King Of Red Sea - Bab 7 Jika Kamu Melawan Dia, Kamu Akan Mati
Grandy lahir di lahir dari lingkungan yang keras, dan dia berhasil selamat di tengah badai dan akhirnya berhasil mendirikan Grup Dresrora.
Dia memiliki auranya sendiri, bukanlah amarah atau prestise Reinhard, yang baru saja berteriak-teriak disana, bahkan tidak bisa meluruskan pinggangnya saat berdiri di depan Presdir Grandy.
Grandy berkata dengan dingin, "Siapa kamu? Aeris, dimana Nona Aeris?"
Reinhard berkata dengan cepat, "Tuan Silaz, saya adalah manajer umum Grup Bigmom, Aeris sudah saya pecat."
"Kalau begitu kontraknya batal, kamu pergilah dari sini!"
Grandy membuat keputusan akhir dan pergi memasuki lift, sehingga mengakhiri perjuangan Reinhard. Ketika Reinhard datang dari rumah, dia secara khusus menelepon Kakek Oda dan mengatakan bahwa dirinya pasti akan membuat Presdir Grandy menandatangani kontraknya, karena jika kontrak dibatalkan, perusahaan mereka akan kehilangan hampir ratusan milyar. Dan saat itu, kakeknya akan membunuhnya dengan tangannya sendiri.
Reinhard bergegas menyusulnya, "Tuan Silaz, Tuan Silaz! Dengarkan saya, saya ..."
Dua petugas keamanan dengan cepat menghentikannya dan melempar Reinhard keluar, sehingga pakaian bersih Reinhard berguling-guling menjadi debu di tanah. Saat berguling, luka di tangan kanannya juga tersentuh, dan rasa sakit membuat giginya gemetar.
"Aeris! Dasar wanita jalang. Kamu pasti sudah bersekongkol dengan Presdir Grandy!"
Karena marah, wajah Reinhard berubah, dan semua orang yang datang menatapnya dengan tatapan aneh. Reinhard lalu mengambil kontrak itu dan pergi dengan tergesa-gesa. Dia harus memberi tahu ayahnya Jared tentang ini.
Saat ini, di kantor Presdir Grup Dresrora
Seorang pria muda berseragam militer berdiri di depan jendela Prancis yang tinggi dengan tangan yang berada di belakangnya. Lalu Presdir Grandy, bos dengan aset puluhan triliun, berdiri dengan hormat di belakangnya.
Ciprus Gao, jengeral bintang lima!
Hahhh… Hahhhhh
Dia memiliki aura kehormatan dalam dirinya. Di depannya, Grandy tidak hanya menurut tetapi juga sangat takut. "Saudara Gao, aku sudah melakukan apa yang kamu katakan."
Di depannya Grandy bahkan tidak berani menarik nafas.
Ciprus mengangguk sedikit, "Nona Aeris, kamu tidak boleh membiarkannya menderita meski sekecil apapun, karena dia adalah istri bosku."
“Apa?”
Grandy sangat terkejut hingga rahangnya hampir jatuh ke tanah.
“Bos Ciprus, eksistensi mengerikan macam apa itu.” Grandy berkata dalam hati.
Ciprus menoleh sedikit dan menatap Grandy, "Apakah kamu tahu mengapa aku datang ke Sinra? Tahukah kamu mengapa aku bisa menjadi pemimpin militer di ibukota saat usia muda?Ini semua karena kakak laki-lakiku." Mata Ciprus muncul dan penuh dengan kekaguman dan rasa hormat.
Pada saat ini, Ciprus memandang Grandy dan bertanya, "Tahukah kamu mengapa Grup Dresrora bisa berjalan dengan lancar tahun ini?"
Grandy terkejut sesaat, "Mungkinkah ..."
"Ya, semua ini karena kakakku, tanpa dia, kamu hanyalah bajingan yang menjilati darah di ujung pisaunya." mendengar itu Grandy terkejut!
Meski ia juga merasa dirinya menjalankan bisnis terlalu mudah dalam beberapa tahun terakhir dan tidak pernah menemui kesulitan, tetapi dia tidak pernah menyangka kalau ada orang besar di belakangnya.
Setelah Ciprus pergi, Grandy menemukan bahwa dirinya sudah berkeringat dingin. Lalu dia duduk di sofa dan menghela nafas lega dan berkata, “Pria di belakang Ciprus benar-benar mengerikan, hanya dengan memikirkannya saja aku merasa ngeri. Tetapi tidak ada yang menyangka kalau Keluarga Aeris yang ditinggal oleh kerabatnya ternyata adalah istri dari bos Ciprus. Dan untuk Reinhard serta keluarga Lehard, kalian telah membuang harta karun dan tidak tahu bagaimana menghargainya. Sebaliknya kalian memilih melawannya, dan kali ini kalian semua akan mati."
...
Reinhard bergegas kembali ke vilanya.
Begitu dia memasuki ruang tamu, dia melihat beberapa kerabatnya sedang duduk di sofa dan tengah asik mengobrol dan Kakek Oda juga ada di sana.
"Ya, pahlawan kecilku sudah kembali"
"Bagus, ayo, ayo, duduklah di sebelah Kakek."
Oda menatap mata Reinhard dengan penuh kebaikan.
"Apakah kamu sudah menemui Tuan Silaz?"
Reinhard menyeringai: "Kakek, aku menemui Tuan Silaz."
"Apakah kontraknya sudah ditandatangani?"
Reinhard ragu-ragu sejenak, lalu berkata dengan cepat.
"Ketika aku melihat Tuan Silaz, dia sedang keluar untuk suatu keperluan, dan dia tampak sangat cemas. Tetapi Kakek tenang saja, aku sudah menyapa Tuan Silaz, dan dia berkata akan menandatanganinya besok."
Oda memandang Reinhard, "Kamu tidak berbohong kepada Kakek, kan?"
Reinhard melambaikan tangannya dengan cepat, "Bagaimana aku bisa berbohong pada, kakek?"
Oda adalah orang yang sudah berpengalaman, berawal dari pedagang kecil selama setengah abad, dia sudah banyak melihat tipe dan karakter seseorang. Maka begitu melihat Reinhard masuk, Oda sudah melihat petunjuk melalui gerakan dan wajah Reinhard kalau ada sesuatu yang tidak beres.
Saat ini, mata Kakek Oda sedikit menyipit, "Kau tahu, yang paling dibenci kakek dalam hidupnya adalah kebohongan. Bahkan jika kamu adalah cucuku, jika kamu berbohong kepada kakek ..."
Reinhard buru-buru berjanji: "Kakek, berikan aku kesempatan lagi, besok kontraknya pasti akan ditandatangani."
"Ehm, nah itu baru cucuku yang baik."
Oda memanggil Jared di sebelahnya.
"Ke atas dan lihat, apakah ada yang salah? Ingat proyek ini sangat penting bagi persahaan kita, jadi tidak boleh ada kesalahan sekecil apa pun."
"Ya ya aku mengerti ayah."
Begitu dia memasuki kamar Reinhard, Jared mengunci pintu.
"Apa yang terjadi? Mengapa Tuan Silaz tidak menandatangani kontraknya?"
Reinhard tampak marah, "Itu karena si jalang Aeris."
"Ayah, ternyata Aeris bisa memenangkan proyek ini karena dia tidur dengan Grandy."
Jared tercengang: "Benarkah itu!"
"Ya! Grandy mengatakan bahwa jika Aeris tidak pergi, kontrak ini akan batal."
Jared juga mondar-mandir di kamar dengan cemas.
"Ayah, bukankah Denzel masih di tangan Black Panther? Ayo kita ancam Aeris dengan Denzel. Dan biarkan dia memberitahu Grandy sendiri bahwa proyek ini telah diserahkan kepada saya."
Jared juga menganggap kata-kata Reinhard masuk akal, maka dia segera menelepon Black Panther.
Begitu telepon terhubung, Black Panther berkata dengan lugas.
"Tuan Jared, saya telah membebaskan Denzel, jadi Anda tidak perlu membayar 400 juta."
Sebelum Jared bisa menjawab, Black Panther telah menutup telepon.
"Sial, bagaimana hal ini bisa terjadi?"
Benar-benar tidak berdaya, Jared hanya bisa memanggil Aeris. Saat ini, Aeris sedang duduk di ruang tamu rumahnya, dan seluruh keluarga berkumpul di sana.
Ponsel Aeris ada di meja kopi di ruang tamu, kecuali Denzel yang menatap Cloud, baik Aeris dan orang tuanya memfokuskan mata mereka pada telepon.
Gavia memandang Cloud: "Apakah kamu yakin dia akan menelepon?"
Cloud hanya mengangguk saat telepon tiba - tiba berdering.
Aeris dengan cepat mengangkat telepon, dan peneleponnya benar-benar Jared. Saat Aeris hendak menjawab, Cloud menggelengkan kepalanya padanya.
"Jangan jawab panggilan ini, ingat Reinhard baru saja menelepon dan memecatmu. Dan Sekarang dia harus memanggilmu kembali untuk bekerja lagi. Bagaimana bisa ada hal-hal acak seperti itu terjadi di dunia ini?"
Kata-kata Cloud membuat Casius berkeringat deras, dan dia dengan cepat membujuknya dari samping.
"Sudah sangat bagus bagi orang itu untuk berinisiatif menelepon, cepat di angkat."
Cloud memandang Casius dengan serius.
"Ayah, tidak masalah jika orang - orang meremehkanku, tapi mereka tidak bisa meremehkan istriku. Dan aku akan membuat setiap orang yang meremehkan istriku membayar harganya."
Novel Terkait
Love Is A War Zone
Qing QingUnlimited Love
Ester GohPergilah Suamiku
DanisLove And War
JaneAsisten Bos Cantik
Boris DreySee You Next Time
Cherry BlossomKing Of Red Sea×
- Bab 1 Kembali Untuk Menikah Denganmu
- Bab 2 Menyingkirkan Hambatan
- Bab 3 Berpegangan Tangan
- Bab 4 Gadis Lugu Yang Baik
- Bab 5 Lancang
- Bab 6 Ingin Mengatakan Sesuatu, Jangan Mengambil Pisau Dapur
- Bab 7 Jika Kamu Melawan Dia, Kamu Akan Mati
- Bab 8 Siapa Yang Memberimu Keberanian
- Bab 9 Apakah Membersihkan Kaki Itu Baik?
- Bab 10 Gadis Pemalu, Aku Tidak Akan Pernah Meninggalkanmu Dalam Hidup Ini
- Bab 11 Monster Bucin
- Bab 12 Istriku, Apakah Kamu Pernah Main Bombom Car
- Bab 13 Bedebah Yang Tidak Punya Mata
- Bab 14 Itu Karena Ibu Kita Menyayangiku
- Bab 15 Nyawaku Ini, Kelak Adalah Milikmu
- Bab 16 Dia, Datang
- Bab 17 Tiranosaurus
- Bab 18 Black Panther Datang
- Bab 19 Black Panther Dilumpuhkan
- Bab 20 Berlutut
- Bab 21 Aku adalah Sepiring Ikan Acar Kubis
- Bab 22 Penghinaan Bank Terhadap Ibu Mertua
- Bab 23 Siapa Berani Menindas Ibuku
- Bab 24 Black Naga Kembali, Pasti Akan Balas Dendam Untuk Adiknya
- Bab 25 Kakak Ipar, Tindakan Pengaman dan Pencegahan Harus Dilakukan Dengan Baik
- Bab 26 Pesta Keluarga, Jadi Keributan
- Bab 27 Ayah, Apa Aku Boleh Memukulnya
- Bab 28 Memutuskan Hubungan
- Bab 29 Wanita Harus Mengikuti Suaminya Setelah Menikah
- Bab 30 Tragedi Yang Disebabkan Oleh Sepiring Ayam Panggang
- Bab 31 Dua Kali Kesempatan
- Bab 32 Cloud Tidak Ada Di Sana
- Bab 33 Berlian Palsu
- Bab 34 Tempat Bakat Terpendam
- Bab 35 Rekrutmen
- Bab 36 Kuat
- Bab 37 Hubungan Suami Istri
- Bab 38 Mendapatkan Masalah
- Bab 39 Mengamati Kemajuan
- Bab 40 Dia Telah Kembali
- Bab 41 Membuktikan Diri Sendiri
- Bab 42 Membuat Janji
- Bab 43 Melakukan Hal Apapun
- Bab 44 Orang Gila Datang Lagi
- Bab 45 Lebih Hebat Daripada Yang Dibayangkan
- Bab 46 Ganti Rugi
- Bab 47 Makan Asbak
- Bab 48 Makan
- Bab 49 Semuanya Karenamu
- Bab 50 Agar Kamu Tidak Bisa Memelukku
- Bab 51 Aku Tidak Akan Mengampunimu
- Bab 52 Masuk Tanpa Izin
- Bab 53 Tanggung Jawab
- Bab 54 Maaf
- Bab 55 Melakukan Sesuatu
- Bab 56 Sangat Keji Sekali
- Bab 57 Kesal Bukan Main
- Bab 58 Datang Dengan Sendirinya
- Bab 59 Hitung Sampai Tiga
- Bab 60 Duduk Tidak Tenang, Berdiri Juga Tidak Tenang
- Bab 61 Pengikutku Hidup, Penantangku Mati
- Bab 62 Sombong
- Bab 63 Dimainkan Sampai Mati
- Bab 64 Tuan Ketiga Sudah Pulang
- Bab 65 Terlalu Brengsek
- Bab 66 Lihat Saja Sendiri
- Bab 67 Bukan Bukan
- Bab 68 Ditangkap
- Bab 69 Punya Masalah Hati
- Bab 70 Semut
- Bab 71 Celananya Lepaskan Juga
- Bab 72 Operasi Perubahan Kelamin
- Bab 73 Berubah Menjadi Wanita
- Bab 74 Tidak Akan Mengabaikan
- Bab 75 Tante
- Bab 76 Memanfaatkan Relasi
- BAB 77 Bergengsi
- BAB 78 Pantas miskin seumur hidup
- Bab 79 Bergaya
- Bab 80 Selamat ulang tahun
- Bab 81 Menggerakkan
- Bab 82 Memaksakan Transaksi
- Bab 83 Buang ke Tempat Pembuangan Sampah
- Bab 84 Tertarik
- Bab 85 Aku Adalah Suaminya
- Bab 86 Aku Pergi dengan Kalian
- Bab 87 Mengembangkan Hubungan
- Bab 88 Suami Aku Akan Segera Datang
- Bab 89 Tatapan Yang Sangat Mengerikan
- Bab 90 Kamu Dimana?
- Bab 91 Ciuman Pertama
- Bab 92 Kemakmuran
- Bab 93 Kacau
- Bab 94 Tidak Akan Terulang
- Bab 95 Merasa Bahaya
- Bab 96 Bar Dihancurkan
- Bab 97 Berjuang
- Bab 98 Bagaimana Baru Bisa Disebut Selebriti?
- Bab 99 Citra Yang Mulia
- Bab 100 Memasak Tofu Kesukaannya
- Bab 101 Menyembah Tiga Kali
- Bab 102 Itu Kode Nama Siapa?
- Bab 103 Sayang, Ayo Tidur!
- Bab 104 Apakah Kamu Membutuhkan Bantuan Dari Suamimu?
- Bab 105 Aku Adalah Suaminya
- Bab 106 Aku Adalah Aturannya
- Bab 107 Memberhentikannya Dari Jabatan CEO
- Bab 108 Menyukainya
- Bab 109 Datang Untuk Berdiskusi Dengan Kamu
- Bab 110 Habis Sudah
- Bab 111 Badut Pelompat
- Bab 112 Menghadiahi Mobil
- Bab 113 Maybach
- Bab 114 Saldo Rekening Adalah Nol
- Bab 115 Melewati Kesulitan
- Bab 116 Cloud Revengale Sudah Datang
- Bab 117 Sebuah Batu
- Bab 118 Wilayah Yang Diduduki
- Bab 119 Terlalu Banyak Omong Kosong
- Bab 120 Tidak Ada Yang Tersisa
- Bab 121 200 Juta Per Orang
- Bab 122 Membuat Masalah Untuk Orang Lain
- Bab 123 Mengatur Ulang
- Bab 124 Didirikan Sendiri
- Bab 125 Aku Memang Terlihat Biasa Saja
- Bab 126 Tuan Muda No 1 di Jiangzhou
- 127 Aroma Pembersih Lantai
- 128
- Bab 129 Membuat Dia Jatuh Cinta Padaku
- Bab 130 Aku Tidak Akan Kalah
- Bab 131 Efek Obat Sangat Ampuh
- Bab 132 Tidak Sanggup Menahan Efek Alkohol
- Bab 133 Manis Sekali
- Bab 134 Cinta Yang Dalam
- Bab 135 Benarkah Kamu Sangat Menyukainya?
- Bab 136 Masih Ada Dua Serangan
- Bab 137 Apakah Ini Masih Manusia?
- Bab 138 Langsung Ke Intinya
- Bab 139 Kata-Kata Emas
- Bab 140 Moral Dunia Semakin Memburuk
- Bab 141 Matilah Kalian
- Bab 142 Orangnya Sudah Datang
- Bab 143 Apakah Itu Manusia?
- Bab 144 Aku Menolak
- Bab 145 Serahkan Gadis Ini Padaku
- Bab 146 Sungguh Lemah
- Bab 147 Kakek, Tolong Aku
- Bab 148 Tidak Peduli Dia Serigala Atau Harimau
- Bab 149 Aku Akan Menjadi Anjing Untukmu
- Bab 150 Jangan Menyalahkan Orangku Yang Kejam
- Bab 151 Hanya Sekelompok Badut
- Bab 152 Aku Akan Menikah Denganmu
- Bab 153 Selamat Datang
- Bab 154 Raja Dunia Bawah Tanah
- Bab 155 Ikuti Aku Ke Sinra
- Bab 156 Mengapa Tidak Pergi Denganku
- Bab 157 Dewa Menghalangi, Membunuh Dewa
- Bab 158 Bekas Luka
- Bab 159 Kesempatan Emas
- Bab 160 Buka
- Bab 161 Mati!
- Bab 162 Berdiri Dengan Bangga
- Bab 163 Potong Kepala Anjing Dengan Tangan Sendiri
- Bab 164 Siapa Dia?
- Bab 165 Tidak Menyenangkan
- Bab 166 Perempuan Harus Di Bujuk
- Bab 167 Ciuman Cukup Lama
- Bab 168 Mati Di Sini
- Bab 169 Tangan Kanan
- Bab 170 Apakah Kamu Sudah Tidur?
- Bab 171 Sangat Sulit Dicari
- Bab 172 Bagaimana dengan 'Istriku'
- Bab 173 Menikmati Malam
- Bab 174 Aku Berhutan Nyawa Padamu
- Bab 175 Bukan Hanya Kamu Yang Jadi Anjingku
- Bab 176 Banyak Omong Kosong
- Bab 177 Sudah Sangat Tua
- Bab 178 Aku Takut
- Bab 179 Perbedaan Anjing
- Bab 180 Permen Kapas
- Bab 181 Aku Benci
- Bab 182 Masalah Nenek
- Bab 183 Membuatmu Menderita
- Bab 184 Apakah Kamu Tahu Siapa Aku?
- Bab 185 Putra Dan Cucu Berbakti
- Bab 186 Bores Resoda
- Bab 187 Masalah Dari Dalam
- Bab 188 Obat Tidur
- Bab 189 Mahakarya Anakku
- Bab 190 Tidak Penting
- Bab 191 Menggila
- Bab 192 Menikmati Sekarang
- Bab 193 Semua Habis