King Of Red Sea - Bab 29 Wanita Harus Mengikuti Suaminya Setelah Menikah

Cloud meneruskan perkataannya: “Awalnya kontrak ini ditanda tangani oleh kedua perusahaan.”

“Akan tetapi karena idiot yang biasanya hanya bisa bermain dengan model muda dan mengendarai mobil sport ini, demi memperlihatkan kemampuannya yang menonjol kepada kakeknya, tanpa persetujuan dia mengubah kontrak menjadi kerjasama pribadi dengan perusahaan.”

“Tentu saja semua ini agar ia lebih mudah untuk menggunakan dana publik, terus bermain dengan model muda dan mengendarai mobil sport.”

“Aku akan memukulmu hingga mati, dasar barang tidak berguna!”

Antai yang sangat marah, mengangkat tongkatnya dan memukul Reinhard.

Reinhard memegangi tongkat tersebut dan melawan.

Antai menjadi semakin marah, tiba-tiba matanya menjadi gelap dan jatuh pingsan.

“Pa! Pa!”

“Direktur utama, direktur utama!”

Saat orang-orang sedang kebingungan, Cloud mengulurkan tangan dan menepuk keras meja besar di ruang rapat.

“Pham!”

Suasana yang ribut tiba-tiba menjadi diam.

Semua orang termasuk Antai yang sudah sadar melihat ke arah Cloud.

“Kedatangan istriku hari ini, selain untuk mengundurkan diri masih ada satu hal yang akan diumumkan.”

“Dua hari lagi akan berdiri sebuah perusahaan baru.”

“Ayah mertuaku yang akan menjadi direktur utamanya, saat itu tiba apabila kalian mempunyai waktu, boleh datang bergabung dengan kami.”

Selesai berkata, Cloud menggandeng tangan Aeris yang lembut.

Dengan tiupan angin yang sejuk, mereka berjalan keluar dari ruang rapat dengan mantap.

Setelah Cloud dan Aeris pergi, Jared mengamuk seperti orang gila.

“Rongsokan, kalian semua adalah rongsokan!”

Reinhard segera berkata: “Pa, ayo kita segera lapor polisi!”

“Proyek ini adalah proyek utama perusahaan kita!”

“Kita tidak bisa membiarkan si jalang Aeris mengambilnya begitu saja!”

“Plak!”

“Plak!”

“Plak!”

Jared menampar Reinhard dengan keras sebanyak tiga tamparan!

“Rongsokan yang aku maksud adalah kamu!”

“Semua karena kamu berinisiatif sendiri sehingga memberikan barang milik sendiri kepada orang lain begitu saja!”

Jared sedang mengamuk! Sedang memarahinya!

Semua ini berbeda dengan apa yang sudah direncanakannya kemarin malam.

Dia merasa wajahnya seperti di injak dilantai oleh Cloud!

Kedepannya, mau diletakan dimana wajahnya sebagai seorang CEO Tazma Grup !?

Bagaimana dia bisa menginjakkan kaki keluar dari Tazma Grup .

Aeris seperti baru bangun dari tidurnya, ia perlahan merentangkan tangannya untuk meregangkan pinggangnya.

Saat ini dia seperti bermandikan cahaya matahari yang cemerlang.

“Sangatnyaman, aku tiba-tiba merasa lega dan santai!”

Aeris memutar badan.

Dia dan Cloud berdiri berhadapan.

Orang-orang di sekitar berjalan dengan buru-buru.

“Terima kasih.” Aeris berkata setelah sejenak menutup bibir tipisnya.

Aeris tahu jika bukan karena Cloud, dia sekarang sudah seperti menjadi anjing mati yang dibuang di jalanan oleh Jared dan anaknya.

Mereka akan menggunakan cara yang paling memalukan untuk mengeluarkannya dari perusahaan ini.

Setelah itu keluarga mereka akan hidup sengsara dan tidak ada tempat aman untuk berdiam diri!

Sudut bibir Cloud terangkat membentuk lengkungan tertentu.

“Sebenarnya, aku lebih ingin mendengar kalimat lain.”

Aeris terdiam sejenak: “Kalimat apa?”

Sudut bibir Cloud terlihat semakin enak dilihat.

“Bukankah kamu tadi memanggilku suamimu di depan orang banyak!”

“Ayo, coba panggil sekali lagi.”

Pipi Aeris menjadi merah karena malu, dia menatap Cloud dengan sedikit tidak senang.

Dia dengan cepat mengubah topik: “Kamu tadi mengatakan ingin mendirikan perusahaan baru, itu hanya untuk mengerjai mereka kan?”

Aeris tahu bahwa Cloud memiliki banyak uang.

Apabila sungguh ingin mendirikan sebuah perusahaan baru, itu adalah hal yang mudah baginya.

Akan tetapi tadi Cloud mengatakan ingin membiarkan ayah mertuanya yang menjadi direktur utama, sepertinya ini berlebihan!

“Itu benar.”

“Hah?” Aeris tercengang, “Bagaimana mungkin itu sungguhan?”

“Tentu saja benar, apakah kamu tidak menyadari kalau papa bangun jam empat hari ini, dia sedang berusaha keras untuk menjadi lebih baik!”

Aeris mengerutkan bibir merahnya yang imut: “Kamu berbohong!”

Sampai di rumah.

Saat pintu terbuka, Denzel dengan buru-buru menghampiri.

“Kak! Kak! Ada masalah!”

Melihat ekspresi wajah Denzel, Aeris juga merasa terkejut.

“Kenapa!? Apakah kaki ayah kambuh lagi!”

“Bukan, bukan! Papa kita dari pagi ini terus menerus mengurung diri di kamar untuk belajar!”

“Astaga! Papa mengeluarkan catatan yang sudah disimpannya selama belasan tahun, di dalamnya semua berisi tulisan dan simbol!”

“Membuatku tercengang!”

“Kak, papa kita tidak mungkin menjadi agen rahasiakan? Menahan hinaan selama belasan tahun hanya untuk rasa malu sebelumnya!”

“Plak!”

Gavia berjalan keluar dari dapur dan menepuk dahi Denzel.

Dan mengucapkan: “Makan!”

Saat makan, suasana di meja makan terasa sedikit aneh.

Cloud menundukkan kepala dan memakan makanannya.

Babi asam manis!

“Hah?”

“Ma, kenapa daging babi, bukan tulang iga?”

Denzel yang selamanya kelihatan tidak berperasaan, menggunakan sumpit menjepit babi asam manis yang harum dan enak.

“Hari ini daging babi ada diskon, harga tulang iga naik lagi.”

Selesai berkata, Gavia secara pribadi mengambilkan sepotong daging babi asam manis untuk Cloud.

“Terima kasih ma!” Cloud berkata.

Denzel yang di samping berkata dengan gembira: “Ma, sekarang abang ipar seperti anak kandungmu ya!”

“Apanya yang seperti, Cloud memang adalah anakku. Apabila kamu tidak patuh, maka aku akan mengusirmu keluar dari rumah!”

Saat ini Aeris tiba-tiba berkata kepada Casius.

“Pa, aku tidak ingin kembali ke rumah itu lagi.”

Casius yang terus menundukkan kepala saat makan perlahan mengangkat kepalanya.

“Sejak awal sana memang bukan rumahmu.”

“Dulu bukan, kelak lebih tidak mungkin lagi!”

“Rumahmu, ada disini!”

“Iya!” Aeris menganggukkan kepala dengan serius.

“Kak, tempat dimana abang ipar berada itulah rumahmu.”

“Wanita harus mengikuti suaminya setelah menikah, apabila…. Aduh!”

“Ma, kakak menendangku lagi!”

Gavia mengambil sebuah roti kukus dan memasukkannya ke dalam mulut Denzel.

Cloud memegangi perutnya dengan rasa puas.

“Ma! Masakanmu sangat enak.”

“Kalau bukan karena Aeris yang menghalangi, ingin aku menjadi suaminya, aku…”

“Aku pasti ingin menjadi anakmu!”

“Puff!”

Casius menyembur keluar minumannya, sehingga wajah Denzel penuh dengan daun teh!

Aeris sudah malas berdebat dengan Cloud si pembohong ulung.

Selesai makan, Aeris ingin bangkit dari tempat duduknya memasuki kamar untuk menyiapkan CV agar besok ia dapat melamar pekerjaan di perusahaan besar lainnya.

Saat ia baru berdiri, Cloud langsung berkata kepada Casius.

“Pa, aku dan Aeris telah mendiskusikannya, dua hari lagi akan mendirikan sebuah perusahaan yang baru.”

“Saat itu Anda yang akan menjabat sebagai direktur utama perusahaan, Aeris menjadi CEO, Denzel menjadi wakil manajer umum.”

Mendengar perkataan itu, mereka berempat merasa terkejut, menatap Cloud dengan tercengang.

“Tidak bisa!”

Tiba-tiba Denzel menepuk meja dan berdiri.

“Abang ipar, aku tidak setuju denganmu!”

“Aku adalah orang yang memiliki impian dan cita-cita!”

“Cita-citaku adalah menjadi seorang artis, aku ingin menjadi penyanyi yang dapat menyalurkannyanyian ke seluruh dunia…”

Denzel tidak menyelesaikan perkataannya karena dia ditendang oleh Casius.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu