King Of Red Sea - Bab 106 Aku Adalah Aturannya

Segera setelah itu, Theo bergegas masuk dengan dua bawahannya.

Dilihat dari keringat di dahinya saja sudah bisa tahu seberapa cepat dia berlari.

Saat Juzin melihat Theo, dia langsung mengerutkan kening dan berkata pada Theo "Kenapa kamu kembali? Bukankah aku sudah mengeluarkan dokumen resmi yang memerintah kamu untuk melakukan perjalanan bisnis di luar negeri?"

Theo menatap mata Cloud terlebih dahulu, kemudian dia menarik napas dalam-dalam.

Dia sangat gugup.

Ini adalah saat paling gugup sejak dia bekerja di bank!

Bahkan pada saat dia melakukan wawancara untuk melamar pekerjaan di bank, dia juga tidak segugup seperti sekarang.

Karena bagi Theo, apa yang dia lakukan sekarang adalah taruhan besar.

Theo sampai sekarang masih belum jelas tentang apa identitas Cloud.

Satu-satunya hal yang dia tahu adalah latar belakang Cloud sangat dalam.

Theo dapat duduk di posisinya saat ini, selain mengandalkan kerja kerasnya selama bertahun-tahun, dia juga mengandalkan peluang tertentu.

Pada saat yang bersamaan, dia juga tahu bahwa dengan latar belakangnya sendiri, dia hanya bisa mencapai posisi ini dan dia bisa diganti kapan saja.

Dia ingin mendaki lebih tinggi, ingin melangkah lebih jauh dan dia harus mengandalkan Cloud.

Jika dia memenangkan pertaruhan ini, maka mulai dari saat ini, hidupnya akan menempuh jalan yang luas.

Jika dia kalah, maka dia akan jatuh ke tebing dan tidak bisa mengangkat kepalanya lagi.

Dan Theo sekarang berdiri di sini sudah menunjukkan bahwa dia telah membuat keputusan akhir.

Theo berkata kepada Juzin "CEO Juzin , aku bertanggung jawab atas Bank Sinra."

"Meskipun jabatan anda lebih tinggi dariku, tetapi anda menarik kembali pinjaman ke Linggar Grup dan secara paksa membekukan rekening bank mereka, hal ini tidak sesuai dengan standar prosedur."

"Aku bisa menggunakan masalah ini untuk mengajukan pertanyaan kepada atasan."

Juzin tertawa dingin “Dengan mengandalkan identitasmu sekarang ini? Theo, apakah kamu lupa bahwa kamu bisa duduk di posisi ini, itu bergantung pada siapa?"

"Apakah kamu lupa bahwa aku hanya perlu mengucapkan beberapa kata untuk mengusirmu dari posisi ini?"

Theo menelan ludah dan dia mengintip Cloud lagi.

Pada saat ini, dia sudah tidak ada jalan mundur lagi .

Dia mengepalkan tinjunya dengan erat dan menegakkan lehernya untuk menatap Juzin .

"Aku tahu kamu adalah atasanku."

"Aku tahu bahwa kamu dapat memecatku dengan mudah dan membiarkanku mengemis di jalan seperti gelandangan."

"Namun, dari kamu meminta persetujuan sampai memecatku, itu setidaknya membutuhkan waktu tiga hari."

"Dalam tiga hari ini, aku pasti akan melindungi Linggar Grup."

Sambil berkata, Theo berkata kepada dua orang di belakangnya "Kalian segera buka blokir rekening bank Linggar Grup dan mengirim kembali dana yang telah ditarik."

Dua orang di belakang Theo hendak mulai bertindak.

Pada saat ini, Juzin melipatkan tangan di depan dadanya dan berkata sambil tertawa dingin "Aku tahu kamu mungkin kembali, jadi hari ini, semua bank di Sinra menangguhkan layanan pinjaman."

"Kamu dapat membuka blokir rekening perusahaan mereka sekarang."

"Tetapi untuk pinjaman, kamu jangan pernah berpikir untuk menyetor satu rupiah pun ke rekening mereka!"

Theo menunjuk ke Juzin "Kamu! Tindakanmu ini melanggar peraturan!"

Juzin berteriak pada Theo "Di bank Sinra dan Prontera, aku adalah aturannya!"

Juzin berteriak dengan kuat, matanya terbuka lebar-lebar, tangannya terangkat tinggi, dengan aura seperti ketua gangster!

Pada saat ini, di mata staf kecil di sekitarnya, itu seperti gunung yang tidak dapat dilampaui.

Tinggi!

Sangat mulia!

"Phak."

Pada saat ini, Cloud tiba-tiba mengeluarkan kartu hitam dari sakunya dan meletakkannya di atas meja.

"Mohon kamu mentransfer sejumlah uang ke rekening bank Linggar Grup."

Juzin tertawa terbahak-bahak saat mendengar kata-kata Cloud.

"Apakah kamu idiot? Oh, tidak, tidak, aku lupa, kamu itu orang gila."

"Aku ingin bertanya kepadamu, berapa banyak yang ingin kamu transfer ke rekening bank mereka? Berapa ratus ribu rupiah? Atau berapa juta rupiah?"

"Berapa banyak tabungan yang kamu miliki dalam kartu yang tidak berguna ini?"

"Apakah kalian bisa mendapatkan ratusan miliar dengan mengemis di jalan?"

Saat ini, staf loket bank telah mengambil kartu hitam dengan tangan yang gemetar dan dengan lembut menggeseknya di mesin kartu.

Pada saat ini, mulut staf konter bank perlahan terbuka lebar dan dia sangat terkejut!

Cloud berkata dengan acuh tak acuh "Tidak perlu banyak, cukup transfer empat ke rekening bank Linggar Grup."

"Hahaha ... apakah aku salah mendengar, empat?"

"Apakah kamu idiot!?"

Cloud masih terlihat santai, dia berkata kepada petugas bank "Empat ditambah dua belas nol."

Petugas bank bertanya dengan suara gemetar "Apakah anda yakin ingin mentransfer begitu banyak?"

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu