King Of Red Sea - Bab 175 Bukan Hanya Kamu Yang Jadi Anjingku

Suara semua orang menggema di aula.

Bos Eren memandang Kurumi dengan air mata yang jatuh membasahi pipinya.

Dia mengulurkan tangannya untuk menyeka darah hitam yang masih ada di sudut mulutnya: "Oke, sangat pantas menjadi cucu wanita Bos Eren.”

"Kalau begini, kita akan melawan mereka sampai akhir!"

Begitu Bos Eren selesai mengatakan ini, suara Raze terdengar dari luar pintu.

"Tanpa diduga, Bos Eren yang bermartabat bahkan akan memakai trik murahan."

"Jika aku tidak bereaksi cukup cepat, aku khawatir aku akan mengikuti jalan kamu hari ini."

Raze kembali bersama pasukannya.

Kurumi berdiri dan menunjuk ke arah Raze: “Kamu menginginkan dunia bawah tanah di ibukota provinsi ini dan kami akan membiarkanmu menguasainya, jadi mengapa kamu, masih ingin membunuh kami semua?"

Raze mencibir: "Gadis kecil, tidakkah kamu pernah mendegnar pepatah ‘bahwa di atas satu gunung tidak boleh ada 2 harimau’?"

"Selama kakekmu belum mati, dunia bawah tanah di ibu kota provinsi tidak akan pernah damai."

"Jadi hari ini, kalian semua akan mati disini."

Ketika kata-kata itu selesai diucapkan, semua pasukan dari kedua belah pihak bertarung lagi dan pertempuran berlanjut.

Di dalam mobil di luar aula Geng Pisau Emas.

Sova duduk di dalam mobil mewahnya dengan ekspresi tidak senang.

Ada dua pengawal di sekelilingnya yang melindunginya.

Sova sebenarnya ingin masuk dan menonton pertarungan itu.

Dia ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri Bos Eren diinjak oleh Raze.

Kurumi berlari seperti anak anjing, berlutut di depannya, memohon ampun.

Saat ini, ada sebuah mobil Mercedes Benz berwarna putih yang datang dari jarak tidak jauh dan diparkir di seberang mobil mewah mereka.

Tiga orang keluar dari mobil itu.

Sekilas, Sova yang tadinya kurang tertarik langsung menjadi energik.

Dia bersandar ke jendela, kedua matanya menatap Aeris yang baru saja keluar dari mobil.

Melihat tiga orang datang dari seberang jalan, Sova mengulurkan tangannya dengan semangat dan hendak membuka pintu.

“Tuan, kamu tidak boleh keluar dari mobil.” Seorang pengawal di samping Sova berkata dengan cepat.

Sova menampar wajah pengawal itu dengan keras.

"Timmy, kamu hanya anjing yang yang kupelihara, kamu berani memberitahu apa yang harus kulakukan!?"

Ekspresi Timmy tetap tidak berubah: "Tuan, kamu tidak boleh keluar dari mobil."

"Kamu benar-benar cari mati ya?"

Sova sudah gila.

Karena dia takut Aeris lepas dari pandangannya.

Sosok yang alami, anggun, dan fitur wajah yang indah seperti ini tidak dapat dilihat bahkan dengan teleskop!

Sova tidak akan pernah mau melewatkannya!

Dia dengan cepat berteriak: "Karena aku tidak boleh keluar dari mobil, maka kalian berdua yang akan segera keluar dan menangkap wanita itu untuk aku."

"Tuanmu akan segera bersenang-senang dengannya di dalam mobil."

Tapi Timmy, yang menghalangi Sova tadi, masih menggelengkan kepalanya.

"Tuan, ini masih siang, tolong kendalikan dirimu, di malam hari, aku akan mengantarmu ke klub malam dan mencarikan wanita terbaik."

"Kamu benar-benar ingin mati ya?"

"Aku adalah tuanmu, dan kamu hanyalah seekor anjing yang aku pelihara."

"Sebagai anjing tuanmu, berani sekali kamu melawan perintahku!"

"Aku memperingatkanmu, entah kamu akan keluar dan membawa wanita itu untukku, atau aku akan membunuhmu sekarang juga."

Sambil berteriak, Sova sudah meraih pedang di tangannya dan langsung menempelkannya ke leher Timmy.

Darah merah cerah menetes setetes demi setetes di sepanjang pedang itu.

Pengawal lainnya tidak tahan lagi, dia membuka pintu dengan cepat dan berjalan menuju Aeris.

Melihat ini, Sova segera melepaskan pedang itu dari leher pengawalnya.

Dia menjulurkan lidahnya, menjilat darah merah cerah itu dari pedangnya dan mencibir.

"Kamu bukan satu-satunya anjing yang dibesarkan olehku."

"Jika kamu tidak mau menuruti perintah tuanmu, kamu akan kubunuh cepat atau lambat!"

"Turun dari mobil sekarang, aku akan bersenang-senang disini sebentar lagi."

Tepat setelah Sova mengucapkan kata-kata ini, Timmy tiba-tiba menekan seluruh tubuh Sova ke kursi mobil.

Tiba-tiba, terdengar suara ‘pyarrrr’.

Pintu di sebelah Sova tiba-tiba dihantam sangat keras, dan kacanya langsung pecah.

Pecahan kaca itu dihalangi oleh Timmy dengan punggungnya.

Sova mundur ketakutan dan melihat bahwa pengawalnya yang baru saja pergi untuk menangkap Aeris berbenturan dengan mobil ini.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu