King Of Red Sea - Bab 137 Apakah Ini Masih Manusia?

Meskipun masih jauh dibandingkan dengan Cloud.

Namun, mereka menganggap diri mereka termasuk master.

Tetapi sekarang ini, mereka merasa kecil di depan Jova, seperti seekor semut, Jova bisa menghabisi mereka sesuka hati!

Mati!

Mereka akan mati!

Saat ini, di benak semua orang muncul sebuah pemikiran yang menakutkan.

Bahkan Ernes dan Johan juga merasakan nafas kematian!

Saat ini, mereka merasa tenggorokan mereka telah dikunci oleh Jova.

Seolah kematian telah mencekik tenggorokan mereka dan membuat mereka tidak bisa bergerak, hanya bisa menunggu kematian!

Kuat sekali!

Selain Cloud, ini orang terkuat yang pernah mereka temui.

Pria ini sangat kuat sampai membuat mereka menyerah untuk melawan!

Sekarang mereka seperti sekumpulan ayam, yang hendak disembelih!

Jova tersenyum dingin, pedang di tangannya sekali lagi diayunkan.

Pedang bersinar.

Ernes dan Johan tidak sempat merespon, pedang itu sudah mengarah ke tenggorokan mereka!

Jari! Dua jari tiba-tiba muncul di udara.

Tampak mengambang bebas, dan dengan mudah memotong cahaya pedang tajam itu.

Tidak tahu kapan, Cloud sudah berdiri di samping.

Kedua jarinya dengan lembut menjepit pedang besi dingin yang ada di tangan Jova!

Tatapan tajam Jova berangsur-angsur menjadi terkejut.

Bagaimana mungkin?

Bagaimana mungkin ada orang di dunia ini yang menggunakan dua jari menghadang pedangnya!

Jova segera menarik pedangnya.

Dia memutar tubuhnya dan menebaskan pedang ke tenggorokan Cloud dengan kecepatan yang lebih cepat dan lebih kejam dari sebelumnya.

Jari, satu jari.

Membengkok.

Kilauan pedang, memental dengan pelan.

“Tang!”

Suara ini terus bergema di sekitar!

Yang tidak terbayangkan oleh Jova adalah Cloud menggunakan satu jari untuk mementalkan serangannya!

Tidak mungkin! Tidak mungkin terjadi hal seperti ini!

Bahkan ketika Bos Eren masih muda dan kuat, juga tidak bisa melakukan ini!

Jova terus memegang pedangnya, menatap Cloud: “Siapa kamu?”

Cloud tidak berbicara, menunjuk Varro yang ada di samping.

Varro segera menghampiri, dan meletakkan satu biji melon di telapak tangan Cloud.

Cloud melemparkan biji melon dengan ringan ke arah Jova.

Mendadak!

“Shouu!”

Bijinya cepat seperti peluru!

“Taang!”

Suara jernih dan keras menyebar ke sekeliling.

Setelah itu, terdengar suara pedangnya retak.

Hanya terdengar suara “Kreaak”.

Pedang yang menemani Jova selama lebih dari 20 tahun patah, dan setengah dari pedangnya terjatuh ke tanah!

Terkejut!

Setelah itu, terjadi kepanikan!

Apakah ini masih manusia?!

Jova terkejut, lalu berbalik lari.

Cloud tidak mengejarnya, hanya melihatnya pergi dengan ekspresi samar.

Setelah itu, Cloud berbalik dan melihat semua orang di sekitarnya.

“Kalau aku tidak datang, bisakah kalian membayangkan akhir hidup kalian sendiri?”

Semua orang menundukkan kepala pada saat bersamaan.

Memalukan!

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu