King Of Red Sea - Bab 185 Putra Dan Cucu Berbakti

Deri melihat Cloud tidak menjawab apa-apa, dia pikir Cloud ketakutan.

Dia tersenyum dingin saat itu, lalu menunjuk ke orang di sebelahnya dan berkata, "Apa yang kalian tunggu? Cepat bawa iparku ke rumah sakit!"

Beberapa orang segera bergegas.

Tapi mereka baru saja mendekat, dan sebelum mereka sempat bereaksi, terdengar seuara ‘plak plak plak plak’ terus menerus.

Orang-orang ini ditampar satu per satu oleh Cloud.

Ekspresi Cloud tetap tidak berubah dan dia menatap Deri dengan tatapan merendahkan: "Karena kamu sudah ada disini, tidak ada lagi yang bisa pergi."

Serius!

Mengintimidasi!

Cloud seperti gunung yang berdiri sendiri dengan hembusan angin dari utara.

Setiap kali dia mengucapkan kata-kata, orang yang mendengarnya akan terintimidasi.

"Kamu.., Kamu, kamu, kamu, kamu benar-benar sudah gila!"

"Plakkkk!"

Ada tamparan lain terdengar sangat jelas.

Deri menutupi wajahnya: "Berani sekali kamu menamparku! Apakah kamu tahu berapa banyak orang yang kubawa hari ini?"

"Apa kamu tahu siapa aku? Kamu berani sekali menamparku!"

Deri menunjuk ke Cloud: "Aku sekarang akan menangkapmu dengan tuduan menghalangi penegakan hukum disini!"

"Plakkk."

Cloud menamparnya lagi dengan punggung tangannya.

"Aku orang dari Keluarga Veda dan saudara laki-laki aku adalah kepala Keluarga Veda sekarang!"

"Kamu berani menamparku, aku akan membuatmu mati!"

Deri menghadap orang-orang di belakangnya dan melambaikan tangannya: "Kalian semua cepat segera bunuh orang-orang ini!"

Sombong dan mendominasi! Sangat tidak menghargai nyawa orang lain!

Itulah keluarga Veda, sungguh Keluarga Veda!

Cloud tersenyum dingin: "Ada lebih banyak orang lagi kan? Oke, mari kita lihat siapa yang memiliki lebih banyak orang."

Begitu percakapan mereka selesai, klakson mobil yang keras tiba-tiba terdengar tidak jauh di depan.

Saat semua orang menoleh untuk melihat ke belakang, sebuah buldoser besar melaju di jalan di depan semua orang itu.

Buldoser mendorong mobil-mobil di depan, baik mobil pribadi maupun umum.

Semua mobil itu dilindas sampai rata dan terbalik!

Terlihat semua mobil jadi rata dengan tanah di belakang mereka.

Hijau.

berkamuflase.

Kendaraan militer!

Ada juga kendaraan lapis baja!

Diiringi suara rem yang bersamaan, mobil-mobil berhenti bersamaan.

Pintu mobil terbuka dan orang-orang yang mengenakan pakaian serba hitam dan juga kacamata hitam turun.

Semuanya memakai baju putih yang seragam.

Putra dan cucu yang berbakti!

Nenek dan kakek hanya melahirkan sepasang anak laki-laki dan perempuan.

Tapi saat ini, ada ratusan orang yang berbaris rapi semuanya ada di sini untuk melayani nenek!

Mereka berbaris dengan rapi!

Wajah mereka serius!

Pada saat yang sama, suara aneh datang dari langit tidak jauh di depan.

Semua orang melihat ke atas, ternyata helikopter!

Ada helikopter!

Kali ini bukan helikopter bohongan yang dibawa Cloud waktu itu.

Ini betul rombongan helikopter!

Sebanyak 14 helikopter lapis baja!

Diatas masing-masing helikopter terpasang pesan tersendiri.

"Jika ada masyarakat dalam bahaya pasti kami datang melindungi!"

"Matahari dan bulan bersama jiwa kita, sungai dan gunung adalah daerah kita!"

"Kebenaran tetap selamanya, dan kesetiaan bersinar selamanya!"

"Gunung hijau tidak akan pernah berubah, jiwa heroik akan selalu ada!"

Deri memandang orang-orang dengan pakaian hitam di depannya dan mengambil langkah kecil, perlahan mengarah ke kuburan di belakangnya.

Jantungnya berdebar dengan cepat!

Takut setengah mati!

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu