King Of Red Sea - Bab 27 Ayah, Apa Aku Boleh Memukulnya

"Tapi bagaimana denganmu? Hal-hal buruk apa yang kamu sudah lakukan!"

"Apa menurutmu, aku tidak tahu trik kecil licik yang biasa kamu gunakan di perusahaan?"

"Sudah kubilang, Karena kamu adalah cucu perempuanku jadi aku tidak mau mengirimmu ke penjara.”

“Kamu malah begini. Sekarang kamu malah membalikkan kenyataan dan mengatai cucu kesayanganku telah memfitnahmu. Apa keluarga kalian yang parasit ini masih perlu difitnah hah?”

Seluruh ruangan penuh dengan suara Antai yang menggema.

Dia tidak hanya mengatakan ini di bibirnya. dia juga menatap Aeris sekeluarga seolah-olah dia sedang melihat tumpukan sampah tak berguna.

Pada saat ini, Cloud bertanya pada Casius dengan santai.

"Ayah, apa aku boleh memukulnya?"

Casius mengulurkan tangannya di bahu Cloud, kelima jarinya menggenggam bahu Cloud dengan sekuat tenaga.

Saat itu juga, Casius membuka matanya dan menatap lurus ke arah Antai .

"Saat itu, padahal kamu tahu jelas kalau nona dari Keluarga Gao mengandung seorang bayi dalam rahimnya.”

“Apalagi wanita itu sudah ditulari oleh tiga pria sekaligus, kamu masih saja memintaku untuk menikahinya!”

“Yang kamu inginkan hanyalah uang investasi mereka sebesar dua ratus juta.”

“Dua ratus juta! Dengan ini, kamu menjualku begitu saja!”

Pada saat ini, Casius berbicara dengan sangat jelas,dan setiap ucapan ini jatuh dan terdengar jelas ke telinga semua orang.

Pada saat yang sama ini, ini dalah pertama kalinya Casius bicara di depan

Antai dengan mengangkat kepalanya.

Dia tidak lagi merasa rendah diri. Dia tidak lagi merasa lemah.

Dia sekarang adalah seorang orang tua.

Seorang ayah

Lebih lagi, seorang suami.

Dia adalah pria sejati!

"Aku menikah dengan Gavia setelah lulus dari perguruan tinggi."

"Saat itu kami telah meninggalkan keluarga ini dan menjalankan supermarket kecil di Besda ."

"Karena model bisnis kami relatif baru dan barang yang kami beli lebih baik daripada yang lain, jadi bisnis kami selalu bagus dan berjalan lancar."

"Kemudian, seorang bos tiba-tiba ingin membeli saham kami untuk memperluas supermarket."

"Saat itu, kami sudah menandatangani semua kontrak."

"Tapi hanya karena ucapanmu, aku tanpa mau sepeserpun uang darimu, langsung memberikan supermarket itu padamu.”

"Dan hingga saat ini, model bisnis jaringan supermarket itu masih saja menggunakan model bisnis yang aku tetapkan sebelumnya.”

"Tapi, kamu menyebutku sampah tak berguna. Kamu bilang aku membebani orang tua dan hanya makan uang orang tua. Kamu juga bilang aku lemah. Namun, aku tidak peduli dengan semua ini!”

"Tapi kamu tidak bisa memarahi dan memaki istriku, kamu tidak bisa memarahi putraku, apalagi memaki putriku!"

"Memang benar, aku anakmu. Tapi, aku juga adalah seorang suami dan ayah."

"Siapa pun yang berani menggertak keluargaku, aku akan melawannya dengan sekuat tenagaku!"

Saat ini, Denzel dan Aeris sudah maju menghampiri dan memeluk erat Casius dan Gavia .

Mata keempat anggota keluarga ini memerah.

Casius akhirnya tampak seperti seorang kepala keluarga sejati. Dia berdiri dengan tegas dan berani di depan Antai dan semua kerabat dan teman-temannya di sekitarnya untuk membela keluarganya.

Di sekitar tatapan aneh mereka semua, Casius Lehard berkata dengan keras.

"Aku berusaha keras untuk menjadi anak yang berbakti. Tapi sayangnya kamu selalu memperlakukanku seperti sampah."

"Walaupun, aku memang adalah suami cacat yang tak berguna. Ayah yang juga tidak berguna. Tapi, keluargaku ini sama sekali tidak akan pernah meninggalkanku!”

Pada akhirnya, Casius mengulurkan tangannya menepuk-nepuk kakinya yang lumpuh dengan keras.

"Ayah, ayahku tersayang."

"Apa kamu lupa kakiku jadi seperti ini karena menyelamatkanmu dari tabrakan mobil!"

"Kamu lancang!"

Antai seperti ditikam di tempat yang sakit, seluruh dirinya tersentak dan langsung melompat.

Dia pun langsung jadi sangat marah, mengangkat tongkat kayu di tangannya dan membantingnya ke arah kepala Casius dari atas.

Kriakkkk!

Tongkat itu diraih oleh seseorang.

Orang yang meraih tongkat itu adalah Cloud .

"Kamu beraninya mengambil tongkatku. Aku ini sedang memukuli anakku. Apa hubungannya denganmu yang hanya orang luar hah?"

Suara Antai bergema di seluruh aula besar ini.

"Dia memang anakmu sebelum aku muncul.”

"Aku tidak bisa ikut campur dan peduli, kalau kamu mau menghabisinya ataupun membuangnya ke tong sampah.”

"Tapi sekarang aku sudah muncul, dia adalah mertuaku.”

"Selama ada aku, siapa yang berani menggertaknya dan menindasnya?”

Suara Cloud seperti dentangan lonceng yang sangat keras.

Setiap kata yang masuk ke telinga semua orang seperti suara dentuman lonceng yang dipukul tepat di samping telinga dengan kerasnya.

Banyak orang menciutkan leher mereka tanpa sadar. Mengulurkan tangan menutupi telinga mereka dan tampak ekspresi kesakitan di wajah mereka.

Krieeekkk!

Tongkat kayu semi besi bernilai ratusan juga di tangan Antai tiba-tiba hancur jadi beberapa potongan pada saat ini!

Tongkat yang bahkan tidak bisa dipatahkan dengan pisau, sekarang malah dihancurkan begitu saja hingga beberapa patahan oleh Cloud .

"Ayah, ayo kita pulang."

Kata Aeris tiba-tiba.

"Baiklah, ayo pulang!"

Hari ini adalah hari ulang tahun Antai, tetapi putranya yang selama ini terlihat sangat lemah pada waktu ini malah memberikan kesulitan padanya.

Ini membuat Antai merasa sangat malu.

Dia terus saja berteriak mengeluh di ruang kerjanya.

"Memalukan, sungguh keterlaluan!"

Kata Reinhard yang ada di samping kakeknya.

"Kakek, ada satu hal lagi yang lupa kukatakan padamu."

"Sebenarnya, Aeris tidak hanya menghasilkan uang dengan menjadi simpanan Grandy . Tapi, dia juga menggelapkan dana perusahaan."

"Wanita jalang ini tidak hanya menjual tubuhnya, tapi juga bekerja sama dengan pihak luar untuk menggerogoti keuangan perusahaan kita."

Reinhard

"Reinhard, besok pagi adakan rapat dewan direksi. Aku ingin memecat Aeris dan Casius dari semua posisi di perusahaan."

"Ada lagi, tolong panggil polisi juga. Aku ingin wanita jalang ini masuk penjara!"

Dalam perjalanan pulang, suasana di dalam mobil terasa sangat menyesakkan. Semua orang tidak berkata apa-apa.

Tiba-tiba, Casius mengulurkan tangannya dan menampar dirinya sendiri dengan keras!

"Tak berguna! Orang tak berguna! Tak berguna!”

Gavia dengan cepat meraih tangan Casius, "Jangan seperti ini.”

"Dalam beberapa tahun ini, kamu sudah cukup menerima penderitaan dan kepahitan hidup.”

"Jadi, berhentilah menyiksa dirimu sendiri."

Casius mengulurkan tangannya dan merengkuh kepalanya sendiri. Dia meringkuh di sudut kursi belakang mobil dengan ekspresi sedih dan sakit di wajahnya.

Cloud yang sedang mengemudi tiba-tiba bicara.

"Ayah, doktor yang aku pernah ceritakan dulu. Aku sudah menghubunginya. Dia akan datang ke Sinra sebulan lagi.”

“Aku juga sudah memberi tahunya tentang kondisimu."

Keluarga yang beranggotakan empat orang pun bertanya pada waktu yang sama, "Apa yang dia katakan?"

"Dia bilang meskipun tidak ada cara untuk membuatmu berlari seperti anak muda. Tapi, setidaknya dia bisa membuatmu berjalan seperti orang normal."

Casius tidak bicara. Tangannya mengepalkan tinjunya dengan erat dan tubuhnya sedikit gemetar.

Bukan karena sakit.

Tapi karena sangat bersemangat!

Keesokan paginya, Aeris menerima telepon dari dewan direksi sebelum dia pergi bekerja.

"Aeris, pukul sepuluh pagi ini, rapat akan diadakan di gedung besar perusahaan tepat waktu.”

“Jika terlambat, kamu sendiri yang akan menanggung resikonya.”

Setelah ucapan yang dingin dan tidak sopan ini dilontarkan, orang di balik telepon itu langsung dengan tegas menutup teleponnya.

Meskipun sudah ada persiapan sebelum ini, tapi setelah menjawab telepon tadi, tangan Aeris masih saja gemetaran. Karena dibuat sangat marah.

Setelah lulus dari universitas, dia melepaskan kesempatan untuk belajar di luar negeri dan tinggal bekerja dengan kerasnya di perusahaan yang sudah tidak karuan.

Semua kerja kerasnya ini digantikan dengan akhir yang buruk seperti sekarang ini.

Dengan perasaan campur aduk, Aeris berjalan ke bawah dengan cepat. Sementara Cloud sudah berada di dalam mobil.

"Tenang saja, aku akan selalu menemanimu.”

Dengan kalimat sederhana ini, kemarahan dan kecemasan Aeris dalam sekejap menjadi tenang.

Di ruang rapat.

Sekelompok direktur dan eksekutif perusahaan sedang duduk dalam situasi bahaya.

Ketika Cloud dan Aeris masuk, semua orang menoleh pada saat bersamaan.

"Orang yang tak ada hubungan dan terkait ini, silakan keluar."

Pada saat ini, satpam yang berdiri di samping mau mengusir Cloud .

Dia mengulurkan tangannya dan mendorong tubuh Cloud dengan keras dua kali, tapi hasilnya Cloud tidak bergerak sama sekali karena dorongannya.

Satpam itu hanya merasa kalau dirinya bukan mendorong seorang manusia, tapi sebuah gunung besar!

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu