King Of Red Sea - Bab 23 Siapa Berani Menindas Ibuku
"Sebelumnya bukankah kamu meminta seseorang untuk memberiku kartu emas, dan sekarang beberapa orang mempertanyakan bahwa kartu emasku ini adalah hasil curian."
"Anak bajingan mana yang bilang begitu!?"
Ketua Direksi yang biasanya selalu tampak tenang dan sopan, seketika langsung emosi setelah mendengar kata-kata ini!
Oh Tuhan!
Beberapa waktu lalu, Ketua Direksi mengetahui sebuah berita rahasia dari kerabat teman pria tua.
Mengetahui bahwa ada seorang tokoh besar dengan identitas yang sangat menonjol datang ke Sinra.
Oleh karena itu, melalui hubungan relasi yang bertingkat-tingkat, akhirnya bisa mengirim kartu emas ini kepada Cloud.
Tuhan tahu betapa sulitnya proses ini!
Dan sekarang ada seseorang yang mempertanyakan keaslian kartu emas ini, bukankah ini sedang mendorong dirinya ke dalam lubang api!?
Ketua Serikat Perbankan dengan cepat meminta maaf kepada Cloud.
Sambil meminta maaf, Ketua Serikat Perbankan menelepon dari telepon meja dan berjanji bahwa dirinya akan tiba di sana dalam tiga menit!
Cloud menutup telepon, lalu melemparkan ponsel itu kepada manajer bank.
Manajer bank bahkan sudah tidak bisa menangkap ponselnya!
Manajer bank tidak menyangka bahwa Ketua Direksi yang selalu berada di atas akan menghormati pria yang berpakaian sederhana di depan matanya ini!
Cloud berdiri stabil di depan Robert .
Robert hendak berbicara tetapi Cloud tiba-tiba mengangkat kakinya!
"Pong!"
Robert langsung terbang keluar, membentur tembok dengan keras!
Kemudian, Robert terjatuh ke lantai seperti potongan daging.
Pada saat Robert ditendang, kartu emas di tangannya sudah berada di tangan Cloud.
Cloud menyerahkan kartu emas itu kepada seorang anggota staf di sebelahnya.
"Pergi dan coba gesek."
Anggota staf bahkan tidak berani berbicara, dengan cepat berbalik dan berlari ke konter.
Segera, anggota staf di konter buru-buru berkata: "Kartu ini memang benar milik Nyonya Gavia ."
Begitu kata ini keluar, muncul keributan di sekeliling.
Denzel saat ini juga berhasil melepaskan diri dari penahanan kedua pengawalnya.
Denzel menunjuk jarinya ke arah manajer bank dan mengutuk.
"Manajer sialan sepertimu, tidak akan ada yang menginginkanmu meskipun menjadi penjaga toilet!"
Segera setelah itu, sekelompok orang bergegas keluar pintu!
Saat melihat Ketua Serikat Perbankan, celana manajer bank basah!
Tamatlah!
Kehidupannya ini sudah berakhir!
Cairan keruh mengalir dari kaki setelan celananya, dan tiba-tiba tercium bau pesing.
Ini adalah pertama kalinya Ketua Serikat Perbankan bertemu dengan Cloud.
Begitu masuk, Ketua Serikat Perbankan langsung terpana oleh aura yang dipancarkan oleh Cloud.
Bahkan orang dengan posisi tinggi seperti dirinya tidak bisa menahan dan tertegun saat melihat Cloud!
Inilah tokoh besar yang disebut dalam legenda!
Begitu Ketua Direksi masuk, dia langsung menunjuk ke manajer yang sudah lemas dan berkata, "Kamu dipecat!"
Manajer bank
"Kakak, aku salah, mohon maafkan aku!"
"Akulah yang buta, aku tidak tahu diri!"
"Aku benar-benar tidak bisa hidup tanpa pekerjaan ini!"
"Jika aku kehilangan pekerjaan ini, bagaimana dengan nasib ibuku yang sedang sakit di rumah!?"
Manajer bank terus bersujud kepada Gavia, kulit di dahinya robek dan darah bercucuran.
Gavia juga orang yang sangat berhati lembut.
Begitu mendengar bahwa manajer bank harus merawat ibu tua di rumah.
Jelas-jelas dirinya telah dianiaya, tetapi masih menoleh dan melihat Cloud: "Sebenarnya, ini bukanlah masalah besar, lebih baik sudahi saja."
Cloud berkata dengan ringan kepada Ketua Direksi: "Orang seperti ini sekujur tubuh bau pesing, gajinya tetap sama, pergi cuci toilet saja."
"Baik!"
Ketua Direksi menganggukkan kepalanya.
Gavia tidak tahan melihat pemandangan seperti ini, lalu berkata kepada Aeris.
"Ayo, kita pulang."
"Um, ayo kita pulang!"
Saat Cloud mulai memundurkan mobilnya, Ketua Serikat Perbankan bergegas keluar dan bertanya.
"Tuan Revengale, apa yang harus dilakukan terhadap orang yang sudah menunduh Anda mencuri?"
Cloud berkata dengan ringan, "Bekukan rekening banknya. Besok, aku akan membeli semua propertinya."
Ketua Direksi sangat terkejut!
Cloud akan membeli perusahaan Robert, apakah berarti dananya akan masuk ke Sinra?
Ini adalah kesempatan emas!
Selama bisa melompati Cloud, maka karirnya akan semakin sukses!
Ketua Direksi berkata dengan bersemangat: "Baik! Aku akan membuatnya bangkrut dalam waktu kurang dari satu jam!"
Robert yang akhirnya bangkit dari lantai, terjatuh lagi saat mendengar kalimat ini.
Eskpresinya benar-benar tercengang!
Wajahnya memucat!
Saat kembali ke rumah, Aeris dengan cepat mengobati Denzel.
Gavia tidak mengalami luka apapun, hanya ada sedikit debu di tubuhnya.
Saat Aeris memberi obat, Gavia memanggil Cloud ke kamar.
"Kamu sebenarnya siapa?"
Meskipun Gavia adalah seorang ibu rumah tangga yang sangat biasa.
Tetapi siapapun itu, pasti bisa melihat perbedaan dari dalam diri Cloud.
Dalam perjalanan pulang, Gavia terus berpikir, seorang yang spesial seperti Cloud muncul di rumah mereka pasti memiliki tujuan.
Namun, meskipun sudah memikirkannya, Gavia masih tidak mengerti mengapa Cloud ingin membantu mereka?
Di depan Gavia, Cloud tidak terlalu banyak menghindar.
Pada saat ini, Cloud mengulurkan tangannya dari dekapannya dan perlahan mengeluarkan sebuah kotak besi.
Saat melihat kotak besi ini, Gavia langsung tertegun.
Karena model kotak besi ini, tampaknya sudah lama sekali.
Dan karena penggunaan jangka panjang, beberapa pola di permukaan kotak besi itu telah rusak parah.
Karena kotak besi ini adalah hadiah ulang tahun yang dibeli Gavia untuk Aeris tahun itu, dan di dalamnya berisi coklat.
Alasan mengapa hal ini begitu mengesankan, karena pada saat itu kotak coklat ini sangat mahal.
Gavia mengambil gajinya setengah bulan, menggertakkan gigi membeli untuk putrinya, Aeris.
Dan tidak lama kemudian, kotak ini menghilang.
Masih ingat, saat itu Aeris mengatakan bahwa dirinya tidak sengaja menghilangkannya.
Saat itu, Gavia juga mengkritik Aeris dengan keras.
Gavia tidak pernah menyangka bahwa kotak besi ini akan berada di tangan Cloud.
Gavia mendongak dan menatap wajah Cloud yang tegas.
Pada saat ini, wajah Cloud menampilkan senyuman lembut seperti angin musim semi.
Ini adalah pertama kalinya Gavia melihat senyuman hangat dannyaman di wajah Cloud.
Dan sangat berbeda dari tatapan dingin dan tajam seperti pisau di bank tadi.
Cloud saat ini terlihat sangat lembut.
"Dulu ada seorang anak laki-laki tunawisma."
"Saat lapar dan kedinginan, anak laki-laki itu dikejar dan digigit oleh seekor anjing liar."
"Ada seorang gadis kecil yang baik hati muncul di hadapannya dengan memegang sebatang tongkat."
"Gadis kecil itu tidak hanya mengusir anjing liar itu, tapi juga memberi anak laki-laki itu sekotak coklat yang sangat berharga baginya."
Gavia tahu bahwa gadis kecil dibicarakan Cloud adalah Aeris.
Ternyata Cloud ada di sini untuk membalas budi.
Meskipun waktu yang dihabiskan bersama Cloud tidak begitu lama.
Tetapi Gavia sudah secara bertahap menerima Cloud sebagai menantu pria dalam keluarganya.
"Anak laki-laki itu tidak hanya demi membalas budi, tetapi dia juga telah menganggap orang tua gadis kecil itu sebagai keluarganya sendiri."
Cloud perlahan-lahan berjongkok menghadap Gavia, tatapan matanya tulus.
"Bu, jika kehadiranku telah merepotkan kalian, maka aku akan segera menghilang."
Gavia memandang Cloud: "Anak bodoh. Karena ada kamu, keluarga kita berubah menjadi semakin baik sekarang!"
Sebenarnya, mengapa Gavia tidak memperlakukan Cloud sebagai anaknya sendiri?
Setelah selesai berbicara, Gavia mengangkat wajahnya lagi dan berkata dengan wajah serius: "Tapi kamu harus berjanji padaku bahwa kamu tidak akan pernah menghambur-hamburkan uang lagi kedepannya."
Meskipun Cloud sepenuhnya setuju, tetapi dalam hatinya berpikir, bagaimanapun juga uangnya tidak akan habis dipakai.
Menerapkan perkataan dari paman kecil.
Tidak perlu cemas.
...
Rumah Sakit Sinra, di unit perawatan intensif.
Black Naga sedang berdiri diam.
Wajahnya terdapat bekas luka sepanjang kelabang, sangat menyeramkan dan menakutkan jika dilihat.
Diam!
Menakutkan!
Black Naga seperti binatang yang berjalan keluar dari kegelapan!
Black Naga menatap langsung ke arah Black Panther yang terbaring di ranjang rumah sakit.
"Kapan adikku siuman?"
Novel Terkait
Cinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaSee You Next Time
Cherry BlossomIstri kontrakku
RasudinLoving Handsome
Glen ValoraWonderful Son-in-Law
EdrickPria Misteriusku
LylyKing Of Red Sea×
- Bab 1 Kembali Untuk Menikah Denganmu
- Bab 2 Menyingkirkan Hambatan
- Bab 3 Berpegangan Tangan
- Bab 4 Gadis Lugu Yang Baik
- Bab 5 Lancang
- Bab 6 Ingin Mengatakan Sesuatu, Jangan Mengambil Pisau Dapur
- Bab 7 Jika Kamu Melawan Dia, Kamu Akan Mati
- Bab 8 Siapa Yang Memberimu Keberanian
- Bab 9 Apakah Membersihkan Kaki Itu Baik?
- Bab 10 Gadis Pemalu, Aku Tidak Akan Pernah Meninggalkanmu Dalam Hidup Ini
- Bab 11 Monster Bucin
- Bab 12 Istriku, Apakah Kamu Pernah Main Bombom Car
- Bab 13 Bedebah Yang Tidak Punya Mata
- Bab 14 Itu Karena Ibu Kita Menyayangiku
- Bab 15 Nyawaku Ini, Kelak Adalah Milikmu
- Bab 16 Dia, Datang
- Bab 17 Tiranosaurus
- Bab 18 Black Panther Datang
- Bab 19 Black Panther Dilumpuhkan
- Bab 20 Berlutut
- Bab 21 Aku adalah Sepiring Ikan Acar Kubis
- Bab 22 Penghinaan Bank Terhadap Ibu Mertua
- Bab 23 Siapa Berani Menindas Ibuku
- Bab 24 Black Naga Kembali, Pasti Akan Balas Dendam Untuk Adiknya
- Bab 25 Kakak Ipar, Tindakan Pengaman dan Pencegahan Harus Dilakukan Dengan Baik
- Bab 26 Pesta Keluarga, Jadi Keributan
- Bab 27 Ayah, Apa Aku Boleh Memukulnya
- Bab 28 Memutuskan Hubungan
- Bab 29 Wanita Harus Mengikuti Suaminya Setelah Menikah
- Bab 30 Tragedi Yang Disebabkan Oleh Sepiring Ayam Panggang
- Bab 31 Dua Kali Kesempatan
- Bab 32 Cloud Tidak Ada Di Sana
- Bab 33 Berlian Palsu
- Bab 34 Tempat Bakat Terpendam
- Bab 35 Rekrutmen
- Bab 36 Kuat
- Bab 37 Hubungan Suami Istri
- Bab 38 Mendapatkan Masalah
- Bab 39 Mengamati Kemajuan
- Bab 40 Dia Telah Kembali
- Bab 41 Membuktikan Diri Sendiri
- Bab 42 Membuat Janji
- Bab 43 Melakukan Hal Apapun
- Bab 44 Orang Gila Datang Lagi
- Bab 45 Lebih Hebat Daripada Yang Dibayangkan
- Bab 46 Ganti Rugi
- Bab 47 Makan Asbak
- Bab 48 Makan
- Bab 49 Semuanya Karenamu
- Bab 50 Agar Kamu Tidak Bisa Memelukku
- Bab 51 Aku Tidak Akan Mengampunimu
- Bab 52 Masuk Tanpa Izin
- Bab 53 Tanggung Jawab
- Bab 54 Maaf
- Bab 55 Melakukan Sesuatu
- Bab 56 Sangat Keji Sekali
- Bab 57 Kesal Bukan Main
- Bab 58 Datang Dengan Sendirinya
- Bab 59 Hitung Sampai Tiga
- Bab 60 Duduk Tidak Tenang, Berdiri Juga Tidak Tenang
- Bab 61 Pengikutku Hidup, Penantangku Mati
- Bab 62 Sombong
- Bab 63 Dimainkan Sampai Mati
- Bab 64 Tuan Ketiga Sudah Pulang
- Bab 65 Terlalu Brengsek
- Bab 66 Lihat Saja Sendiri
- Bab 67 Bukan Bukan
- Bab 68 Ditangkap
- Bab 69 Punya Masalah Hati
- Bab 70 Semut
- Bab 71 Celananya Lepaskan Juga
- Bab 72 Operasi Perubahan Kelamin
- Bab 73 Berubah Menjadi Wanita
- Bab 74 Tidak Akan Mengabaikan
- Bab 75 Tante
- Bab 76 Memanfaatkan Relasi
- BAB 77 Bergengsi
- BAB 78 Pantas miskin seumur hidup
- Bab 79 Bergaya
- Bab 80 Selamat ulang tahun
- Bab 81 Menggerakkan
- Bab 82 Memaksakan Transaksi
- Bab 83 Buang ke Tempat Pembuangan Sampah
- Bab 84 Tertarik
- Bab 85 Aku Adalah Suaminya
- Bab 86 Aku Pergi dengan Kalian
- Bab 87 Mengembangkan Hubungan
- Bab 88 Suami Aku Akan Segera Datang
- Bab 89 Tatapan Yang Sangat Mengerikan
- Bab 90 Kamu Dimana?
- Bab 91 Ciuman Pertama
- Bab 92 Kemakmuran
- Bab 93 Kacau
- Bab 94 Tidak Akan Terulang
- Bab 95 Merasa Bahaya
- Bab 96 Bar Dihancurkan
- Bab 97 Berjuang
- Bab 98 Bagaimana Baru Bisa Disebut Selebriti?
- Bab 99 Citra Yang Mulia
- Bab 100 Memasak Tofu Kesukaannya
- Bab 101 Menyembah Tiga Kali
- Bab 102 Itu Kode Nama Siapa?
- Bab 103 Sayang, Ayo Tidur!
- Bab 104 Apakah Kamu Membutuhkan Bantuan Dari Suamimu?
- Bab 105 Aku Adalah Suaminya
- Bab 106 Aku Adalah Aturannya
- Bab 107 Memberhentikannya Dari Jabatan CEO
- Bab 108 Menyukainya
- Bab 109 Datang Untuk Berdiskusi Dengan Kamu
- Bab 110 Habis Sudah
- Bab 111 Badut Pelompat
- Bab 112 Menghadiahi Mobil
- Bab 113 Maybach
- Bab 114 Saldo Rekening Adalah Nol
- Bab 115 Melewati Kesulitan
- Bab 116 Cloud Revengale Sudah Datang
- Bab 117 Sebuah Batu
- Bab 118 Wilayah Yang Diduduki
- Bab 119 Terlalu Banyak Omong Kosong
- Bab 120 Tidak Ada Yang Tersisa
- Bab 121 200 Juta Per Orang
- Bab 122 Membuat Masalah Untuk Orang Lain
- Bab 123 Mengatur Ulang
- Bab 124 Didirikan Sendiri
- Bab 125 Aku Memang Terlihat Biasa Saja
- Bab 126 Tuan Muda No 1 di Jiangzhou
- 127 Aroma Pembersih Lantai
- 128
- Bab 129 Membuat Dia Jatuh Cinta Padaku
- Bab 130 Aku Tidak Akan Kalah
- Bab 131 Efek Obat Sangat Ampuh
- Bab 132 Tidak Sanggup Menahan Efek Alkohol
- Bab 133 Manis Sekali
- Bab 134 Cinta Yang Dalam
- Bab 135 Benarkah Kamu Sangat Menyukainya?
- Bab 136 Masih Ada Dua Serangan
- Bab 137 Apakah Ini Masih Manusia?
- Bab 138 Langsung Ke Intinya
- Bab 139 Kata-Kata Emas
- Bab 140 Moral Dunia Semakin Memburuk
- Bab 141 Matilah Kalian
- Bab 142 Orangnya Sudah Datang
- Bab 143 Apakah Itu Manusia?
- Bab 144 Aku Menolak
- Bab 145 Serahkan Gadis Ini Padaku
- Bab 146 Sungguh Lemah
- Bab 147 Kakek, Tolong Aku
- Bab 148 Tidak Peduli Dia Serigala Atau Harimau
- Bab 149 Aku Akan Menjadi Anjing Untukmu
- Bab 150 Jangan Menyalahkan Orangku Yang Kejam
- Bab 151 Hanya Sekelompok Badut
- Bab 152 Aku Akan Menikah Denganmu
- Bab 153 Selamat Datang
- Bab 154 Raja Dunia Bawah Tanah
- Bab 155 Ikuti Aku Ke Sinra
- Bab 156 Mengapa Tidak Pergi Denganku
- Bab 157 Dewa Menghalangi, Membunuh Dewa
- Bab 158 Bekas Luka
- Bab 159 Kesempatan Emas
- Bab 160 Buka
- Bab 161 Mati!
- Bab 162 Berdiri Dengan Bangga
- Bab 163 Potong Kepala Anjing Dengan Tangan Sendiri
- Bab 164 Siapa Dia?
- Bab 165 Tidak Menyenangkan
- Bab 166 Perempuan Harus Di Bujuk
- Bab 167 Ciuman Cukup Lama
- Bab 168 Mati Di Sini
- Bab 169 Tangan Kanan
- Bab 170 Apakah Kamu Sudah Tidur?
- Bab 171 Sangat Sulit Dicari
- Bab 172 Bagaimana dengan 'Istriku'
- Bab 173 Menikmati Malam
- Bab 174 Aku Berhutan Nyawa Padamu
- Bab 175 Bukan Hanya Kamu Yang Jadi Anjingku
- Bab 176 Banyak Omong Kosong
- Bab 177 Sudah Sangat Tua
- Bab 178 Aku Takut
- Bab 179 Perbedaan Anjing
- Bab 180 Permen Kapas
- Bab 181 Aku Benci
- Bab 182 Masalah Nenek
- Bab 183 Membuatmu Menderita
- Bab 184 Apakah Kamu Tahu Siapa Aku?
- Bab 185 Putra Dan Cucu Berbakti
- Bab 186 Bores Resoda
- Bab 187 Masalah Dari Dalam
- Bab 188 Obat Tidur
- Bab 189 Mahakarya Anakku
- Bab 190 Tidak Penting
- Bab 191 Menggila
- Bab 192 Menikmati Sekarang
- Bab 193 Semua Habis