King Of Red Sea - Bab 126 Tuan Muda No 1 di Jiangzhou

Tapi Aeris sangat berbeda.

Benar-benar sepadan untuk jadi wanita yang kusukai!

Huh, kamu boleh berpura-pura menjadi biasa dan rendah hati di depanku sekarang.

Segera setelah aku membuka topengmu, aku akan menanggalkan pakaian kamu, dan membuat kamu mendesah di bawah aku!

Revici gagal dalam kesempatan pertamanya, dan kemudian sudut mulutnya sedikit melengkung, dan dia tersenyum jahat.

Dia mengulurkan tangannya saat menghadap Aeris.

Saat membicarakan bisnis, berjabat tangan adalah hal yang biasa.

Tetapi Aeris tidak memiliki kebiasaan ini saat membahas bisnis.

Semua orang yang telah mendiskusikan bisnis dengan Aeris tahu bahwa manajer umum Grup Linggar tidak suka berjabat tangan dengan orang lain.

Namun, Revici sedang menjabat tangannya saat ini.

Oh!

Tangan yang sangat lembut.

Walaupun masih memakai sarung tangan, kamu tidak bisa berhenti untuk memegang tangannya.

Tangan yang putih dan lembut seperti apa yang tersembunyi di balik sarung tangan ini?

"Hei, bukankah kamu sudah memegangnya terlalu lama?"

Tiba-tiba!

Suara rendah dari seorang pria terdengar!

Revici tiba-tiba mendongak.

Dia terkejut ternyata dia memegang tangan seorang pria!

Revici tidak pernah melihat kapan Cloud muncul.

Cloud hanya berdiri di samping Aeris, dan kemudian meraih tangan Revici.

Revici mengerutkan kening ketika dia melihat bahwa orang yang berjabat tangan dengannya adalah Cloud, dan matanya menunjukkan rasa jijik yang dalam.

Revici segera menarik tangannya, dan kemudian melihat seorang sekretaris cantik di sebelahnya.

Sekretaris cantik itu segera mengeluarkan tisu basah dari tasnya.

"Maaf, aku tidak terbiasa berjabat tangan dengan beberapa orang rendahan."

"Aku selalu berpikir mereka membawa virus di tubuh mereka."

Kali ini, Cloud melepas sarung tangan putihnya.

Cleaning service di sampingnya segera datang.

Cloud melemparkan sarung tangan putih itu ke tempat sampah.

Dia berkata dengan ringan.

"Maaf, aku takut terkena AIDS."

“Apa yang baru saja kamu bilang?” Revici menjadi marah seketika.

Sebagai tuan muda nomor 1 di Jiangzhou, kapan dia pernah menerima hinaan seperti itu?

Apalagi ia diejek oleh seorang pegawai kecil biasa yang mengenakan pakaian murahan.

"Siapa kamu, keluar dari sini sekarang!"

Melihat Cloud tidak menjawabnya, Revici hanya berdiri di sana, berpikir bahwa Cloud terkejut olehnya, jadi dia tidak bisa berbuat apa-apa tetapi mengangkat kepalanya sedikit.

Dia mencibir: "Penjaga, segera bawa orang ini keluar."

Penjaga keamanan Grup Linggar tidak bergerak.

Pengawal di belakang Revici segera bergerak.

Tanpa menunggu mereka mendekat, Aeris berkata dengan dingin, "Tuan Veda, aku lupa memperkenalkannya, Dia adalah suami aku."

Revici mengangkat alisnya, melihat Cloud dengan penuh hinaan dari matanya.

"Ternyata kamu suaminya, kudengar kamu bukan hanya gelandangan, tapi juga sedikit gila."

"Aku ingin tahu, apakah ada masalah dengan otakmu?"

Pada saat ini, Cloud tiba-tiba melangkah maju.

Meninju!

Cloud mengepalkan tangannya dan memukulnya.

"Buakkk", itu langsung mengenai wajah tampan Revici.

Revici kena pukul dengan telak.

Dia merasakan aliran panas turun dari hidungnya, dia dengan cepat mengulurkan tangan dan menyentuh hidungnya.

Tiba-tiba, dia berteriak seperti seorang gadis: "Darah! Aku berdarah!"

"Kamu bajingan, beraninya sekali kamu memukulku?"

"Aku Revici, aku tuan muda No 1 di Jiangzhou!"

"Jika aku ingin membunuhmu, itu bisa dilakukan hanya dengan sebuah kalimat saja, apa kamu tidak ingin hidup lagi ?!"

Teriakan tajam Revici seperti seorang wanita bergema di seluruh aula.

"Mengapa Tuan Veda ini seperti ini? Ini sangat berbeda, bukan seperti tuan muda nomor 1 di Jiangzhou yang orang-orang katakan?"