King Of Red Sea - Bab 32 Cloud Tidak Ada Di Sana
"Hei!"
Pada saat kedua tinju bertabrakkan, seluruh tulang lengan Black Naga meledak seketika!
Black Naga menjerit dan jatuh ke tanah!
"Sekadar mengingatkanmu, kedua kesempatanmu telah habis."
Usai bicara, Cloud mengangkat kakinya dan menginjak dengan kuat!.
"Ugh!!"
Cloud juga menginjak kaki kanan Black Naga hingga patah!
Yang Cloud patahkan tidak hanya kaki Black Naga, tetapi juga vitalitasnya!
Black Naga sekarang sama seperti adiknya, Black Panther, sudah lumpuh.
"Kamu siapa? Kamu siapa !?"
"Aku siapa itu tidak penting, yang penting itu kamu tidak seharusnya mengambil ayam yang ingin dimakan istriku."
Karena seekor ayam, pendekar pedang terbaik di Sinra langsung dihabisi!
Jika masalah ini tersebar keluar, takutnya Black Naga akan menjadi lelucon masyarakat selama sisa hidupnya!
Pada saat ini, Cloud menoleh untuk melihat anak buah di sekitar Black Naga.
Meski mereka memiliki sekelompok orang, meski mereka memiliki senjata di tangan mereka.
Tetapi pada saat ini, tidak ada yang berani melangkah maju, dan mereka bahkan bernapas pun harus hati-hati.
"Kembalilah, Sinra bukan tempat yang bisa kalian datang."
"Juga, kembali dan beri tahu tuanmu."
"Air di Sinra sangat dalam, kalian ikan kecil dan udang kecil datang ke sini hanya akan menjadi makanan bagi orang lain."
“Jika tidak ingin mati, jangan datang ke Sinra lagi mulai sekarang.” Setelah berbicara, Cloud berbalik dan pergi.
"Tunggu!"
Cloud tiba-tiba berhenti.
Teriakan yang tiba-tiba membuat para gangster kecil ini juga terkejut.
Bahkan Black Naga pun sudah dipukuli hingga menjadi anjing buangan.
Mengapa masih ada orang yang ingin mati?
Saat ini, staf toko berjalan ke Cloud dengan membawa dua kantong ayam.
"Masih ada sisa dua porsi di dalam kompor, ini untukmu."
"Tapi aku hanya membeli satu."
Staf itu segera berkata, "Tidak apa-apa, malam ini toko kami membeli satu gratis satu."
Cloud dengan senang hati kembali ke rumah dengan dua kantong ayam yang baru dipanggang.
Aeris yang terus duduk di ruang belajar sepanjang waktu, mencium aroma segera setelah Cloud masuk.
"Mengapa kamu membeli dua porsi?"
"Bosnya bilang aku ganteng, jadi beli satu gratis satu."
“Apa-apaan sih!” Aeris mengulurkan tangan ramping dan putih seperti giok, dan mengeluarkan ayam panggang harum dari kotak.
Saat Aeris sedang makan, dia menemukan Cloud hanya duduk di sampingnya dengan senyuman di wajahnya, dan tidak bisa menahan untuk bertanya.
"Kenapa kamu tidak makan?"
"Aku sudah kenyang!"
"Kapan kamu makan?"
"Sekarang."
"Apa yang kamu makan?"
"Kamu."
“Hah?” Aeris sedikit bingung dengan Cloud.
"Apa kamu tidak tahu pemandangan indah dapat membuat kenyang?"
Mendengar ini, Aeris sedikit menurunkan alisnya, dan pipi putihnya sudah memerah.
Dia bergumam: "Tidak jelas, ayok cepat makan! Aku tidak bisa makan terlalu banyak sendirian, dan aku akan menjadi gemuk jika aku makan terlalu banyak."
"Gendut baru bagus! Jika kamu menjadi gemuk maka orang-orang akan tidak menyukaimu, lalu kamu akan jadi milikku sendiri, wow ha ha ha."
"Aku, aku bukan milikmu, aku sudah……"
"Aiya, aku tahu, aku tahu kamu sudah memiliki seseorang di hatimu, tapi kenapa kamu tidak mau memberitahuku nama orang itu?"
"Aku tidak mau bilang!"
Aeris segera mengubah amarahnya menjadi nafsu makan dan dengan cepat menyantap ayam panggang harum di depannya.
Jadi pada akhirnya, dia sedikit kewalahan.
Kemudian, dia tertidur lelap dengan kekhawatiran "Apakah aku akan menjadi gemuk setelah makan begitu banyak?" Dan "Apakah aku akan terlihat jelek setelah menjadi gemuk?"
……
Bersamaan dengan teriakan burung yang merdu, Aeris membuka matanya yang redup.
Dia dengan biasanya melihat ke sudut tempat Cloud tidur, dan menemukan bahwa Cloud tidak ada di sana.
Novel Terkait
Waiting For Love
SnowLoving The Pain
AmardaUangku Ya Milikku
Raditya DikaMy Charming Lady Boss
AndikaMore Than Words
HannyCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoCinta Yang Terlarang
MinnieKing Of Red Sea×
- Bab 1 Kembali Untuk Menikah Denganmu
- Bab 2 Menyingkirkan Hambatan
- Bab 3 Berpegangan Tangan
- Bab 4 Gadis Lugu Yang Baik
- Bab 5 Lancang
- Bab 6 Ingin Mengatakan Sesuatu, Jangan Mengambil Pisau Dapur
- Bab 7 Jika Kamu Melawan Dia, Kamu Akan Mati
- Bab 8 Siapa Yang Memberimu Keberanian
- Bab 9 Apakah Membersihkan Kaki Itu Baik?
- Bab 10 Gadis Pemalu, Aku Tidak Akan Pernah Meninggalkanmu Dalam Hidup Ini
- Bab 11 Monster Bucin
- Bab 12 Istriku, Apakah Kamu Pernah Main Bombom Car
- Bab 13 Bedebah Yang Tidak Punya Mata
- Bab 14 Itu Karena Ibu Kita Menyayangiku
- Bab 15 Nyawaku Ini, Kelak Adalah Milikmu
- Bab 16 Dia, Datang
- Bab 17 Tiranosaurus
- Bab 18 Black Panther Datang
- Bab 19 Black Panther Dilumpuhkan
- Bab 20 Berlutut
- Bab 21 Aku adalah Sepiring Ikan Acar Kubis
- Bab 22 Penghinaan Bank Terhadap Ibu Mertua
- Bab 23 Siapa Berani Menindas Ibuku
- Bab 24 Black Naga Kembali, Pasti Akan Balas Dendam Untuk Adiknya
- Bab 25 Kakak Ipar, Tindakan Pengaman dan Pencegahan Harus Dilakukan Dengan Baik
- Bab 26 Pesta Keluarga, Jadi Keributan
- Bab 27 Ayah, Apa Aku Boleh Memukulnya
- Bab 28 Memutuskan Hubungan
- Bab 29 Wanita Harus Mengikuti Suaminya Setelah Menikah
- Bab 30 Tragedi Yang Disebabkan Oleh Sepiring Ayam Panggang
- Bab 31 Dua Kali Kesempatan
- Bab 32 Cloud Tidak Ada Di Sana
- Bab 33 Berlian Palsu
- Bab 34 Tempat Bakat Terpendam
- Bab 35 Rekrutmen
- Bab 36 Kuat
- Bab 37 Hubungan Suami Istri
- Bab 38 Mendapatkan Masalah
- Bab 39 Mengamati Kemajuan
- Bab 40 Dia Telah Kembali
- Bab 41 Membuktikan Diri Sendiri
- Bab 42 Membuat Janji
- Bab 43 Melakukan Hal Apapun
- Bab 44 Orang Gila Datang Lagi
- Bab 45 Lebih Hebat Daripada Yang Dibayangkan
- Bab 46 Ganti Rugi
- Bab 47 Makan Asbak
- Bab 48 Makan
- Bab 49 Semuanya Karenamu
- Bab 50 Agar Kamu Tidak Bisa Memelukku
- Bab 51 Aku Tidak Akan Mengampunimu
- Bab 52 Masuk Tanpa Izin
- Bab 53 Tanggung Jawab
- Bab 54 Maaf
- Bab 55 Melakukan Sesuatu
- Bab 56 Sangat Keji Sekali
- Bab 57 Kesal Bukan Main
- Bab 58 Datang Dengan Sendirinya
- Bab 59 Hitung Sampai Tiga
- Bab 60 Duduk Tidak Tenang, Berdiri Juga Tidak Tenang
- Bab 61 Pengikutku Hidup, Penantangku Mati
- Bab 62 Sombong
- Bab 63 Dimainkan Sampai Mati
- Bab 64 Tuan Ketiga Sudah Pulang
- Bab 65 Terlalu Brengsek
- Bab 66 Lihat Saja Sendiri
- Bab 67 Bukan Bukan
- Bab 68 Ditangkap
- Bab 69 Punya Masalah Hati
- Bab 70 Semut
- Bab 71 Celananya Lepaskan Juga
- Bab 72 Operasi Perubahan Kelamin
- Bab 73 Berubah Menjadi Wanita
- Bab 74 Tidak Akan Mengabaikan
- Bab 75 Tante
- Bab 76 Memanfaatkan Relasi
- BAB 77 Bergengsi
- BAB 78 Pantas miskin seumur hidup
- Bab 79 Bergaya
- Bab 80 Selamat ulang tahun
- Bab 81 Menggerakkan
- Bab 82 Memaksakan Transaksi
- Bab 83 Buang ke Tempat Pembuangan Sampah
- Bab 84 Tertarik
- Bab 85 Aku Adalah Suaminya
- Bab 86 Aku Pergi dengan Kalian
- Bab 87 Mengembangkan Hubungan
- Bab 88 Suami Aku Akan Segera Datang
- Bab 89 Tatapan Yang Sangat Mengerikan
- Bab 90 Kamu Dimana?
- Bab 91 Ciuman Pertama
- Bab 92 Kemakmuran
- Bab 93 Kacau
- Bab 94 Tidak Akan Terulang
- Bab 95 Merasa Bahaya
- Bab 96 Bar Dihancurkan
- Bab 97 Berjuang
- Bab 98 Bagaimana Baru Bisa Disebut Selebriti?
- Bab 99 Citra Yang Mulia
- Bab 100 Memasak Tofu Kesukaannya
- Bab 101 Menyembah Tiga Kali
- Bab 102 Itu Kode Nama Siapa?
- Bab 103 Sayang, Ayo Tidur!
- Bab 104 Apakah Kamu Membutuhkan Bantuan Dari Suamimu?
- Bab 105 Aku Adalah Suaminya
- Bab 106 Aku Adalah Aturannya
- Bab 107 Memberhentikannya Dari Jabatan CEO
- Bab 108 Menyukainya
- Bab 109 Datang Untuk Berdiskusi Dengan Kamu
- Bab 110 Habis Sudah
- Bab 111 Badut Pelompat
- Bab 112 Menghadiahi Mobil
- Bab 113 Maybach
- Bab 114 Saldo Rekening Adalah Nol
- Bab 115 Melewati Kesulitan
- Bab 116 Cloud Revengale Sudah Datang
- Bab 117 Sebuah Batu
- Bab 118 Wilayah Yang Diduduki
- Bab 119 Terlalu Banyak Omong Kosong
- Bab 120 Tidak Ada Yang Tersisa
- Bab 121 200 Juta Per Orang
- Bab 122 Membuat Masalah Untuk Orang Lain
- Bab 123 Mengatur Ulang
- Bab 124 Didirikan Sendiri
- Bab 125 Aku Memang Terlihat Biasa Saja
- Bab 126 Tuan Muda No 1 di Jiangzhou
- 127 Aroma Pembersih Lantai
- 128
- Bab 129 Membuat Dia Jatuh Cinta Padaku
- Bab 130 Aku Tidak Akan Kalah
- Bab 131 Efek Obat Sangat Ampuh
- Bab 132 Tidak Sanggup Menahan Efek Alkohol
- Bab 133 Manis Sekali
- Bab 134 Cinta Yang Dalam
- Bab 135 Benarkah Kamu Sangat Menyukainya?
- Bab 136 Masih Ada Dua Serangan
- Bab 137 Apakah Ini Masih Manusia?
- Bab 138 Langsung Ke Intinya
- Bab 139 Kata-Kata Emas
- Bab 140 Moral Dunia Semakin Memburuk
- Bab 141 Matilah Kalian
- Bab 142 Orangnya Sudah Datang
- Bab 143 Apakah Itu Manusia?
- Bab 144 Aku Menolak
- Bab 145 Serahkan Gadis Ini Padaku
- Bab 146 Sungguh Lemah
- Bab 147 Kakek, Tolong Aku
- Bab 148 Tidak Peduli Dia Serigala Atau Harimau
- Bab 149 Aku Akan Menjadi Anjing Untukmu
- Bab 150 Jangan Menyalahkan Orangku Yang Kejam
- Bab 151 Hanya Sekelompok Badut
- Bab 152 Aku Akan Menikah Denganmu
- Bab 153 Selamat Datang
- Bab 154 Raja Dunia Bawah Tanah
- Bab 155 Ikuti Aku Ke Sinra
- Bab 156 Mengapa Tidak Pergi Denganku
- Bab 157 Dewa Menghalangi, Membunuh Dewa
- Bab 158 Bekas Luka
- Bab 159 Kesempatan Emas
- Bab 160 Buka
- Bab 161 Mati!
- Bab 162 Berdiri Dengan Bangga
- Bab 163 Potong Kepala Anjing Dengan Tangan Sendiri
- Bab 164 Siapa Dia?
- Bab 165 Tidak Menyenangkan
- Bab 166 Perempuan Harus Di Bujuk
- Bab 167 Ciuman Cukup Lama
- Bab 168 Mati Di Sini
- Bab 169 Tangan Kanan
- Bab 170 Apakah Kamu Sudah Tidur?
- Bab 171 Sangat Sulit Dicari
- Bab 172 Bagaimana dengan 'Istriku'
- Bab 173 Menikmati Malam
- Bab 174 Aku Berhutan Nyawa Padamu
- Bab 175 Bukan Hanya Kamu Yang Jadi Anjingku
- Bab 176 Banyak Omong Kosong
- Bab 177 Sudah Sangat Tua
- Bab 178 Aku Takut
- Bab 179 Perbedaan Anjing
- Bab 180 Permen Kapas
- Bab 181 Aku Benci
- Bab 182 Masalah Nenek
- Bab 183 Membuatmu Menderita
- Bab 184 Apakah Kamu Tahu Siapa Aku?
- Bab 185 Putra Dan Cucu Berbakti
- Bab 186 Bores Resoda
- Bab 187 Masalah Dari Dalam
- Bab 188 Obat Tidur
- Bab 189 Mahakarya Anakku
- Bab 190 Tidak Penting
- Bab 191 Menggila
- Bab 192 Menikmati Sekarang
- Bab 193 Semua Habis