King Of Red Sea - Bab 65 Terlalu Brengsek

Kelvin, salah satu dari Empat Raja Prontera, tergeletak di sofa seperti lumpur.

"Bungsu!?"

Dio terkejut, segera berlari ke depan.

"Bungsu! Siapa yang memukulmu menjadi seperti ini!?"

Dio meraih saudara tirinya, amarah yang kuat membuat bola matanya bergetar!

"Abang, Gran-Grandy, Casius, dan..." Sebelum menyelesaikan kata-katanya, Kelvin langsung pingsan.

"Grandy! Casius! Tunggu saja kalian!! Tunggu saja!!!"

Pada saat ini, Rosiki yang tergeletak di lantai juga berbisik "Dan Ernes..."

Saat ini, di kota tua Sinra, di dalam sebuah rumah kontrakan.

"Ernes, bajingan, cepat turunkan aku!"

"PONG!"

Ernes melemparkan Diva, yang pakaiannya sudah agak compang-camping, ke kasur pegas.

Ketika Diva jatuh di atas kasur, dia secara naluriah menutupi hidungnya.

Dia terbiasa meyakini bahwa tempat tidur pria pasti bau.

Tapi dia menemukan bahwa tempat tidur Ernes sangat bersih, selimutnya juga terlipat dengan rapi, seperti sepotong tahu.

Kamar sangat kecil, tapi tertata dengan sangat rapi dan tidak ada bau khas di udara.

"Hei! Apa yang mau kamu lakukan padaku?"

Melihat Ernes yang berdiri di samping seperti sepotong kayu, Diva menatapnya dengan galak.

"Abang sudah bilang, tunggu sampai kakimu bisa berjalan, barulah kamu akan dibiarkan pergi."

"Aku pergi berlatih pada siang hari, kamu lihat dari samping, Pada malam hari, kamu tidur di tempat tidur dan aku tidur di lantai."

Diva mengangkat kepalanya "Bagaimana kalau aku bilang tidak?"

"Abang bilang, kalau kamu tolak, maka kamu akan ditelanjangi dan dilempar ke pasar."

"Kamu……"

Pada pagi hari, Reinhard bergegas ke kantor presiden Tazma Group.

"Ayah, kamu cari aku?"

Begitu Reinhard masuk, Jared menunjukkan jari ke arahnya dan menghardik, "Bibimu sudah hilang selama dua hari, apakah kamu yang melakukannya?"

"Ayah, aku adalah anak kandungmu, kamu tidak percaya padaku?"

Jared menghela napas, "Karena kamu adalah anak kandungku, makanya aku meragukan kamu!"

Pada saat ini, sekretaris buru-buru masuk "Direktur, Direktur Torino datang, dia bilang mau menemuimu."

"Mana ada namanya Direktur Torino di Sinra? Aku tidak mau menemui, suruh dia pergi sekarang juga."

“Direktur Torino dari Prontera.” Tambah sekretaris.

Beberapa menit kemudian, terdengar langkah kaki yang tergesa-gesa dari koridor di luar ruang penerima tamu.

Jared dan Reinhard, pasangan ayah dan anak, berlari ke ruang tamu seperti anjing yang mencium bau daging dan tulang.

"Hei, Direktur Torino, apa yang membawamu ke sini?"

Ada enam keluarga besar di Prontera, Keluarga Torino menempati urutan kelima.

Meski peringkat ini tidak tinggi.

Tetapi mereka juga amat berkuasa di Prontera.

Sampai di Sinra, posisi mereka menjadi lebih tinggi.

Keluarga Lehard yang disebut Jared hanyalah pemukiman kumuh bagi Keluarga Torino.

Sekarang orang yang duduk di ruang tamu adalah adik laki-laki Dio, Vicky Torino.

Vicky Torino adalah anak kedua dalam keluarga, statusnya juga sangat penting dalam keluarga.

Kedatangannya membuat Jared dan putranya sangat gembira.

Setelah sapa-menyapa, Vicky berkata dengan lugas "Direktur Lehard, aku mendengar bahwa ketua dewan dari Linggar Grup, Casius, adalah adik kandungmu."

Jared mencibir, "Aku tidak punya adik seperti itu."

"Direktur Torino, kamu tidak tahu bahwa cara dia bisa menjadi ketua dewan adalah dengan menjual putrinya sendiri."

"Kemudian dia berkolusi dengan orang luar untuk mencuri sumber daya perusahaan, benar-benar brengsek!"

Vicky berkata dengan tawar "Linggar Grup belum cukup besar, ruang lingkup bisnisnya juga belum luas."

"Tapi..." Topik Vicky berbalik arah, "Begitu dia bertambah besar, Tazma Grup bakal berada dalam bahaya."

"Direktur Torino benar, tapi meski aku punya niat, aku juga tidak bisa melakukan apa-apa!"

"Casius dan putrinya terlalu licik."

"Lagi pula, bagaimanapun Casius adalah adik kandungku, tidak mungkin aku bersikap kejam pada mereka."

"Kamu tidak bisa, tapi aku bisa."

Kata-kata Vicky membuat mata Jared berbinar.

"Apa maksud Direktur Torino?"