.

"PONG!"

"PONG!"

Dua pukulan hebat!

Sebelum keduanya mendekat, mereka sudah terbang kembali!

Tidak seorang pun yang melihat bagaimana cara Cloud melakukannya!

PONG!

PONG PONG!

Pada saat bertatapan dengan Cloud, Black Panther merasakan jantungnya berdetak semakin kencang!

Tatapan yang mengerikan!

Hal yang paling aneh adalah setiap langkah yang diambil Cloud seolah diiringi ritme yang sangat spesial.

Kecepatan detak jantung Black Panther seakan-akan mengikuti ritme langkah kaki Cloud.

Setiap kali Cloud menginjak tanah, itu menimbulkan rasa horror pada Black Panther!

Cloud berkata dengan tawar, "Sayang sekali, kamu telah menghabiskan kesempatan yang aku berikan kepadamu."

“Kesempatan apa?” Tanya Black Panther.

"Kesempatan untuk hidup."

Setelah tertegun sesaat, Black Panther tertawa terbahak-bahak!

"Di seluruh Sinra, kamu adalah orang pertama yang berani mengatakan ini padaku!"

Saat ini, Cloud telah berdiri di hadapan Black Panther.

"Kamu juga merupakan orang pertama yang berani berlagak sombong di depanku."

Cloud tampak acuh tak acuh: "Biasanya orang seperti ini sudah mati."

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu