King Of Red Sea - Bab 60 Duduk Tidak Tenang, Berdiri Juga Tidak Tenang

Denzel yang biasanya sungkan terhadap semua orang, tersenyum menyapa orang, saat ini malah menjadi seorang pria jantan sekali.

Dia mengeraskan leher, menggigit gigi berkata: “Tidak perlu katakana lagi! Kalau kamu hebat sekarang bunuh aku! Ayo! Ayo!”

Pria itu menepuk tangan: “Bagus! Lebih pemberani dari yang aku bayangkan!”

Suara baru saja terlontar, di samping ada orang yang mengambil keluar sebungkus tusuk gigi.

“Selanjutnya, aku akan menusuk masuk tusuk gigi ini ke dalam kuku sepasang tangan dan kakimu, lihat kamu bisa bersih keras berapa lama!?”

“Tok tok tok!”

Terdengar suara ketukan pintu.

Kepala preman mengerutkan dahi.

“Siapa yah?”

“Mengantar makana.”

Kepala preman memberi kode mata ke orang di samping, langsung ada dua orang yang perlahan mendekat ke pintu.

“Kita tidak panggil makanan, kamu salah tempat.”

“Tidak mungkin salah, alamatnya di sini, kalian segera buka pintu saja, waktuku sangat mendesak sekali.”

“Aku sudah bilang, kita sini tidak ada orang yang beli makanan bungkus….”

Phang!

Belum selesai mengatakan, sebuah terjangan yang sangat kuat menabrak ke pintu anti maling.

Pintu anti maling yang terbuat dari baja, langsung lepas dari dinding, menabrak kuat seorang preman yang ada di belakang pintu!

Pintu anti maling membawa preman terbang ke dinding seberang sana, satu orang satu pintu tertanam di dalam dinding!

Cloud membawa angin dingin berjalan masuk, di tangannya membawa satu kotak bir.

Preman yang berdiri di samping, tiba-tiba berteriak, melayangkan pisau kecil menusuk dengan kuat ke Cloud.

“Phang!”

Botol bir yang berwarna hijau tergores terbuka dengan sebuah lengkungan yang cantik di udara, dengan kuat menimpa kepala preman itu.

Buih putih bir, cairan bir yang berwarna kuning keemasan, menyembur terbang dengan ceria di bawah sinar lampu yang menyinari!

Semua pria di dalam rumah itu, bersamaan mengambil senjata tajam di samping mereka, berdesakan menyerbu kemari.

Cloud maju tanpa arah.

Satu per satu botol bir menyapa ke sana.

Seketika, kuning keemasan bir bermekaran!

Bir dan darah bercampur mengalir semua penjuru!

Saat kotak bir yang sudah kosong di tangan Cloud dilempar ke lantai.

Di dalam kamar itu tinggal tersisa kepala preman.

Pandangan mata Cloud dingin menusuk tulang!

Membuat kepala preman ketakutan sampai membuang ke bawah pisau kecilnya, membalikkan badan dan lari.

Hanya saja dia baru berlari beberapa langkah, sepasang tangan bak penjepit, mencekik batang lehernya, mengangkatnya, dan membawanya ke samping jendela.

Ini lantai 7.

Kepala preman seperti seekor ayam yang dicekik lehernya, orangnya tergantung di udara.

Asal Cloud melepaskan tangan, dia akan terjatuh ke bawah menjadi kue daging!

Kepala preman tidak berhenti memohon ampun.

“Kak aku sudah bersalah, jangan bunuh aku, jangan bunuh aku!”

“Aku tahu banyak sekali info tentang bos kita, asal kamu lepaskan aku, aku langsung akan memberitahu kamu semuanya!”

……

Tepat saat ini, di samping Kelvin berdiri belasan orang.

Kelvin mengenakan setelan jas yang rapi, bahkan sepatu juga dilap sampai mengkilat.

Dia seperti pria dunia bisnis yang sukses.

Dibanding dengan beberapa preman di samping, terlihat agak tidak sepadan.

“Posisi dan lingkungan di sini lumayan bagus, dibuka jadi permandian air panas mubazir sekali.”

“Besok-besok ganti jadi tempat minum teh, aku berencana membuat ini jadi tempat markas kita.”

Di samping ada orang yang segera memuji: “Kak Kerdas pandai!”

Dengan suara pujian segerombolan bawahan, Kelvin agak mengangkat tangan.

Beberapa orang di samping, langsung menyimpan suara.

“Bukannya aku menyuruh kalian mengundang beberapa pemimpin tersembunyi yang berkemampuan di Sinra datang ke sini? Mana orangnya? Kenapa belum tiba juga?”

“Kak Kerdas, setelah orang itu mendengar kamu datang, mereka jadi bersembunyi seperti tikus saja.”

“Berdasarkan penyelidikan kami, mereka sepertinya berkumpul jadi satu rapat.”

Kelvin tertawa dingin sebentar: “Kalau benar demikian bukannya kebetulan sekali? Tidak perlu kalian pergi ke sana.”

Kelvin melihat sekilas Suhu Silva di samping: “Suhu Silva, ayo kita pergi, pergi menemui tikus-tikus kecil di bawah Sinra ini.

Saat ini, Christ dan yang lainnya sedang duduk tidak tenang berdiri juga tidak tenang di tempat perkumpulannya.

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu