King Of Red Sea - Bab 186 Bores Resoda
Segera setelah itu, Deri melihat beberapa orang mulai berjalan tidak jauh di depan.
Hanya melihat salah satu dari mereka, dia sangat ketakutan sampai terjatuh ketanah.
Pimpinan Jarot! ?
Mengapa orang tertinggi di kota Sinra juga ada disini?
Dan mereka bahkan memegang karangan bunga dengan tangan mereka sendiri.
Orang macam apa yang bisa sampai membawa pemimpin kota kesini?
Selama dia menjadi pemimpin, dia belum pernah melihat kerumunan sebanyak ini!
Deri bahkan tidak memiliki keberanian untuk berdiri sekarang, kakinya serasa sangat lemah.
Pimpinan Jarot memimpin sekelompok orang ini dan perlahan mendekat.
Deri bangkit berdiri dan berlari.
Tetapi sebelum dia bisa pergi cukup jauh, pemimpin tertinggi di daerah sudah bergegas dan menjatuhkannya ke tanah.
Yang lainnya juga menunju ke Deri dan mengutuk: "Lihat apa yang sudah kamu lakukan!"
"Kamu bajingan tengik, kamu sudah melakukan begitu banyak hal jahat bersama dengan Keluarga Veda!"
"Bahkan sekarang kalian masih ingin meratakan tanah kuburan para pahlawan yang sudah menjaga kota ini dengan baik!"
Pahlawan! ?
Deri sangat takut sampai-sampai kencing dicelana!
Dia tidak pernah tahu bahwa seorang pahlawan perang terkubur di bawah kuburan yang sepi ini!
Pimpinan Jarot membawa orang-orangnya untuk memberikan karangan bunga.
Terakhir kali, dia datang untuk merayakan ulang tahun nenek.
Kali ini, dia di sini untuk memberikan bunga kepada kakek.
Saat ini, mata Pimpinan Jarot, yang juga lahir di ketentaraan, sudah berkaca-kaca.
Di bawah gundukan kecil di depannya, yang terkubur adalah jiwa heroik berbalut besi!
Malu!
Sebagai orang tua dan penjaga Sinra, ada sampah seperti Deri di bawah tangannya, dia bahkan tidak menyadarinya!
Pimpinan Jarot memandang Deri dan bertanya, "Ketika kamu sombong dan merendahkan orang-orang, kamu selalu bertanya kepada orang lain siapa mereka?"
"Kalau begitu aku akan bertanya padamu sekarang, apa kamu tahu siapa yang terkubur di bawah tanah ini !?"
Kakek, dulunya adalah prajurit sukarelawan biasa.
Dia gugur dalam pertempuran yang sangat tragis, dia tidak hanya membunuh lebih banyak musuh, tetapi juga menyelamatkan puluhan rekan seperjuangannya.
Saat itu, peluru menembus kaki kirinya dan juga menembus tenggorokannya hingga menyebabkan kerongkongannya terluka.
Dia hanya bisa makan ‘makanan cair’ seperti bubur seumur hidupnya.
Kakek menikah dengan nenek ketika dia berumur empat puluh tahun.
Untuk neneknya, untuk keluarga ini, dia memberikan semua yang dimilikinya.
Dia, sama seperti nenek, orang yang baik hati.
Saat itu, pamannya masih seorang preman yang tidak tidak tahu tata krama.
Dia menggunakan nama kakeknya dan mendapatkan pekerjaan yang bagus.
Dalam hal ini, kakek tidak berbicara banyak.
Dia selalu tidak dikenal banyak orang.
Di daerah ini, banyak orang tahu bahwa ada pahlawan pejuang.
Hanya saja semua orang tidak tahu bahwa pahlawan perang ini bukanlah pamannya, melainkan kakeknya.
Nama panggilannya adalah Baxia.
Nama aslinya adalah, Bores Resoda !
Angin dingin berhembus.
Cloud bergerak cepat seperti pistol, seperti pedang!
Dia mengangkat kepalanya dan berteriak, "Bersiap!"
Orang-orang disana segera mengangkat senjatanya.
"Hormat!"
"Bang! Bang! Bang!"
Peluru terbang ke langit, memasuki era perang dulu.
Ini adalah keturunan generasi masa depan, untuk menunjukkan rasa hormat yang paling benar dan paling murni kepada pahlawan yang telah meninggal!
...
"Tuan, tuan ada masalah!"
Kepala pelayan itu bergegas ke aula dengan tergesa-gesa.
Saat ini, Raksa sedang minum teh dan mengobrol dengan Beril.
Raksa memandang kepala pelayan dengan marah: "Mengapa kamu panik? Kamu telah bersamaku selama lebih dari 20 tahun, Bagaimana kamu bisa begitu panik sebagai kepala pelayan keluarga Veda?"
"Aturan dari Keluarga Veda adalah walaupun ada gunung longsor di depanmu, kita harus tetap tenang."
Novel Terkait
Kisah Si Dewa Perang
Daron JayYour Ignorance
YayaCinta Dan Rahasia
JesslynUnperfect Wedding
Agnes YuBaby, You are so cute
Callie WangIstri Pengkhianat
SubardiUnplanned Marriage
MargeryMy Charming Lady Boss
AndikaKing Of Red Sea×
- Bab 1 Kembali Untuk Menikah Denganmu
- Bab 2 Menyingkirkan Hambatan
- Bab 3 Berpegangan Tangan
- Bab 4 Gadis Lugu Yang Baik
- Bab 5 Lancang
- Bab 6 Ingin Mengatakan Sesuatu, Jangan Mengambil Pisau Dapur
- Bab 7 Jika Kamu Melawan Dia, Kamu Akan Mati
- Bab 8 Siapa Yang Memberimu Keberanian
- Bab 9 Apakah Membersihkan Kaki Itu Baik?
- Bab 10 Gadis Pemalu, Aku Tidak Akan Pernah Meninggalkanmu Dalam Hidup Ini
- Bab 11 Monster Bucin
- Bab 12 Istriku, Apakah Kamu Pernah Main Bombom Car
- Bab 13 Bedebah Yang Tidak Punya Mata
- Bab 14 Itu Karena Ibu Kita Menyayangiku
- Bab 15 Nyawaku Ini, Kelak Adalah Milikmu
- Bab 16 Dia, Datang
- Bab 17 Tiranosaurus
- Bab 18 Black Panther Datang
- Bab 19 Black Panther Dilumpuhkan
- Bab 20 Berlutut
- Bab 21 Aku adalah Sepiring Ikan Acar Kubis
- Bab 22 Penghinaan Bank Terhadap Ibu Mertua
- Bab 23 Siapa Berani Menindas Ibuku
- Bab 24 Black Naga Kembali, Pasti Akan Balas Dendam Untuk Adiknya
- Bab 25 Kakak Ipar, Tindakan Pengaman dan Pencegahan Harus Dilakukan Dengan Baik
- Bab 26 Pesta Keluarga, Jadi Keributan
- Bab 27 Ayah, Apa Aku Boleh Memukulnya
- Bab 28 Memutuskan Hubungan
- Bab 29 Wanita Harus Mengikuti Suaminya Setelah Menikah
- Bab 30 Tragedi Yang Disebabkan Oleh Sepiring Ayam Panggang
- Bab 31 Dua Kali Kesempatan
- Bab 32 Cloud Tidak Ada Di Sana
- Bab 33 Berlian Palsu
- Bab 34 Tempat Bakat Terpendam
- Bab 35 Rekrutmen
- Bab 36 Kuat
- Bab 37 Hubungan Suami Istri
- Bab 38 Mendapatkan Masalah
- Bab 39 Mengamati Kemajuan
- Bab 40 Dia Telah Kembali
- Bab 41 Membuktikan Diri Sendiri
- Bab 42 Membuat Janji
- Bab 43 Melakukan Hal Apapun
- Bab 44 Orang Gila Datang Lagi
- Bab 45 Lebih Hebat Daripada Yang Dibayangkan
- Bab 46 Ganti Rugi
- Bab 47 Makan Asbak
- Bab 48 Makan
- Bab 49 Semuanya Karenamu
- Bab 50 Agar Kamu Tidak Bisa Memelukku
- Bab 51 Aku Tidak Akan Mengampunimu
- Bab 52 Masuk Tanpa Izin
- Bab 53 Tanggung Jawab
- Bab 54 Maaf
- Bab 55 Melakukan Sesuatu
- Bab 56 Sangat Keji Sekali
- Bab 57 Kesal Bukan Main
- Bab 58 Datang Dengan Sendirinya
- Bab 59 Hitung Sampai Tiga
- Bab 60 Duduk Tidak Tenang, Berdiri Juga Tidak Tenang
- Bab 61 Pengikutku Hidup, Penantangku Mati
- Bab 62 Sombong
- Bab 63 Dimainkan Sampai Mati
- Bab 64 Tuan Ketiga Sudah Pulang
- Bab 65 Terlalu Brengsek
- Bab 66 Lihat Saja Sendiri
- Bab 67 Bukan Bukan
- Bab 68 Ditangkap
- Bab 69 Punya Masalah Hati
- Bab 70 Semut
- Bab 71 Celananya Lepaskan Juga
- Bab 72 Operasi Perubahan Kelamin
- Bab 73 Berubah Menjadi Wanita
- Bab 74 Tidak Akan Mengabaikan
- Bab 75 Tante
- Bab 76 Memanfaatkan Relasi
- BAB 77 Bergengsi
- BAB 78 Pantas miskin seumur hidup
- Bab 79 Bergaya
- Bab 80 Selamat ulang tahun
- Bab 81 Menggerakkan
- Bab 82 Memaksakan Transaksi
- Bab 83 Buang ke Tempat Pembuangan Sampah
- Bab 84 Tertarik
- Bab 85 Aku Adalah Suaminya
- Bab 86 Aku Pergi dengan Kalian
- Bab 87 Mengembangkan Hubungan
- Bab 88 Suami Aku Akan Segera Datang
- Bab 89 Tatapan Yang Sangat Mengerikan
- Bab 90 Kamu Dimana?
- Bab 91 Ciuman Pertama
- Bab 92 Kemakmuran
- Bab 93 Kacau
- Bab 94 Tidak Akan Terulang
- Bab 95 Merasa Bahaya
- Bab 96 Bar Dihancurkan
- Bab 97 Berjuang
- Bab 98 Bagaimana Baru Bisa Disebut Selebriti?
- Bab 99 Citra Yang Mulia
- Bab 100 Memasak Tofu Kesukaannya
- Bab 101 Menyembah Tiga Kali
- Bab 102 Itu Kode Nama Siapa?
- Bab 103 Sayang, Ayo Tidur!
- Bab 104 Apakah Kamu Membutuhkan Bantuan Dari Suamimu?
- Bab 105 Aku Adalah Suaminya
- Bab 106 Aku Adalah Aturannya
- Bab 107 Memberhentikannya Dari Jabatan CEO
- Bab 108 Menyukainya
- Bab 109 Datang Untuk Berdiskusi Dengan Kamu
- Bab 110 Habis Sudah
- Bab 111 Badut Pelompat
- Bab 112 Menghadiahi Mobil
- Bab 113 Maybach
- Bab 114 Saldo Rekening Adalah Nol
- Bab 115 Melewati Kesulitan
- Bab 116 Cloud Revengale Sudah Datang
- Bab 117 Sebuah Batu
- Bab 118 Wilayah Yang Diduduki
- Bab 119 Terlalu Banyak Omong Kosong
- Bab 120 Tidak Ada Yang Tersisa
- Bab 121 200 Juta Per Orang
- Bab 122 Membuat Masalah Untuk Orang Lain
- Bab 123 Mengatur Ulang
- Bab 124 Didirikan Sendiri
- Bab 125 Aku Memang Terlihat Biasa Saja
- Bab 126 Tuan Muda No 1 di Jiangzhou
- 127 Aroma Pembersih Lantai
- 128
- Bab 129 Membuat Dia Jatuh Cinta Padaku
- Bab 130 Aku Tidak Akan Kalah
- Bab 131 Efek Obat Sangat Ampuh
- Bab 132 Tidak Sanggup Menahan Efek Alkohol
- Bab 133 Manis Sekali
- Bab 134 Cinta Yang Dalam
- Bab 135 Benarkah Kamu Sangat Menyukainya?
- Bab 136 Masih Ada Dua Serangan
- Bab 137 Apakah Ini Masih Manusia?
- Bab 138 Langsung Ke Intinya
- Bab 139 Kata-Kata Emas
- Bab 140 Moral Dunia Semakin Memburuk
- Bab 141 Matilah Kalian
- Bab 142 Orangnya Sudah Datang
- Bab 143 Apakah Itu Manusia?
- Bab 144 Aku Menolak
- Bab 145 Serahkan Gadis Ini Padaku
- Bab 146 Sungguh Lemah
- Bab 147 Kakek, Tolong Aku
- Bab 148 Tidak Peduli Dia Serigala Atau Harimau
- Bab 149 Aku Akan Menjadi Anjing Untukmu
- Bab 150 Jangan Menyalahkan Orangku Yang Kejam
- Bab 151 Hanya Sekelompok Badut
- Bab 152 Aku Akan Menikah Denganmu
- Bab 153 Selamat Datang
- Bab 154 Raja Dunia Bawah Tanah
- Bab 155 Ikuti Aku Ke Sinra
- Bab 156 Mengapa Tidak Pergi Denganku
- Bab 157 Dewa Menghalangi, Membunuh Dewa
- Bab 158 Bekas Luka
- Bab 159 Kesempatan Emas
- Bab 160 Buka
- Bab 161 Mati!
- Bab 162 Berdiri Dengan Bangga
- Bab 163 Potong Kepala Anjing Dengan Tangan Sendiri
- Bab 164 Siapa Dia?
- Bab 165 Tidak Menyenangkan
- Bab 166 Perempuan Harus Di Bujuk
- Bab 167 Ciuman Cukup Lama
- Bab 168 Mati Di Sini
- Bab 169 Tangan Kanan
- Bab 170 Apakah Kamu Sudah Tidur?
- Bab 171 Sangat Sulit Dicari
- Bab 172 Bagaimana dengan 'Istriku'
- Bab 173 Menikmati Malam
- Bab 174 Aku Berhutan Nyawa Padamu
- Bab 175 Bukan Hanya Kamu Yang Jadi Anjingku
- Bab 176 Banyak Omong Kosong
- Bab 177 Sudah Sangat Tua
- Bab 178 Aku Takut
- Bab 179 Perbedaan Anjing
- Bab 180 Permen Kapas
- Bab 181 Aku Benci
- Bab 182 Masalah Nenek
- Bab 183 Membuatmu Menderita
- Bab 184 Apakah Kamu Tahu Siapa Aku?
- Bab 185 Putra Dan Cucu Berbakti
- Bab 186 Bores Resoda
- Bab 187 Masalah Dari Dalam
- Bab 188 Obat Tidur
- Bab 189 Mahakarya Anakku
- Bab 190 Tidak Penting
- Bab 191 Menggila
- Bab 192 Menikmati Sekarang
- Bab 193 Semua Habis