King Of Red Sea - Bab 9 Apakah Membersihkan Kaki Itu Baik?
Jared dan Reinhard, ayah dan anak, sedang berbaring di kursi yang nyaman. Di depan mereka ada dua orang terapis yang sangat baik dan cantik yang sedang membersihkan kaki dan memijatnya.
"Ayah, kalau seandainya tadi tidak menghentikanku, aku pasti sudah membunuh si Cloud itu!"
Ketika Reinhard mengatakan itu, tanpa sengaja Reinhard menggerakkan kakinya sehingga menyebabkan air yang merendam kakinya tumpah dan mengenai terapis. Pakaian putih tipis yang dipakai oleh terapis menjadi sedikit basah oleh air, dan membuat dua gunung yang menjulang tinggi terlihat.
Jared sepertinya tidak melihat kalau Reinhard melakukan kesalahan, lalu berkata pada Reinhard dengan percaya diri, "Kamu masih terlalu muda. Dengar Cloud itu hanyalah orang gila, kalau kamu semakin memperhatikannya maka dia akan semakin menggigitmu."
Bahkan, Jared sendiri merasa takut saat menghadapi Cloud, karena Jared sendiri belum pernah melihat pandangan yang begitu menakutkan selama ini di masyarakat. Tetapi karena mengira Cloud hanyalah orang yang emosional, dia tidak berpikir lebih jauh.
Lalu Jared berbicara kepada Reinhard dengan suara seorang tetua, di depan dua terapis, "Kamu harus ingat bahwa orang yang ingin berhasil, pertama-tama harus memiliki hati yang tenang, dan sebelum melakukan tindakan apa pun. Kamu harus sudah memiliki rencana di pikiranmu, serta kamu harus berjalan selangkah demi selangkah. Di poin ini kamu harus belajar dariku."
Reinhard mengangguk dengan cepat lalu menatap Jared dengan penuh semangat, "Ayah, tadi itu kamu menelepon Robert Hong, Presiden Blue Ocean Group, kan?"
"Ehm." Jared mengangguk, lalu tersenyum dan berkata, "Robert dan aku adalah teman sekelas waktu SMA, dan ketika kita di sekolah menengah, kita adalah teman akrab. Kamu itu seringkali terlalu terburu-buru dalam melakukan sesuatu, kamu seharusnya lebih bisa menenangkan diri dan carilah satu atau dua teman baik yang bisa kamu percaya. Sekarang lihat apa gunanya teman - temanmu itu, selain hanya untuk minum dan bermain dengan wanita? Saat kamu menemui masalah, mereka semua akan berlari satu per satu, bahkan larinya bisa lebih cepat dari seekor tikus."
Reinhard mendengarkan nasehat ayahnya dengan rendah hati di sampingnya, lalu mengangguk dan berkata, "Iya, ayah benar, aku pasti akan belajar dari ayah di masa depan! Lalu ayah, apakah Grandy Silaz akan menghormati Robert?"
Senyuman percaya diri terlihat di seluruh wajah Jared, dan Jared memberi tahu Reinhard, "Aeris, pelacur kecil itu, tidak peduli seberapa baik dia melayani Grandy di tempat tidur, dia tidak lebih baik dari seorang kakak yang baik. Ingat nak, kenyataannya seorang wanita hanyalah mainan bagi pria. Jadi lebih baik kita tunggu saja di sini, karena sebentar lagi dia pasti akan membawa kabar baik."
Reinhard sekarang menaruh pikirannya pada terapis wanita yang sedang memijatnya di depannya. Tidak lama kemudian, pintu ruangan tiba-tiba terbuka, dan tampak seorang pria paruh baya dengan setelan jas dan sepatu masuk.
"Oh, Robert, aku sudah lama menunggumu! Ayo, ayo, duduk di sini!"
Robert lalu menghampiri Jared tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Lalu secara tiba-tiba mengulurkan tangan langsung mengambil baskom air di kaki Reinhard dan menumpahkan ke arah Jared.
"Jared, dasar kamu bajingan! Kalau kamu mau cari mati kenapa ajak gue juga ?"
Jared mengusap air dari wajahnya dan menatap teman baiknya selama bertahun-tahun.
"Apa apa?"
Robert yang marah melemparkan baskom di tangannya dan melemparnya ke arah Jared. Jared dengan cepat menghindar dan menatap mata Robert dengan bingung.
"Anjing kau, tak tahu malu! Kamu masih pura - pura enggak tahu! Denger ya, gue terpaksa pergi ke kantor Grandy secara langsung karena ketololanmu. Aku ke sana belum selesai bicara, dan dia menumpahkan kopi ke mukaku. Aku bakal ingat ini sampai 7 turunan!"
"Gue berbicara dengan Grandy soal kerja sama selama dua tahun, tapi gara - gara kamu semuanya batal"
Robert menunjuk ke arah Jared, matanya penuh amarah.
"Mulai sekarang, gue tidak ada hubungan lagi denganmu! Jika elu datang untuk cari gue lagi, gue bakal suruh anjing buat bunuh elu!"
Setelah berbicara, Robert berbalik dan pergi dengan marah, Reinhard menoleh untuk melihat Jared dengan wajah yang ketakutan.
"Ayah, Ayah, kenapa kamu diam saja, cepat susul dia?"
Jared tidak menjawab.
"Ayah, ayo cepatlah..."
"Diam!!!!!"
Sebelum Reinhard selesai berbicara, Jared berteriak.
"Ini semua karena salahmu! Sekarang juga kamu pergi ke rumah Aeris, meskipun kamu harus berlutut, bersujud, dan mencium kakinya, pokoknya besok dia harus datang bekerja di perusahaan! Dan jangan pulang sebelum berhasil!"
Setelah selesai berbicara, Jared memakai sepatunya dan air yang masih membasahi sekujur tubuhnya, dan buru-buru mengejar Robert.
...
Aeris sedang mempersiapkan bahan untuk wawancara di rumah, dan mendengar ada ketukan cepat di pintu. Tetapi Denzel berjalan ke pintu lebih dulu. Setelah membuka pintu, dia melihat Reinhard berdiri di ambang pintu dengan wajah marah. Denzel tiba-tiba tertawa lalu menoleh sambil berteriak pada orang-orang di ruangan itu.
"Bu, Kakak, orang yang mengatakan kita parasit datang lagi!"
Melihat Reinhard berdiri lagi di depan, bukankah hal ini terlalu luar biasa?
Mengapa Cloud bisa tahu kalau Reinhard pasti kembali?
Dibandingkan kembali bekerja di grup, yang ingin Aeris ketahui lebih banyak sekarang adalah, keajaiban apa yang sedang dilakukan Cloud? Hingga membuat Reinhard bisa menjadi begitu patuh.
Reinhard berkata dengan nada yang sangat kaku dan dengan wajah dingin.
"Aeris, apa yang aku katakan sebelumnya hanyalah salahpaham, dan aku minta maaf kepadamu. Tolong cepatlah kembali ke perusahaan untuk bekerja."
"Oh, apa aku gak salah dengar, ternyata anak muda yang bermartabat itu benar-benar berusaha meyakinkan kakakku?" Denzel mencibir di sampingnya.
Cloud berdiri di samping Aeris dan berkata datar, "Dengan nada bicara seperti ini, kamu masih berharap membuat istriku mau menerima permintaan maafmu? Kalau caramu begitu ya gak akan berhasil, cobalah buat lebih tulus."
"Apa yang ingin kamu aku lakukan?" Reinhard bertanya dengan nada marah.
Cloud mengucapkan dua kata: "Berlutut dan minta maaf."
Mendengar kata-kata itu keluar, Gavia dan Casius tidak bisa untuk tidak menahan napas.
Aeris juga menunjukkan ekspresi yang sangat terkejut.
Reinhard adalah cucu tertua keluarga mereka! Kecuali berlutut kepada ayah dan kakeknya atau saudara yang lebih tua dalam keluarga, Cloud bisa memintanya untuk melakukan seperti itu?
Cloud segera mulai menghitung mundur, "Lima…, empat…, tiga…, dua ..."
Reinhard mengatupkan giginya, menjatuhkan diri dan berlutut di depan Aeris.
"Sepupu, aku minta maaf, aku salah!"
Cloud berdiri di samping Aeris dan mengangguk sedikit, "Baik, ayo kita pergi sekarang, karena kita akan pergi bekerja siang ini."
Setelah mendengar kata-kata itu, Reinhard dengan cepat berbalik dan lari ke mobil sport Ferrari miliknya. Reinhard lalu meraung di dalam mobil dengan suara gemetar.
"Aeris! Cloud! Aku ingin kalian mati, aku ingin kalian mati!"
Setelah melepaskan menutup ventilasi di mobil sport, Reinhard perlahan-lahan menjadi tenang. Mata Reinhard bersinar dengan cahaya cemberut.
"Aeris, dasar jalang!"
"Kamu berani mempermalukanku tadi, jadi aku tidak akan mempermalukanmu juga!"
Dia segera mengangkat telepon dan menghubungi nomor deputi manajer umum.
"Tolong segera sampaikan berita kalau Aeris adalah wanita Grandy kepada semua orang di perusahaan. Dan bilang saja, kalau Aeris bisa memenangkan proyek ini karena dia membuka kakinya di tempat tidur dengan Grandy!"
"Dan biarkan semua eksekutif senior di grup berada di pintu gedung grup siang ini dan menunggu sampai Aeris datang bekerja!"
Setelah Reinhard memberikan beberapa kata, dia menutup telepon, lalu mengeluarkan tawa licik, "Dasar pelacur kecil, lihat saja bagaimana kamu akan menderita di perusahaan nanti!"
Novel Terkait
Hidden Son-in-Law
Andy LeePRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeePria Misteriusku
LylyUnlimited Love
Ester GohAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaKing Of Red Sea×
- Bab 1 Kembali Untuk Menikah Denganmu
- Bab 2 Menyingkirkan Hambatan
- Bab 3 Berpegangan Tangan
- Bab 4 Gadis Lugu Yang Baik
- Bab 5 Lancang
- Bab 6 Ingin Mengatakan Sesuatu, Jangan Mengambil Pisau Dapur
- Bab 7 Jika Kamu Melawan Dia, Kamu Akan Mati
- Bab 8 Siapa Yang Memberimu Keberanian
- Bab 9 Apakah Membersihkan Kaki Itu Baik?
- Bab 10 Gadis Pemalu, Aku Tidak Akan Pernah Meninggalkanmu Dalam Hidup Ini
- Bab 11 Monster Bucin
- Bab 12 Istriku, Apakah Kamu Pernah Main Bombom Car
- Bab 13 Bedebah Yang Tidak Punya Mata
- Bab 14 Itu Karena Ibu Kita Menyayangiku
- Bab 15 Nyawaku Ini, Kelak Adalah Milikmu
- Bab 16 Dia, Datang
- Bab 17 Tiranosaurus
- Bab 18 Black Panther Datang
- Bab 19 Black Panther Dilumpuhkan
- Bab 20 Berlutut
- Bab 21 Aku adalah Sepiring Ikan Acar Kubis
- Bab 22 Penghinaan Bank Terhadap Ibu Mertua
- Bab 23 Siapa Berani Menindas Ibuku
- Bab 24 Black Naga Kembali, Pasti Akan Balas Dendam Untuk Adiknya
- Bab 25 Kakak Ipar, Tindakan Pengaman dan Pencegahan Harus Dilakukan Dengan Baik
- Bab 26 Pesta Keluarga, Jadi Keributan
- Bab 27 Ayah, Apa Aku Boleh Memukulnya
- Bab 28 Memutuskan Hubungan
- Bab 29 Wanita Harus Mengikuti Suaminya Setelah Menikah
- Bab 30 Tragedi Yang Disebabkan Oleh Sepiring Ayam Panggang
- Bab 31 Dua Kali Kesempatan
- Bab 32 Cloud Tidak Ada Di Sana
- Bab 33 Berlian Palsu
- Bab 34 Tempat Bakat Terpendam
- Bab 35 Rekrutmen
- Bab 36 Kuat
- Bab 37 Hubungan Suami Istri
- Bab 38 Mendapatkan Masalah
- Bab 39 Mengamati Kemajuan
- Bab 40 Dia Telah Kembali
- Bab 41 Membuktikan Diri Sendiri
- Bab 42 Membuat Janji
- Bab 43 Melakukan Hal Apapun
- Bab 44 Orang Gila Datang Lagi
- Bab 45 Lebih Hebat Daripada Yang Dibayangkan
- Bab 46 Ganti Rugi
- Bab 47 Makan Asbak
- Bab 48 Makan
- Bab 49 Semuanya Karenamu
- Bab 50 Agar Kamu Tidak Bisa Memelukku
- Bab 51 Aku Tidak Akan Mengampunimu
- Bab 52 Masuk Tanpa Izin
- Bab 53 Tanggung Jawab
- Bab 54 Maaf
- Bab 55 Melakukan Sesuatu
- Bab 56 Sangat Keji Sekali
- Bab 57 Kesal Bukan Main
- Bab 58 Datang Dengan Sendirinya
- Bab 59 Hitung Sampai Tiga
- Bab 60 Duduk Tidak Tenang, Berdiri Juga Tidak Tenang
- Bab 61 Pengikutku Hidup, Penantangku Mati
- Bab 62 Sombong
- Bab 63 Dimainkan Sampai Mati
- Bab 64 Tuan Ketiga Sudah Pulang
- Bab 65 Terlalu Brengsek
- Bab 66 Lihat Saja Sendiri
- Bab 67 Bukan Bukan
- Bab 68 Ditangkap
- Bab 69 Punya Masalah Hati
- Bab 70 Semut
- Bab 71 Celananya Lepaskan Juga
- Bab 72 Operasi Perubahan Kelamin
- Bab 73 Berubah Menjadi Wanita
- Bab 74 Tidak Akan Mengabaikan
- Bab 75 Tante
- Bab 76 Memanfaatkan Relasi
- BAB 77 Bergengsi
- BAB 78 Pantas miskin seumur hidup
- Bab 79 Bergaya
- Bab 80 Selamat ulang tahun
- Bab 81 Menggerakkan
- Bab 82 Memaksakan Transaksi
- Bab 83 Buang ke Tempat Pembuangan Sampah
- Bab 84 Tertarik
- Bab 85 Aku Adalah Suaminya
- Bab 86 Aku Pergi dengan Kalian
- Bab 87 Mengembangkan Hubungan
- Bab 88 Suami Aku Akan Segera Datang
- Bab 89 Tatapan Yang Sangat Mengerikan
- Bab 90 Kamu Dimana?
- Bab 91 Ciuman Pertama
- Bab 92 Kemakmuran
- Bab 93 Kacau
- Bab 94 Tidak Akan Terulang
- Bab 95 Merasa Bahaya
- Bab 96 Bar Dihancurkan
- Bab 97 Berjuang
- Bab 98 Bagaimana Baru Bisa Disebut Selebriti?
- Bab 99 Citra Yang Mulia
- Bab 100 Memasak Tofu Kesukaannya
- Bab 101 Menyembah Tiga Kali
- Bab 102 Itu Kode Nama Siapa?
- Bab 103 Sayang, Ayo Tidur!
- Bab 104 Apakah Kamu Membutuhkan Bantuan Dari Suamimu?
- Bab 105 Aku Adalah Suaminya
- Bab 106 Aku Adalah Aturannya
- Bab 107 Memberhentikannya Dari Jabatan CEO
- Bab 108 Menyukainya
- Bab 109 Datang Untuk Berdiskusi Dengan Kamu
- Bab 110 Habis Sudah
- Bab 111 Badut Pelompat
- Bab 112 Menghadiahi Mobil
- Bab 113 Maybach
- Bab 114 Saldo Rekening Adalah Nol
- Bab 115 Melewati Kesulitan
- Bab 116 Cloud Revengale Sudah Datang
- Bab 117 Sebuah Batu
- Bab 118 Wilayah Yang Diduduki
- Bab 119 Terlalu Banyak Omong Kosong
- Bab 120 Tidak Ada Yang Tersisa
- Bab 121 200 Juta Per Orang
- Bab 122 Membuat Masalah Untuk Orang Lain
- Bab 123 Mengatur Ulang
- Bab 124 Didirikan Sendiri
- Bab 125 Aku Memang Terlihat Biasa Saja
- Bab 126 Tuan Muda No 1 di Jiangzhou
- 127 Aroma Pembersih Lantai
- 128
- Bab 129 Membuat Dia Jatuh Cinta Padaku
- Bab 130 Aku Tidak Akan Kalah
- Bab 131 Efek Obat Sangat Ampuh
- Bab 132 Tidak Sanggup Menahan Efek Alkohol
- Bab 133 Manis Sekali
- Bab 134 Cinta Yang Dalam
- Bab 135 Benarkah Kamu Sangat Menyukainya?
- Bab 136 Masih Ada Dua Serangan
- Bab 137 Apakah Ini Masih Manusia?
- Bab 138 Langsung Ke Intinya
- Bab 139 Kata-Kata Emas
- Bab 140 Moral Dunia Semakin Memburuk
- Bab 141 Matilah Kalian
- Bab 142 Orangnya Sudah Datang
- Bab 143 Apakah Itu Manusia?
- Bab 144 Aku Menolak
- Bab 145 Serahkan Gadis Ini Padaku
- Bab 146 Sungguh Lemah
- Bab 147 Kakek, Tolong Aku
- Bab 148 Tidak Peduli Dia Serigala Atau Harimau
- Bab 149 Aku Akan Menjadi Anjing Untukmu
- Bab 150 Jangan Menyalahkan Orangku Yang Kejam
- Bab 151 Hanya Sekelompok Badut
- Bab 152 Aku Akan Menikah Denganmu
- Bab 153 Selamat Datang
- Bab 154 Raja Dunia Bawah Tanah
- Bab 155 Ikuti Aku Ke Sinra
- Bab 156 Mengapa Tidak Pergi Denganku
- Bab 157 Dewa Menghalangi, Membunuh Dewa
- Bab 158 Bekas Luka
- Bab 159 Kesempatan Emas
- Bab 160 Buka
- Bab 161 Mati!
- Bab 162 Berdiri Dengan Bangga
- Bab 163 Potong Kepala Anjing Dengan Tangan Sendiri
- Bab 164 Siapa Dia?
- Bab 165 Tidak Menyenangkan
- Bab 166 Perempuan Harus Di Bujuk
- Bab 167 Ciuman Cukup Lama
- Bab 168 Mati Di Sini
- Bab 169 Tangan Kanan
- Bab 170 Apakah Kamu Sudah Tidur?
- Bab 171 Sangat Sulit Dicari
- Bab 172 Bagaimana dengan 'Istriku'
- Bab 173 Menikmati Malam
- Bab 174 Aku Berhutan Nyawa Padamu
- Bab 175 Bukan Hanya Kamu Yang Jadi Anjingku
- Bab 176 Banyak Omong Kosong
- Bab 177 Sudah Sangat Tua
- Bab 178 Aku Takut
- Bab 179 Perbedaan Anjing
- Bab 180 Permen Kapas
- Bab 181 Aku Benci
- Bab 182 Masalah Nenek
- Bab 183 Membuatmu Menderita
- Bab 184 Apakah Kamu Tahu Siapa Aku?
- Bab 185 Putra Dan Cucu Berbakti
- Bab 186 Bores Resoda
- Bab 187 Masalah Dari Dalam
- Bab 188 Obat Tidur
- Bab 189 Mahakarya Anakku
- Bab 190 Tidak Penting
- Bab 191 Menggila
- Bab 192 Menikmati Sekarang
- Bab 193 Semua Habis