King Of Red Sea - Bab 1 Kembali Untuk Menikah Denganmu
"Broomm!"
"Broomm!"
Puluhan mobil Mercedes-Benz hitam melaju dari satu arah, dan memenuhi pintu keluar Bandara Internasional Sinra!. Lalu ratusan pria kuat memakai jas hitam turun dari mobil, berbaris dalam dua baris. Mereka ikut memisahkan penumpang yang lain seperti air yang mengalir.
Sehingga tampaklah jalan yang benar-benar lurus dan terbuka. Semuanya tampak serius, seolah sedang menghadapi musuh. Kemudian sebuah Rolls-Royce berhenti perlahan dan karpet merah membentang dari pintu Rolls Royce menuju ke pintu keluar bandara.
Tidak lama kemudian, seorang pria paruh baya yang berpakaian seperti Butler berjalan dengan cepat di karpet merah.
*** (butler adalah pelayan kelas atas, seperti Alfred pada film Batman) ***
Di pintu keluar bandara, Cloud yang mengenakan pakaian kasual biasa tengah berjalan keluar. Lalu Butler dan semua pria berbaju hitam membungkuk 90 derajat dan berteriak serempak.
"Selamat datang di rumah Pangeran Kedua!"
Cloud menyentuh hidungnya dan mencibir mereka, lalu dia berbalik dan berjalan pergi, tetapi Butler yang berdiri di tengah dengan cepat mengikutinya dan berkata.
"Pangeran Kedua! Tuan besar mengundangmu untuk datang ke rumah!"
Cloud berkata dengan jijik, "Menurutmu apakah aku akan pergi ke rumah anjing itu sekarang?"
Seseorang bahkan ada yang berani mengatakan bahwa Mansion yang terletak di tepi pantai milik keluarga terbesar di kota Altisia adalah rumah anjing?. Jika kata-kata itu didengar oleh para pejabat kelas atas Kota Altisia, dia khawatir kalau mereka akan memberi pelajaran pada Cloud karena merasa tersinggung.
Butler tidak membantah kata - kata Cloud, karena Cloud adalah Dewa Perang Laut Merah yang memimpin ribuan pasukan!
Dia sangat kuat dan juga kaya raya!
Tapi dia juga punya identitas, yaitu sebagai bagian dari keluarga pertama di kota Altisia, sekaligus pewaris tunggal dari keluarga Revengale!
"Pangeran Kedua, pulanglah bersamaku, Tuannya sudah mempersiapkan masakan dengan tangannya sendiri, dia memasak banyak hidangan yang menjadi kesukaan Pangeran Kedua, ketika masih kecil." Butler memohon kepadanya, tetapi dia tidak berani mendekat.
Saat ini, Cloud membawa aura yang sangat berbeda, bahkan hanya dalam jarak lima meter, napas Butler terasa berat, dan dia tidak bisa berdiri tegak!
"16 tahun lalu, ibuku disakiti lalu meninggal dan dia tidak mengatakan sepatah kata pun!"
"Dan tepat 16 tahun lalu, aku diusir dari rumah, bahkan dia bahkan tidak muncul!"
"Sekarang! Kalian berani - beraninya untuk menemuiku?"
Di dalam kata - kata Cloud yang dingin, terdapat hinaan dan rasa marah yang tak ada habisnya tersimpan!
"Aku akan mengasihanimu dengan tidak membunuhmu!"
Cloud keluar dari lobi, dan Butler kehilangan akal dan segera mendekatinya lalu mengulurkan tangan untuk menghentikannya. Tiba - tiba Cloud menatapnya dengan dingin. Dari tatapannya saja sudah membuat Butler ketakutan hingga gemetar, seluruh tubuhnya berkeringat dingin, dan punggungnya terasa dingin! Kemudian dia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke tanah!
"Pergi dan katakan padanya, jangan pernah untuk mengganggu aku lagi, jika tidak, aku akan datang dan membunuh kalian satu per satu!"
Mata tajamnya seperti pisau yang menusuk hati Butler sangat dalam! Tekanannya yang kuat bahkan membuatnya tidak bisa bernapas! Untungnya, sebuah mobil melaju dan berhenti di depannya, begitu Cloud masuk ke dalam mobil, seluruh napasnya rasanya langsung menghilang. Dan Butler hanya duduk di bawah dan mencoba mengatur napasnya, karena merasa sangat ketakutan!
Di dalam mobil.
Cloud mengeluarkan kotak besi yang sudah menemaninya selama 16 tahun Kemudian dia mengambil coklat dari dalam kotak dan memasukannya ke mulut lalu mengunyahnya perlahan. Dia sangat suka makan semua jenis coklat, tetapi dia tidak pernah mengganti kotak kaleng tempatnya.
Rasa coklat yang lembut dan manis membawa pikirannya kembali ke kejadian 16 tahun yang lalu. 16 tahun yang lalu, Cloud diusir dari rumah lalu mengambil abu ibunya dan tinggal di Sinra. Saat dia merasa lapar dan kedinginan, dia dikejar - kejar oleh seekor anjing liar.
Di saat dia merasa sangat putus asa dan tidak berdaya, tiba - tiba seorang gadis kecil dengan kuncir kuda dan rok bermotif bunga muncul di depannya. Dia melambaikan tongkat kecil di tangannya, meski dirinya jelas sangat ketakutan, tetapi dia terus mengumpulkan keberanian untuk mengusir anjing liar itu.
Senyumannya yang polos dan cerah seperti matahari, menghangatkan tubuh dan pikiran Cloud. Dia juga memberi Cloud kotak cokelat yang sangat disayanginya. Dialah yang telah memberi Cloud keberanian dan kekuatan untuk bertahan hidup.
Setelah itu, Cloud bertemu dengan seorang pria misterius yang akhirnya menjadi gurunya dan pergi meninggalkan Kota Sinra. Laut Merah adalah tempat yang sangat luas dan kaya, tetapi disana sangat kacau, dan perang selalu terjadi dimana saja dan kapan saja.
Selama 5 tahun dia terus bertempur di seluruh daerah di Laut Merah dan akhirnya mendapat julukan sebagai Dewa Perang!
Saat itu, usianya baru 15 tahun, dan pada usia 18 tahun, dia sudah mampu mengatasi semua rintangan serta menjadi raja sejati yang berdiri di atas Laut Merah!
Setelah tinggal disana selama 16 tahun, hal itu membuatnya menjadi tidak tertandingi di dunia ini. Setiap kali dia menginjakkan kakinya, seluruh dunia pasti akan bergetar!
Tetapi sekarang, dia memilih untuk pulang dengan berani.
Dia pulang, karena waktu itu Cloud pernah berjanji pada gadis kecil itu. Jika dia tidak mati, jika dia belum menikah, maka dia Harus kembali untuk menikahinya!
Di Kota tua Sinra, di dalam bangunan rumah tua.
Aeris duduk diam di sofa. Sofa itu sangat empuk, tetapi tubuhnya sangat kaku, karena hatinya sedingin es serta rambut hitam panjangnya seperti air terjun menjuntai, dan menutupi setengah dari wajahnya yang putih dan halus.
Matanya berkabut, karena penuh dengan kesedihan dan air mata menetes dari sudut matanya.
"Aeris, Ayah tahu kamu sangat sedih."
"Tapi adikmu saat ini sedang berada di tangan Black Panther. Jika kita tidak melakukan ini, dia mungkin tidak akan bisa kembali."
Casius sedang memegangi surat pemerasan yang dikirim oleh bos mafia bernama Black Panther. Adik kandung Aeris, yaitu Denzel berhutang banyak kepada Black Panther karena kalah berjudi. Dan dia telah dikurung oleh Black Panther selama tiga hari.
Black Panther menginginkan uang tebusan sebesar 4 milyar rupiah. Casius sendiri sudah tidak dianggap oleh orang tuanya sejak dia masih kecil karena kakak tertuanya Jared yang telah mengambil semuanya.
Ditambah lagi, dia pernah mengalami kecelakaan mobil tiga tahun lalu yang membuat kakinya menjadi pincang. Karena itu dia hanya bisa menghidupi keluarganya dengan "tunjangan subsisten" dan harus melakukan banyak hal dengan sangat hati-hati.
Keluarga Lehard adalah keluarga kecil kelas tiga di Sinra, yang mengoperasikan sebuah Grup Perusahaan dengan nilai pasar 20 triliun rupiah. Kakaknya Jared bertindak sebagai pemimpin Grup, sehingga Casius meminta kakaknya untuk membantunya.
Jared tidak menolak hal itu, tetapi dia berkata Aeris yang sudah berusia 25 tahun tetapi masih belum memiliki pacar. Kemudian mereka secara terang - terangan mengatakan kalau akan mencarikannya calon suami untuknya.
"Tidak, pasti ada cara lain selain melakukan ini!" Gavia memandang suaminya dengan geram.
Casius berbisik, "Mungkin ... Mungkinkah kakakmu, akan benar-benar bisa menemukan suami yang baik untuk Aeris?"
"Sstttt, kamu diamlah!"
Gavia menegur Casius dengan keras.
"Sejak kapan dia begitu baik pada putriku?"
"Aku curiga putraku mungkin ditangkap oleh Black Panther karena kakak tertuamu yang menghasutnya!"
Casius melambaikan tangannya dengan cepat.
"Jangan katakan itu. Setelah Denzel ditangkap, kakak tertua menjadi sangat sibuk dan banyak berpikir."
Gavia semakin marah: "Aku tidak peduli!"
"Kita tidak bisa merusak kebahagiaan putri kita karena anak lelaki kita!"
Casius mengulurkan tangannya dan mengusap wajahnya, dengan kalimat negatif.
"Dari sayembara itu sudah lebih dari 100 orang mendaftar."
"Tetapi ... apakah kita benar-benar bisa menemukan menantu yang baik?"
Gavia memerah karena marah, lalu Ia memegang tubuh Casius dan terus menggoyangkan tubuh kurusnya.
"Kamu memang tidak berguna!"
"Bagaimana aku bisa menikah dengan orang sepertimu, apa aku buta!"
Casius membiarkan Gavia memarahinya. Sekarang, selain menyalahkan diri sendiri dan menyesalinya, sekarang dia hanya memiliki rasa bersalah yang dalam untuk putrinya.
"Bu, sudahlah."
Aeris yang tadi duduk, tiba-tiba bangkit.
“Aku sudah menikah."
Setelah berbicara, dia berbalik dan berjalan menuju pintu. Saat dia berjalan, air matanya perlahan jatuh dari sudut matanya.
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniThick Wallet
TessaLelaki Greget
Rudy GoldSi Menantu Dokter
Hendy ZhangUangku Ya Milikku
Raditya DikaDemanding Husband
MarshallThe Gravity between Us
Vella PinkyKing Of Red Sea×
- Bab 1 Kembali Untuk Menikah Denganmu
- Bab 2 Menyingkirkan Hambatan
- Bab 3 Berpegangan Tangan
- Bab 4 Gadis Lugu Yang Baik
- Bab 5 Lancang
- Bab 6 Ingin Mengatakan Sesuatu, Jangan Mengambil Pisau Dapur
- Bab 7 Jika Kamu Melawan Dia, Kamu Akan Mati
- Bab 8 Siapa Yang Memberimu Keberanian
- Bab 9 Apakah Membersihkan Kaki Itu Baik?
- Bab 10 Gadis Pemalu, Aku Tidak Akan Pernah Meninggalkanmu Dalam Hidup Ini
- Bab 11 Monster Bucin
- Bab 12 Istriku, Apakah Kamu Pernah Main Bombom Car
- Bab 13 Bedebah Yang Tidak Punya Mata
- Bab 14 Itu Karena Ibu Kita Menyayangiku
- Bab 15 Nyawaku Ini, Kelak Adalah Milikmu
- Bab 16 Dia, Datang
- Bab 17 Tiranosaurus
- Bab 18 Black Panther Datang
- Bab 19 Black Panther Dilumpuhkan
- Bab 20 Berlutut
- Bab 21 Aku adalah Sepiring Ikan Acar Kubis
- Bab 22 Penghinaan Bank Terhadap Ibu Mertua
- Bab 23 Siapa Berani Menindas Ibuku
- Bab 24 Black Naga Kembali, Pasti Akan Balas Dendam Untuk Adiknya
- Bab 25 Kakak Ipar, Tindakan Pengaman dan Pencegahan Harus Dilakukan Dengan Baik
- Bab 26 Pesta Keluarga, Jadi Keributan
- Bab 27 Ayah, Apa Aku Boleh Memukulnya
- Bab 28 Memutuskan Hubungan
- Bab 29 Wanita Harus Mengikuti Suaminya Setelah Menikah
- Bab 30 Tragedi Yang Disebabkan Oleh Sepiring Ayam Panggang
- Bab 31 Dua Kali Kesempatan
- Bab 32 Cloud Tidak Ada Di Sana
- Bab 33 Berlian Palsu
- Bab 34 Tempat Bakat Terpendam
- Bab 35 Rekrutmen
- Bab 36 Kuat
- Bab 37 Hubungan Suami Istri
- Bab 38 Mendapatkan Masalah
- Bab 39 Mengamati Kemajuan
- Bab 40 Dia Telah Kembali
- Bab 41 Membuktikan Diri Sendiri
- Bab 42 Membuat Janji
- Bab 43 Melakukan Hal Apapun
- Bab 44 Orang Gila Datang Lagi
- Bab 45 Lebih Hebat Daripada Yang Dibayangkan
- Bab 46 Ganti Rugi
- Bab 47 Makan Asbak
- Bab 48 Makan
- Bab 49 Semuanya Karenamu
- Bab 50 Agar Kamu Tidak Bisa Memelukku
- Bab 51 Aku Tidak Akan Mengampunimu
- Bab 52 Masuk Tanpa Izin
- Bab 53 Tanggung Jawab
- Bab 54 Maaf
- Bab 55 Melakukan Sesuatu
- Bab 56 Sangat Keji Sekali
- Bab 57 Kesal Bukan Main
- Bab 58 Datang Dengan Sendirinya
- Bab 59 Hitung Sampai Tiga
- Bab 60 Duduk Tidak Tenang, Berdiri Juga Tidak Tenang
- Bab 61 Pengikutku Hidup, Penantangku Mati
- Bab 62 Sombong
- Bab 63 Dimainkan Sampai Mati
- Bab 64 Tuan Ketiga Sudah Pulang
- Bab 65 Terlalu Brengsek
- Bab 66 Lihat Saja Sendiri
- Bab 67 Bukan Bukan
- Bab 68 Ditangkap
- Bab 69 Punya Masalah Hati
- Bab 70 Semut
- Bab 71 Celananya Lepaskan Juga
- Bab 72 Operasi Perubahan Kelamin
- Bab 73 Berubah Menjadi Wanita
- Bab 74 Tidak Akan Mengabaikan
- Bab 75 Tante
- Bab 76 Memanfaatkan Relasi
- BAB 77 Bergengsi
- BAB 78 Pantas miskin seumur hidup
- Bab 79 Bergaya
- Bab 80 Selamat ulang tahun
- Bab 81 Menggerakkan
- Bab 82 Memaksakan Transaksi
- Bab 83 Buang ke Tempat Pembuangan Sampah
- Bab 84 Tertarik
- Bab 85 Aku Adalah Suaminya
- Bab 86 Aku Pergi dengan Kalian
- Bab 87 Mengembangkan Hubungan
- Bab 88 Suami Aku Akan Segera Datang
- Bab 89 Tatapan Yang Sangat Mengerikan
- Bab 90 Kamu Dimana?
- Bab 91 Ciuman Pertama
- Bab 92 Kemakmuran
- Bab 93 Kacau
- Bab 94 Tidak Akan Terulang
- Bab 95 Merasa Bahaya
- Bab 96 Bar Dihancurkan
- Bab 97 Berjuang
- Bab 98 Bagaimana Baru Bisa Disebut Selebriti?
- Bab 99 Citra Yang Mulia
- Bab 100 Memasak Tofu Kesukaannya
- Bab 101 Menyembah Tiga Kali
- Bab 102 Itu Kode Nama Siapa?
- Bab 103 Sayang, Ayo Tidur!
- Bab 104 Apakah Kamu Membutuhkan Bantuan Dari Suamimu?
- Bab 105 Aku Adalah Suaminya
- Bab 106 Aku Adalah Aturannya
- Bab 107 Memberhentikannya Dari Jabatan CEO
- Bab 108 Menyukainya
- Bab 109 Datang Untuk Berdiskusi Dengan Kamu
- Bab 110 Habis Sudah
- Bab 111 Badut Pelompat
- Bab 112 Menghadiahi Mobil
- Bab 113 Maybach
- Bab 114 Saldo Rekening Adalah Nol
- Bab 115 Melewati Kesulitan
- Bab 116 Cloud Revengale Sudah Datang
- Bab 117 Sebuah Batu
- Bab 118 Wilayah Yang Diduduki
- Bab 119 Terlalu Banyak Omong Kosong
- Bab 120 Tidak Ada Yang Tersisa
- Bab 121 200 Juta Per Orang
- Bab 122 Membuat Masalah Untuk Orang Lain
- Bab 123 Mengatur Ulang
- Bab 124 Didirikan Sendiri
- Bab 125 Aku Memang Terlihat Biasa Saja
- Bab 126 Tuan Muda No 1 di Jiangzhou
- 127 Aroma Pembersih Lantai
- 128
- Bab 129 Membuat Dia Jatuh Cinta Padaku
- Bab 130 Aku Tidak Akan Kalah
- Bab 131 Efek Obat Sangat Ampuh
- Bab 132 Tidak Sanggup Menahan Efek Alkohol
- Bab 133 Manis Sekali
- Bab 134 Cinta Yang Dalam
- Bab 135 Benarkah Kamu Sangat Menyukainya?
- Bab 136 Masih Ada Dua Serangan
- Bab 137 Apakah Ini Masih Manusia?
- Bab 138 Langsung Ke Intinya
- Bab 139 Kata-Kata Emas
- Bab 140 Moral Dunia Semakin Memburuk
- Bab 141 Matilah Kalian
- Bab 142 Orangnya Sudah Datang
- Bab 143 Apakah Itu Manusia?
- Bab 144 Aku Menolak
- Bab 145 Serahkan Gadis Ini Padaku
- Bab 146 Sungguh Lemah
- Bab 147 Kakek, Tolong Aku
- Bab 148 Tidak Peduli Dia Serigala Atau Harimau
- Bab 149 Aku Akan Menjadi Anjing Untukmu
- Bab 150 Jangan Menyalahkan Orangku Yang Kejam
- Bab 151 Hanya Sekelompok Badut
- Bab 152 Aku Akan Menikah Denganmu
- Bab 153 Selamat Datang
- Bab 154 Raja Dunia Bawah Tanah
- Bab 155 Ikuti Aku Ke Sinra
- Bab 156 Mengapa Tidak Pergi Denganku
- Bab 157 Dewa Menghalangi, Membunuh Dewa
- Bab 158 Bekas Luka
- Bab 159 Kesempatan Emas
- Bab 160 Buka
- Bab 161 Mati!
- Bab 162 Berdiri Dengan Bangga
- Bab 163 Potong Kepala Anjing Dengan Tangan Sendiri
- Bab 164 Siapa Dia?
- Bab 165 Tidak Menyenangkan
- Bab 166 Perempuan Harus Di Bujuk
- Bab 167 Ciuman Cukup Lama
- Bab 168 Mati Di Sini
- Bab 169 Tangan Kanan
- Bab 170 Apakah Kamu Sudah Tidur?
- Bab 171 Sangat Sulit Dicari
- Bab 172 Bagaimana dengan 'Istriku'
- Bab 173 Menikmati Malam
- Bab 174 Aku Berhutan Nyawa Padamu
- Bab 175 Bukan Hanya Kamu Yang Jadi Anjingku
- Bab 176 Banyak Omong Kosong
- Bab 177 Sudah Sangat Tua
- Bab 178 Aku Takut
- Bab 179 Perbedaan Anjing
- Bab 180 Permen Kapas
- Bab 181 Aku Benci
- Bab 182 Masalah Nenek
- Bab 183 Membuatmu Menderita
- Bab 184 Apakah Kamu Tahu Siapa Aku?
- Bab 185 Putra Dan Cucu Berbakti
- Bab 186 Bores Resoda
- Bab 187 Masalah Dari Dalam
- Bab 188 Obat Tidur
- Bab 189 Mahakarya Anakku
- Bab 190 Tidak Penting
- Bab 191 Menggila
- Bab 192 Menikmati Sekarang
- Bab 193 Semua Habis