King Of Red Sea - Bab 97 Berjuang

Denzel langsung melompat, pergi ke arah berandalan Rambut Kuning itu.

“Aku akan bertarung melawanmu!”

Harus diakui, Denzel benar-benar tidak memiliki kemampuan dan pengalaman dalam bertarung.

Dia baru saja maju ke sana, berandalan Rambut Kuning itu langsung menendang wajahnya.

Dalam sekejap, Denzel tertendang ke samping.

Dia berguling beberapa kali di lantai, menabrak kaki meja yang tidak jauh dari sana, baru berhenti.

Berandalan Rambut Kuning berjalan ke sana, langsung meraih kepala Denzel.

mengulurkan tangan menepuk wajah Denzel yang sudah ditampar hingga memerah.

“Bocah, kamu adalah orang pertama yang aku pukul sejak datang di Sinra.”

“Karena abangku, akan segera menjadi orang terkenal di Sinra.”

“Sinra kalian akan menjadi tempat kekuasaan Tuan Wolf.”

“Tiba saat itu, mungkin ini adalah daerah bos kami!”

“Kelak bertemu aku, harus mengangguk dan membungkuk untuk menyapaku.”

“Jika tidak, aku bertemu sekali denganmu akan memukulmu sekali!”

Selesai bicara, berandalan Rambut Kuning itu baru melepaskan tangannya, membawa sekelompok orang yang ada di samping terhuyung-huyung menuju pintu bar.

Pada saat ini, Cloud dan Aeris berdua kebetulan mengendarai mobil ke tempat parkir di depan bar.

Dalam waktu dekat ini, bisnis Linggar Grup sedang berkembang pesat.

Aeris selalu sibuk sekali.

Karena orang berbakat di sampingnya terbatas, orang yang bisa dipercaya, hanya ada itu-itu saja.

Dia seorang diri benar-benar terlalu sibuk, Aeris terpikir dengan Denzel.

Di rumah, tidak tahu sudah berapa kali Casius dan Gavia mereka bekerja dengan Denzel.

Meminta dia bekerja di perusahaan keluarganya, tapi Denzel menolaknya.

Jika menggunakan kata-kata Gavia, saat Denzel masih kecil demam hingga 42 derajat, otaknya sudah rusak karena demam.

Setiap hari melewati hidupnya dengan impian menjadi penyanyi bintang.

Dalam keluarga, Cloud bisa dikatakan satu-satunya orang yang mendukung Denzel.

Menurut dia, Denzel hanya kekurangan beberapa peluang saja.

Selama ada kesempatan, kakak ipar Cloud ini akan mengantarnya pergi ke Norqius!

Cloud dan Aeris baru saja berjalan ke pintu bar.

Mendadak Rambut Kuning itu langsung melompat, seolah-olah dia melihat dunia baru.

“Wahhh, wanita cantik!”

“Tidak menyangka Sinra yang begitu kecil, ternyata masih ada wanita secantik ini.”

“Parasnya ini jauh lebih cantik dan lembut daripada artis terkenal.”

Saat bicara, Rambut Kuning langsung mengulurkan tangan kepada Aeris.

Tiba-tiba pergelangan tangan Rambut Kuning dicekat oleh orang.

Hanya melihat Cloud menariknya dengan pelan.

Dalam sekejap mendengar Rambut Kuning menjerit histeris.

Tangan Rambut Kuning langsung terkilir karena Cloud.

Rambut Kuning kesakitan hingga keringat bercucuran di keningnya, dia berteriak keras “Ayo, hajar! Bunuh pria ini!”

Dalam sekejap, para gangster yang tadinya masih berlagak dan menghancurkan bar, langsung berteriak maju ke depan.

Hanya sebentar saja, mereka sudah di jatuhkan oleh Cloud.

Tidak ada orang yang lihat jelas bagaimana Cloud melakukannya.

Hanya mendengar suara jeritan ketika dipukul.

Melihat semua ini Rambut Kuning ketakutan, dia bergegas mundur ke belakang.

Cloud dan Aeris langsung masuk ke dalam bar.

Akhirnya menemukan di dalam bar sudah kacau dan berantakan sekali.

Melihat tampang Denzel yang menyedihkan, Aeris bergegas maju ke sana.

“Denzel, kamu tidak apa-apa bukan?”

Denzel tidak bicara, di dalam matanya penuh api amarah yang membara.

Dia tidak mengatakan apa pun, mengambil sebuah botol bir yang ada di samping, berjalan ke arah Rambut Kuning.

Saat ini, semua perhatian Rambut Kuning tertuju pada Cloud.

Dia sama sekali tidak memperhatikan Denzel telah mendekat.

Saat Rambut Kuning mendengar teriakan Denzel, langsung membalikkan kepala, yang dia lihat adalah sebuah botol bir yang menghantam dari atas.

“Prangg!”

Suara botol bir yang pecah sangat nyaring!