King Of Red Sea - Bab 64 Tuan Ketiga Sudah Pulang

Aeris tidak punya pilihan selain mengemudikan mobil ke sisi lain.

Tepat di gang tidak jauh dari jalan ini.

Ernes membawa tujuh orang yang berbau keringat, mengepung sekelompok preman dari Prontera.

Sebagian orang sudah terkapar di tanah di belakang mereka.

Wajah Rosiki, yang selama ini terkenal galak di Prontera, dipukuli hingga membengkak, tubuh orang-orang di sampingnya juga memar.

Wajah orang-orang itu gemetar, emosi yang terpancar keluar dari mata mereka hanya ada panik dan takut!

Orang-orang ini terlalu mengerikan!

Apakah mereka manusia!?

Hal yang lebih menakjubkan adalah ada wanita di dalamnya.

Wanita itu jelas berpenampilan lumayan cantik.

Dia seharusnya adalah tipe gadis lembut yang meringkuk di dalam pelukan pria dengan genit, bermanja-manja untuk minta uang, minta tas, minta berpelukan.

Tapi tinjunya sekeras batu, dia lebih ganas daripada pria saat berkelahi.

Rosiki memiliki gelar "Tangan Besi" di Prontera!

Tapi setelah melawan wanita ini, tulang tinjunya telah hancur!

Saat ini, sebuah mobil van diparkir di pintu masuk gang.

Tante Aeris, Diva, duduk di dalam mobil.

Serigala betina di Sinra ini memandangi orang-orang di depannya dengan ekspresi seram yang tak bisa dijelaskan.

"Tangan Besi" Rosiki memiliki reputasi yang tidak lemah di Protnera.

Tiga puluh anak Rosiki di bawah pimpinannya juga terkenal buas di Prontera.

Sementara Si Tangan Besi Rosiki juga merupakan orang nomor satu di bawah pimpinan Kelvin.

Namun, kelompok mafia yang kuat di Prontera ini malah telah dijatuhkan oleh bawahan-bawahan Ernes yang sama sekali tidak terkenal!

Diva ingin tahu, dari mana orang-orang ini berasal?

Siapa yang membuat mereka menjadi begitu kuat!?

Tak lama kemudian, van Johan melaju kemari.

Begitu pintu van terbuka, Cloud perlahan keluar.

Dia!?

Diva tidak menyangka Cloud akan muncul di sini.

Apa hubungan antara orang-orang ini dan Cloud!?

Cloud terlihat seperti seorang penduduk di sekitar yang keluar untuk berjalan santai di malam hari. Dia berjalan ke arah Rosiki selangkah demi selangkah.

Begitu melihat Cloud, Ernes dan beberapa lainnya buru-buru berdiri di samping, menundukkan kepala secara serempak "Abang!"

Abang?

Diva memandangi semua orang di depan dengan bingung.

Dia tiba-tiba sadar.

Tidak heran kelompok orang ini begitu kuat, mereka semua dilatih oleh Cloud!

Cloud berjalan mendekati Rosiki dengan ekspresi datar.

"Ernes."

"Abang."

"Kamu tantang Rosiki. Kalau dia menang, biarkan mereka pergi. Kalau dia kalah, masing-masing dari mereka harus menyerahkan satu tangan dan satu kaki."

"Siap!"

Cloud berbalik dan pergi, jeritan Rosiki segera terdengar dari gang di belakangnya!

Mulai sekarang, nama panggilannya harus diubah menjadi Kucing Sakit.

Pada pukul 12 tengah malam, Vincent lagi-lagi dibangunkan oleh rasa sakit dan mimpi buruk.

Dia berteriak di kamar vila.

Dio baru saja menghibur Vincent dan keluar dari kamar.

Saat ini, Butler buru-buru berjalan keluar dari ruang tamu.

"Tuan tua, Tuan ketiga telah pulang."

"Oh!? Bungsu sudah menyelesaikan semuanya dalam waktu sesingkat ini?"

Dio sangat senang.

Hanya saja raut muka Butler tidak kelihatan bagus.

Butler tidak berani berbicara, dia membawa Dio ke ruang tamu

Begitu memasuki ruang tamu, Dio langsung mencium bau busuk yang menyengat, seperti kotoran ayam dan bebek.

Dio menutup hidung, mengernyit, menemukan beberapa orang tergeletak di sekitar ruang tamu.

Orang-orang itu ditutupi dengan kotoran ayam dan bebek, ada banyak bulu ayam dan bebek di tubuh mereka.

“Ada apa ini?” Dio tampak kaget.

Butler buru-buru berkata "Tadi sebuah truk yang membawa unggas hidup berhenti di depan pintu vila kita dan melemparkan mereka ke sini."