King Of Red Sea - Bab 144 Aku Menolak

Revici dengan kesal melemparkan ponselnya ke lantai.

Dia mencibir, melihat beberapa pengawal di sekitarnya dan berkata.

"Ayok, kita turun untuk menyambut Nona Lehard!"

Saat ini, sebuah mobil perlahan berhenti di halaman vila.

Aeris dan Lina turun dari mobil.

Aeris melihat ke arah gerbang vila dan tidak bisa menahan untuk bertanya.

"Aneh, mengapa mobil Manager Wang mereka masih belum sampai? Jelas tadi mereka ada di belakang kita."

"Mungkin karena mobil kita terlalu cepat, mari kita masuk dan lihat-lihat vilanya."

Usai bicara, Lina mengulurkan tangan dan hendak menarik Aeris.

Namun, Aeris mundur dengan waspada.

"Kak, sebaiknya kita tunggu sebentar lagi."

"Bagaimanapun, ini adalah vila Manager Wang, tidak baik jika kita memasuki rumah orang lain tanpa izin."

Karena Lina telah menipu Aeris ke sini, dia tidak ingin berpura-pura lagi.

Dia tersenyum dan berkata "Gaji Manager Wang hanya puluhan juta sebulan."

"Vila ini adalah vila termahal di Prontera, satu vila ini berharga empat ratus miliar lebih, menurutmu, apakah Manager Wang mampu membelinya?"

"Sejujurnya, vila ini milik Tuan Revici, Tuan Revici sudah menunggumu di dalam, ayok kita masuk."

Ketika Aeris mendengar bahwa itu adalah vila Revici, dia segera berjalan menuju Mercedes Benz.

Saat ini, gerbang vila yang tidak jauh di belakang tiba-tiba tertutup.

Segera setelah itu, sekelompok besar pengawal berpakaian hitam bergegas keluar.

Pengawal ini mengepung Aeris dengan padat.

"Kakak, kamu berbohong padaku!"

“Memangnya kenapa jika aku berbohong padamu?”

Lina tampak meremehkan "Sejak kecil, orang bodoh seperti kamu ini telah dibohongi oleh aku berapa kali?"

"Setiap kali aku berbicara denganmu dengan suara yang lemah lembut, kamu akan tertipu olehku. Kamu sebodoh ibumu!"

Lina tidak lagi berpura-pura, wajahnya dipenuhi dengan cemoohan menyunggingkan senyum sinis.

"Aeris, aku tidak mengerti, apa yang baik tentang orang gila Cloud itu?"

"Bagaimana dia bisa dibandingkan dengan Tuan Veda?"

"Aku melakukan ini juga untuk kebaikanmu sendiri, kamu tidak bisa melarikan diri lagi sekarang, lebih baik kamu melayani Tuan Veda dengan patuh."

"Dengan begitu, seluruh keluargamu bisa mendapatkan keuntungan."

“Dia benar.” Pada saat ini, Revici datang dengan sekelompok pengawal.

Wajah putihnya yang tampan dipenuhi dengan senyum percaya diri.

Ketika Revici melihat Aeris, dia merasa keinginan dihatinya.

Dia ingin sekali maju dan memeluk Aeris dengan erat.

Maju dan menangkap dia!

Meremas kulit dia!

Menekannya dan memborgolnya dengan keras!

"Aeris, aku akan memberimu satu kesempatan terakhir sekarang."

"Selama kamu datang dan memelukku dengan patuh, aku akan melupakan apa yang terjadi sebelumnya."

"Aku tidak hanya akan memberikan yang terbaik, tetapi juga membantu kamu dalam karier kamu."

"Aku akan membuat Linggar Grup kalian menjadi perusahaan kedua terbesar di Prontera."

"Dan membuat keluargamu menjadi keluarga yang sangat terkenal."

Senyum cerah, nada percaya diri.

Revici yang sekarang adalah pemegang kekuasaan tertinggi.

Dia percaya bahwa dia menawarkan tawaran yang begitu menguntungkan, Aeris pasti akan setuju.

Dan dia akan mengendalikan hidup Aeris.

Begitu memikirkan Aeris akan meringkuk di pelukannya, Revici langsung merasa gatal di sekujur tubuhnya!

Dia tidak tahan lagi!

"Aku menolak."

Aeris berkata dengan tegas tiga kata sederhana itu.

"Sialan, malah menolak untuk mendapatkan yang lebih baik."

Revici marah.

Dia merasakan wajahnya ditampar oleh Aeris!

Siapa dia? Dia adalah tuan nomor satu di Prontera.

Wanita seperti apa yang tidak bisa dia dapatkan?

Ketika para wanita itu melihatnya, mana yang tidak melemparkan pelukan padanya dan bersikap centil?