King Of Red Sea - Bab 20 Berlutut

Reinhard berjalan beberapa langkah di tempat, kemudian dirinya tiba-tiba mendapatkan sebuah ide yang sangat bagus.

Beberapa waktu lalu, Reinhard bersenang-senang dengan seorang model muda.

Reinhard tidak hanya memberi satu unit mobil sport, tetapi juga membelikan beberapa tas desainer edisi terbatas untuknya.

Semua uangnya itu berasal dari penggelapan dana publik.

Jika penggelapan dana publik ini diatasnamakan Aeris?

Hehe!

"Jalang kecil, kali ini lihat bagaimana kamu akan bertahan di dalam Grup!"

...

Cloud dan Aeris kembali ke rumah dengan mengemudi mobil baru, saat membuka pintu, tidak tercium aroma sayuran.

Gavia dan Casius sedang duduk di sofa, mengobrol dengan santai.

Wajah Gavia tampak sedikit pucat.

Adegan saat dikejar-kejar oleh para gangster kecil tadi masih membuat hati Gavia merasa ketakutan dan cemas.

Denzel berada di samping, saat ini sedang mengayunkan tinjunya dan berteriak ingin mencari gangster kecil itu untuk membuat perhitungan.

Begitu melihat Cloud masuk, Denzel langsung berdiri dan bertanya kepada Cloud.

"Abang ipar, apakah kamu yang memanggil helikopter itu?"

"Um."

Cloud tidak menghindari hal ini dan langsung mengangguk.

Saat Gavia mendengar bahwa helikopter itu benar-benar dipanggil oleh Cloud, ekspresi wajahnya yang sayang dengan uang langsung terlihat seketika.

"Berapa biaya untuk menyewa sebuah helikopter?"

"Bu! Helikopter itu dipinjamkan dari seorang teman, tidak perlu biaya."

Setelah mendengar jawaban Cloud, Gavia, Casius, dan Denzel memandang Cloud dengan ekspresi ngeri.

Sedangkan Aeris, saat dalam perjalanan kembali, dia telah bertanya beberapa kali dan Cloud juga membodohinya seperti itu.

"Temanmu yang mana satu, bahkan sampai memiliki helikopter?"

Pada saat ini, sudut mulut Cloud sedikit naik.

Begitu Aeris melihat tindakan Cloud, dirinya langsung tahu bahwa Cloud sedang "beromong kosong" lagi.

"Oh, begini, saat aku menjadi pengemis, ada seorang teman yang mengemis bersama denganku."

"Dia mengambil barang rongsokan dan mendapatkan sebuah helikopter, lalu aku merekatkannya dengan 'lem 502' ..."

Aeris yang berdiri di sampingnya mengulurkan tangan menutupi dahinya yang halus dan tidak bisa berkata-kata melihat Cloud.

"Pembohong!"

...

Untuk meredakan beban pikiran Gavia, Cloud mengusulkan malam ini pergi ke restoran dan makan malam.

Gavia awalnya berencana pergi ke restoran cepat saji terdekat untuk makan sederhana saja.

Tetapi Cloud malah mengendarai mobil baru dan membawa sekeluarga pergi ke sebuah restoran yang sangat mewah.

Tempat duduk restoran ini sangat terbatas, apalagi pada saat jam makan.

Tempatnya penuh semua.

Gavia tumbuh besar di pedesaan, meskipun dirinya menikah dengan Casius "generasi kedua keluarga kaya".

Tetapi masih belum pernah pergi ke restoran kelas atas yang seperti itu.

Dan Cloud sejak awal tidak memberitahu kepada mereka bahwa akan datang ke tempat ini.

Begitu masuk restoran ini, Gavia merasa pakaian di tubuhnya tampak tidak cocok dengan orang-orang di sekitar sini.

Semua orang keluar masuk di sini

Pelayan yang berdiri di pintu mengerutkan kening saat melihat keluarga Cloud berjalan mendekat.

Cloud melaporkan nomor ponselnya.

Sebelum datang kemari, Cloud telah menelepon untuk membuat reservasi.

Pelayan berkata dengan dingin, "Kami sudah tidak punya tempat kosong di sini, kalian pergi ke tempat lain saja."

"Aku sudah memesan tempat setengah jam yang lalu, mengapa bisa tidak ada?"

Pelayan merasakan emosi dipancarkan dari tubuh Cloud, pelayan itu mundur dengan ketakutan.

Tubuh pelayan menabrak sebuah vas, lalu vas itu terjatuh ke lantai dan mengeluarkan suara "ping"!

Mendengar suara vas pecah, dari dalam restoran, ada tiga orang pria langsung bergegas keluar.

Salah seorang pria di antaranya mengenakan rantai emas besar di leher.

Pria itu memiringkan kepalanya, matanya melotot, terlihat sangat galak.

"Apa yang terjadi!?"

Pelayan yang terjatuh seketika langsung berdiri: "Bang Alex, orang-orang ini datang membuat masalah!"

Mata Alex melotot: "Sial, apakah kalian tahu lokasi ini milik siapa? Berani datang kemari mencari masalah!"

"Setelah jam yang lalu, aku sudah memesan tempat di sini, bahkan di dalam ponsel juga terdapat informasi pemesanan, mengapa bisa tidak ada lagi?"

Jari tangan Alex menunjuk ke arah keluarga Cloud: "Memangnya kenapa kalau kalian sudah memesan tempat, apakah kalian tidak tahu bahwa tempat kami ini adalah restoran kelas atas?"

"Jika orang-orang seperti kalian masuk ke dalam, itu hanya akan menjatuhkan martabat restoran kami!"

Ada banyak pelanggan yang lewat di samping.

Orang-orang yang mengenakan pakaian bermerek dan perhiasan bermerek, semuanya memandang keluarga Cloud beranggota lima orang dengan tatapan jijik.

Alex mencibir: "Apakah sudah lhat?"

"Bukannya aku tidak mengizinkan kalian masuk, tapi karena kalian tidak layak makan di sini!"

Begitu Alex selesai mengatakan ini, Cloud melangkah ke arahnya.

Hanya satu langkah, saat itu Alex langsung merasa tertekan!

Tiba-tiba kakinya lemas dan lebih parah dari pelayan tadi, dirinya langsung jatuh terduduk di lantai!

"Kamu, kamu, kamu, apa yang ingin kamu lakukan? Ini adalah daerah kekuasaan Bang Jago, apa kamu mencari mati!?"

Di Sinra.

Mungkin ada orang yang tidak mengenal Black Panther.

Mungkin juga ada orang yang tidak mengenal Grandy.

Tapi pasti belum ada orang yang tidak pernah mendengar nama Bang Jago ini!

Bang Jago sudah terkenal sejak dua puluh tahun yang lalu.

Di Sinra, eksistensi sudah setingkat pahlawan!

Saat Casius mendengar bahwa ini adalah daerah kekuasaan Bang Jago, wajahnya memucat karena ketakutan!

Kemudian dengan cepat meraih lengan Cloud.

"Cloud, Bang Jago jelas bukanlah orang yang bisa permainkan, ayo kita pergi."

Gavia juga mengangguk terus menerus.

"Jika benar-benar tidak bisa, ayo kita pulang dan masak lagi."

Cloud kemudian memendamkan emosinya, hal ini membuat Alex yang awalnya berkeringat dingin, sekarang menghela napas dengan lega.

Tadi barusan itu, Alex bahkan merasa dirinya sendiri sangat kesulitan untuk bernapas!

Pada saat ini, Cloud menghubungi nomor Bang Jago di ponselnya.

"Bang Jago, ada…”

Di ujung telepon yang lain, Bang Jago kebetulan sedang menikmati pijatan di hotel bintang lima di seberang restoran.

Bang Jago yang awalnya sedang berbaring dengan damai di kursi pijat, saat menerima telepon dari Cloud.

Bak seperti udang yang melompat hidup-hidup, Bang Jago langsung bangkit!

Bang Jago berkata dengan terburu-buru: "Tunggu sebentar, aku akan segera datang!"

Cloud menutup telepon.

Saat ini, Alex tiba-tiba tertawa.

"Bocah, apakah kamu tahu berapa banyak orang yang telah menggunakan trik ini di depanku?"

"Aku katakan padamu, orang-orang yang menggunakan trik ini sudah kupatahkan kakinya, lalu aku seret dan buang ke tempat sampah!"

"Kamu tampak seperti orang yang pandai bertarung, meskipun begitu, memangnya kenapa?"

"Di sini adalah daerah kekuasaan Bang Jago. Selama Bang Jago menginjak kakinya, seluruh Sinra akan bergetar beberapa kali!"

Alex baru saja selesai mengucapkan kalimat ini.

Pintu hotel bintang lima tiba-tiba terbuka, dan sekelompok orang bergegas datang kemari.

Alex biasanya tidak memenuhi syarat untuk bertemu dengan Bang Jago.

Alex setiap kali melihat Bang Jago dari kejauhan.

Dan sekarang, Alex melihat dengan mata kepalanya sendiri, Bang Jago datang bersama sekelompok orang dengan aura yang tidak baik.

Saat melihat Bang Jago, Alex merasa sangat kagum.

Kemudian bergegas membungkukkan badan, melangkah maju untuk menyambutnya dengan wajah penuh senyuman.

"Bang Jago, apa kabar! Bang Jago, namaku Al..."

Alex belum selesai berbicara, Bang Jago mengangkat kaki dan langsung menendang Alex ke petak bunga di sebelahnya!

Bang Jago yang di hari biasanya terlihat arogan, saat ini wajahnya tersenyum ramah sambil berjalan ke arah Cloud.

Jika dilhat lebih teliti, pasti bisa melihat di senyuman Bang Jago ada tersirat sedikit kerendahan hati!

"Clo ..."

Bang Jago saat ini masih belum dapat menemukan identitas asli Cloud.

Satu-satunya yang dirinya tahu pasti adalah bahwa bos besar yang bisa sewenang-wenang mengganggu situasi di Sinra, semuanya harus tunduk pada Cloud!

Jadi saat berbicara, Bang Jago sendiri bahkan tidak tahu bagaimana seharusnya memanggil dan menyapa Cloud.

"Panggil aku Cloud saja."

"Oh tidak, tidak, tidak, aku tetap akan memanggilmu Tuan Revengale!"

“Boleh saja.” Cloud Revengale masih tampak acuh tak acuh saat menghadapi Bang Jago yang setara seperti pahlawan.

Dengan tatapan tak terkalahkan itu, Denzel yang berada di samping dan menatapnya, seketika memiliki keinginan untuk meluapkan emosinya!

Bang Jago adalah tokoh legenda di Sinra!

Tokoh besar yang begitu kuat, bersikap seperti itu di depan abang iparnya.

Memiliki abang ipar yang seperti ini, memikirkannya saja membuat Denzel sebagai paman kecil merasa senang!

Bang Jago saat ini menoleh dan menatap Alex yang keluar dari petak bunga.

Cahaya kilau di matanya, jika itu bisa membunuh orang, maka Alex sudah pasti hancur terpotong saat ini!

"Siapa namamu?"

"Bang Jago, namaku Alex ."

"Kemari."

Alex berjalan mendekat ke sisi Bang Jago dengan gemetar.

Ekspresi Bang Jago tidak berubah, dan berkata dengan dingin, "Berlutut."

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu