King Of Red Sea - Bab 189 Mahakarya Anakku
Baru-baru ini, dia tidak bisa tidur nyenyak dan terbangun karena mimpi buruk setiap malam.
Tetapi dia tahu bahwa mulai sekarang tidak akan lagi!
Reinhard menyeringai dan berjalan menuju Antai: "Kakek, kamu telah memberikan kasih sayang sejak aku masih kecil, sekarang aku akan memberikanku kasih sayang, bersikaplah yang baik, buka mulutmu dan makan semua pil tidur ini."
Antai tidak bisa mempercayai apa yang sedang terjadi saat ini.
Apakah ini masih cucunya yang baik?
Sejak kecil, Antai terus menerus merawatnya dengan penuh cinta.
Dia memperlakukan cucu wanitanya sendiri seperti sampah yang dibuang begitu saja.
Putranya sendiri, rela berkorban untuk menyelamatkan nyawanya pada saat itu, seluruh keluarganya menanggung cacian dari seluruh orang.
Dirinya sendiri bahkan tidak menyukai keluarga dari anaknya, bahkan menyebut mereka sampah.
Reinhard telah mengulurkan tangannya, Antai terus meronta-ronta: "Jangan kesini! Aku tidak akan makan! Aku tidak akan mau memakannya!"
Selagi berjuang, Antai menampar wajah Reinhard dengan tangannya.
Meski tamparan ini tidak begitu keras, Reinhard jadi marah.
Dia menampar balik Antai ke dahinya.
Antai kesakitan dan terjatuh ke lantai karena Reinhard.
"tua bangka, jika kamu menolak terus aku akan melakukannya dengan paksaan lho!"
"Apakah kamu tidak tahu posisimu saat ini, apakah kamu pikir kamu masih pemimpin dari Tazma Grup?"
"Kamu hanya tua bangka yang sebentar lagi akan mati dan akan dimakan oleh belatung di dalam lubang kuburmu!"
Reinhard mengambil asbak di sebelahnya.
Asbak ini terbuat dari kaca dan sangat berat.
"tua bangka, aku akan memberimu dua pilihan."
"Satu, terima pil tidur yang kuberikan, atau pilihan kedua dua, aku akan menggunakan asbak ini untuk mengirimmu ke rumah sakit."
“Tidak, kamu tidak boleh melakukan ini padaku, aku ini masih kakekmu.” Mata Antai sudah penuh dengan air mata.
"Kamu pikir aku bodoh! Apa kamu tidak mendengar apa yang ayahku katakan barusan?"
"Kakek kandungku, dia sudah mati 40 tahun yang lalu."
"Kamu hanyalah tua bangka tidak berguna sekarang."
Setelah itu, Reinhard berencana untuk memberikan pil tidur kepada Antai lagi.
Antai buru-buru merangkak ke samping, dan pada saat yang sama, dia menjatuhkan botol obat di tangan Reinhard.
Melihat Antai yang merangkak menjauh.
Reinhard segera mengambil asbak dan memukul kepala Antai.
"Bukkkk!"
Hasilnya sangat fatal.
Antai terbaring seketika di lantai.
Pada saat ini, dia masih terengah-engah dan darah merah mengalir dari kepalanya.
Jared memperhatikan dengan dingin: "tua bangka, kamu sudah cukup menikmati banyak hal beberapa tahun ini."
"Bukankah kamu selalu bilang akan memperlakukanku seperti anak sendiri?"
"Kalau begitu korbankan dirimu sendiri untuk anakmu ini."
Rasa sakit!
Penyesalan!
Melihat putranya yang biasanya selalu penuh hormat dan juga cucunya yang selalu manja seperti anak anjing.
Air mata akhirnya jatuh ke pipi Antai.
Sampai saat ini, Akhirnya Antai mengerti bahwa yang darah sendiri pasti lebih baik daripada yang dari luar.
Pada saat ini, Jared mengatakan sesuatu di sampingnya yang membuat Antai seperti ingin memukul tembok.
"Karena sudah sampai sejauh ini, maka aku tidak akan menyembunyikan apa-apa lagi."
"Ada hal lain yang sangat menarik, izinkan aku memberitahu kamu sekarang."
"Bukankan kamu masih punya anak laki-laki lagi? Selain Casius dan Diva."
"Sayangnya, dia meninggal segera setelah dia lahir."
"Jadi kenapa dia bisa mati?"
Pupil Antai langsung membesar.
Dia menatap Jared dengan marah: "Kamu! Kamu membunuh anakku!"
Jika bukan karena Jared mengatakannya secara langsung, Antai tidak akan mempercayainya karena Jared hanyalah anak berusia sebelas atau dua belas tahun pada saat itu!
"Bukan hanya putramu, aku telah mencoba membunuh semua orang di keluargamu berkali-kali, tetapi orang-orang ini sangat tangguh."
"Misalnya, Aeris, ketika dia masih kecil, bukankah dia pernah jatuh ke air? Itu juga mahakaryaku.”
"Jika Diva tidak mengeluarkannya dari air pada saat itu, dia tidak akan pernah ada sekarang!"
Saat ini, ekspresi wajah Jared menjadi semakin ganas dan jahat.
"Namun, itu semua sudah berlalu."
Novel Terkait
Wahai Hati
JavAliusMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaHis Second Chance
Derick HoBeautiful Love
Stefen LeeCEO Daddy
TantoThe Winner Of Your Heart
ShintaAir Mata Cinta
Bella CiaoKing Of Red Sea×
- Bab 1 Kembali Untuk Menikah Denganmu
- Bab 2 Menyingkirkan Hambatan
- Bab 3 Berpegangan Tangan
- Bab 4 Gadis Lugu Yang Baik
- Bab 5 Lancang
- Bab 6 Ingin Mengatakan Sesuatu, Jangan Mengambil Pisau Dapur
- Bab 7 Jika Kamu Melawan Dia, Kamu Akan Mati
- Bab 8 Siapa Yang Memberimu Keberanian
- Bab 9 Apakah Membersihkan Kaki Itu Baik?
- Bab 10 Gadis Pemalu, Aku Tidak Akan Pernah Meninggalkanmu Dalam Hidup Ini
- Bab 11 Monster Bucin
- Bab 12 Istriku, Apakah Kamu Pernah Main Bombom Car
- Bab 13 Bedebah Yang Tidak Punya Mata
- Bab 14 Itu Karena Ibu Kita Menyayangiku
- Bab 15 Nyawaku Ini, Kelak Adalah Milikmu
- Bab 16 Dia, Datang
- Bab 17 Tiranosaurus
- Bab 18 Black Panther Datang
- Bab 19 Black Panther Dilumpuhkan
- Bab 20 Berlutut
- Bab 21 Aku adalah Sepiring Ikan Acar Kubis
- Bab 22 Penghinaan Bank Terhadap Ibu Mertua
- Bab 23 Siapa Berani Menindas Ibuku
- Bab 24 Black Naga Kembali, Pasti Akan Balas Dendam Untuk Adiknya
- Bab 25 Kakak Ipar, Tindakan Pengaman dan Pencegahan Harus Dilakukan Dengan Baik
- Bab 26 Pesta Keluarga, Jadi Keributan
- Bab 27 Ayah, Apa Aku Boleh Memukulnya
- Bab 28 Memutuskan Hubungan
- Bab 29 Wanita Harus Mengikuti Suaminya Setelah Menikah
- Bab 30 Tragedi Yang Disebabkan Oleh Sepiring Ayam Panggang
- Bab 31 Dua Kali Kesempatan
- Bab 32 Cloud Tidak Ada Di Sana
- Bab 33 Berlian Palsu
- Bab 34 Tempat Bakat Terpendam
- Bab 35 Rekrutmen
- Bab 36 Kuat
- Bab 37 Hubungan Suami Istri
- Bab 38 Mendapatkan Masalah
- Bab 39 Mengamati Kemajuan
- Bab 40 Dia Telah Kembali
- Bab 41 Membuktikan Diri Sendiri
- Bab 42 Membuat Janji
- Bab 43 Melakukan Hal Apapun
- Bab 44 Orang Gila Datang Lagi
- Bab 45 Lebih Hebat Daripada Yang Dibayangkan
- Bab 46 Ganti Rugi
- Bab 47 Makan Asbak
- Bab 48 Makan
- Bab 49 Semuanya Karenamu
- Bab 50 Agar Kamu Tidak Bisa Memelukku
- Bab 51 Aku Tidak Akan Mengampunimu
- Bab 52 Masuk Tanpa Izin
- Bab 53 Tanggung Jawab
- Bab 54 Maaf
- Bab 55 Melakukan Sesuatu
- Bab 56 Sangat Keji Sekali
- Bab 57 Kesal Bukan Main
- Bab 58 Datang Dengan Sendirinya
- Bab 59 Hitung Sampai Tiga
- Bab 60 Duduk Tidak Tenang, Berdiri Juga Tidak Tenang
- Bab 61 Pengikutku Hidup, Penantangku Mati
- Bab 62 Sombong
- Bab 63 Dimainkan Sampai Mati
- Bab 64 Tuan Ketiga Sudah Pulang
- Bab 65 Terlalu Brengsek
- Bab 66 Lihat Saja Sendiri
- Bab 67 Bukan Bukan
- Bab 68 Ditangkap
- Bab 69 Punya Masalah Hati
- Bab 70 Semut
- Bab 71 Celananya Lepaskan Juga
- Bab 72 Operasi Perubahan Kelamin
- Bab 73 Berubah Menjadi Wanita
- Bab 74 Tidak Akan Mengabaikan
- Bab 75 Tante
- Bab 76 Memanfaatkan Relasi
- BAB 77 Bergengsi
- BAB 78 Pantas miskin seumur hidup
- Bab 79 Bergaya
- Bab 80 Selamat ulang tahun
- Bab 81 Menggerakkan
- Bab 82 Memaksakan Transaksi
- Bab 83 Buang ke Tempat Pembuangan Sampah
- Bab 84 Tertarik
- Bab 85 Aku Adalah Suaminya
- Bab 86 Aku Pergi dengan Kalian
- Bab 87 Mengembangkan Hubungan
- Bab 88 Suami Aku Akan Segera Datang
- Bab 89 Tatapan Yang Sangat Mengerikan
- Bab 90 Kamu Dimana?
- Bab 91 Ciuman Pertama
- Bab 92 Kemakmuran
- Bab 93 Kacau
- Bab 94 Tidak Akan Terulang
- Bab 95 Merasa Bahaya
- Bab 96 Bar Dihancurkan
- Bab 97 Berjuang
- Bab 98 Bagaimana Baru Bisa Disebut Selebriti?
- Bab 99 Citra Yang Mulia
- Bab 100 Memasak Tofu Kesukaannya
- Bab 101 Menyembah Tiga Kali
- Bab 102 Itu Kode Nama Siapa?
- Bab 103 Sayang, Ayo Tidur!
- Bab 104 Apakah Kamu Membutuhkan Bantuan Dari Suamimu?
- Bab 105 Aku Adalah Suaminya
- Bab 106 Aku Adalah Aturannya
- Bab 107 Memberhentikannya Dari Jabatan CEO
- Bab 108 Menyukainya
- Bab 109 Datang Untuk Berdiskusi Dengan Kamu
- Bab 110 Habis Sudah
- Bab 111 Badut Pelompat
- Bab 112 Menghadiahi Mobil
- Bab 113 Maybach
- Bab 114 Saldo Rekening Adalah Nol
- Bab 115 Melewati Kesulitan
- Bab 116 Cloud Revengale Sudah Datang
- Bab 117 Sebuah Batu
- Bab 118 Wilayah Yang Diduduki
- Bab 119 Terlalu Banyak Omong Kosong
- Bab 120 Tidak Ada Yang Tersisa
- Bab 121 200 Juta Per Orang
- Bab 122 Membuat Masalah Untuk Orang Lain
- Bab 123 Mengatur Ulang
- Bab 124 Didirikan Sendiri
- Bab 125 Aku Memang Terlihat Biasa Saja
- Bab 126 Tuan Muda No 1 di Jiangzhou
- 127 Aroma Pembersih Lantai
- 128
- Bab 129 Membuat Dia Jatuh Cinta Padaku
- Bab 130 Aku Tidak Akan Kalah
- Bab 131 Efek Obat Sangat Ampuh
- Bab 132 Tidak Sanggup Menahan Efek Alkohol
- Bab 133 Manis Sekali
- Bab 134 Cinta Yang Dalam
- Bab 135 Benarkah Kamu Sangat Menyukainya?
- Bab 136 Masih Ada Dua Serangan
- Bab 137 Apakah Ini Masih Manusia?
- Bab 138 Langsung Ke Intinya
- Bab 139 Kata-Kata Emas
- Bab 140 Moral Dunia Semakin Memburuk
- Bab 141 Matilah Kalian
- Bab 142 Orangnya Sudah Datang
- Bab 143 Apakah Itu Manusia?
- Bab 144 Aku Menolak
- Bab 145 Serahkan Gadis Ini Padaku
- Bab 146 Sungguh Lemah
- Bab 147 Kakek, Tolong Aku
- Bab 148 Tidak Peduli Dia Serigala Atau Harimau
- Bab 149 Aku Akan Menjadi Anjing Untukmu
- Bab 150 Jangan Menyalahkan Orangku Yang Kejam
- Bab 151 Hanya Sekelompok Badut
- Bab 152 Aku Akan Menikah Denganmu
- Bab 153 Selamat Datang
- Bab 154 Raja Dunia Bawah Tanah
- Bab 155 Ikuti Aku Ke Sinra
- Bab 156 Mengapa Tidak Pergi Denganku
- Bab 157 Dewa Menghalangi, Membunuh Dewa
- Bab 158 Bekas Luka
- Bab 159 Kesempatan Emas
- Bab 160 Buka
- Bab 161 Mati!
- Bab 162 Berdiri Dengan Bangga
- Bab 163 Potong Kepala Anjing Dengan Tangan Sendiri
- Bab 164 Siapa Dia?
- Bab 165 Tidak Menyenangkan
- Bab 166 Perempuan Harus Di Bujuk
- Bab 167 Ciuman Cukup Lama
- Bab 168 Mati Di Sini
- Bab 169 Tangan Kanan
- Bab 170 Apakah Kamu Sudah Tidur?
- Bab 171 Sangat Sulit Dicari
- Bab 172 Bagaimana dengan 'Istriku'
- Bab 173 Menikmati Malam
- Bab 174 Aku Berhutan Nyawa Padamu
- Bab 175 Bukan Hanya Kamu Yang Jadi Anjingku
- Bab 176 Banyak Omong Kosong
- Bab 177 Sudah Sangat Tua
- Bab 178 Aku Takut
- Bab 179 Perbedaan Anjing
- Bab 180 Permen Kapas
- Bab 181 Aku Benci
- Bab 182 Masalah Nenek
- Bab 183 Membuatmu Menderita
- Bab 184 Apakah Kamu Tahu Siapa Aku?
- Bab 185 Putra Dan Cucu Berbakti
- Bab 186 Bores Resoda
- Bab 187 Masalah Dari Dalam
- Bab 188 Obat Tidur
- Bab 189 Mahakarya Anakku
- Bab 190 Tidak Penting
- Bab 191 Menggila
- Bab 192 Menikmati Sekarang
- Bab 193 Semua Habis