King Of Red Sea - Bab 43 Melakukan Hal Apapun

“Sudah janji itu sudah urusan lain, kepentingan dari nasabah itu sendiri juga lain cerita lagi.”

“Direktur Lehard adalah nasabah setia dalam beberapa tahun ini.”

“Tentu saja juga merupakan nasabah prioritas di Bank Sinra, kalau dia sudah datang, kamu tentu saja harus antri di belakang.”

Setelah itu, manajer bank langsung menyuruh orang membawa Aeris ke dalam ruang tunggu dengan tanpa segan.

Sementara ruang tunggu tersebut hanya berada di samping ruang manajer.

Pada saat Aeris dan asistennya sedang menanti, dia mendengar suara obrolan santai antara manajer bank dan Jared.

Di dalam ruang manajer akan muncul suara tertawa Jared yang terkesan sombong.

Satu jam kemudian, Jared baru keluar dari ruang manajer bank.

“Keponakanku, sekarang giliran kamu !”

“Perusahaanmu baru saja didirikan, harus semangat ya, jangan begitu cepat bangkrutnya.”

Aeris mengerut bibir, kemudian membawa asistennya masuk ke dalam ruangan.

“Manager Wang, dana pinjaman yang kalian janjikan dari sebelumnya, kenapa masih belum cair ya ?”

“Maaf, dana pinjaman tersebut sudah alih ke Tazma Grup.”

“Kenapa ? Kita kan sudah tanda tangan kontrak.”

“Harus tunggu lagi.”

“Jadi harus tunggu berapa lama ?”

“Belum pasti, kalau cepat mungkin setengah bulan, kalau lambat mesti setengah tahun.”

“Kenapa kalian tidak menepati janji.”

“Pong !”

Manajer bank langsung memukul kuat pada permukaan meja.

“Presdir Lehard, tolong perhatikan bahasa kamu ! Bank kami adalah perusahaan yang ingin menghasilkan keuntungan, bukan yayasan beramal !”

“Perusahaanmu sudah kacau balau, aku setuju untuk memberikan pinjaman sudah sangat baik !”

“Kalau tidak percaya kamu coba mencari bank lain di kota Sinra, lihat saja kamu bisa masuk ke dalam ruang manajer atau tidak.”

Aeris merasa panik dalam seketika.

Dikarenakan kata-kata manajer tersebut memang kenyataan.

Sebelum berkunjung ke Bank Sinra, dia telah mengajukan pinjaman ke tiga bank lainnya, salah satunya adalah bank negara asing.

Namun mereka semua bagaikan menerima perintah secara serentak.

Mereka bukan hanya sekedar menolak pengajuan kredit dari dirinya, bahkan sekuriti juga tidak memberikan kesempatan kepada dirinya untuk masuk ke dalam ruang manajer.

Saat ini kedua mata Manager Wang terus saja melekat pada tubuh Aeris.

Meskipun pakaian Aeris sangat tertutup, namun bentuk tubuhnya sangat menggoda.

Oleh sebab itu wajar sekali apabila ada tatapan pria yang melekat pada tubuhnya.

Hal yang paling penting yaitu seluruh tubuh Aeris menebarkan aura yang suci.

Di dalam zaman sosial yang mementingkan materi, wanita seperti ini jarang sekali ditemukan.

Tiba-tiba Manager Wang mengulurkan tangan dan ingin memegang tangan Aeris.

Aeris buru-buru menyimpan tangannya untuk menghindari pegangan tersebut.

“Presdir Lehard, sebenarnya aku juga bukan orang yang begitu kejam.”

“Malam ini kamu ada waktu ?”

“Kita makan dulu di restoran, lalu membahas tentang masa depan dan cita-cita.”

Aeris langsung berdiri, kemudian menatap Manager Wang dengan wajah yang penuh amarah.

“Manager Wang, kamu boleh meremehkan aku, tetapi jangan pernah menghina aku.”

Aeris langsung meninggalkan tempat bersama asistennya.

Mata Aeris yang penuh dengan tatapan menjijikkan membuat Manager Wang semakin emosi apabila memikirkannya.

Tidak lama kemudian, terdengar suara bentakan emosi dari ruangan Manager Wang.

“Berlagak suci apanya ! Kalian Linggar Grup siap-siap saja bangkrut !”

“Kalau kamu bisa mendapatkan dana pinjaman, aku telan semua abu rokok yang ada di dalam asbak ini !”

….

Sementara pada saat ini, di dalam kamar presidential suite pada Crown Plaza Hotel.

Vincent sedang duduk di atas sofa dengan tampang santai, Reinhard yang berdiri di belakangnya sedang memijat bahunya dengan gaya menyanjung.

“Tuan Yurino, kamu benar-benar hebat sekali.”

“Hanya dengan satu kali telepon saja, Linggar Grup sudah terjerumus di dalam keadaan krisis.”

“Sekarang mereka sedang menghadapi jalan buntu, solusi satu-satunya untuk bertahan hidup adalah memohon padamu.”

“Sampai saat itu, kamu bisa melakukan hal apapun terhadap Aeris.”

Awalnya mendengar dari Reinhard bahwa dirinya memiliki seorang adik sepupu yang cantik, Vincent juga hanya berniat bermain sembarang saja.

Paling juga hanya main satu malam, lalu langsung membuangnya.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu