King Of Red Sea - Bab 12 Istriku, Apakah Kamu Pernah Main Bombom Car
“Ada apa? Apa yang sebenarnya terjadi?”
Jared terus mondar mandir didepan meja kerjanya.
Dia berbalik dan melihat kearah Reinhard, “Bukankah kamu yang mengatakan kalau Aeris adalah kekasih Grandy ?”
“Ini apanya yang kekasih, Aeris sekarang sudah seperti nenek moyang Grandy !”
Reinhard juga sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi.
“Ayah, tidak perduli apapun yang terjadi kita tidak bisa membiarkan proyek ini dilanjutkan.”
“Kalau Aeris si jalang ini menyelesaikan proyek ini, maka kakek akan semakin menyukainya!”
Jared memelototi Reinhard dengan ekspresi menyeramkan.
“Apakah ini masih perlu dikatakan lagi!”
Ekspresi wajah Jared semakin menakutkan, dari dalam matanya terpancar sorot mata penuh kekejaman.
“Kamu segera cari tahu sekarang juga, cari tahu apa hubungan Grandy dan Aeris yang sebenarnya?!”
……
Fera Nicha sekarang merasa dirinya sangat sial.
Karena sikapnya terhadap pengunjung tidak baik hari ini, dia habis dimarahi oleh manager.
Dan gadis muda yang baru datang itu.
Bukan hanya mendapatkan pujian dari manager, dia bahkan mendapatkan komisi 40 juta lebih banyak daripada biasanya.
Dan dia sekarang malah harus mengendarai motor listrik yang sudah jelek ke sebuah pemukiman yang kumuh.
Di pemukiman yang sudah kumuh seperti ini bagaimana mungkin tinggal seorang orang kaya local seperti itu?
Dia bahkan curiga, jangan-jangan Cloud ini sengaja memberikan alamat palsu untuk mengerjainya.
“Eh, Fera, kenapa kamu bisa ada disini?”
Ketika Fera sedang mencari lokasi yang diberikan Cloud, tiba-tiba dia mendengar suara yang familiar.
Ketika ia menoleh dan melihat, ternyata yang muncul adalah kliennya Brandon .
Dulu, agar Brandon membeli mobil Benz.
Fera sempat bermain dengannya selama beberapa hari.
Mereka berdua sempat check in di hotel sebanyak tiga kali agar bisa bermain lebih puas.
Fera juga sempat mengeluh pada Brandon Salim, setelah Brandon mendengarnya, dia langsung menendang motor listrik itu sampai jatuh.
“Brengsek! Bukankah hanya membeli sebuah Benz seharga 1,4 miliar, apa yang disombongkan?!”
“Besok aku akan ke sana dan membeli sebuah mobil seharga 2 miliar!”
Mendengar apa yang Brandon katakan, Fera langsung bersandar di pelukannya.
“Kak Brandon, kamu sungguh baik padaku.”
“Hehe! Aku begitu baik padamu, bagaimana kamu membalasku?”
Ketika mengatakannya, Brandon sudah mengulurkan tangannya dan memeluk erat tubuh Fera .
“Menyebalkan! Disamping ada banyak orang yang melihat.”
Disaat ini, Gavia kebetulan muncul dari samping dan lewat disamping mereka.
Dia melihat motor listrik yang jatuh dijalan sangat familiar, sehingga mendekat untuk melihat lebih jelas.
“Bukankah ini motor listrik punya kami?”
Gavia Resoda berkata sambil memarkir motor listrik dengan benar.
Lalu, dia baru memarkir motor itu dengan benar, Brandon kembali menendang motor itu sampai terjatuh.
Gavia segera menghindar, lalu berseru pada Brandon : “Apa yang kamu lakukan?!”
“Nenek tua! Apakah motor gembel ini milikmu?”
Mendengar ada yang mengatai dirinya nenek tua, wanita manapun tidak akan ada yang bisa menerimanya.
Gavia juga menaikkan volume suaranya : “Siapa yang kamu panggil nenek tua? Ada apa dengan anak sepertimu? Apakah kamu masih tahu tata karma?”
Demi menunjukkan kegagahannya dihadapan Fera, Brandon langsung menginjak lampu motor listrik sampai hancur dan menendangnya.
“Apa yang kamu lakukan?!”
“Jangan hancurkan, jangan hancurkan!”
Melihat Brandon mengambil batu, Gavia segera mencegahnya.
“Minggir!”
Brandon langsung mendorong Gavia sampai jatuh, lalu dengan sadis menghancurkan kedua kaca spion motor listrik sampai tidak berbentuk.
Melihat motor listrik dihancurkan seperti itu, Gavia sungguh merasa sedih.
Brandon ini tidak terlihat seperti orang yang baik, Gavia juga tidak berani mencegahnya lagi, hanya bisa mleihat semua perbuatannya dari samping.
Saat ini Brandon melempar batu kesamping dan menepuk debu ditangannya.
“Nenek tua! Motor gembelmu ini menghalangi jalanku, maka aku harus menghancurkannya sampai tidak berbentuk!”
Setelah mengatakannya, Brandon mengambil dua lembar uang kertas dari dalam dompetnya dan melemparkannya di lantai.
Melihat Brandon merangkul Fera, lalu berjalan menuju mobil sport import yang terparkir tidak jauh didepan sana.
Gavia segera mengeluarkan ponsel dan menelepon Aeris .
“Ibu! Kami sudah hampir sampai rumah.”
Pagi ini Aeris juga sudah lelah bekerja, Cloud menjadi supir untuk melindunginya diperjalanan pulang.
Ketika menerima telepon dari Gavia, ekspresi Aeris langsung berubah setelah mendengar apa yang dikatakan.
“Ibu, jangan panik dulu, kami akan segera tiba dirumah!”
Aeris segera memutus sambungan telepon, dia berbalik dan hendak berkata.
Cloud tiba-tiba bicara : “Istriku, apakah kamu pernah naik bombom car?”
Aeris menggeleng pelan.
“Kalau begitu hari ini kebetulan bisa merasakan, bagaimana rasanya naik bombom car.”
Baru selesai mengatakannya, Cloud langsung membawa mobil Benz yang baru dibeli masuk ke daerah pemukiman kecil.
Ketika sudah hampir tiba didepan rumah, Cloud melihat sebuah mobil sport Infiniti import yang terparkir ditengah jalan.
Brandon dan Fera sedang berdiri dibawah pohon samping mobil dan berciuman dengan mesra.
“Bruumm! Bruumm!”
Aeris mendengar suara mobil Benz yang menderu!
“Istriku, duduk yang benar.”
Lalu mobil Benz yang baru dibeli ini menabrak mobil sport Infiniti yang berharga 2 miliar dengan keras.
“Brakk!”
Seiringan dengan suara bebnturan yang keras, mobil sport yang harganya menakjubkan ini tertabrak sampai sebagian body depannya menekuk masuk ke dalam.
“Brakk!”
Cloud memundurkan mobil lalu menabraknya mobil ini sekali lagi!
“Brakk!”
“Brakk!”
Setelah tabrakan yang keras sebanyak empat kali, mobil Infiniti ini sudah tidak berbentuk sama sekali.
Sejak awal sampai akhir Brandon hanya bisa melihat pemandangan ini dengan mata membelalak.
Ketika dia menyadari apa yang terjadi, Cloud sudah mengendarai mobil Benznya dan berhenti di hadapan Gavia .
Bagian depan mobil Benz juga sudah rusak beberapa bagian.
Gavia melihat Cloud dan Aeris turun dari mobil dengan wajah tercengang.
Dia belum sempat membuka mulutnya, Brandon sudah seperti orang yang kebakaran jenggot dan langsung maju dengan garang.
“Mobilku! Mobilku!”
“Hei brengsek, beraninya kamu menabrak mobilku!”
Brandon berjalan menghampiri Cloud dan mengulurkan tangan untuk menarik kerah baju Cloud .
Namun tangannya baru menjulur, Cloud sudah terlebih dahulu mencengkram pergelangan tangannya.
“Aaagh! Tanganku, tanganku!”
Brandon menjerit seperti babi yang akan dipotong.
Sementara Cloud hanya mencengkram pergelangan tangannya dan tidak melakukan hal lainnya.
Namun Brandon malah menjerit sampai terkulai lemah dihadapan Cloud dan tidak sanggup berdiri.
Disaat ini Cloud melepaskan cengkraman tangannya dan berkata dengan datar.
“Jalanan ini bukan milik keluargamu, kamu menghalangi jalan semua orang, aku hanya membantu melancarkan lalu lintas saja.”
Brandon segera merangkak pergi dan menyingkir ke samping.
“Kamu berani balepan kejam denganku disini!”
“Tunggu saja! aku akan segera mengirim orang untuk datang!”
Mendengar Brandon akan memanggil bantuan, Gavia langsung panik.
Dia segera berjalan kesamping Cloud dan berbisik : “Orang ini sepertinya bukan orang baik.”
“Cepat minta maaf saja padanya.”
Cloud melihat celana Gavia yang kotor oleh tanah, alisnya langsung menekuk.
“Ibu, tadi kamu jatuh.”
Begitu mendengar pertanyaan Cloud, Gavia segera menepuk tanah yang menempel di celananya.
“Tidak apa. Ketika sedang jalan tadi tidak sengaja tersenggol.”
Mata Cloud cukup jeli, cukup satu lirikkan dida bisa melihat ada luka lecet di telapak tangan Gavia .
Dalam sekejap saja, sinar mata Cloud yang tadinya terlihat cukup tenang langsung menjadi tajam!
Tepat ketika dia berbalik, ada sebuah mobil Van hitam yang tiba-tiba mendekat.
Ada belasan berandalan yang turun dari atas mobil dengan garang.
Dan Cloud mengenal ketua yang memimpin mereka, itu adalah anak buah Bang Jago yang bernama Norton .
“Bang Norton, bocah ini menabrak mobilku sampai hancur seperti ini.”
“Bang Norton, aku akan memberi kalian 400 juta, buat kaki tangannya patah!”
KetikaNorton baru turun dari mobil, dia masih terlihat begitu menyeramkan.
Namun saat ia melihat kearah yang ditunjuk oleh Brandon, dan yang muncul dihadapannya adalah Cloud, sekujur tubuhnya langsung mengeluarkan keringat dingin!
Novel Terkait
The True Identity of My Hubby
Sweety GirlThe Sixth Sense
AlexanderAir Mata Cinta
Bella CiaoMy Goddes
Riski saputroUntouchable Love
Devil BuddyKing Of Red Sea×
- Bab 1 Kembali Untuk Menikah Denganmu
- Bab 2 Menyingkirkan Hambatan
- Bab 3 Berpegangan Tangan
- Bab 4 Gadis Lugu Yang Baik
- Bab 5 Lancang
- Bab 6 Ingin Mengatakan Sesuatu, Jangan Mengambil Pisau Dapur
- Bab 7 Jika Kamu Melawan Dia, Kamu Akan Mati
- Bab 8 Siapa Yang Memberimu Keberanian
- Bab 9 Apakah Membersihkan Kaki Itu Baik?
- Bab 10 Gadis Pemalu, Aku Tidak Akan Pernah Meninggalkanmu Dalam Hidup Ini
- Bab 11 Monster Bucin
- Bab 12 Istriku, Apakah Kamu Pernah Main Bombom Car
- Bab 13 Bedebah Yang Tidak Punya Mata
- Bab 14 Itu Karena Ibu Kita Menyayangiku
- Bab 15 Nyawaku Ini, Kelak Adalah Milikmu
- Bab 16 Dia, Datang
- Bab 17 Tiranosaurus
- Bab 18 Black Panther Datang
- Bab 19 Black Panther Dilumpuhkan
- Bab 20 Berlutut
- Bab 21 Aku adalah Sepiring Ikan Acar Kubis
- Bab 22 Penghinaan Bank Terhadap Ibu Mertua
- Bab 23 Siapa Berani Menindas Ibuku
- Bab 24 Black Naga Kembali, Pasti Akan Balas Dendam Untuk Adiknya
- Bab 25 Kakak Ipar, Tindakan Pengaman dan Pencegahan Harus Dilakukan Dengan Baik
- Bab 26 Pesta Keluarga, Jadi Keributan
- Bab 27 Ayah, Apa Aku Boleh Memukulnya
- Bab 28 Memutuskan Hubungan
- Bab 29 Wanita Harus Mengikuti Suaminya Setelah Menikah
- Bab 30 Tragedi Yang Disebabkan Oleh Sepiring Ayam Panggang
- Bab 31 Dua Kali Kesempatan
- Bab 32 Cloud Tidak Ada Di Sana
- Bab 33 Berlian Palsu
- Bab 34 Tempat Bakat Terpendam
- Bab 35 Rekrutmen
- Bab 36 Kuat
- Bab 37 Hubungan Suami Istri
- Bab 38 Mendapatkan Masalah
- Bab 39 Mengamati Kemajuan
- Bab 40 Dia Telah Kembali
- Bab 41 Membuktikan Diri Sendiri
- Bab 42 Membuat Janji
- Bab 43 Melakukan Hal Apapun
- Bab 44 Orang Gila Datang Lagi
- Bab 45 Lebih Hebat Daripada Yang Dibayangkan
- Bab 46 Ganti Rugi
- Bab 47 Makan Asbak
- Bab 48 Makan
- Bab 49 Semuanya Karenamu
- Bab 50 Agar Kamu Tidak Bisa Memelukku
- Bab 51 Aku Tidak Akan Mengampunimu
- Bab 52 Masuk Tanpa Izin
- Bab 53 Tanggung Jawab
- Bab 54 Maaf
- Bab 55 Melakukan Sesuatu
- Bab 56 Sangat Keji Sekali
- Bab 57 Kesal Bukan Main
- Bab 58 Datang Dengan Sendirinya
- Bab 59 Hitung Sampai Tiga
- Bab 60 Duduk Tidak Tenang, Berdiri Juga Tidak Tenang
- Bab 61 Pengikutku Hidup, Penantangku Mati
- Bab 62 Sombong
- Bab 63 Dimainkan Sampai Mati
- Bab 64 Tuan Ketiga Sudah Pulang
- Bab 65 Terlalu Brengsek
- Bab 66 Lihat Saja Sendiri
- Bab 67 Bukan Bukan
- Bab 68 Ditangkap
- Bab 69 Punya Masalah Hati
- Bab 70 Semut
- Bab 71 Celananya Lepaskan Juga
- Bab 72 Operasi Perubahan Kelamin
- Bab 73 Berubah Menjadi Wanita
- Bab 74 Tidak Akan Mengabaikan
- Bab 75 Tante
- Bab 76 Memanfaatkan Relasi
- BAB 77 Bergengsi
- BAB 78 Pantas miskin seumur hidup
- Bab 79 Bergaya
- Bab 80 Selamat ulang tahun
- Bab 81 Menggerakkan
- Bab 82 Memaksakan Transaksi
- Bab 83 Buang ke Tempat Pembuangan Sampah
- Bab 84 Tertarik
- Bab 85 Aku Adalah Suaminya
- Bab 86 Aku Pergi dengan Kalian
- Bab 87 Mengembangkan Hubungan
- Bab 88 Suami Aku Akan Segera Datang
- Bab 89 Tatapan Yang Sangat Mengerikan
- Bab 90 Kamu Dimana?
- Bab 91 Ciuman Pertama
- Bab 92 Kemakmuran
- Bab 93 Kacau
- Bab 94 Tidak Akan Terulang
- Bab 95 Merasa Bahaya
- Bab 96 Bar Dihancurkan
- Bab 97 Berjuang
- Bab 98 Bagaimana Baru Bisa Disebut Selebriti?
- Bab 99 Citra Yang Mulia
- Bab 100 Memasak Tofu Kesukaannya
- Bab 101 Menyembah Tiga Kali
- Bab 102 Itu Kode Nama Siapa?
- Bab 103 Sayang, Ayo Tidur!
- Bab 104 Apakah Kamu Membutuhkan Bantuan Dari Suamimu?
- Bab 105 Aku Adalah Suaminya
- Bab 106 Aku Adalah Aturannya
- Bab 107 Memberhentikannya Dari Jabatan CEO
- Bab 108 Menyukainya
- Bab 109 Datang Untuk Berdiskusi Dengan Kamu
- Bab 110 Habis Sudah
- Bab 111 Badut Pelompat
- Bab 112 Menghadiahi Mobil
- Bab 113 Maybach
- Bab 114 Saldo Rekening Adalah Nol
- Bab 115 Melewati Kesulitan
- Bab 116 Cloud Revengale Sudah Datang
- Bab 117 Sebuah Batu
- Bab 118 Wilayah Yang Diduduki
- Bab 119 Terlalu Banyak Omong Kosong
- Bab 120 Tidak Ada Yang Tersisa
- Bab 121 200 Juta Per Orang
- Bab 122 Membuat Masalah Untuk Orang Lain
- Bab 123 Mengatur Ulang
- Bab 124 Didirikan Sendiri
- Bab 125 Aku Memang Terlihat Biasa Saja
- Bab 126 Tuan Muda No 1 di Jiangzhou
- 127 Aroma Pembersih Lantai
- 128
- Bab 129 Membuat Dia Jatuh Cinta Padaku
- Bab 130 Aku Tidak Akan Kalah
- Bab 131 Efek Obat Sangat Ampuh
- Bab 132 Tidak Sanggup Menahan Efek Alkohol
- Bab 133 Manis Sekali
- Bab 134 Cinta Yang Dalam
- Bab 135 Benarkah Kamu Sangat Menyukainya?
- Bab 136 Masih Ada Dua Serangan
- Bab 137 Apakah Ini Masih Manusia?
- Bab 138 Langsung Ke Intinya
- Bab 139 Kata-Kata Emas
- Bab 140 Moral Dunia Semakin Memburuk
- Bab 141 Matilah Kalian
- Bab 142 Orangnya Sudah Datang
- Bab 143 Apakah Itu Manusia?
- Bab 144 Aku Menolak
- Bab 145 Serahkan Gadis Ini Padaku
- Bab 146 Sungguh Lemah
- Bab 147 Kakek, Tolong Aku
- Bab 148 Tidak Peduli Dia Serigala Atau Harimau
- Bab 149 Aku Akan Menjadi Anjing Untukmu
- Bab 150 Jangan Menyalahkan Orangku Yang Kejam
- Bab 151 Hanya Sekelompok Badut
- Bab 152 Aku Akan Menikah Denganmu
- Bab 153 Selamat Datang
- Bab 154 Raja Dunia Bawah Tanah
- Bab 155 Ikuti Aku Ke Sinra
- Bab 156 Mengapa Tidak Pergi Denganku
- Bab 157 Dewa Menghalangi, Membunuh Dewa
- Bab 158 Bekas Luka
- Bab 159 Kesempatan Emas
- Bab 160 Buka
- Bab 161 Mati!
- Bab 162 Berdiri Dengan Bangga
- Bab 163 Potong Kepala Anjing Dengan Tangan Sendiri
- Bab 164 Siapa Dia?
- Bab 165 Tidak Menyenangkan
- Bab 166 Perempuan Harus Di Bujuk
- Bab 167 Ciuman Cukup Lama
- Bab 168 Mati Di Sini
- Bab 169 Tangan Kanan
- Bab 170 Apakah Kamu Sudah Tidur?
- Bab 171 Sangat Sulit Dicari
- Bab 172 Bagaimana dengan 'Istriku'
- Bab 173 Menikmati Malam
- Bab 174 Aku Berhutan Nyawa Padamu
- Bab 175 Bukan Hanya Kamu Yang Jadi Anjingku
- Bab 176 Banyak Omong Kosong
- Bab 177 Sudah Sangat Tua
- Bab 178 Aku Takut
- Bab 179 Perbedaan Anjing
- Bab 180 Permen Kapas
- Bab 181 Aku Benci
- Bab 182 Masalah Nenek
- Bab 183 Membuatmu Menderita
- Bab 184 Apakah Kamu Tahu Siapa Aku?
- Bab 185 Putra Dan Cucu Berbakti
- Bab 186 Bores Resoda
- Bab 187 Masalah Dari Dalam
- Bab 188 Obat Tidur
- Bab 189 Mahakarya Anakku
- Bab 190 Tidak Penting
- Bab 191 Menggila
- Bab 192 Menikmati Sekarang
- Bab 193 Semua Habis