King Of Red Sea - BAB 77 Bergengsi

“Tidak bisakah kamu berpakaian lebih baik saat hadir ke pesta ulang tahun ayahku kali ini? “

“Lihat dirimu, pakaian apa yang kamu kenakan? “

“Jas tidak seperti jas, jas tunik tidak seperti jas tunik, sekarang mana ada bos yang berpakaian berantakan seperti kamu. “

Denzel ingin berkata sesuatu, Gavia segera menariknya, dan menggelengkan kepala kepadanya.

Nami melihat Denzel lagi, dan menggelengkan kepalanya dengan jijik.

Dia bahkan malas untuk berbicara, kemudian dia menatap Aeris.

“Aeris, aku sudah mendengar dari orang lain. “

“Pamanmu melakukan akal muslihat, mencari seorang gelandangan yang menderita sakit jiwa untuk menjadi menantumu. “

“Jangan khawatir, bibimu aku, akan berada di pihakmu. “

“Kali ini, bibi secara khusus membantumu menemukan seorang kandidat yang bagus. “

Kemudian, Nami melambai ke arah Volkswagen.

Seorang pemuda seperti ibu hamil, dengan perut buncitnya, keluar dari mobil.

Meskipun orang ini mengenakan jas, karena perutnya terlalu buncit, kancingnya tidak bisa dikaitkan.

“Aeris, kamu di Sinra mungkin belum pernah mendengar tentang keluarga Veda yang di Prontera. “

“Biar kuberitahumu, keluarga Veda adalah keluarga terkaya di Jiangzhou. “

“Bisnis mereka tersebar di seluruh provinsi dan kota, bahkan rambut yang ditarik dari kaki mereka, pun akan lebih tebal dari pinggang kita. “

Saat berbicara, pria gemuk itu sudah berdiri dibelakang Nami.

“Ini adalah tuan muda keluarga Veda, meskipun bukan dari keturunan yang sah, tetapi setidaknya dia bermarga Veda. “

“Dan, dia menjabat sebagai wakil kepala departemen personalia di Veda Grup. “

“Apakah kamu tahu, gaji bulanannya adalah angka ini. “

Nami mengulurkan tangannya yang sama gemuk, dan menunjukkan tiga jari.

Denzel tersenyum dan bertanya : “Bibi, apakah kamu mengatakan bahwa abang ini berpenghasilan tiga ratus sebulan? “

“Hei, kamu bajingan kecil yang belum pernah melihat dunia, apa yang kamu katakan sembarangan? Berpenghasilan tiga ratus sebulan, apakah kamu mengira bahwa dia adalah ‘Bigeltz’? “

“Bill Gates. “ kata Nenek yang terus duduk disamping dan menatap Cloud dengan senyum tiba-tiba berkata.

Cloud memberikan jempol kepada nenek.

Nenek tersenyum dengan ramah, tangannya yang kapalan memegang pergelangan tangan Cloud, dan kemudian menepuk telapak tangan Cloud dengan lembut.

“Menantu yang baik, menantu yang baik. “

Cassius tersenyum dan berkata, “Ibu, ini Cloud, dia adalah cucu iparmu. “

Begitu Nami mendengar ini, alisnya yang setebal pedang besar berdiri.

“Apa, ini adalah gelandangan itu? “

“Adik ipar, bukan aku kakakmu ini suka mengomelmu. Bagaimana kamu bisa membawanya ke sini? “

“Hari ini adalah hari ulang tahun ayahku! Nanti jika dia memasuki rumah kami, orang yang tidak tahu akan mengira itu pengemis yang datang untuk mengemis makanan! “

“Bibi, ada batasnya juga jika kamu ingin memandang rendah orang! “

Aeris marah!

Nami baru saja meremehkan Aeris sekeluarga.

Hal-hal ini Aeris masih bisa menahannya.

Tapi dia tidak bisa menerima Nami memandang rendah Cloud.

“Yo, mengapa kamu membela pengemis ini? “

“Dasar gadis bodoh! Ada bos besar di sampingku, kamu tidak mau melihatnya, dan memperlakukan bibimu seperti ini demi pengemis ini? “

“Dia adalah orang keluarga Verda, keluarga terpadan di Prontera! “

“Baba! “ pada saat itu, sebuah mobil Mercedes-Benz hitam masuk.

Seorang pria paruh baya keluar dari mobil.

“Hei, Serena. Kamu menjadi bos semakin sukses ya, sehingga membeli dua mobil Mercedes-Benz sekaligus. “

“Mercedes-Benz putih ini seharusnya lebih mahal, aku sudah melihatnya bersinar dari jauh. “

Mendengar apa yang dikatakan Nami, Serena tersenyum dan melambaikan tangannya : “Mercedes putih ini diimpor, dan aku tidak mampu membelinya! “

“Butuh setidaknya enam ratus hingga tujuh ratus yuan untuk membeli mobil ini. “

“Mobil ini punya siapa? “

Pada saat ini, Cloud menyerahkan kunci mobil kepada Denzel disampingnya.

Denzel berpura-pura berjalan menuju Mercedes-Benz, membuka dan menutup pintu mobil.

Nami tertegun sejenak.

“Mobil ini punya kalian? “

“Hmm! “ Denzel mengangkat kepalanya.

“Ah! Kalian menyewa mobil ini,bukan? buat apa berpura-pura kaya jika tidak punya uang!? “

Nami berpura-pura berkata : “Manusia, haruslah rendah hati! miskin ya miskin, jangan bergengsi “

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu