King Of Red Sea - Bab 62 Sombong

Selain itu, selama sisa hidup mereka, mereka akan menjadi alat bagi Kelvin untuk menghasilkan uang.

"Hei, semuanya ada di sini, maaf aku terlambat."

Saat ini, Grandy masuk dari pintu bersama beberapa bawahan.

Begitu melihat Grandy muncul, Christ buru-buru berkata kepada Kelvin.

"Bos Kelvin, dia adalah Grandy, dia lebih kuat dari kami semua!"

Begitu Christ berkata demikian, semua orang langsung menargetkan Grandy sebagai sasaran.

Sebagian bawahan telah mengepung Grandy.

Christ berkata dengan kejam kepada Grandy: "Karena kamu sudah datang, maka jangan berharap untuk pergi dari sini!"

Grandy mencibir, "Kamu mau menghentikanku hanya dengan orang-orang ini?"

"Mereka tidak bisa menghentikanmu, tapi aku bisa."

Sambil berbicara, Suhu Silva meletakkan kedua tangan di belakang punggung, kepala agak diangkatnya, lalu berjalan menuju Grandy selangkah demi selangkah dengan ekspresi dingin.

Setiap dia mengambil langkah, auranya semakin kuat.

Tiba-tiba, bawahan di sekitar Grandy berteriak dan bergegas ke Suhu Silva.

Tapi para bawahan itu langsung dijatuhkan oleh Suhu Silva dengan hanya beberapa jurus.

Ketika Suhu Silva mengambil satu langkah ke depan, Grandy mundur dua langkah.

Senyuman di wajah Suhu Silva berangsur-angsur menjadi menghina: "Mulai sekarang, Sinra harus ganti nama menjadi “Sirna”. Kalian hanyalah udang kecil di dalam kolam."

"Grandy, berlutut dan bersujud untuk tunduk padaku."

Kelvin tampak agung, memandangi Grandy dengan tatapan seperti sedang melihat semut.

Grandy berkata dengan suara dingin, "Bagaimana jika aku tidak mau melakukannya?"

"Kalau tidak, tangan dan kakimu akan dipatahkan."

"Besok berita utama surat kabar di Sinra akan memuat berita kematian kamu!"

Usai bicara, mata Kelvin terlintas kekejaman.

Di saat yang sama, Christ dan beberapa orang lainnya sudah berdiri di belakang Kelvin.

"Grandy, serahkan perusahaanmu. Dengan begitu, kami akan membiarkan kamu tetap hidup!"

Saat segerombolan orang ini mendesak Grandy ke jalan buntu, angin dingin bertiup dari luar pintu.

Entah kapan Cloud telah berdiri di depan pintu.

Pada saat ini, dia mengamati semua orang di depannya.

Ketika Christ melihat Cloud, dia langsung berteriak.

"Bos Kelvin! Itu dia! Si bocah ini!"

"Terakhir kali dia mengalahkan semua sobat kami sendirian!"

"Bos Kelvin, selama kamu dapat mencacatkan bocah ini, Grandy bakal patuh dan menuruti setiap perkataanmu seperti anjing."

Saat Kelvin bertatapan dengan Cloud, dia terkejut.

Tatapan yang mengerikan.

Kelvin belum pernah melihat tatapan segitu dalam dan mematikan seperti Cloud.

"Suhu Silva, aku serahkan bocah ini padamu."

Suhu Silva tampak sombong. Kedua tangannya tidak pernah meninggalkan punggungnya sejak dia masuk.

Dia bergaya master.

Dia berjalan dengan langkah yang mantap.

"Bocah, aku kasih kamu waktu tiga detik untuk berlutut ..."

"PONG!"

Sebelum Suhu Silva selesai berbicara, dia langsung terbang.

Tubuhnya melewati sisi Kelvin, membawa aliran udara yang kuat, menghantam dinding di belakang Kelvin dengan keras!

Kekuatan yang kuat ini menyematkan tubuh Suhu Silva ke dinding.

Batu bata di dinding berjatuhan!

Dinding putih terlihat seperti jaring laba-laba, meretak dengan cepat!

"Berisik."

Cloud mengucapkan satu kata dengan tawar.

Kemudian, Cloud bergerak.

Cloud bersikap seperti sikap Suhu Silva barusan.

Dia berjalan menuju Kelvin selangkah demi selangkah.

Christ dan yang lainnya, yang tadinya berdiri dengan semangat di belakang Kelvin, kini sudah ketakutan hingga bersembunyi di sudut.

Mereka baru saja dihajar oleh Cloud belum lama ini, sampai sekarang pun tubuh masih terasa sakit.

Christ tidak senang, dia berteriak pada Cloud: "Bocah! Jangan terlalu sombong!"

"Biar aku kasih tahu kamu, Bos Kelvin adalah salah satu dari empat raja di Prontera. Kalau kamu berani menantangnya, kamu bakal mampus!"

Kelvin tiba-tiba berteriak: "Apa yang kalian lakukan? Semuanya maju!"